Dalam dunia akuntansi, ayat jurnal penyesuaian adalah langkah kunci untuk memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan mencerminkan secara akurat situasi keuangan yang sebenarnya.
Meskipun sering kali dianggap sebagai tugas rutin yang memakan waktu, ayat jurnal penyesuaian adalah fondasi penting dalam menyusun laporan keuangan yang jujur dan transparan.
Artikel ini akan membantu Anda memahami dengan jelas pengertian ayat jurnal penyesuaian, memberikan contoh-contoh ayat jurnal penyesuaian yang mudah dipahami, dan menjelaskan cara melakukan pencatatan yang benar.
Daftar Isi
Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian

ilustrasi Ayat Jurnal Penyesuaian. source envato
Ayat jurnal penyesuaian adalah buku akuntansi yang disusun untuk menyesuaikan saldo pada neraca saldo ketika tiba akhir periode akuntansi sehingga neraca tersebut menampilkan saldo yang aktual, sesuai dengan jumlah aslinya.
Dilansir dari Wikipedia, Dalam akuntansi/akuntansi, ayat jurnal penyesuaian adalah entri jurnal yang biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mengalokasikan pendapatan dan pengeluaran ke periode terjadinya.
Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian atau AJP sendiri adalah beberapa penyesuaian dari proses pembuatan jurnal dalam siklus akuntansi. Hal ini diperlukan jika pembuatan neraca saldo sudah selesai.
Baca juga: Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dan Cara Mencatatnya
Fungsi dan Manfaat Jurnal Penyesuaian

ilustrasi Ayat Jurnal Penyesuaian. source envato
Fungsi Jurnal Penyesuaian:
- Menyesuaikan Akun dengan Keadaan Sebenarnya – Mencatat transaksi yang belum atau salah dicatat agar laporan keuangan lebih akurat.
- Mencatat Pendapatan dan Beban yang Belum Masuk – Memastikan semua pendapatan dan beban dalam periode akuntansi yang bersangkutan tercatat dengan benar.
- Menyesuaikan Akun Aset dan Kewajiban – Memperhitungkan penyusutan aset, pembayaran di muka, atau utang yang belum dibayar untuk mencerminkan nilai sebenarnya.
- Menyiapkan Data untuk Laporan Keuangan – Jurnal penyesuaian membantu menghasilkan neraca dan laporan laba rugi yang lebih akurat.
Manfaat Jurnal Penyesuaian:
- Menghasilkan Laporan Keuangan yang Akurat – Memastikan bahwa pendapatan dan beban dicatat sesuai periode yang benar, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam laporan keuangan.
- Mencegah Kesalahan Pencatatan – Menghindari ketidaksesuaian antara transaksi aktual dengan catatan akuntansi.
- Membantu dalam Perhitungan Pajak – Memastikan beban dan pendapatan dihitung dengan benar untuk kepentingan perpajakan.
- Meningkatkan Transparansi Keuangan – Memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang kondisi keuangan perusahaan.
- Mempermudah Audit dan Evaluasi Keuangan – Memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat dengan benar dan siap untuk diperiksa oleh auditor atau pihak manajemen.
Dengan jurnal penyesuaian, perusahaan dapat menjaga kredibilitas laporan keuangan, menghindari kesalahan pencatatan, serta membuat keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan data keuangan yang valid.
Baca juga: Jurnal Koreksi: Pengertian, Cara Membuatnya, Contoh, dan Bedanya dengan Jurnal Penyesuaian
Akun-akun yang Perlu Menggunakan Jurnal Penyesuaian

ilustrasi Ayat Jurnal Penyesuaian. source envato
Akun-akun yang perlu disesuaikan di akhir periode beserta cara pencatatannya adalah sebagai berikut:
1. Pemasukan atau Pengeluaran Di Muka
– Beban Dibayar di Muka
Cara pencatatannya adalah Anda catat pos ini sebagai aset yang berkurang setiap jangka waktu tertentu (misal tiap bulan).
– Pendapatan Diterima di Muka
Cara pencatatannya adalah dengan menulis pos ini sebagai kewajiban/utang yang, seiring waktu berjalan (misal tiap bulan), berubah menjadi pendapatan.
2. Pemasukan atau Pengeluaran di Akhir
– Piutang Pendapatan
Cara pencatatannya adalah tulis piutang bunga pada kolom debit dan pendapatan bunga pada kolom kredit. Besar piutang bunga dan pendapatan bunga sama.
– Beban yang Masih Harus Dibayar
Cara pencatatannya yaitu dengan menulis beban gaji di kolom debit dan utang gaji di kolom kredit. Besar keduanya sama besar.
– Penyusutan Aktiva Tetap
Cara pencatatannya adalah dengan menulis biaya penyusutan untuk kolom debit dan akumulasi penyusutan pada kolom kredit.
– Kerugian Piutang
Cara pencatatannya yaitu dengan menuliskan kerugian piutang pada kolom debet dan cadangan kerugian piutang pada kolom kredit.
– Biaya Pemakaian Perlengkapan
Cara pencatatannya adalah tulis biaya pemakaian perlengkapan untuk kolom debet dan cadangan perlengkapan untuk kolom kredit.
Baca juga: Mengenal Jurnal Penyesuaian, Fungsi, dan Contohnya
Kapan Jurnal Penyesuaian Perlu Dibuat?
Jurnal penyesuaian perlu dibuat oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi sebelum menyusun laporan keuangan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berbasis akrual, di mana pendapatan dan beban harus dicatat dalam periode terjadinya, bukan saat kas diterima atau dibayarkan.
Kondisi-kondisi di mana jurnal penyesuaian diperlukan:
1. Menyesuaikan Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Jika ada pendapatan yang sudah diperoleh tetapi belum dicatat, seperti piutang bunga atau jasa yang sudah diberikan tetapi belum ditagihkan.
2. Menyesuaikan Beban yang Masih Harus Dibayar
Jika ada beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayarkan, seperti gaji karyawan yang akan dibayarkan pada periode berikutnya.
3. Penyusutan Aset Tetap
Jika perusahaan memiliki aset tetap seperti kendaraan atau mesin, harus dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan nilai aset tersebut.
4. Menyesuaikan Beban Dibayar di Muka
Jika perusahaan telah membayar beban di muka seperti asuransi atau sewa, perlu dilakukan penyesuaian untuk mengakui beban yang sudah digunakan dalam periode berjalan.
5. Menyesuaikan Persediaan Barang
Jika ada selisih antara saldo persediaan dalam catatan akuntansi dan jumlah fisik yang ada di gudang, maka perlu dilakukan penyesuaian.
6. Mencatat Pendapatan Diterima di Muka
Jika perusahaan menerima pembayaran di muka untuk layanan atau produk yang belum diberikan, harus dibuat jurnal penyesuaian agar tidak langsung dicatat sebagai pendapatan.
Dengan membuat jurnal penyesuaian secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya, mematuhi standar akuntansi, serta mempermudah audit dan analisis keuangan.
Baca juga: Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang dan 10 Cara Mudah Melakukannya
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya

ilustrasi Ayat Jurnal Penyesuaian. source envato
Untuk dapat membuat AJP yang akurat Anda dapat mengikuti langkah dan contoh jurnal penyesuaian berikut ini:
1. Beban Dibayar di Muka
Misal Anda bayar premi asuransi di muka sebesar Rp2.400.000 untuk periode 3 Mei 2019 s/d 3 Mei 2020, maka pada bulan Desember 2019 (ketika ayat jurnal penyesuaian dibuat) premi yang dibayarkan baru sebesar Rp2.400.000:12×7 = Rp1.400.000.
Contoh Jurnal Penyesuaian Beban dibayar di muka:
Dengan Pendekatan Neraca:
Jurnal tanggal 3/5/2019

Ayat jurnal penyesuaian 3/12/2019

Dengan Pendekatan Laba Rugi
Jurnal tanggal 3/5/2019

Ayat jurnal penyesuaian 3/12/2019

2. Pendapatan Diterima di Muka
Misal, Anda menerima pendapatan sewa ruangan untuk setahun sebesar Rp3.600.000 pada 3 Juli 2019. Pada bulan Desember 2019, biaya sewa yang telah digunakan adalah Rp3.600.000:12×5 = Rp1.500.000
Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima di Muka
Dengan Pendekatan Neraca:
Jurnal 3/7/2019

AJP 3/7/2020

Dengan Pendekatan Laba Rugi:
Jurnal 3/7/2019

AJP 3/7/2020

3. Piutang Pendapatan
Misal, Anda masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada bulan Desember 2019.
Ayat jurnal penyesuaian 31/12/2019

4. Piutang Pendapatan
Misal, Anda harus masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada bulan Desember 2019.
Ayat jurnal penyesuaian 31/12/2019

5. Penyusutan Aktiva Tetap
Mobil operasional perusahaan dengan harga perolehan Rp100.000.000 disusutkan 10% per tahun.
AJP 31/12/2019

6. Kerugian Piutang
Misal, 10% saldo piutang perusahaan Anda (Rp2.000.000) diperkirakan tidak dapat ditagih.
AJP 31/12/2019

7. Biaya Pemakaian Perlengkapan
Misal, saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp2.000.000. Ternyata pada akhir tahun tinggal Rp1.000.000.
AJP 31/12/2019

Tips dan Cara Mudah Membuat Laporan Penyesuaian

Baca juga: Cara Menggunakan Aplikasi Akuntansi Accurate Online untuk Membuat Jurnal Bisnis
FAQ seputar Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian ada apa saja?
Berikut adalah 7 akun jurnal penyesuaian yang umum untuk digunakan:
- Penyesuaian Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Akrual Pendapatan)
- Penyesuaian Beban yang Masih Harus Dibayar (Akrual Beban)
- Penyesuaian Beban Dibayar di Muka
- Penyesuaian Pendapatan Diterima di Muka
- Penyesuaian Penyusutan Aset Tetap
- Penyesuaian Persediaan Barang
Baca juga: Jurnal Umum Akuntansi: Pengertian, Contoh, Serta Cara Pembuatannya
Kesimpulan
Dengan penggunaan yang benar, ayat jurnal penyesuaian adalah alat yang kuat untuk menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan perusahaan.
Memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar adalah kunci dalam menjaga akuntabilitas dan keberlanjutan bisnis Anda.
Pahami dengan baik bagaimana ayat jurnal penyesuaian berfungsi dan terapkan dengan cermat dalam catatan keuangan perusahaan Anda.
Dengan demikian, Anda dapat lebih percaya diri dan tepat dalam pengambilan keputusan keuangan yang memengaruhi kesuksesan jangka panjang bisnis Anda.
Semua jurnal ini disusun untuk menyesuaikan saldo pada neraca saldo ketika tiba akhir periode akuntansi. Pencatatannya bermacam-macam sesuai jenis akun.
Untuk mempercepat proses pembukuan dan meminimalisir kesalahan dalam pencatatan akuntansi, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk optimalisasi seluruh proses pembukuan bisnis Anda.
Gunakan software akuntansi yang memiliki fitur lengkap dan mudah digunakam, contohnya adalah Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dengan harga terjangkau dan mudah digunakan.
Anda juga bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui banner di bawah ini.