Neraca Perdagangan: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya

oleh | Mar 5, 2024

source envato.

Neraca Perdagangan: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya

Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca perdagangan adalah suatu ikhtisar yang di dalamnya akan menunjukkan selisih antara nilai transaksi kegiatan ekspor dan juga impor dalam suatu negara di periode waktu tertentu.

Umumnya, neraca perdagangan ini banyak digunakan untuk menilai kegiatan perdagangan dalam skala internasional.

Nah, agar lebih memahami lebih dalam tentang neraca perdagangan, ayo simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan adalah sebuah indikator ekonomi yang mencatat perbandingan antara ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dengan negara lain dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.

Neraca perdagangan atau Balance of Trade menggambarkan apakah suatu negara memiliki surplus (lebih banyak ekspor daripada impor) atau defisit (lebih banyak impor daripada ekspor) dalam perdagangan internasional.

Neraca perdagangan dikatakan surplus jika nilai ekspor suatu negara melebihi nilai impor dalam suatu periode waktu tertentu.

Secara lebih spesifik, neraca perdagangan mencerminkan seberapa banyak barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara ke negara lain (ekspor) dibandingkan dengan seberapa banyak barang dan jasa yang dibeli dari negara lain (impor).

Analisis neraca perdagangan sangat penting untuk memahami posisi perdagangan suatu negara dalam konteks ekonomi global serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kebijakan perdagangan.

Neraca perdagangan Indonesia sendiri berhasil menorehkan catatan surplus sebesar USD 36,93 miliar selama tahun 2023 dikutip dari Situs Kementrian Keuangan RI.

Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan Tujuannya

Komponen-komponen Neraca Perdagangan

Komponen dalam neraca perdagangan meliputi:

1. Ekspor

Nilai total barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara ke negara lain dalam suatu periode waktu tertentu.

2. Impor

Nilai total barang dan jasa yang dibeli oleh suatu negara dari negara lain dalam suatu periode waktu tertentu.

3. Saldo Perdagangan

Selisih antara nilai ekspor dan nilai impor. Jika nilai ekspor lebih besar dari impor, maka saldo perdagangan positif atau surplus.

Sebaliknya, jika nilai impor lebih besar dari ekspor, maka saldo perdagangan negatif atau defisit.

4. Neraca Berjalan (Current Account)

Termasuk neraca perdagangan, bersama dengan transaksi keuangan seperti pendapatan dan transfer unilateral.

5. Saldo Barang Dagangan

Selisih antara nilai ekspor barang dan nilai impor barang.

6. Saldo Jasa

Selisih antara nilai ekspor jasa dan nilai impor jasa.

7. Saldo Barang dan Jasa

Selisih antara total nilai ekspor barang dan jasa dengan total nilai impor barang dan jasa.

8. Saldo Primer

Perbedaan antara pendapatan dari investasi asing (misalnya dividen) yang diterima negara dengan pembayaran yang dibuat kepada investor asing.

9. Saldo Sekunder

Transfer unilateral antara negara yang terkait dengan hadiah, bantuan luar negeri, dan remitansi dari pekerja migran.

10. Perubahan Cadangan Devisa

Perubahan dalam cadangan devisa suatu negara sebagai hasil dari transaksi perdagangan internasional.

Baca juga: 3 Komponen Neraca yang Wajib Ada di Laporan Keuangan

5 Fungsi Neraca Perdagangan

Fungsi utama dari neraca perdagangan adalah sebagai berikut:

1. Mengukur Keseimbangan Perdagangan

Neraca perdagangan membantu dalam mengukur keseimbangan perdagangan suatu negara dengan negara lain.

Hal ini memberikan gambaran apakah suatu negara memiliki surplus perdagangan (lebih banyak ekspor daripada impor) atau defisit perdagangan (lebih banyak impor daripada ekspor).

2. Mengidentifikasi Kompetitivitas Ekonomi

Dengan menganalisis neraca perdagangan, pemerintah/pelaku ekonomi dapat mengidentifikasi sektor ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif dalam perdagangan internasional dan sektor mana yang membutuhkan peningkatan daya saing.

3. Mengukur Kinerja Ekonomi

Neraca perdagangan merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja ekonomi suatu negara.

Surplus perdagangan cenderung dianggap sebagai tanda positif untuk kesehatan ekonomi, sementara defisit perdagangan dapat menunjukkan ketidakseimbangan dan potensi masalah ekonomi.

4. Menyediakan Informasi untuk Kebijakan Ekonomi

Informasi dari neraca perdagangan membantu pemerintah dalam merancang kebijakan ekonomi yang sesuai, termasuk kebijakan perdagangan, kebijakan fiskal, dan kebijakan moneter, untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan negara.

5. Menginformasikan Keputusan Bisnis

Pelaku bisnis menggunakan informasi dari neraca perdagangan untuk merencanakan strategi ekspor dan impor, mengidentifikasi peluang pasar baru, dan memperkirakan risiko yang terkait dengan perdagangan internasional.

Dengan demikian, neraca perdagangan adalah alat penting dalam pemantauan dan pengelolaan hubungan ekonomi antara suatu negara dengan negara lainnya.

Baca juga: Laporan Neraca: Pengertian dan Cara Mudah Menyusunnya

Penghitungan Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan dihitung dengan cara mengurangkan nilai total ekspor suatu negara dari nilai total impor negara tersebut dalam suatu periode waktu tertentu.

Langkah-langkah umum untuk menghitung neraca perdagangan adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan Data Ekspor dan Impor

Peroleh data mengenai nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dalam periode waktu tertentu.

Data ini biasanya disediakan oleh badan statistik nasional atau lembaga yang berwenang dalam perdagangan internasional.

2. Hitung Total Nilai Ekspor dan Impor

Jumlahkan nilai ekspor barang dan jasa yang dilakukan oleh negara tersebut, serta jumlahkan nilai impor barang dan jasa yang dibeli oleh negara tersebut dalam periode waktu yang sama.

3. Kurangkan Nilai Impor dari Nilai Ekspor

Selanjutnya, kurangkan nilai total impor dari nilai total ekspor. Jika hasilnya positif, artinya negara tersebut memiliki surplus perdagangan (lebih banyak ekspor daripada impor).

Sedangkan jika hasilnya negatif, negara tersebut memiliki defisit perdagangan (lebih banyak impor daripada ekspor).

Rumus sederhana untuk menghitung neraca perdagangan adalah sebagai berikut:

Neraca Perdagangan = (Total Nilai Ekspor) – (Total Nilai Impor)

Hasil dari perhitungan ini memberikan gambaran tentang keseimbangan perdagangan suatu negara dengan negara lain dalam periode waktu tertentu, dan apakah negara tersebut memiliki surplus atau defisit perdagangan.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi

Jenis Neraca Perdagangan

Dilansir dari Investopedia, balance of trade terbagi menjadi tiga jenis, yaitu neraca perdagangan surplus, neraca perdagangan defisit, dan neraca perdagangan seimbang. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiganya.

1. Neraca Perdagangan Surplus

Neraca perdagangan surplus adalah suatu kondisi yang saat nilai transaksi ekspor lebih besar daripada nilai impor.

Bila kondisi neraca perdagangannya menjadi surplus, maka tentunya akan menguntungkan negara. Karena, mereka mendapatkan nilai pendapatan yang lebih besar.

Suatu negara harus sebisa mungkin menjaga nilai ekspor dan impornya agar nilai neraca perdagangan menjadi surplus.

2. Neraca Perdagangan Defisit

Kebalikan dari neraca perdagangan surplus, neraca perdagangan defisit adalah suatu kondisi pembayaran yang nilai transaksi impornya jauh lebih tinggi daripada nilai ekspornya.

Untuk beberapa negara, terutama negara berkembang, kondisi seperti ini dianggap tidak menguntungkan mereka.

Karena, biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan impor jauh lebih tinggi daripada pendapatan dari transaksi ekspornya.

3. Neraca Perdagangan Seimbang

Neraca perdagangan seimbang adalah suatu kondisi saat nilai transaksi ekspor dan impor dalam suatu negara seimbang.

Itu artinya, negara tersebut tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Kondisi ini sangat sulit untuk dipertahankan pada suatu negara tertentu.

Baca juga: Neraca Percobaan: Konsep, Contoh, dan Manfaatnya

Faktor yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan

1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan

Faktor pertama yang mempengaruhi neraca perdagangan adalah perkembangan ekonomi yang kuat di dalam suatu negara.

Sehingga, akan mampu meningkatkan standar dan juga pendapatan masyarakat di dalam negara tersebut.

Dengan begitu, maka akan membuat suatu bisnis melakukan ekspansi dalam membuat lebih banyak lapangan pekerjaan hingga pendapatan di dalam perekonomian dalam negeri.

Bila suatu negara mampu memanfaatkan kondisi ini dengan baik, maka negara tersebut akan mampu meningkatkan permintaan impor yang berasal dari negara lain.

Agar bisa mendukung suatu negara dalam mendapatkan nilai ekspor yang tinggi, maka negara tersebut bisa meningkatkan permintaan pada barang modal dan juga bahan baku.

Sehingga, hal ini akan mampu membantu mendorong perdagangan internasional antar negara.

2. Nilai Tukar

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai neraca perdagangan adalah nilai tukar, yang mana dalam perkembangan ekonomi neraca perdagangan dalam suatu negara juga akan turut mempengaruhi nilai tukar.

Hal ini dikarenakan bila sebuah negara melakukan kegiatan ekspor impor, maka mata uang yang digunakan sebagai alat tukar berbeda.

Misalnya bila Indonesia ingin mengekspor suatu komoditas ke negara lain, maka pebisnis dari Indonesia akan memperoleh pembayaran dalam mata uang lain sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya sudah disepakati, pun begitu juga sebaliknya.

Dengan begitu, siapa saja yang melaksanakan kegiatan impor atau ekspor dalam negeri, maka harus menukarnya mata uang rupiah dengan mata uang dari negara lain.

Sehingga, kegiatan yang menggunakan nilai tukar mata uang ini akan memberikan dampak pada neraca perdagangan.

3. Daya Saing Produk

Faktor selanjutnya adalah daya saing produk, yang mana pada suatu perdagangan akan dilihat dari harga jual dan juga kualitas produk tersebut.

Adapun salah satu hal yang mampu mempengaruhi daya saing produk adalah struktur biaya.

Perbedaan Neraca Perdagangan dengan Neraca Pembayaran

Neraca perdagangan lebih terfokus pada perdagangan barang dan jasa, sementara neraca pembayaran mencakup berbagai jenis transaksi ekonomi yang melibatkan negara tersebut dengan negara lain.

Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang hubungan ekonomi suatu negara dengan negara lain.

Baca juga: 4 Fungsi Neraca Saldo bagi Bisnis

Contoh Neraca Perdagangan

Nilai balance of trade pada suatu negara bisa kita ketahui dari nilai ekspor yang dikurang dengan nilai impor. Agar lebih mudah dalam memahaminya, simaklah contoh sederhananya di bawah ini.

Contoh 1:

Katakanlah pada tahun 2020 negara X mempunyai nilai ekspor sejumlah $180 miliar. Sedangkan nilai impor dari negara tersebut adalah berjumlah $170 miliar. Itu artinya, balance of trade negara X mengalami surplus sebanyak $10 miliar.

Hal ini bisa diketahui dari nilai ekspor, yaitu $180 miliar yang dikurangi dengan nilai impor, yaitu $70 miliar. Bisa kita katakan surplus karena nilai ekspornya lebih tinggi daripada nilai impornya.

Contoh 2:

Di tahun 2019, terdapat negara yang berhasil mempunyai nilai ekspor sejumlah $250,5 miliar. Tapi nilai impornya jauh lebih besar, yaitu $285,1 miliar. Nah, itu artinya balance of trade negara Y mengalami defisit sebanyak $34,6 miliar karena nilai impornya jauh lebih rendah daripada nilai ekspornya.

Baca juga: Apa itu Job Order Costing? Berikut Pengertian dan Contohnya

Kesimpulan

Apapun jenis perdagangan yang dilakukan, khususnya dalam skala internasional dengan melakukan neraca perdagangan, maka setiap pebisnis akan membutuhkan suatu alat ataupun media pembukuan yang canggih dan juga akurat.

Terlebih lagi dalam setiap periode waktu tertentu, perusahaan harus mampu menilai adanya perbedaan nilai barang atau jasa, baik itu yang diekspor ataupun diimpor.

Sehingga, dalam melakukan perhitungan keuntungan, mereka bisa mencatatnya secara akurat.

Adapun alat yang bisa digunakan adalah software akuntansi canggih, yang saat ini sudah banyak digunakan oleh banyak perusahaan besar di Indonesia, salah satunya adalah Accurate Online.

Hal ini dikarenakan Accurate Online mampu membantu para pebisnis di tanah air dalam melakukan pembukuan dan juga mempermudah setiap kegiatan bisnisnya.

Dengan menggunakan Accurate Online, setiap pebisnis bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur menarik, seperti fitur persediaan, pembelian, penjualan, perpajakan, dan masih banyak lagi.

Terlebih lagi, tampilan dashboard di dalamnya sangatlah sederhana, sehingga akan mudah dipahami oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekalipun.

Penasaran? Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.

 

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait