Apa itu Akuntabilitas? Prinsip, Jenis, dan Contohnya

23 Nov 2022 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Apa itu Akuntabilitas? Prinsip, Jenis, dan Contohnya

Poin penting


  • Akuntabilitas adalah kewajiban memberikan pertanggungjawaban atas semua tindakan dan keputusan secara transparan.

 

  • Secara jenis akuntabilitas terdiri dari akuntabilitas vertikal (kepada atasan) dan horizontal (kepada masyarakat atau kolega setara).

 

  • Prinsip akuntabilitas adalah menggunakan sumber daya sesuai aturan, komitmen pimpinan, laporan yang terbuka, serta menjaga transparansi dan kejujuran.

 

  • Akuntabilitas berfungsi sebagai alat monitoring, mencegah penyalahgunaan wewenang, dan meningkatkan efisiensi kerja.

 

  • Contoh dari akuntabilitas akan tampak pada laporan kerja, laporan keuangan, transparansi dana sekolah, laporan pajak, dan evaluasi program publik.

Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa ada perusahaan yang dipercaya dan terus tumbuh pesat? Salah satu jawabannya adalah budaya akuntabilitas yang kuat di setiap lini.

Akuntabilitas bukan sekadar kata, tapi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan, transparansi, dan kelancaran operasional.

Ingin tahu lebih dalam bagaimana akuntabilitas bekerja, jenis, prinsip, sampai contohnya? Baca artikel ini sampai tuntas!

Apa itu akuntabilitas?

Akuntabilitas adalah kemampuan dan kewajiban seseorang atau organisasi untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusannya.

Artinya, semua kegiatan atau hasil kerja harus bisa dijelaskan dan dipertanggungjawabkan dengan jelas, baik kepada atasan, rekan kerja, maupun masyarakat.

Pendapat para ahli, seperti Lawton & Rose dan Mardiasmo, memperkuat bahwa akuntabilitas adalah tentang memberikan laporan yang jujur atas hasil pekerjaan, termasuk jika ada kegagalan.

Jadi, akuntabilitas bukan hanya soal keberhasilan, tapi juga kesiapan mengakui kekurangan.

Perbedaan dengan responsibilitas, akuntabilitas lebih ke aspek pelaporan dan keterbukaan hasil, sementara responsibilitas lebih menekankan pada kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial.

Pada bidang keuangan, akuntabilitas berarti laporan keuangan yang harus disusun sesuai prinsip akuntansi, aturan yang berlaku, dan transparan, sehingga setiap angka yang tercantum bisa dipercaya dan diaudit.

Intinya, akuntabilitas akan mendorong setiap orang dan organisasi untuk bekerja dengan jujur, terbuka, dan profesional, sehingga kepercayaan pun tetap terjaga.

Baca juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Pebisnis Wajib Tahu

Mengetahui jenis-jenis akuntabilitas

Akuntabilitas terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Akuntabilitas vertikal

Akuntabilitas vertikal adalah suatu kondisi yang mana seseorang wajib mempertanggungjawabkan suatu keputusan yang diambil dari jabatan otoritas tinggi.

Contoh sederhananya seperti seseorang dari pemerintah daerah pada pemerintah pusat, ataupun kepala cabang perusahaan pada direktur, dan lain sebagainya.

2. Akuntabilitas horizontal

Akuntabilitas horizontal adalah bentuk pertanggungjawaban pada masyarakat ataupun lingkungan yang lebih luas serta tidak memiliki hubungan antara pihak atasan dan juga bawahan.

Contohnya, tanggung jawab yang berkaitan dengan penyelesaian tugas dalam melayani dan juga membantu masyarakat.

Baca juga: Pengertian Akuntabilitas dalam Akuntansi, Tingkatan dan Dimensinya

Prinsip-prinsip akuntabilitas

Agar akuntabilitas berjalan baik, ada beberapa prinsip utama yang perlu diterapkan dalam organisasi:

1. Menggunakan sumber daya sesuai aturan

Setiap sumber daya harus digunakan secara konsisten dan selalu mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Dukungan dan komitmen pimpinan

Pimpinan perlu memberikan contoh dan mendorong semua staf untuk bekerja secara akuntabel.

3. Melaksanakan visi dan misi

Semua kegiatan organisasi harus berorientasi untuk mewujudkan visi, misi, target, serta manfaat yang jelas dan terukur.

4. Laporan pencapaian dan saran

Perusahaan wajib menyediakan informasi yang terbuka tentang pencapaian tujuan, serta memberikan saran atau evaluasi yang dibutuhkan.

5. Transparansi dan kejujuran

Setiap proses harus dilakukan secara transparan, jujur, objektif, dan bahkan inovatif.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas di atas, setiap hasil kerja maupun laporan, termasuk laporan keuangan, dapat disusun secara terbuka dan apa adanya.

Laporan keuangan pun harus dibuat sesuai siklus akuntansi serta jelas sumber dananya, agar mudah diaudit serta dipercaya oleh semua pihak.

Prinsip-prinsip ini akan membantu membangun kepercayaan, profesionalisme, dan integritas di lingkungan organisasi.

Baca juga: Apa itu Akuntansi Konvensional? Apa Bedanya dengan Akuntansi Syariah?

Elemen penting dalam prinsip akuntabilitas

Agar akuntabilitas berjalan optimal dalam sebuah organisasi, ada sejumlah elemen penting yang harus selalu diterapkan, yaitu:

1. Pertanggungjawaban

Setiap individu dan organisasi wajib memberikan penjelasan mengenai semua tindakan, keputusan, serta hasil yang dicapai.

Hal ini akan menunjukkan komitmen untuk bekerja secara profesional dan transparan.

2. Transparansi

Semua proses, keputusan, dan hasil kerja perlu diinformasikan secara terbuka agar pihak terkait, seperti manajemen, karyawan, dan masyarakat, bisa mengetahui perkembangan organisasi.

3. Kepatuhan

Segala aktivitas dan pengelolaan sumber daya harus mengikuti aturan, kebijakan, serta standar yang berlaku, baik secara internal maupun eksternal.

4. Audit atau pemeriksaan

Semua kegiatan dan laporan keuangan harus bisa diperiksa baik oleh pihak internal maupun auditor independen.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan setiap proses dilakukan sesuai prinsip akuntabilitas.

5. Sanksi dan konsekuensi

Jika terjadi pelanggaran atau kelalaian, akan ada sanksi administratif maupun hukum.

Hal ini sangat penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan terhadap organisasi.

6. Fokus pada tujuan

Seluruh tindakan harus diarahkan untuk mencapai sasaran yang sudah ditetapkan, terlepas dari apakah hasilnya tercapai sepenuhnya atau tidak. Akuntabilitas tetap berlaku pada proses maupun hasil.

Baca juga: Pentingnya Prinsip Mempertemukan untuk Laporan Keuangan yang Akurat

Urutan tingkat akuntabilitas dalam organisasi

Dalam sebuah organisasi, akuntabilitas terdiri dari beberapa tingkatan yang saling terhubung. Berikut ini adalah urutannya:

1. Akuntabilitas individu

Dimulai dari setiap individu yang bertanggung jawab penuh atas tugas dan kewajibannya masing-masing.

Hal ini mencakup semua karyawan, dari staf hingga manajer operasional.

2. Akuntabilitas tim/unit kerja

Setiap tim atau divisi bertanggung jawab atas hasil kerja kelompok, termasuk pencapaian target dan cara kerja bersama.

3. Akuntabilitas organisasi

Pada level tertinggi, seluruh organisasi bertanggung jawab terhadap pencapaian visi, misi, dan tujuan besar yang sudah ditentukan.

Pimpinan puncak atau manajemen utama harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara terbuka kepada pihak eksternal seperti pemegang saham, regulator, atau masyarakat.

Baca juga: Akuntabilitas Dalam Bisnis: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Fungsi akuntabilitas

Bowen menjelaskan bahwa terdapat 3 fungsi prinsip akuntabilitas, yaitu:

1. Sebagai alat monitor tugas dan kegiatan

Berdasarkan fungsinya, akuntabilitas adalah suatu cara agar bisa memonitor tugas dan juga program kegiatan yang dilakukan oleh atasan pada bawahan atau pada jabatan tertinggi.

Akuntabilitas bisa juga dijadikan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan yang dicapai oleh pemimpin dalam masa jabatan tertentu.

Selain itu, jabatan tertinggi, dewan pengawas atau pihak yang berkepentingan nantinya bisa menjalankan evaluasi kinerja secara baik.

2. Menghindari penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan

Prinsip akuntabilitas juga sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan ataupun jawaban dari tugas ataupun wewenangnya yang mengacu pada aktivitas korupsi.

Saat sistem yang digunakan oleh perusahaan tidak beraturan, maka peluang terjadinya korupsi, bahkan budaya korupsi akan sangat besar.

Karena terdapat keinginan untuk memperkaya diri sendiri melalui cara yang instan, sehingga tindakan tersebut akan ditemukan saat terjadi proses audit keuangan.

Dengan adanya akuntabilitas kinerja ini, maka dibuatlah laporan pertanggungjawaban untuk diberikan pada pihak direksi ataupun pihak kepentingan lainnya agar bisa mengetahui potensi ataupun tindakan korupsi dalam suatu perusahaan.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja bisnis

Kegiatan perusahaan bisa dikatakan berjalan secara efektif dan efisien bila perusahaan mampu mencapai keberhasilan serta keuntungan yang besar.

Contohnya seperti perusahaan yang mampu memproduksi barang sebanyak 2 ribu secara tepat dan cepat, maka keuntungan tersebut dikatakan mampu menghasilkan pendapatan yang besar.

Kehadiran sistem yang efisien dalam proses dan evaluasi ini harus dilakukan secara kontinyu, sehingga prinsip akuntabilitas nantinya mampu membantu atasan tertinggi untuk melakukan evaluasi masalah kegiatan yang belum efisien.

Sistem tersebut berhubungan dengan hasil kepuasan yang berasal dari stakeholder ataupun masyarakat, untuk itu sangat penting sekali dalam berhati-hati dalam menjalankan kegiatan bisnis.

Melalui kehadiran proses dan prinsip akuntabilitas, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengetahui kebutuhan masyarakat dan pihak stakeholder.

Sehingga akan mampu menyajikan laporan keuangan yang mampu membantu efektivitas dalam menilai akuntabilitas perusahaan.

Baca juga: 10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya dalam Keseharian

Contoh akuntabilitas dalam kehidupan sehari-hari

Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa contoh nyata penerapan akuntabilitas:

1. Laporan hasil kerja karyawan

Seorang karyawan membuat laporan mingguan terkait tugas-tugas yang sudah dikerjakan, sehingga atasan bisa mengetahui progres dan kendala di lapangan.

2. Laporan keuangan perusahaan

Setiap perusahaan wajib menyusun laporan keuangan yang transparan dan sesuai standar akuntansi.

Laporan ini kemudian diaudit, baik secara internal maupun eksternal.

3. Transparansi dana sekolah

Sekolah mengumumkan penggunaan dana BOS secara terbuka kepada orang tua dan komite sekolah, agar penggunaan anggaran bisa dipantau bersama.

4. Laporan pajak oleh wajib pajak

Individu atau badan usaha yang rutin melaporkan pajak penghasilan merupakan bentuk akuntabilitas kepada negara.

5. Evaluasi program pemerintah

Instansi pemerintah bisa memberikan laporan realisasi anggaran dan pencapaian program kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Baca juga: 8 Prinsip Etika Profesi Akuntansi, Tujuan, dan Fungsinya

Penutup

Mengelola akuntabilitas, terutama di bidang keuangan dan laporan, kini jauh lebih mudah dengan teknologi.

Accurate Online hadir sebagai solusi untuk membantu Anda menyusun laporan keuangan secara transparan, akurat, dan sesuai standar akuntansi Indonesia.

Tak hanya mempercepat proses, tapi juga memastikan setiap langkah terekam jelas dan siap diaudit kapan saja.

Aplikasi ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat.

Sehingga, Anda bisa lebih menghemat biaya dan waktu, serta mampu melakukan tugas penting lainnya untuk mengembangkan bisnis Anda.

Selain itu, Accurate Online juga telah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul bisnis luar biasa yang akan memudahkan Anda dalam melakukan kegiatan jual beli, mengelola stok, melakukan perpajakan, dan masih banyak lagi.

Penasaran dengan benefit lainnya yang bisa dihadirkan Accurate Online? Ayo coba sendiri selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini!

akuntansifooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait