5 Jenis-jenis Laporan Keuangan, Fungsi, & Contohnya

oleh | Jul 24, 2024

source envato.

Pada dasarnya, laporan keuangan adalah dokumen resmi yang merefleksikan kondisi finansial sebuah entitas pada suatu periode tertentu.

Dalam konteks ini, laporan keuangan merupakan kumpulan dari berbagai jenis laporan finansial yang menjadi penanda esensial untuk mengukur kesehatan finansial sebuah perusahaan.

Pada artikel ini, mari kita belajar bersama tentang berbagai jenis laporan keuangan yang umumnya disediakan oleh perusahaan.

Apa itu Laporan Keuangan?

Pengertian Laporan Keuangan

ilustrasi jenis laporan keuangan. source envato

Laporan keuangan adalah dokumen resmi yang menggambarkan kondisi finansial suatu entitas ekonomi pada suatu periode waktu tertentu.

Laporan keuangan dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, dan hasil operasi perusahaan.

Dokumen ini mencakup informasi keuangan yang sangat penting dan berguna bagi berbagai pihak, termasuk pemilik perusahaan, investor, kreditor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya Untuk Bisnis Anda

Fungsi Laporan Keuangan

fungsi Laporan Keuangan

ilustrasi laporan keuangan. source envato

Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi, termasuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan agar mereka dapat:

1. Mengukur Kinerja Keuangan

Laporan keuangan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai seberapa baik perusahaan telah beroperasi dan apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian.

2. Mengambil Keputusan Investasi

Investor dapat menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi potensi untuk berinvestasi dalam perusahaan.

3. Memberikan Informasi Pembiayaan

Kreditor, seperti bank atau pemberi pinjaman, dapat menggunakan laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang.

4. Melakukan Analisis dan Perencanaan Keuangan

Manajemen perusahaan dapat menggunakan laporan keuangan untuk menganalisis kinerja masa lalu, merencanakan strategi keuangan masa depan, dan mengambil keputusan operasional yang lebih baik.

Laporan keuangan harus disiapkan dengan cermat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan prinsip yang benar agar dapat diandalkan dan relevan bagi pemangku kepentingan.

Kesesuaian dan integritas laporan keuangan sangat penting untuk menjaga transparansi dan kepercayaan dalam dunia bisnis.

Untuk itu seringkali pembuatan laporan keuangan diserahkan pada akuntan yang sudah ahli, tetapi hal itu akan memakan biaya besar.

Solusinya adalah dengan menggunakan Aplikasi Akuntansi yang sudah mengikuti standar dan prinsip yang berlaku serta mudah untuk digunakan.

Baca juga: 10 Rekomendasi Software Laporan Keuangan Termudah di Indonesia

Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

ilustrasi jenis laporan keuangan. source envato

Dalam ranah bisnis, pemahaman akan berbagai jenis laporan keuangan menjadi fondasi penting dalam pemantauan kesehatan finansial perusahaan serta arah strategis bisnis.

Jenis-jenis laporan keuangan yang akan dijelaskan di bawah ini, dapat dengan mudah Anda buat dengan menggunakan Accurate Online.

Software Akuntansi Accurate Online dapat membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dari Laporan Arus Kas hingga Laporan Perubahan Modal!

Dirangkum dari laman Investopedia, berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan yang harus Anda ketahui:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan profit and loss (P&L).

laporan jenis ini menyajikan ringkasan dari pendapatan perusahaan, biaya operasional, dan laba bersih selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun fiskal.

Laporan ini memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan telah menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tersebut.

Berikut adalah format penyusunan laporan laba rugi yang umum untuk digunakan:

Nama Perusahaan

Laporan Laba Rugi

Periode: [Tanggal/Tahun]

tabel laporan keuangan

Pada format laporan keuangan di atas, pendapatan usaha dan biaya pokok penjualan menghasilkan laba kotor.

Dalam laporan laba kotor:

  • Laba kotor dikurangi dengan beban usaha, termasuk biaya administrasi, pemasaran, penelitian, dan biaya operasional lainnya, untuk menghasilkan laba (rugi) operasional.
  • Biaya non-operasional kemudian dikurangkan atau ditambahkan ke laba (rugi) operasional untuk menghasilkan laba (rugi) sebelum pajak.
  • Beban pajak dikurangkan dari laba (rugi) sebelum pajak untuk mendapatkan laba bersih.

Perhatikan bahwa dalam format laporan keuangan ini, angka-angka ditampilkan dalam kolom “Jumlah”.

Anda perlu menggantikan [jumlah] dengan angka yang sesuai dari laporan keuangan perusahaan Anda saat ini.

Selain itu, dapat ditambahkan baris tambahan atau subkategori yang relevan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.

Dalam laporan laba rugi,

  • pendapatan perusahaan dicatat terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
  • Hasil pengurangan ini disebut dengan laba kotor. Selanjutnya, laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya operasional dan biaya-biaya lainnya, seperti bunga dan pajak, untuk menghasilkan laba bersih.
  • Dengan membaca laporan laba rugi, maka Anda sebagai pemilik bisnis/investor dapat mendapatkan informasi tentang performa keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Terdapat dua jenis laporan laba rugi yang biasa digunakan oleh bisnis, yaitu single step dan kedua adalah multiple step, berikut ini adalah penjelasannya:

  • Laba Rugi Single Step

Laporan laba rugi single step (langkah tunggal) adalah salah satu format laporan laba rugi yang paling sederhana.

Dalam format ini, semua pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi satu kelompok tunggal, sehingga hanya ada satu langkah yang diambil untuk menghitung laba atau rugi bersih.

Format laporan laba rugi single step terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

  1. Pendapatan: Bagian ini mencantumkan semua pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu. Ini bisa termasuk penjualan produk atau jasa, bunga atas investasi, dan lain sebagainya.
  2. Biaya: Bagian ini mencantumkan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya sewa, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.

Setelah semua biaya dikurangkan dari total pendapatan, maka akan didapatkan laba bersih atau rugi bersih.

Format laporan laba rugi single step tidak memberikan informasi rinci tentang struktur biaya atau sumber pendapatan perusahaan,

Namun dapat memberikan gambaran sederhana tentang kinerja keuangan perusahaan. Format ini cocok untuk perusahaan kecil dengan struktur biaya yang sederhana.

Berikut ini adalah rumus laporan laba rugi single step:

Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

Agar lebih jelas, berikut ini adalah contoh laporan laba rugi:

laporan keuangan laba-rugi single step

  • Laporan Laba Rugi Multiple Step

Laporan laba rugi multiple step menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba, dan rugi suatu perusahaan dalam periode tertentu, seperti bulan atau tahun.

Laporan laba rugi multiple step dibedakan dari laporan laba rugi single step karena menggunakan beberapa tahapan atau langkah dalam menghitung laba atau rugi perusahaan.

Dalam laporan laba rugi multiple step, pendapatan dan biaya dihitung dalam beberapa tahap.

Seperti pendapatan operasi dan biaya operasi, dan kemudian dikurangi dengan beban non-operasional dan penghasilan non-operasional.

Dengan menggunakan pendekatan ini, laporan laba rugi multiple step dapat memberikan informasi yang lebih detail tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.

Selain itu, laporan laba rugi multiple step juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangannya.

Laporan laba rugi multiple step menggunakan tiga formula akuntansi yang berbeda untuk mengetahui nilai akhir pada laba bersih.

Berikut ini adalah rumus perhitungan laporan laba rugi multiple step.

  1. LABA KOTOR = PENJUALAN BERSIH – BIAYA BARANG TERJUAL
    Harga pokok penjualan dikurangi dari penjualan bersih. Sehingga akan memberikan laba kotor.
  2. PENDAPATAN OPERASI = LABA KOTOR – BEBAN OPERASI
    Biaya operasional dikurangi dari laba kotor. Sehingga akan memberi Anda penghasilan operasional.
  3. PENGHASILAN BERSIH = PENGHASILAN OPERASI + ITEM NON-OPERASI
    Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan non-operasional bersih, keuntungan, beban dan kerugian. Angka terakhir ini akan memberikan laba bersih atau rugi bersih bisnis untuk periode pelaporan.

Berikut ini adalah contoh penyusunan laporan laba rugi:

laporan keuangan laba-rugi multiple step

2. Laporan Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah jenis laporan keuangan yang mencantumkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.

Format laporan keuangan ini mencakup

  • seberapa besar daftar aset yang memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki perusahaan.
  • seberapa besar  kewajiban berapa yang perlu dibayar.
  • seberapa besar ekuitas perusahaan berapa yang tersisa bagi pemilik perusahaan.

Terakhir, neraca laporan keuangan juga mencantumkan ekuitas perusahaan, yaitu dana yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham.

Laporan neraca penting untuk membantu pemegang saham, kreditor, dan investor dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang tepat.

Cara Penyusunan Laporan Neraca:

Laporan neraca biasanya disusun dengan menggunakan format yang berisi dua kolom utama, yaitu sisi kiri yang mencantumkan aset dan sisi kanan yang mencantumkan kewajiban dan ekuitas.

Dalam hal ini, aset akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  • Aset lancar (aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat).
  • Aset tetap (aset yang dimiliki perusahaan untuk jangka waktu yang lebih lama).

Kewajiban juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  • Kewajiban lancar (kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu singkat).
  • Kewajiban jangka panjang (kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun).

Sedangkan ekuitas mencakup:

  • Investasi pemilik.
  • Laba ditahan.
  • Pos lainnya yang mencerminkan klaim pemilik terhadap aset perusahaan.

Untuk penjelasan yang lebih lengkap, Anda dapat mempelajari cara membuat laporan neraca sesuai standar dan prinsip yang berlaku guna menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat bagi bisnis.

Berikut ini adalah contoh laporan neraca:

laporan keuangan neraca

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah jenis laporan keuangan yang akan mencatat semua arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode waktu tertentu.

Format laporan keuangan ini akan mencatat semua aktivitas arus kas perusahaan, termasuk:

  • penerimaan kas dari penjualan,
  • pembayaran kas kepada pemasok,
  • investasi dalam aset baru,
  • pembayaran dividen kepada pemegang saham, serta
  • kegiatan pendanaan seperti pinjaman atau pembayaran utang.

Laporan ini membantu para investor, analis keuangan, dan manajemen perusahaan untuk memahami bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai selama periode tersebut.

Arus kas umumnya terdiri dari tiga bagian utama:

  • Aktivitas operasi, mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan operasi inti perusahaan, seperti penjualan dan pembelian barang atau jasa.
  • Aktivitas investasi, mencakup arus kas yang berkaitan dengan investasi dalam aset tetap, investasi jangka pendek, dan investasi lainnya.
  • Aktivitas pendanaan, mencakup arus kas yang berkaitan dengan penggalangan dana dari sumber-sumber eksternal seperti penerbitan saham atau pinjaman.

Laporan arus kas sangat penting karena dapat membantu untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan.

Berikut ini adalah contoh laporan arus kas:

laporan arus kas

4. Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)

Nama lain dari jenis ini adalah laporan perubahan ekuitas yang umumnya menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan selama periode tertentu.

Format laporan perubahan modal berisi informasi tentang sumber modal, penggunaan modal, laba bersih, dan distribusi dividen selama periode tersebut.

Laporan perubahan modal biasanya terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  • Modal Awal: Bagian ini menunjukkan modal perusahaan pada awal periode akuntansi yang dilaporkan.
  • Investasi Tambahan: Jika ada tambahan modal yang diinvestasikan oleh pemilik atau pemegang saham, bagian ini mencatat jumlah investasi tersebut.
  • Laba atau Rugi Bersih: Bagian ini mencerminkan laba bersih atau rugi bersih yang dihasilkan selama periode akuntansi. Laba bersih dapat berasal dari pendapatan operasional maupun sumber lain, sedangkan rugi bersih merupakan hasil dari pendapatan yang lebih rendah dari biaya dan beban.
  • Laba Ditahan: Jika perusahaan memutuskan untuk mempertahankan sebagian dari laba bersihnya, bagian ini menunjukkan jumlah laba yang ditahan untuk periode berikutnya.
  • Dividen: Jika perusahaan membagikan dividen kepada pemilik atau pemegang saham, bagian ini mencatat jumlah dividen yang dibayarkan.
  • Transaksi Modal Lainnya: Bagian ini mencakup transaksi modal lainnya yang tidak termasuk dalam kategori di atas, seperti perubahan akibat restrukturisasi modal, repurchase saham, atau peningkatan atau pengurangan modal yang disebabkan oleh faktor lainnya.
  • Modal Akhir: Bagian ini menunjukkan modal akhir perusahaan setelah memperhitungkan semua perubahan yang terjadi selama periode akuntansi yang dilaporkan.

Dalam laporan ini, perubahan modal dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik yang memudahkan pemahaman tentang kondisi keuangan perusahaan.

Laporan perubahan ekuitas sangat penting bagi pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan pemilik perusahaan,

Karena memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan aktivitas investasi yang dilakukan selama periode tertentu.

Dengan memeriksa laporan ini, stakeholder dapat memahami bagaimana modal perusahaan berubah selama periode tertentu dan memperkirakan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Berikut ini adalah contoh laporan perubahan ekuitas:

laporan perubahan ekuitas pemilik

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements)

Catatan atas laporan keuangan adalah informasi tambahan yang disertakan dalam financial record suatu perusahaan atau organisasi.

Catatan-catatan ini memberikan penjelasan dan informasi tambahan mengenai item-item dalam laporan keuangan.

Di dalamnya mencakup detail tentang metode akuntansi yang digunakan, seperti:

  • Penjelasan tentang metode akuntansi yang digunakan
  • Informasi tentang aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya
  • Peristiwa yang tidak biasa, kemungkinan risiko,dan komitmen yang relevan
  • Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi
  • Informasi tentang perubahan signifikan yang terjadi dalam struktur perusahaan atau organisasi.

6. Laporan Tahunan (Annual Report)

Laporan tahunan adalah jenis laporan keuangan yang umumnya disiapkan oleh perusahaan dan disebarkan kepada pemangku kepentingan.

Laporan tahunan ini sering berisi laporan keuangan utama bersama dengan surat dari manajemen, laporan auditor independen, dan analisis kinerja.

Selain laporan-laporan utama di atas, beberapa perusahaan juga dapat menyusun laporan keuangan tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Misalnya, perusahaan yang terdaftar di bursa saham biasanya harus menyajikan laporan keuangan kuartalan.

Selain itu, ada laporan keuangan proyeksi dan laporan keuangan khusus yang disiapkan untuk tujuan tertentu, seperti laporan keuangan konsolidasi untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan.

Penting untuk diingat bahwa jenis-jenis laporan keuangan ini disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, seperti:

  • Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) di Amerika Serikat
  • International Financial Reporting Standards (IFRS) selaku standar-standar internasional

Standar-standar ini memastikan bahwa laporan keuangan memiliki kualitas, konsistensi, dan transparansi yang tinggi.

Baca: Cara Membuat Laporan Keuangan dan Pengelolaan Akuntansi Melalui Excel

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis laporan keuangan dan manfaat yang mereka bawa dalam dunia bisnis dan keuangan.

Laporan keuangan memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan kepada berbagai pemangku kepentingan.

Dalam mengelola laporan keuangan, penting untuk selalu mengikuti standar akuntansi yang berlaku dan memastikan bahwa informasi yang disajikan adalah akurat, jujur, dan relevan.

Dengan demikian, laporan keuangan akan tetap menjadi alat yang efektif dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Namun bila Anda kesulitan atau tidak memiliki waktu untuk membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan Accurate Online.

Aplikasi bisnis buatan anak bangsa ini mampu memudahkan Anda dalam mencatat transaksi bisnis dan akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat.

Penasaran dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencoba langsung Accurate Online selama 30 hari, Gratis!

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait