Current asset atau aset lancar adalah salah satu elemen penting dalam laporan keuangan yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Aset ini mencakup sumber daya yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, seperti kas, piutang, dan persediaan.
Current asset memiliki peran vital dalam menjaga likuiditas perusahaan, mendukung operasional harian, serta memberikan fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan mendesak.
Dengan banyaknya manfaat current asset bagi perusahaan, penting untuk kita ketahui secara lebih jelas tentang apa itu current asset.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskannya secara detail dari pengertian, komponen, rumus, hingga cara hitungnya. Simak artikel ini hingga usai!
Daftar Isi
Pengertian Current Asset
Aset adalah salah satu hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Aset akan mencerminkan posisi daripada modal, bahkan harta kekayaan pada suatu perusahaan.
Nah, aset perusahaan sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya adalah current asset atau aktiva lancar atau dikenal juga sebagai current account.
Menurut Investopedia, Current asset adalah suatu istilah untuk beberapa aset yang bisa dicairkan menjadi uang dalam kurun waktu yang singkat atau dalam kurun waktu satu tahun.
Aset-aset yang termasuk current asset adalah kas, saham, surat berharga, bisnis kredit, investasi, pinjaman, dan other current asset.
Other Current Assets (OCA) adalah kategori aset lancar yang tidak secara khusus diklasifikasikan dalam kategori utama seperti kas, piutang usaha, atau persediaan.
Perlu Anda ingat bahwa current asset adalah aset yang lebih bersifat jangka pendek yang mana bisa diubah menjadi uang tunai dalam kurun waktu yang singkat.
Patokan jangka pendek dalam hal ini adalah dalam kurun waktu satu tahun.
Current account sangatlah penting untuk perusahaan karena bisa digunakan untuk membiayai kegiatan bisnis sehari-hari dan juga bisa membayar operasional yang saat itu memang sedang berlangsung.
Karena current account ini adalah seluruh aset perusahaan yang bisa dicairkan dalam kurun waktu yang singkat, maka current account juga biasa disebut sebagai aset likuid perusahaan.
Baca juga: Pengertian Aset: Jenis, Sifat, Peran, dan Contohnya
Fungsi Current Asset
Aset lancar adalah aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan.
Berikut adalah fungsi utama dari current asset:
1. Mendukung Operasional Harian
Aset lancar, seperti kas dan setara kas, digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembayaran gaji, pembelian bahan baku, dan biaya utilitas.
2. Menjaga Likuiditas Perusahaan
Aset lancar memastikan perusahaan memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, seperti utang usaha atau biaya operasional mendesak.
3. Menyediakan Cadangan untuk Keadaan Darurat
Dengan memiliki aset lancar yang memadai, perusahaan dapat menghadapi keadaan darurat atau pengeluaran tak terduga tanpa mengganggu operasionalnya.
Baca juga: Aset Lancar dan Tidak Lancar: Pengertian, Perbedaan, dan Jenisnya
Komponen Current Asset
Perhitungan current account adalah menjumlahkan berbagai komponen yang mencakup current account itu sendiri.
Untuk rumus perhitungannya bisa menggunakan rumus berikut ini:
Rumus Current Asset = C + CE + I + AR + MS + PE + OLA
- C adalah uang tunai,
- CE adalah setara kas,
- I adalah inventaris,
- AR adalah Piutang dagang,
- MS adalah surat berharga,
- PE adalah biaya dibayar dimuka, dan
- OLA adalah aset likuid lainnya.
Berdasarkan rumus tersebut, maka bisa kita ketahui bahwa komponen dari current account itu sendiri ada 7.
Hal ini adalah uang tunai inventaris, setara kas, surat berharga, piutang dagang, biaya yang dibayar dimuka, dan juga aset likuid lainnya.
Berikut ini adalah penjelasan dari ketujuh komponen current account tersebut.
1. Uang Tunai
Uang tunai adalah komponen yang pertama kali harus terdaftar di dalam neraca.
Uang tunai juga adalah suatu komponen yang biasa digunakan untuk membiayai berbagai pembayaran kecil perusahaan, seperti biaya persediaan makan perusahaan.
Selain itu, uang tunai juga adalah komponen yang biasa digunakan untuk mengganti uang karyawan yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan perusahaan dalam skala yang kecil.
Beberapa jenis uang yang termasuk dalam aset uang tunai adalah mata uang domestik ataupun asing, rekening giro, dan juga uang tunai lainnya.
Baca juga: Mau Menghitung Penyusutan Aset Tetap? Pakai Metode Garis Lurus aja!
2. Inventaris
Inventaris dalam hal ini lebih merujuk pada persediaan perusahaan yang memang belum terjual.
Inventaris tersebut mencakup barang mentah, barang setengah jadi, ataupun barang jadi yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Kenapa? Karena, barang dagan bisnis biasanya akan sering dijual dalam kurun waktu satu tahun.
Komponen ini wajib diperhatikan lebih serius karena pengolahannya yang memerlukan banyak sumber daya.
Hal tersebut dikarenakan bila inventaris terlalu banyak, maka inventaris akan menjadi lebih usang dan juga kadaluarsa, sehingga nilai di dalamnya sudah tidak ada lagi.
Namun, jika inventaris terlalu sedikit, maka penjualannya pun tidak akan bisa sebanyak yang sebelumnya sudah direncanakan oleh perusahaan.
3. Piutang Dagang
Piutang dagang adalah hutang dari perusahaan kepada pihak pelanggan. Hal tersebut bisa dalam bentuk pembelian produk yang belum dibayar secara lunas oleh pihak pelanggan.
Syarat agar piutang bisa menjadi current account adalah bahwa pelunasan utang tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun.
Bila lewat dari kurun waktu tersebut, maka piutang tidak bisa dimasukkan ke current account. perusahaan.
4. Biaya Dibayar di Muka
Pembayaran yang dibayar di muka adalah jenis pembayaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan pada pihak tertentu yang mana produk barang atau jasa tersebut akan diterima oleh pihak perusahaan dalam waktu yang akan datang nanti.
Walaupun komponen inti tidak bisa dikonversi menjadi uang tunai, namun pada dasarnya komponen ini mampu membebaskan modal perusahaan untuk keperluan operasional perusahaan.
Jenis biaya ini bisa mencakup biaya asuransi dan juga biaya kontraktor.
5. Kas
Kas perusahaan termasuk dalam current account karena memang memiliki wujud berupa uang tunai, baik itu yang tersimpan di dalam perusahaan ataupun yang ada di bank.
6. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek pun termasuk ke dalam current account karena biasanya akan lebih mudah untuk dicairkan dalam bentuk uang tunai, selain itu jangka waktunya pun cenderung pendek.
Baca juga: Jenis jenis Aktiva, Sifat, dan Contohnya dalam Bisnis
Cara Menghitung Current Asset
Laporan current asset dari PT ABC di tahun 2019 adalah dengan total uang tunai sebanyak US$ 6,76 miliar.
Total piutang dagang mereka adalah sebanyak US$ 5,61 miliar, inventaris mereka adalah US$ 43,78 miliar, dan current asset lainnya mencapai US$ 3,51.
Maka, berapakah jumlah total current asset yang dimiliki oleh PT ABC?
Jawaban:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rumus perhitungannya adalah Current asset = C + CE + I + AR + MS + PE + OLA. Maka, cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Current asset = 6,76 miliar + 0 + 43,78 miliar + 5,61 miliar + 0 + 0 + 3,51 miliar
Current asset = 59,66 miliar
Jadi, current asset yang dikantongi oleh PT ABC di tahun 2018 adalah sebanyak US$ 59,66 miliar.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Aset Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud
Perbedaan Current Asset dan Non Current Asset
Pertanyaan seperti ini menjadi salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada para akuntan, yakni terkait perbedaan current asset dan non-current asset .
Kita akan memahami perbedaan antar keduanya saat kita sudah memahami dengan pasti apa yang disebut dengan current asset.
Bila current asset/account adalah aset yang dalam kurun waktu singkat bisa dikonversi menjadi uang.
Maka non current asset adalah aset perusahaan jangka panjang yang tidak bisa dikonversi ke dalam mata uang dalam periode jangka waktu pendek.
Non current asset umumnya diperuntukkan untuk mampu memberikan manfaat langsung untuk perusahaan, khususnya dalam proses produksi,
Selain itu, biasanya non-current asset juga dibeli oleh perusahaan dan tidak memiliki niatan untuk menjualnya kembali.
Umumnya juga, jenis aset ini tidak mudah untuk dicairkan dalam bentuk uang tunai dan tidak bisa digunakan sebagai metode pembayaran.
Contoh dari non-current asset ini adalah tanah, real estate, merek dagang, hak paten, hak cipta, dan alat-alat perusahaan.
Alat-alat perusahaan yang dimaksud mencakup mesin printer, mesin fotokopi, mesin faks, dll. Non-current asset ini pun memiliki nama lain, yakni fixed asset.
Baca juga: Apa itu Manajemen Aset? Pengertian, Tujuan, Siklus
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang pengertian current asset.
Pemahaman akan hal ini sangatlah diperlukan, terlebih lagi untuk seorang yang ingin terjun di dalam dunia bisnis atau berwirausaha.
Dengan memahami seluruh hal yang berkaitan dengan current account, maka secara tidak langsung Anda sudah memiliki bekal sedikit dalam mengelola dana keuangan perusahaan.
Nah, agar lebih memudahkan Anda dalam mengelola dana perusahaan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi juga akan membantu Anda untuk melakukan berbagai kegiatan akuntansi lainnya yang rumit dan sulit.
Kenapa? karena tampilan dashboard di dalamnya sangatlah sederhana, sehingga akan mudah digunakan oleh orang awam sekalipun.
Selain itu, fitur di dalamnya pun cukup lengkap, sehingga akan memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis online maupun offline.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan fitur menarik dari Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini: