Kehidupan masyarakat menuntut kita untuk mentaati etika dan norma yang berlaku.
Etika profesi akuntansi merupakan kebiasaan yang wajib dipatuhi oleh setiap akuntan.
Berdasarkan Wikipedia, kode etik profesi sendiri merupakan ketentuan perilaku yang harus ditaati oleh individu profesional.
Dengan etika, orang bisa membedakan antara yang baik dan buruk.
Pada akhirnya, pandangan normatif tersebut tak hanya berlaku di lingkungan masyarakat, namun juga dunia kerja termasuk untuk etika profesi dalam akuntansi.
Daftar Isi
Apa itu Etika Profesi Akuntansi?

ilustrasi etika profesi akuntansi. source envato
Etika profesi akuntansi adalah aturan, prinsip, dan standar moral yang harus dipatuhi oleh setiap akuntan dalam menjalankan tugasnya.
Etika ini bertujuan untuk memastikan bahwa akuntan bekerja secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab dalam menangani informasi keuangan.
Mengapa akuntan harus mematuhi kode etik akuntansi sebagai seorang profesional? Sama halnya dengan hukum, kode etik membantu akuntan untuk bekerja secara profesional.
Mengingat profesi akuntan rawan skandal, kode etik akuntansi sangat dibutuhkan. Dengan begitu, akuntan bisa bekerja dengan baik dan sesuai koridor.
Di Indonesia, kode etik akuntan dirancang oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) berdasarkan pandangan normatif akuntan profesional. Ada beberapa poin yang tercantum dalam kode etik dan harus dipatuhi oleh semua anggotanya.
Perumusan kode etika akuntansi tentu ada tujuan tersendiri. Berdasarkan poin-poinnya, kode etik diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan hidup akuntan. Selain itu, profesi dan kelembagaannya terjamin dan terjaga dengan baik.
Akuntan juga bisa bekerja dengan profesional, tanpa mengutamakan kepentingan pribadi. Para akuntan mesti menjunjung tinggi harkat dan martabat profesi akuntan di mata masyarakat.
Terdapat beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu:
- Teori akuntansi
- Akuntansi biaya
- Pengauditan
- Sistem akuntansi Perpajakan
- Sistem informasi manajemen
- Akuntansi keuangan
- Ekonomi perusahaan
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Profesi Akuntan Secara Lengkap di Indonesia
Fungsi Etika Profesi Akuntansi

ilustrasi etika profesi akuntansi. source envato
Dibawah ini merupakan fungsi etika profesi di bidang akuntansi diantaranya sebagai berikut :
1. Menjaga Kepercayaan Publik
Akuntan bertanggung jawab atas laporan keuangan yang digunakan oleh berbagai pihak, seperti investor, manajemen, dan pemerintah.
Etika profesi membantu menjaga kepercayaan publik terhadap akuntan dan industri keuangan.
2. Menjamin Transparansi dan Akurasi Laporan Keuangan
Dengan mematuhi etika akuntansi, laporan keuangan yang disusun akan lebih transparan, akurat, dan sesuai standar yang berlaku (SAK/IFRS), sehingga mengurangi risiko manipulasi atau fraud.
3. Mencegah Kecurangan dan Penyalahgunaan Keuangan
Etika profesi melarang akuntan untuk melakukan tindakan manipulasi laporan keuangan, korupsi, atau penyembunyian informasi yang dapat merugikan perusahaan dan stakeholder.
4. Menjaga Independensi dan Objektivitas Akuntan
Akuntan, terutama yang bekerja sebagai auditor atau akuntan publik, harus bersikap netral dan tidak berpihak dalam memberikan opini keuangan suatu perusahaan.
5. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi
Etika profesi membantu akuntan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, baik dari otoritas keuangan maupun regulasi pemerintah, seperti yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga: 8 Prospek Kerja Jurusan Akuntansi dan Perkiraan Gajinya
Tujuan Etika Profesi Akuntansi
1. Menetapkan Standar Moral dan Profesionalisme Akuntan
Etika profesi bertujuan untuk memberikan pedoman moral bagi akuntan dalam menjalankan tugas mereka secara jujur, transparan, dan profesional.
2. Melindungi Kepentingan Publik dan Stakeholder
Dengan adanya kode etik, akuntan bekerja tidak hanya untuk kepentingan perusahaan tetapi juga untuk kepentingan masyarakat, investor, pemerintah, dan pihak lain yang menggunakan laporan keuangan.
3. Menghindari Konflik Kepentingan
Etika profesi mengharuskan akuntan untuk menghindari situasi di mana kepentingan pribadi dapat memengaruhi objektivitas dalam menjalankan tugasnya.
4. Meningkatkan Kredibilitas Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi yang memiliki standar etika tinggi akan lebih dihormati dan dipercaya oleh dunia bisnis dan masyarakat luas.
5. Mencegah Malpraktik dan Penyimpangan dalam Akuntansi
Adanya kode etik bertujuan untuk mencegah praktik penggelapan keuangan, manipulasi laporan keuangan, dan tindakan curang lainnya yang dapat merugikan perusahaan dan publik.
Baca juga: Mengetahui 7 Tugas Akuntan dan Berbagai Pekerjaan dalam Akuntansi
8 Prinsip Etika Profesi Akuntansi

ilustrasi etika profesi akuntansi. source envato
Setelah mengetahui fungsi dan tujuan, lalu apa saja etika profesi akuntansi yang harusnya dimiliki setiap akuntan? Dilansir dari IAI, ada beberapa prinsip dasar akuntan dalam bekerja, yakni:
1. Integritas
Integritas seorang akuntan terlihat dari caranya memenuhi tanggung jawab terhadap klien. Kualitas akuntan dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap dirinya.
Elemen terpenting dari integritas adalah kejujuran tanpa membuka rahasia penerima jasa.
Akuntan mesti berterus terang tentang kondisi sebenarnya. Di atas semua itu, kepercayaan dan pelayanan tetap nomor satu untuk klien.
2. Mandiri
Sikap mandiri bukan berarti bekerja sendiri, namun akuntan bisa berdiri sendiri. Artinya, akuntan bisa membuat laporan keuangan tanpa pengaruh pihak luar.
Jika bekerja dalam tim, akuntan tetap mampu menyajikan laporan dengan baik. Kemandirian sangat dibutuhkan oleh akuntan, agar kelak dapat menunjang kariernya sebagai auditor.
3. Rahasia
Etika profesi akuntansi paling dasar adalah kerahasiaan. Akuntan tidak boleh menyebarluaskan informasi dan laporan yang mereka kerjakan. Laporan keuangan hanya dibuat untuk kalangan internal dan rahasia.
Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan laporan di kemudian hari. Misalnya saja, laporan keuangan perusahaan A yang dibuat untuk dewan komisaris atau direksi.
4. Standar Teknis
IAI telah mengatur standar teknis dalam menyajikan laporan keuangan. Para akuntan mesti bekerja sesuai standar yang ada.
Hal ini bukan hanya memenuhi kebutuhan klien, tetapi meningkatkan kepercayaan publik terhadap dirinya. Bukan tidak mungkin, akuntan lebih dipercaya oleh klien besar.
5. Objektivitas
Seluruh akuntan harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, akuntan harus bersikap objektif.
Mereka tidak boleh memihak salah satu pihak, agar data yang disajikan benar-benar aktual. Bila akuntan berat sebelah, laporan yang disajikan terkesan subjektif.
Baca juga : Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
6. Tanggung Jawab
Untuk meningkatkan kepercayaan publik, akuntan harus mampu bertanggung jawab atas seluruh pekerjaannya. Moral dan profesionalitas menjadi bagian dari etika profesi akuntansi.
Seorang akuntan sekurang-kurangnya harus peka terhadap klien. Dengan tanggung jawab penuh, semua laporan tersaji sesuai kebutuhan.
7. Kompetensi
Apapun profesinya, seseorang tentu dituntut untuk kompeten atau ahli. Begitu pula dengan akuntan yang harus berkompetensi mengolah transaksi keuangan.
Dalam bekerja, akuntan harus hati-hati dalam menghitung dan menyajikan data. Ini untuk mencegah mereka terjebak pada fraud atau penipuan. Bukan cuma itu, mereka bisa mempertanggungjawabkan laporan yang diberikan.
8. Kepentingan publik
Setiap anggota profesi akuntansi senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Salah satu cirinya adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat.
Di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, dan sebagainya bergantung kepada objektivitas dan integritas akuntan dalam menjalankan fungsi bisnis.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya memengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.
Baca juga : Laporan Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda
Kesimpulan
Jika Anda tertarik menjadi akuntan, etika profesi akuntansi merupakan hal yang wajib Anda tahu.
Selain itu akuntan juga menyajikan laporan dari data transaksi keuangan bukanlah hal mudah. Kepekaan dan kehati-hatian akuntan sangat dibutuhkan, agar tidak merusak hasil pekerjaan.
Sedikit saja kesalahan yang terjadi dapat berujung fatal bagi seorang akuntan.Tak hanya terancam kehilangan kepercayaan publik, karir akuntan pun bisa tamat seketika. Itulah mengapa IAI menetapkan etika profesi akuntansi untuk ditaati.
Untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi agar pencatatan data transaksi keuangan menjadi lebih optimal.
Anda bisa menggunakan Accurate Online untuk software akuntansi bisnis Anda. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna di Indonesia untuk pembukuan dan membuat laporan keuangan yang lebih mudah.
Tidak hanya itu, dengan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online, Anda bisa memantau stok dan laporan transaksi dimanapun dan kapanpun, penghitungan pajak, aset dan masih banyak lagi.
Tidak percaya? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: