10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Pebisnis Wajib Tahu

oleh | Agu 21, 2024

source envato.

Penjelasan Lengkap 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Harus Anda tahu

Pencatatan transaksi dan laporan keuangan sangat diperlukan saat berbisnis. Hal ini dilakukan untuk melihat laba dan rugi dalam bisnis Anda.

Dalam berbisnis, akuntansi sangat diperlukan. Lalu, apa itu prinsip dasar akuntansi? Apa saja prinsip dasarnya? Berikut ulasannya untuk Anda.

Apa Itu Prinsip Akuntansi?

Prinsip dasar akuntansi adalah prinsip dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses akuntansi.

Pada dasarnya prinsip ini merupakan adaptasi dari Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP) yaitu standar akuntansi yang diadopsi oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan merupakan standar akuntansi dasar.

Bagi Anda pemilik bisnis, penerapan prinsip akuntansi harus Anda lakukan pada pencatatan transaksi keuangan, melakukan rekonsiliasi, dan menyusun laporan keuangan.

Salah satu contoh konkret kegiatan akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan bisnis atau perusahaan.

Prinsip dasar dalam akuntansi berguna untuk membuat laporan keuangan menjadi akurat.

Selain itu, dengan menjadikan prinsip akuntansi sebagai acuan, laporan yang dihasilkan juga menjadi lebih sesuai dengan informasi yang tersedia.

Baca juga: 10 Asumsi Dasar Akuntansi yang Wajib Anda Pahami!

Tujuan dan Fungsi dari Penerapan Prinsip Akuntansi

Penerapan prinsip dasar akuntansi dalam pencatatan keuangan memiliki fungsi dan tujuan yang sangat penting bagi bisnis.

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dan tujuan tersebut:

1. Memberikan Kerangka Acuan yang Konsisten

Prinsip dasar akuntansi menyediakan pedoman yang konsisten dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.

Hal ini memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan cara yang seragam, sehingga memudahkan dalam membandingkan kinerja keuangan dari waktu ke waktu.

2. Memastikan Keakuratan dan Keterandalan Informasi

Dengan mengikuti prinsip akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan lebih akurat dan dapat diandalkan.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis adalah benar dan sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya.

3. Menyediakan Informasi yang Relevan untuk Manajemen

Salah satu tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan bagi manajemen dan pihak eksternal untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Dengan prinsip akuntansi, laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja dan posisi keuangan bisnis.

Informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami dan diakses oleh pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan regulator, yang memiliki kepentingan dalam bisnis.

4. Mendukung Kepatuhan terhadap Peraturan dan Standar

Penerapan prinsip akuntansi membantu bisnis untuk mematuhi standar akuntansi yang diakui secara umum (GAAP) atau standar internasional (IFRS), serta peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pelaporan keuangan.

Peraturan ini penting untuk menjaga kredibilitas dan reputasi bisnis di mata regulator dan masyarakat.

Baca juga: Apa itu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)?

10 Prinsip Dasar Akuntansi

10 Prinsip Dasar Akuntansi

ilustrasi prinsip dasar akuntansi. source envato

Prinsip dasar dalam akuntansi diatur oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). IAI sendiri adalah sebuah badan yang mengatur peraturan dan kebijakan akuntansi yang ada di Indonesia.

Mungkin sebelumnya kita mengenal hanya ada 4 prinsip dasar akuntansi, dengan berkembangnya zaman bertambah pula prinsip-prinsip ini.

Prinsip dasar akuntansi berfungsi dalam menjaga kualitas sebuah laporan keuangan

Berikut adalah penjelasan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang perlu Anda terapkan dalam bisnis:

1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle) 

Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai sebuah kesatuan usaha, baik berdiri sendiri maupun terpisah dari entitas ekonomi.

Dengan kata lain, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi.

Dengan begitu, pencatatan transaksi keuangan juga harus dibedakan antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi (Accounting Period Principle)

Prinsip ini juga dikenal dengan prinsip kurun waktu. Artinya, penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu.

Prinsip periodisitas menyatakan bahwa aktivitas bisnis dapat dibagi menjadi periode waktu yang konsisten dan seragam, seperti bulanan, kuartalan, atau tahunan, untuk tujuan pelaporan keuangan.

Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengukur kinerja dan posisi keuangan mereka secara teratur, serta memudahkan perbandingan antar periode.

3. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ini, pencatatan transaksi keuangan hanya dinyatakan dan diukur dalam bentuk mata uang.

Artinya, prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif seperti mutu, kinerja, prestasi, dan lain-lain karena tidak dapat diukur dalam bentuk uang.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Kebijakan Moneter di Indonesia

4. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Definisi dari prinsip ini adalah sebuah usaha akan berjalan secara konsisten dan berkesinambungan tanpa adanya pemberhentian usaha.

Kecuali, jika usaha atau bisnis tersebut mempunyai masalah yang bisa menyebabkan pemberhentian bisnis.

Dengan asumsi ini, aset dan kewajiban dicatat dengan cara yang mencerminkan kemampuan bisnis untuk melanjutkan operasinya.

Jika terdapat indikasi bahwa bisnis mungkin tidak dapat bertahan, maka laporan keuangan harus mencerminkan kondisi tersebut dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

5. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Menurut prinsip ini, aset harus dicatat berdasarkan harga perolehan asli atau biaya historisnya, bukan berdasarkan nilai pasar saat ini.

Hal ini berarti ketika suatu aset dibeli, nilainya dicatat sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan saat memperolehnya, termasuk biaya tambahan seperti pengiriman dan instalasi.

Apabila ada proses tawar menawar, maka harga yang dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure) 

Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan informasi secara penuh.

Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dan material dalam laporan keuangan mereka.

Informasi tersebut mencakup data keuangan dan non-keuangan yang dapat mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan keuangan.

Jika terdapat informasi yang tidak dapat dimuat di laporan keuangan, maka Anda bisa menulis keterangan tambahan informasi berupa catatan kaki atau lampiran.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 

Prinsip ini menetapkan bahwa pendapatan harus diakui dan dicatat ketika barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.

Jumlah yang akan diterima dapat diukur dengan andal, terlepas dari kapan pembayaran sebenarnya diterima.

Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang diperoleh dari sebuah aktivitas usaha seperti penjualan.

Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.

8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Prinsip mempertemukan menyatakan bahwa biaya harus diakui dan dicatat dalam periode yang sama dengan pendapatan yang terkait.

Artinya, semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tertentu harus dicatat pada periode yang sama dengan pendapatan tersebut.

Hal ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil mengenai besar atau kecilnya laba bersih yang diperoleh.

Baca juga : Perbedaan Sistem Pembukuan Single Entry dan Double Entry 

9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya, laporan tersebut tidak berubah dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.

Hal ini memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan membandingkan laporan keuangan yang dihasilkan pada beberapa periode sebelumnya.

Jika terjadi perubahan dalam metode akuntansi, perusahaan harus mengungkapkan alasan dan dampak perubahan tersebut dalam laporan keuangan.

10. Prinsip Materialitas (Materiality Principle)

Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara material atau bernilai nominal.

Prinsip materialitas menyatakan bahwa semua informasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pengguna laporan keuangan harus diungkapkan.

Informasi dianggap material jika pengabaian atau penyajian yang salah dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan.

Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.

10. Prinsip Konservatisme (Conservatism Principle)

Prinsip konservatisme menekankan pada kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dengan menghindari over statement aset dan pendapatan serta under statement kewajiban dan biaya.

Dalam situasi ketidakpastian, akuntan harus memilih metode yang paling sedikit menguntungkan perusahaan.

Tujuannya adalah untuk memberikan laporan keuangan yang realistis dan menghindari memberikan gambaran yang terlalu optimis tentang posisi keuangan perusahaan.

Baca juga : Mengetahui Dasar Dasar Akuntansi Keuangan Secara Lengkap

Infografis Ringkasan 10 Prinsip Dasar Akuntansi

Seputar Prinsip Dasar Akuntansi webp

Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Dengan mengetahui berbagai prinsip dasar akuntansi, maka Anda bisa mengatur bisnis Anda dengan lebih baik.

Ada baiknya juga Anda menggunakan software akuntansi agar mengatur operasional perusahaan dan pembukuan bisnis Anda menjadi lebih mudah.

Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud yang akan memudahkan Anda dalam pemantauan arus keuangan bisnis dimana saja dan kapan saja seperti Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.

Accurate Onlline adalah software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur terlengkap di Indonesia.

Anda dapat merasakan fitur pembelian, penjualan, penggajian karyawan, penghitungan pajak dan aset, otomatisasi berbagai laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Masih ragu menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan mengklik gambar dibawah ini :

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait