Metode Periodik dan Perpetual, Mana Metode Pencatatan Persediaan Anda?

22 Jun 2022 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Ditinjau oleh: Nibras Ratna Verified Reviewer
Metode Periodik dan Perpetual, Mana Metode Pencatatan Persediaan Anda?

Poin penting


  • Metode periodik adalah sistem pencatatan persediaan di mana stok baru dihitung dan dicatat di akhir periode melalui stok opname.

 

  • Metode periodik dilakukan dengan mencatat pembelian di akun pembelian dan penjualan di akun penjualan sepanjang periode. Saldo stok dan HPP baru dihitung setelah stok opname di akhir periode, lalu disesuaikan dengan data fisik.

 

  • Metode periodik memiliki kelebihan seperti mudah diterapkan, lebih hemat biaya administrasi, cocok untuk umkm, dan menyesuaikan pencatatan dengan stok fisik secara langsung.

 

  • Perbedaan metode periodik dan perpetual terletak pada waktu pencatatannya yang mana periodik dilakukan diakhir periode sedangkan perpetual dicatat setiap ada perubahan.

Metode pencatatan persediaan adalah langkah penting bagi setiap bisnis, khususnya untuk pengusaha ritel, agar bisa mengelola stok barang dengan tepat.

Secara umum, terdapat dua metode utama dalam pencatatan persediaan, yaitu metode periodik dan metode perpetual.

Keduanya sangat vital dalam sistem manajemen persediaan, karena membantu perusahaan menjaga agar data stok selalu sesuai dengan kondisi fisik barang di gudang.

Penerapan metode pencatatan persediaan ini berfungsi sebagai alat penilaian aset, sehingga perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan dari pengelolaan stok yang akurat.

Dengan memilih metode periodik atau perpetual, pelaku usaha dapat lebih mudah memonitor pergerakan persediaan, mendeteksi jika terjadi kehilangan ataupun kerusakan, dan mengambil keputusan bisnis secara lebih cepat.

Sistem periodik dan perpetual ini sangat berguna untuk memastikan catatan persediaan selalu up to date, sekaligus meminimalisir potensi kerugian.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai metode periodik dan metode perpetual, serta melihat perbedaan di antara keduanya agar Anda bisa memilih sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Metode periodik

Metode periodik, yang juga dikenal sebagai metode fisik, adalah sistem pencatatan persediaan di mana jumlah stok dihitung dan dicatat pada saat pembuatan laporan keuangan, biasanya di akhir periode tertentu.

Dengan metode ini, perusahaan melakukan stok opname atau pemeriksaan fisik persediaan secara berkala untuk menentukan sisa stok dan menghitung harga pokok penjualan (HPP).

Penerapan metode periodik sangat membantu untuk mendapatkan data mutasi persediaan yang akurat, karena pencatatan berdasarkan pemeriksaan fisik langsung di gudang.

Umumnya, setiap transaksi pembelian barang dicatat pada akun pembelian, dan baru di akhir periode jumlah persediaan akhir dihitung untuk menyesuaikan catatan dengan kenyataan fisik.

Kelebihan metode periodik adalah proses pencatatannya yang lebih sederhana dan cocok untuk bisnis ritel kecil hingga menengah yang tidak melakukan transaksi dalam jumlah besar setiap hari.

Dengan metode ini, perusahaan bisa menilai ketersediaan stok dan menentukan laba secara lebih efektif lewat perhitungan HPP setelah persediaan akhir diketahui.

Penerapan metode periodik untuk mengetahui harga pokok penjualan atau HPP perusahaan bisa dilakukan dengan menggunakan contoh seperti di bawah ini

Metode Periodik dan Perpetual, Mana Metode Pencatatan Persediaan Anda?

Baca juga: Metode Perpetual: Pengertian, Cara Kerja, dan Keunggulannya

Cara kerja metode periodik

Berikut langkah-langkah cara kerja metode periodik dalam pencatatan persediaan:

1. Pencatatan persediaan dilakukan berkala

Tidak ada pencatatan stok setiap kali terjadi transaksi, tetapi semua dicatat di akhir periode (misal bulanan atau tahunan).

2. Transaksi pembelian dicatat di akun pembelian

Setiap pembelian stok barang dicatat ke akun pembelian, bukan langsung menambah saldo persediaan.

3. Transaksi penjualan dicatat di akun penjualan

Penjualan barang hanya dicatat sebagai penjualan, tanpa mengurangi persediaan sepanjang periode berjalan.

4. Stok opname di akhir periode

Di akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan pemeriksaan fisik (stok opname) untuk mengetahui jumlah persediaan nyata yang masih ada di gudang.

5. Perhitungan persediaan akhir dan HPP

Persediaan akhir diketahui dari stok opname, lalu digunakan untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP):
HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

6. Penyesuaian buku dengan persediaan fisik

Setelah stok opname, dilakukan penyesuaian antara catatan akuntansi dengan jumlah barang fisik di gudang.

Baca juga: 10 Metode Inventory Control, Fungsi, dan Contohnya

Kelebihan metode periodik

Berikut beberapa keuntungan utama menggunakan metode periodik untuk pencatatan persediaan:

1. Pencatatan lebih sederhana

Tidak perlu mencatat setiap kali terjadi perubahan stok, sehingga proses administrasi lebih mudah diatur.

2. Biaya administrasi lebih rendah

Tidak memerlukan software atau sistem canggih, cukup dilakukan manual atau dengan aplikasi sederhana.

3. Cocok untuk bisnis skala kecil

Sangat sesuai untuk usaha dengan volume transaksi tidak terlalu tinggi seperti toko kelontong atau bisnis ritel kecil.

4. Memastikan kesesuaian dengan barang fisik

Pemeriksaan fisik di akhir periode membuat data lebih sesuai dengan kondisi nyata di gudang.

Baca juga: Tingkat Efisiensi Anda Tinggi? Tingkatkan Profitabilitasnya melalui Inventory Rotation

Metode Perpetual

Metode perpetual adalah sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh perusahaan ritel dengan cara memisahkan akun untuk setiap jenis barang yang ada. Metode ini juga sering disebut metode buku pembantu persediaan.

Keunggulan utama dari metode perpetual adalah kemampuannya memberikan kontrol stok yang jauh lebih mudah dan akurat.

Dengan metode ini, Anda bisa langsung mengetahui pergerakan stok serta menentukan harga pokok penjualan (HPP) dari berbagai produk kapan saja dibutuhkan.

Setiap transaksi, baik pembelian maupun penjualan, akan langsung dicatat pada akun persediaan yang relevan. Dalam sistem ini, terdapat beberapa kolom utama seperti penjualan, pembelian, dan saldo persediaan.

Setiap perubahan dalam stok akan otomatis tercatat, sehingga Anda dapat memantau saldo barang secara real-time. Setiap kolom ini pun diurai lebih detail agar Anda bisa mengetahui jumlah barang serta harga perolehannya setiap saat.

Menggunakan metode perpetual juga sangat membantu saat membuat laporan neraca dan laporan laba rugi, bahkan untuk periode yang pendek sekalipun.

Anda tidak perlu lagi melakukan perhitungan fisik secara rutin hanya untuk mengetahui stok akhir, karena semua data sudah tercatat secara otomatis dalam sistem.

Sebagai gambaran, transaksi dalam metode perpetual biasanya dicatat dalam jurnal seperti berikut:
(Db) Selisih Persediaan xxx
(Cr) Persediaan Barang xxx

Baca juga: Operating Profit Margin: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Perbedaan perpetual dan periodik

Memahami perbedaan antara metode perpetual dan periodik sangat penting agar Anda dapat mengelola stok dan pelaporan keuangan secara akurat.

Berikut ini adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Pencatatan persediaan

Perpetual: Setiap perubahan stok karena pembelian atau penjualan langsung dicatat saat itu juga, sehingga data persediaan selalu up-to-date.

Periodik: Pencatatan hanya dilakukan di akhir periode setelah stok opname. Saldo persediaan baru diperbarui setelah perhitungan fisik.

2. Kontrol persediaan

Perpetual: Lebih mudah mengontrol persediaan karena saldo barang dapat dipantau secara real-time.

Periodik: Kontrol persediaan kurang akurat karena data baru diketahui setelah perhitungan berkala.

3. Penentuan harga pokok penjualan (HPP)

Perpetual: HPP dihitung dan dicatat langsung setiap kali ada barang terjual, sehingga nilai HPP tiap produk lebih akurat.

Periodik: HPP dihitung di akhir periode berdasarkan stok fisik dan data pembelian, sehingga bisa terjadi selisih atau ketidakakuratan.

4. Pembuatan laporan keuangan

Perpetual: Laporan neraca dan laba rugi bisa dibuat kapan saja tanpa menunggu stok opname.

Periodik: Laporan baru bisa disusun setelah stok fisik dihitung di akhir periode.

5. Risiko kesalahan stok

Perpetual: Risiko kelebihan atau kekurangan stok lebih kecil karena pencatatan selalu diperbarui.

Periodik: Lebih berisiko terjadi selisih antara stok fisik dan catatan karena pembaruan hanya periodik.

Baca juga: Jurnal Eliminasi Konsolidasi: Pengertian dan Peran Pentingnya

Penutup

Memilih metode pencatatan persediaan yang tepat, baik periodik maupun perpetual akan sangat menentukan ketepatan data stok dan kemudahan Anda dalam mengelola bisnis ritel.

Dengan sistem pencatatan yang baik, Anda dapat mencegah kehilangan, mencatat transaksi secara akurat, serta membuat laporan keuangan lebih mudah dan terpercaya.

Agar pengelolaan stok dan keuangan bisnis semakin efisien dan minim risiko, kini Anda bisa memanfaatkan Accurate Online.

Accurate Online sudah dipercaya ratusan ribu pebisnis di Indonesia berkat fitur-fitur unggulan yang membantu membuat laporan keuangan otomatis, pengelolaan persediaan, penjualan, dan banyak lagi, langsung dari sistem berbasis cloud.

Jangan biarkan bisnis Anda terhambat pencatatan manual yang rentan kesalahan.

Yuk, coba Accurate Online gratis selama 30 hari dan rasakan kemudahan dalam setiap pencatatan keuangan bisnis Anda!

akuntansifooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait