Marginal Revenue Adalah? Berikut Pengertian, Cara Hitung & Contohnya

oleh | Jul 30, 2021

source envato.

Download template pembukuan excel

Dapatkan template pembukuan sederhana dengan format excel untuk bisnismu.
Download Sekarang

Marginal Revenue Adalah? Berikut Pengertian, Cara Hitung dan Contohnya

Memahami berbagai prinsip akuntansi dan pelacakan keuangan dapat membantu Anda dalam proses membangun bisnis. Salah satu prinsip yang mungkin Anda temui adalah marginal revenusi atau pendapatan marjinal, yang dihitung oleh bisnis untuk menentukan peningkatan pendapatan total.

Mempelajari cara menghitung marginal revenue sangat membantu dalam banyak aspek bisnis. Dalam artikel ini, kita membahas pendapatan marjinal, memberikan rumus dan mendemonstrasikan cara menghitungnya dengan contoh.

Apa itu Marginal Revenue?

Marginal revenue atau pendapatan marjinal adalah peningkatan pendapatan yang merupakan hasil penjualan satu unit tambahan. Perhitungan pendapatan ini mengikuti hukum hasil yang semakin berkurang karena akan melambat ketika tingkat output naik, bahkan setelah periode output yang konsisten. Jika suatu bisnis dalam persaingan sempurna, maka pendapatan marjinal mengacu pada proses terus menghasilkan output sampai total pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Pertimbangkan sebuah perusahaan menjual 100 kemeja pada hari Senin dengan harga per biaya 10.000 dengan total 1.000.000. Selasa, mereka menjual 110 kemeja dengan total 1.100.000. Selisih antara uang yang mereka hasilkan pada hari Senin vs. Selasa adalah 100.000. Pendapatan marjinal adalah 100.000.

Rumus untuk menghitung pendapatan marjinal adalah:

Pendapatan Marginal= Perubahan Pendapatan/ Perubahan Kuantitas

atau

Pendapatan Marginal = (Pendapatan Saat Ini – Pendapatan Awal) / (Kuantitas Produk Saat Ini – Kuantitas Produk Awal)

Baca juga: Pendapatan Diterima Dimuka: Pengertian, Cara Hitung dan Contohnya

Bagaimana Marginal Revenue Digunakan?

Rumus pendapatan marjinal paling umum digunakan dalam bisnis untuk:

Memandingkan output dengan pendapatan

Departemen akuntansi perusahaan menggunakan rasio pendapatan marjinal untuk memantau penjualan vs. output untuk memastikan biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal. Jika jumlah pendapatan marjinal turun di bawah biaya marjinal per unit, bisnis biasanya akan berhenti memproduksi unit dan menganalisis biaya produksi versus manfaatnya.

Kelola biaya produksi

Anggota tim manajemen perusahaan dapat melihat pendapatan marjinal untuk menetapkan harga suatu produk, merencanakan jadwal produksinya, dan menganalisis permintaan dari konsumen. Menggunakan pendapatan marjinal untuk menganalisis permintaan konsumen dapat mencegah kelebihan atau kekurangan produk, memastikan biaya produksi yang moderat dan peningkatan penjualan.

Baca juga: Pendapatan Operasional: Pengertian, Fungsi dan Cara Hitungnya

Menetapkan harga

Mengidentifikasi pendapatan marjinal dari satu produk juga dapat membantu bisnis menetapkan harga kompetitif yang mendorong pelanggan untuk membelinya, yang kemudian meningkatkan penjualan. Rasio ini dapat membantu bisnis menentukan harga yang baik dan merencanakan setiap perubahan produksi untuk memenuhi permintaan.

Bagaimana Cara Menhitungan Marginal Revenue?

Menghitung pendapatan marjinal melibatkan beberapa langkah kunci berikut:

1. Hitung total pendapatan

Untuk menentukan pendapatan marjinal untuk bisnis, langkah pertama adalah menemukan total pendapatan. Anda dapat menemukan angka ini dengan mengalikan harga per produk saat ini dengan jumlah produk yang terjual saat ini.

harga saat ini x penjualan saat ini = total pendapatan

Misalnya, jika harga per produk saat ini adalah 5.ooo dan jumlah produk saat ini yang dijual bisnis Anda adalah 1.000, total pendapatannya adalah 5.000.000.

5.000 x 1.000 = 5.000.000

Baca juga: Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Dunia Akuntansi

2. Lakukan analisis pasar

Langkah selanjutnya dalam menghitung pendapatan marjinal adalah melakukan analisis pasar yang akan memberikan wawasan tentang harga alternatif yang lebih rendah, serta jumlah alternatif produk yang dijual pada harga tersebut.

Saat menganalisis pasar, Anda perlu melihat pesaing dan berapa harga mereka menjual produk mereka. Menurut prinsip ekonomi, sebuah bisnis biasanya dapat menjual lebih banyak produknya pada titik harga yang lebih rendah karena permintaan akan meningkat.

3. Hitung pendapatan alternatif

Setelah Anda menganalisis pasar dan menentukan harga alternatif dan jumlah alternatif produk yang dijual, Anda dapat menggunakan angka-angka ini untuk menghitung pendapatan alternatif. Jumlah ini sama dengan harga alternatif dikalikan dengan jumlah alternatif produk yang dijual.

harga alternatif x penjualan alternatif = pendapatan alternatif

Misalnya, jika harga alternatif per produk adalah 3.000 dan jumlah alternatif yang terjual adalah 3.000, pendapatan alternatif akan menjadi 9.000..000

3.000 x 3.000 = 9.000.000

Baca juga: 7 Strategi Diversifikasi Pendapatan untuk Pengembangan Bisnis Anda

4. Terapkan rumus marginal revenue

Dengan menggunakan pendapatan alternatif dan pendapatan total, Anda sekarang dapat menghitung biaya marjinal. Persamaannya adalah pendapatan alternatif dikurangi pendapatan asli, dibagi dengan produk alternatif yang terjual dikurangi produk saat ini yang terjual.

([pendapatan alternatif] – [pendapatan total]) / ([penjualan alternatif] – [penjualan saat ini])

Pada contoh sebelumnya, Anda akan mengambil pendapatan alternatif sebesar 9.000.000 dan mengurangi total pendapatan sebesar 5.000.000, yang akan sama dengan 4.000.000. Anda kemudian akan membagi angka ini dengan jumlah alternatif produk yang terjual 3.000 dikurangi jumlah asli produk yang terjual, yaitu 1.000, memberi Anda 2.000.

(9.000.000 – 5.000.000) / (3.000 – 1.000)

4,000.000 / 2000 = 2.000

Persamaan ini memberikan hasil 2.000, yang merupakan biaya marjinal, atau perubahan pendapatan per produk tambahan yang dijual bisnis Anda.

5. Analisis data

Sekarang Anda memiliki angka pendapatan marjinal, Anda dapat menggunakannya untuk menganalisis catatan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan Anda dan penjualannya.

Pendapatan marjinal hanya berlaku untuk satu produk, jadi jika bisnis Anda menjual beberapa produk, Anda mungkin perlu menilai pendapatan marjinal untuk masing-masing produk. Sebuah perusahaan harus menggunakan data yang dihasilkan untuk mengoptimalkan keseimbangan antara harga produk dan jumlah penjualan, yang akan menghasilkan tingkat output yang sama.

Baca juga: Biaya Operasional: Pengertian, Jenis dan Contohnya dalam Neraca Keuangan

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan kami tentang marginal revenue. Bisa kita tarik kesimpulan bahwa marginal revenue adalah peningkatan pendapatan yang merupakan hasil penjualan dari setiap nit tambahan,

Untuk bisa mendapatkan biaya marginal, maka bisa diketahui dengan menggunakan rumus Perubahan biaya dibagi dengan Perubahan kuantitas.

Kemungkinan Anda juga harus melalui proses trial and error terlebih dahulu sebelum benar-benar mendapatkan margin keuntungan yang maksimal dalam mempertahankan nilai penjualan dan juga peningkatan pendapatan bisnis.

Tapi, jika Anda menggunakan software akuntansi dari Accurate Online, Anda akan lebih mudah lagi dalam mendapatkan laporan laba rugi perusahaan Anda. Kenapa? Karena aplikasi akuntansi ini memiliki tampilan yang mudah untuk dioperasikan, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki latar belakang dalam dunia keuangan perusahaan atau akuntansi sekalipun.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

accurate 2 banner bawah

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

0 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

akuntansibanner
Khaula Senastri

Artikel Terkait