Hutang Jangka Panjang dan Hutang Jangka Pendek: Pengertian, Perbedaan dan Jenisnya pada Akuntansi
Hutang bisa dilakukan di Lembaga resmi seperti bank dan Lembaga peminjaman lainnya atau kepada perorangan. Berkaitan dengan hutang tentunya masih banyak yang belum mengetahui tentang jenis jenis hutang itu sendiri, terutama pada proses pembukuan dan akuntansi yang terbagi dua jenis hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek.
Secara resmi, dalam ilmu akuntansi hutang dibedakan menjadi dua yaitu hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Jika Anda belum mengetahui pengertian, perbedaan dan jenisnya, baca terus artikel ini.
Daftar Isi
Tutorial Video
Ingin mencari tahu lebih lanjut dengan cara yang lebih mudah? silahkan tonton video kami di bawah ini melalui audiovisual yang menarik:
Pengertian Hutang Jangka Panjang dan Hutang Jangka Pendek
Dalam dunia akuntansi tentu saja pengertian hutang cukup kompleks, namun secara pokok, hutang merupakan suatu kewajiban dimana seseorang tersebut wajib melunasi hutangnya.
Jadi setelah mendapatkan hutang, maka yang melakukan hutang wajib membayarkan nya sesuai dengan tempo yang telah ditentukan. Dalam dunia hutang tentunya ada dua jenis hutang yang wajib diketahui.
1. Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah segala pembiayaan yang akan dibayar kembali dalam 12 bulan berjalan. Jika Anda memasukkan pinjaman dalam perkiraan Anda yang akan berlangsung selama 12 bulan atau kurang, seluruh pinjaman adalah hutang jangka pendek.
Sebaliknya, jika Anda memasukkan pinjaman yang akan dibayar kembali selama beberapa tahun, maka bagian yang akan Anda bayar kembali dalam 12 bulan saat ini adalah hutang jangka pendek.
Penggunaan hal semacam itu memang telah disepakati secara bersama antara kedua belah pihak guna menyelesaikan hutang. Jika yang mengajukan hutang tidak dapat mengembalikan hutangnya, maka langkah penyelesaian selanjutnya adalah dengan pemotongan hasil sementara si investor atau berupa kebijakan dividen.
Melihat kebijakan dividen seperti , nyatanya hingga saat ini situasi tersebut jarang terjadi dalam penggunaan hutang jangka pendek. Bagi yang melakukan peminjaman tentunya sudah mengetahui besaran nya dan memperhitungkan waktu pelunasan hutang nya.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
2. Hutang Jangka Panjang
Selanjutnya adalah hutang jangka waktu panjang. Utang yang satu ini merupakan salah satu produk hutang yang pembayaran atau pelunasan nya diberikan tenggat waktu yang cukup lama, atau bisa dibilang waktu pelunasan dan pinjaman cukup lama.
Waktu pelunasan yang diberikan juga lumayan lebih lama bisa lebih dari satu tahun. Untuk melunasi hutang jangka waktu panjang, umumnya sebuah perusahaan akan menggunakan aktiva lancar atau dengan memperhitungkan sebuah pendapatan yang diluar hutang jangka waktu pendek.
Dengan begitu dana yang dipinjam mungkin bisa bernilai besar, tetap saja untuk waktu pelunasannya juga harus sesuai dengan perhitungan waktunya. Dengan melunasinya menggunakan aktiva lancar tentu saja yang digunakan berupa aset perusahaan dengan dana akses yang selalu berjalan.
Ini juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk berkembang walaupun tetap menggunakan hutang jangka waktu panjang. Aktiva lancar biasanya cenderung bersifat permanen, artinya tidak akan hilang dan bisa menjadi back up sebuah perusahaan.
Baca juga: Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap
Jenis Jenis Hutang Jangka Waktu Panjang
Setelah mengetahui jenis hutang itu sendiri, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengetahui jenis jenis hutang dari dua jenis yang telah diketahui tersebut. Kali ini akan dibahas jenis dari hutang jangka waktu panjang, walaupun terdengar sepele, tentu saja hutang jangka waktu panjang juga memiliki jenis jenis yang wajib diketahui oleh khalayak umum.
1.Hutang Hipotek
Yang pertama adalah hutang hipotek, salah satu dari jenis hutang jangka waktu panjang ini adalah hutang yang dananya sesuai dengan perjanjian awal, dan sebagai jaminan hutang ini akan menggunakan jaminan dari harta tetap si pengaju hutang.
Apabila dalam situasi selanjutnya si pengaju hutang tidak dapat melunasi hutangnya maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penyitaan atau pengambilalihan barang yang telah menjadi barang perjanjian sebelumnya.
Bagi yang dihutangi telah memiliki hak atas apa yang telah menjadi tanggungan bagi si peminjam hutang. Perjanjian tersebut tentunya sudah ada hitam di atas putih terlebih dahulu.
2. Hutang Obligasi
Jenis hutang selanjutnya adalah apa yang dinamakan dengan utang obligasi, jenis hutang yang satu ini merupakan salah satu hutang terjadi akibat dari perjanjian yang telah ditentukan dengan adanya dana yang turun melalui surat obligasi. Surat surat obligasi tersebut merupakan surat surat yang memiliki jenis dan kesesuaian dalam pengajuan hutang piutang.
Sebelum terjadi hutang piutang maka akan dilihat terlebih dahulu nominal dari surat obligasi tersebut. Jika sudah sesuai maka dana hutang yang akan dipinjamkan adalah yang berupa nominal dai surat obligasi tersebut.
Baca juga: Saldo Normal Akuntansi: Pengertian, Fungsi, Dan Berbagai Jenisnya
Jenis Pinjaman Jangka Waktu Pendek
Selanjutnya adalah jenis hutang jangka waktu pendek. Hutang jenis ini merupakan salah satu hutang yang bisa didapatkan dan pelunasannya bisa dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Didalamnya terdapat beberapa jenis dari hutang piutang tersebut. Berikut merupakan jenis hutang dalam jangka waktu pendek.
1.Hutang Dagang
Dalam hal ini jenis pinjaman yang satu ini merupakan salah satu pinjaman dimana pelunasannya dalam waktu singkat. Jenis hutang yang satu ini terjadi jika sebuah perusahaan atau seseorang melakukan pinjaman atau kredit guna mendapatkan sebuah barang tertentu.
2. Utang Wesel
Selanjutnya adalah hutang atau pinjaman wesel. Jenis pinjaman yang satu ini adalah sebuah pinjaman yang terjadi atau dilakukan oleh seseorang yang menggunakan sebuah bukti secara tertulis. Di Dalam surat tersebut tidak diperlukan syarat serta jaminan yang akan digunakan.
3. Dividen
Jenis hutang jangka waktu pendek yang satu ini merupakan hutang yang akan diberikan untuk investor. Investor tersebut merupakan seseorang yang dananya dihutangi untuk keperluan penggunaan suatu perusahaan. Sistem pembayaran nya nantinya berupa pembagian dana.
4. Pendapatan Diterima di Muka
Jenis hutang piutang yang satu ini adalah jenis hutang yang pada saat pembayaran merupakan salah satu jenis hutang yang dimana pendapatannya akan didapatkan terlebih dahulu. Nantinya pemilik usaha belum didapatkan pada saat produk maupun jasanya belum diberikan kepada konsumen ataupun pelanggan.
5. Hutang Biaya
Selanjutnya adalah hutang biaya, jenis hutang yang satu ini merupakan salah satu jenis hutang yang dilakukan atau terjadi saat seorang pemilik usaha mencatatkan nya kedalam beban pengeluaran. Pembayaran hutang ini dilakukan saat hutang tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang masih jauh.
Perbedaan Antara Hutang Jangka Waktu Pendek dan Jangka Waktu Panjang
Perbedaan keduanya memang sangat terlihat, menurut pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua hutang ini memiliki perbedaan dari segi pelunasan, fungsi dan pinjamannya. Dalam kasus ini hutang jangka waktu panjang memiliki waktu pelunasan yang cukup panjang.
Sedangkan untuk hutang jangka waktu pendek memiliki waktu pelunasan yang sebenarnya cukup singkat. Dalam kasusnya hutang jangka waktu pendek memiliki kewajiban untuk segera melakukan pelunasan kepada Lembaga atau orang yang dilakukan pinjaman.
Selain itu dalam hutang jangka waktu panjang banyak syarat yang harus diberikan terlebih dahulu sebagai jaminan. Untuk hutang jangka waktu pendek, tidak diperlukan bermacam-macam syarat agar terlaksananya prosesi hutang tersebut.
Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Jenis, Dan Perbedaannya Dengan Dividen
Kesimpulan
Pada dasarnya, hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek merupakan sebuah hutang dimana harus dibayarkan tepat waktu jika jatuh tempo masa hutangnya. Sebuah perusahaan atau seseorang wajib menerapkan sebuah perhitungan yang tepat mengenai sistem keuangan agar selanjutnya tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kerugian yang signifikan.
Untuk memantau usia hutang dan proses finansial secara keseluruhan, Anda harus melakukan pencatatan pembukuan untuk memastikan bahwa seluruh data keuangan Anda terpantau dengan optimal.
Hindari pembukuan manual yang memakan waktu dan berpotensi pada kesalahan pencatatan yang dapat merugikan usaha. Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Accurate Online untuk optimalisasi proses pencatatan dan pembukuan usaha Anda.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda dapat melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan, memantau hutang dan piutang dalam bisnis, proses rekonsiliasi otomatis, pengelolaan perpajakan, payroll, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: