Material Requirement Planning: Fungsi, Manfaat, Cara Kerja

oleh | Agu 30, 2024

source envato.

MRP Adalah Sistem yang Penting dalam Bisnis, Ini Penjelasannya!

Terkadang, bisnis bukan hanya tentang bagaimana cara menghasilkan keuntungan, tapi juga tentang bagaimana memberikan nilai lebih.

Oleh karena itu, banyak pebisnis yang lebih memilih industri manufaktur karena mampu menghasilkan produk yang berguna dan memberikan nilai lebih.

Nah, Material Requirements Planning adalah sistem yang banyak diterapkan dalam industri manufaktur.

Lalu, apa itu Material Requirements Planning? Apa fungsi dari MRP? Dan bagaimana cara kerja dari MRP?

Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang MRP di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Material Requirement Planning

Material Requirements Planning adalah sistem manajemen inventori yang dibuat dengan basis komputer dan dibuat agar bisa meningkatkan produktivitas bisnis.

Umumnya, aplikasi atau software MRP digunakan agar bisa mengetahui jumlah bahan baku yang sedang dibutuhkan untuk bisa memproduksi suatu barang.

Itu artinya, sistem akan menampilkan bahan apa yang nantinya akan dibutuhkan, jumlah kebutuhan bahan, dan juga kapan berbagai bahan tersebut akan diperlukan.

Berdasarkan pengertiannya tersebut, maka sangat wajar bila sistem ini mulai banyak digunakan pada industri manufaktur.

Biasanya, perusahaan yang menerapkan sistem MRP tidak akan mengalami kekurangan ataupun kelebihan persediaan.

Sistem akan selalu membuat estimasi yang akurat terkait pengolahan bahan baku menjadi bahan produk. Bahkan, sistem MRP bisa menjadwalkan pengiriman secara lebih otomatis.

Baca juga:  Warehouse Management System (WMS): Konsep & Manfaatnya

Peran Penting Material Requirement Planning

Material Requirements Planning mampu memberikan visibilitas bisnis ke dalam kebutuhan inventaris yang dibutuhkan untuk bisa memenuhi permintaan.

Jadi, sistem ini akan mampu membantu bisnis Anda dalam memaksimalkan tingkat inventaris dan juga jadwal produksi.

Tanpa adanya pengetahuan tersebut, maka perusahaan akan mempunyai visibilitas dan daya tanggap yang tergolong terbatas.

Sehingga perusahaan kemungkinan besar akan memesan persediaan dalam jumlah yang terlalu banyak, yang akan meningkatkan biaya penyimpanan dan memakan lebih banyak uang untuk persediaan.

Padahal, uang tunai tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan bisnis yang lainnya.

Dampak buruk lain lain karena keterbatasan pengetahuan terkait persediaan adalah perusahaan tidak bisa memenuhi tingkat permintaan karena minimnya bahan baku.

Hal tersebut tentunya akan membuat bisnis menjadi kehilangan penjualan, kehabisan stok dan pembatalan kontrak.

Setiap masalah yang terdapat dalam siklus produksi maupun penundaan perakitan akan membuat biaya produksi menjadi meningkat dan mengakibatkan penurunan output.

Untuk itu, perusahaan manufaktur akan sangat bergantung pada MRP sebagai sistem perencanaan persediaan agar bisa mengontrol dan merencanakan persediaan, penjadwalan, dan juga produksi.

Sistem MRP pun masih bisa digunakan pada industri lain, mulai dari industri ritel hingga restoran.

Fungsinya adalah agar bisa menciptakan keseimbangan antara tingkat permintaan dan tingkat penawaran.

Namun terlepas dari peran penting tersebut, nyatanya MRP memiliki tantangan sendiri.

Walaupun menggunakan solusi MRP lebih baik daripada menggunakan sistem spreadsheet untuk merencanakan persediaan, namun hasilnya masih akan tergantung dari valid daya yang Anda input kedalam sistem.

Semakin baik suatu bisnis dalam memahami dan mendokumentasikan prosesnya, maka akan semakin baik juga sistem MRP dan mampu memberikan hasil yang baik.

Untuk itu, Anda harus memasukkan data ketersediaan inventaris dengan tepat, menyelesaikan perakitan dalam waktu yang sesuai, dan juga waktu tunggu yang sesuai dengan informasi vendor.

Bila tidak dilakukan demikian, maka jadwal produksi yang sudah dibuat akan menjadi tidak akurat.

Sistem MRP tidak bisa menentukan jadwal produksi dan bahan yang dibutuhkan bila tidak dihitung dengan catatan inventaris, tagihan bahan, dan juga jadwal produksi induk.

Baca juga: Contoh Supply Chain Management, Proses, & Manfaatnya bagi Bisnis

Fungsi Material Requirement Planning (MRP)

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa MRP berhubungan dengan pengelolaan persediaan barang ataupun inventory management.

Sistem MRP ini mampu melakukan pemesanan bahan baku secara tepat, menentukan jumlah barang, ataupun bahan baku yang bersangkutan, dan juga menetapkan waktu produksi serta pengiriman.

Selain berkaitan dengan inventori, sistem MRP juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur jadwal ataupun prioritasnya.

Karena, sistem ini akan memesan bahan baku ketika barang tersebut diperlukan. Sehingga, risiko keterlambatan pasokan bahan baku bisa dicegah dengan baik.

Saat kita membicarakan produksi, tentu akan selalu melekat dengan production site ataupun pabrik. Nah, setiap pabrik tentunya memiliki kapasitas produk yang harus diperhatikan.

Sistem MRP ini akan mampu membantu perusahaan dalam merencanakan beban pekerjaan secara lebih tepat dan lengkap.

Baca juga: Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi, dan 5 Metode

Tujuan dan Manfaat dari Material Requirements Planning

Sistem MRP membantu perusahaan dalam mengelola persediaan, merencanakan produksi, dan memastikan bahwa bahan baku tersedia untuk memenuhi permintaan produksi.

Berikut adalah tujuan dan manfaat utama dari sistem MRP:

1. Mengurangi Persediaan yang Berlebihan

MRP bertujuan untuk meminimalkan jumlah persediaan yang ada, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan risiko barang menjadi usang atau tidak terpakai.

Dengan merencanakan kebutuhan material secara tepat, perusahaan dapat menjaga tingkat persediaan seminimal mungkin tanpa mengorbankan kemampuan untuk memenuhi permintaan produksi.

2. Menjamin Ketersediaan Material

Salah satu tujuan utama MRP adalah memastikan bahwa semua material dan komponen yang diperlukan untuk produksi tersedia saat dibutuhkan.

Hal ini mencegah keterlambatan produksi yang dapat terjadi akibat kekurangan bahan baku.

3. Mengoptimalkan Jadwal Produksi

MRP membantu dalam membuat jadwal produksi yang lebih efisien dengan memperhitungkan lead time material dan waktu produksi.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan alur produksi, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan throughput.

4. Pengurangan Biaya Operasional

Dengan mengurangi persediaan yang berlebihan dan meningkatkan efisiensi produksi, MRP dapat membantu mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.

Hal ini juga membantu dalam mengurangi biaya tenaga kerja yang terkait dengan penanganan persediaan dan produksi.

5. Meningkatkan Akurasi Forecasting

MRP memanfaatkan data yang akurat untuk memperkirakan kebutuhan masa depan, yang membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dengan adanya MRP akan membantu dalam mengantisipasi permintaan pasar dan menghindari produksi berlebih atau kekurangan produk.

6. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi

Dengan memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu dan sesuai spesifikasi, MRP membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.

Perlu Anda ingat, membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mempertahankan loyalitas mereka adalah hal yang penting bagi bisnis.

Baca juga: Apa itu Lead Time? Fungsi, Jenis, Elemen, Tipsnya

Cara Kerja Material Requirement Planning (MRP)

MRP pada dasarnya dibuat untuk bisa menjawab tiga pertanyaan utama, yaitu:

  • Barang apa yang diperlukan?
  • Berapa banyak barang yang sedang diperlukan?
  • Kapan barang tersebut diperlukan?

Sebagian dari Anda mungkin akan bertanya-tanya, bagaimana cara kerja dari MRP untuk bisa merencanakan masalah tersebut?

Sederhananya, MRP akan bekerja mundur dari rencana produksi barang matang.

Rencana produksi akan diubah menjadi daftar persyaratan agar bisa membuat berbagai bagian yang lebih kecil dan bahan baku yang diperlukan guna menghasilkan produk akhir pada jadwal yang sebelumnya telah ditetapkan.

Itu artinya, MRP adalah sistem yang ditujukan untuk bisa mencari tahu bahan dan barang yang diperlukan untuk bisa memproduksi produk khusus.

MRP akan membantu produsen dalam memahami persyaratan inventaris sambil menyeimbangkan permintaan dan penawaran produk.

Sistem ini mampu memberikan informasi pada manajer yang akan menguraikan data mentah, seperti daftar muatan barang dan juga masa waktu simpan bahan.

Sehingga, pihak manajer akan mempunyai informasi detail yang berkaitan dengan kebutuhan, baik itu tenaga kerja ataupun persediaan yang akan membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produk.

Baca juga: Laporan Persediaan Barang: Fungsi, Manfaat, Cara Buat

Cara Menerapkan Sistem MRP

cara menerapkan mrp

ilustrasi Material Requirement Planning. source envato

Penerapan sistem Material Requirements Planning (MRP) pada bisnis melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan efisien dan persediaan material dikelola dengan baik.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan MRP di perusahaan:

1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis

  • Analisis Produk: Tentukan produk apa yang akan diproduksi dan buat daftar material (Bill of Materials/BOM) untuk setiap produk. BOM harus mencakup semua komponen dan sub-komponen yang diperlukan, beserta jumlah masing-masing.
  • Proyeksi Permintaan: Lakukan perkiraan atau forecast permintaan pasar untuk produk yang akan diproduksi. Proyeksi ini bisa didasarkan pada data penjualan historis, tren pasar, atau pesanan pelanggan yang sudah ada.

2. Kumpulkan Data Persediaan

  • Stok Awal: Catat jumlah stok awal dari semua bahan baku dan komponen yang ada di gudang.
  • Lead Time: Tentukan waktu tunggu (lead time) untuk setiap bahan baku dari pemasok atau untuk komponen yang diproduksi di dalam perusahaan. Lead time mencakup waktu untuk memesan, mengangkut, dan menerima material.

3. Konfigurasi Sistem MRP

  • Pilih Software MRP: Pilih dan instal perangkat lunak MRP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Banyak perangkat lunak MRP tersedia di pasar yang menawarkan berbagai fitur dan skala.
  • Input Data ke Sistem: Masukkan semua data yang dikumpulkan, termasuk BOM, proyeksi permintaan, stok awal, dan lead time ke dalam sistem MRP. Pastikan semua data yang dimasukkan akurat dan up-to-date untuk hasil yang optimal.

4. Perencanaan Produksi dan Pembelian

  • Rencana Produksi: Berdasarkan proyeksi permintaan dan BOM, sistem MRP akan menghasilkan jadwal produksi yang optimal. Rencana ini akan menunjukkan kapan dan berapa banyak produk yang harus diproduksi.
  • Rencana Pembelian: MRP juga akan menghasilkan rencana pembelian untuk memastikan bahwa semua bahan baku dan komponen tersedia tepat waktu sesuai jadwal produksi. Rencana pembelian ini mencakup jumlah material yang harus dipesan, kapan harus dipesan, dan dari pemasok mana.

5. Eksekusi dan Pemantauan

  • Eksekusi Rencana: Mulai produksi dan pembelian sesuai dengan rencana yang dihasilkan oleh sistem MRP. Pastikan tim produksi dan pembelian memahami rencana ini dan siap untuk melaksanakannya.
  • Pemantauan dan Penyesuaian: Secara rutin monitor proses produksi dan persediaan material. Jika ada perubahan dalam permintaan pasar, keterlambatan pemasok, atau masalah produksi, sesuaikan rencana MRP untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

6. Evaluasi dan Optimalisasi

  • Evaluasi Kinerja: Setelah beberapa siklus produksi, evaluasi kinerja sistem MRP. Analisis apakah sistem MRP membantu dalam mengurangi biaya persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.
  • Optimalisasi Proses: Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan penyesuaian dan perbaikan pada proses MRP untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas lebih lanjut.

7. Pelatihan dan Pengembangan

  • Pelatihan Karyawan: Pastikan bahwa semua staf yang terlibat dalam proses MRP terlatih dengan baik dan memahami bagaimana menggunakan sistem MRP dan data yang dihasilkannya.
  • Pengembangan Sistem: Terus evaluasi dan tingkatkan sistem MRP untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam bisnis, seperti pengenalan produk baru, perubahan pemasok, atau pergeseran dalam permintaan pasar.

Baca juga: Pengertian Supply Chain Activities, Manfaat, dan Dampaknya

Contoh Penerapan MRP pada Bisnis

Dalam industri farmasi, penerapan MRP sangat penting untuk mengelola persediaan bahan baku yang seringkali memiliki masa kedaluwarsa yang singkat.

Misalnya, perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan memerlukan bahan kimia aktif dan bahan tambahan yang tepat dalam jumlah yang tepat.

Penerapan MRP pada Industri Farmasi

  1. Perhitungan Kebutuhan Bahan:
    • Berdasarkan resep obat dan jadwal produksi, MRP menghitung kebutuhan bahan baku untuk setiap batch produksi.
  2. Pengelolaan Persediaan dengan Masa Kedaluwarsa:
    • MRP membantu perusahaan memastikan bahwa bahan baku yang digunakan adalah bahan yang baru dan belum kedaluwarsa, mengurangi risiko kehilangan karena bahan yang kadaluwarsa.
  3. Pemesanan Bahan Tepat Waktu:
    • Dengan mengatur waktu pemesanan dan penerimaan bahan baku secara lebih akurat, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan risiko penurunan kualitas bahan.

Manfaat

Penerapan MRP dalam industri farmasi memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketat, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya terkait persediaan dan limbah bahan baku.

Dengan menerapkan MRP, berbagai industri dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu, yang sangat penting dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Baca juga: 7 Strategi Ampuh Mengelola Persediaan ketika High season dan Manfaatnya

Kesimpulan

Jadi, MRP adalah suatu sistem yang akan membantu bisnis Anda untuk mengetahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi, menghitung jumlahnya, dan juga menentukan waktu kapan bahan tersebut diperlukan.

Perlu Anda ketahui bahwa MRP hanya bisa membantu Anda dalam menyeimbangkan pasokan bahan baku secara akurat jika Anda memasukan data yang valid di dalam sistem.

Namun bila Anda masih enggan menggunakan sistem MRP, mungkin Anda bisa mempertimbangkan sistem POS (Point of Sales) atau aplikasi kasir dari Accurate POS.

Kenapa? Karena Accurate POS akan membantu mempercepat proses transaksi di konter kasir dengan berbagai pilihan metode pembayaran.

Selain itu, karena sudah terintegrasi dengan Accurate Online, Anda akan bisa mengelola pelanggan, penjualan, persediaan, dan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan.

Tertarik? Anda bisa mencoba Accurate POS terlebih dahulu selama 30 hari gratis melalui banner di bawah ini.

aplikasikasirbanner
960x1200popup-promopos
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait