New Normal dalam Bisnis : Hal Apa Saja yang harus Diperhatikan?
Keadaan Bisnis Pasca Pandemi
Penyebaran COVID-19 telah mengubah cara kita hidup dan bekerja dengan cara yang kita pikir tidak mungkin terjadi selama ini. New normal untuk bisnis saat ini mencakup kegiatan work from home atau bekerja dari rumah, banyak pekerja yang sakit secara bersamaan, gangguan rantai pasokan, krisis keuangan, pembayaran kredit yang tidak pasti, dan mekanisme penerapan program pemerintah baru.
Sebagian besar bisnis dan organisasi telah membuat rencana penanggulangan krisis mereka dan menyesuaikannya dengan keadaan pada saat pandami berlangsung. Tapi apa yang terjadi selanjutnya jika pandemi belum selesai, namun keadaan memaksa kita untuk melanjutkan bisnis dalam keadaan new normal?
Dalam survei PwC 14 April terhadap otoritas keuangan global, 71 persen responden mengatakan ketakutan terbesar mereka adalah resesi global, naik dari 67 persen pada 30 Maret; 77 persen mengatakan mereka melihat langkah-langkah pengendalian biaya, dan 65 persen berpikir tentang menunda atau membatalkan investasi. Dalam lingkungan ini, CEO harus membuat keputusan sulit. Tindakan yang mereka ambil sekarang harus cepat dan tepat, tetapi harus juga selaras dengan tujuan perusahaan.
Baca juga : Accurate Online sebagai Alat yang Tepat bagi Bisnis di Masa WFH
Kunci keberhasilan untuk melewati fase new normal pada bisnis adalah persiapan, ketangkasan, data yang akurat, dan kesediaan untuk menghasilkan ide-ide bagus dari setiap lapisan dan divisi perusahaan.
Banyak bisnis menghabiskan beberapa minggu pertama krisis untuk meninjau rencana kesinambungan, mendirikan pusat komando krisis, dan memastikan keselamatan dan keamanan pekerja mereka.
Dengan demikian, kita berharap semua bisnis memasuki gelombang “stabil” dari model krisis tiga gelombang (lihat “Tiga gelombang respons krisis COVID-19 pada gambar dibawah”), di mana perusahaan belajar untuk beroperasi dalam fase “new normal”.
Sebagian besar fokus dalam gelombang stabilisasi adalah pada penerapan langkah-langkah taktis untuk mempertahankan nilai bisnis, termasuk analisis likuiditas, perencanaan skenario operasional, dan penilaian berbagai program stimulus pemerintah.
Untuk membantu mengelola situasi saat ini dan mempersiapkan apa yang terjadi dalam minggu-minggu mendatang saat terjadi kondisi new normal, kami telah membantu memecah beberapa poin penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi fase new normal pada bisnis menjadi enam bidang utama.
Membuat rencana dan jalur tanggung jawab yang terpisah untuk masing-masing, dan memberdayakan para pembuat keputusan untuk bertindak. Enam bidang utama tersebut adalah :
- Manajemen krisis
- Tenaga kerja
- Rantai pasokan
- Pajak dan perdagangan
- Keuangan dan likuiditas
- Strategi dan merek
Banyak tindakan yang dilakukan selama tiga gelombang tumpang tindih dan berkembang seiring waktu. Misalnya, tim manajemen krisis yang dibentuk dalam gelombang mobilisasi akan terus berfungsi ketika kondisi stabil, karena kemungkinan akan ada situasi krisis baru.
Bisnis Anda pun perlu fokus pada masalah keuangan, pajak, dan operasi rantai pasokan di ketiga gelombang. Bisnis dengan operasi di wilayah yang berbeda akan menemukan bahwa operasi mereka akan berubah tergantung pada tindakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi krisis.
Beberapa daerah mungkin mulai memberlakukan peraturan yang lebih ketat tentang mobilisasi untuk meminimalisir penyebaran atau gelombang ke dua seperti yang terjadi di Jakarta saat ini.
Baca juga : 4 Tips untuk Memastikan Bisnis Anda tidak Melambat Saat Pandemi
6 Hal yang harus Diperhatikan Bisnis pada saat New Normal
1. Manajemen krisis
Peran manajemen krisis akan selalu di butuhkan dalam keadaan apapun, terlebih pada masa new normal dalam bisnis Anda. Memiliki tim manajemen krisis yang berdedikasi membebaskan para pekerja lainnya untuk fokus pada lima hal utama yang tersisa. Bayangkan, jika para pekerja hanya berfokus pada pemadaman api, maka kebakaran akan menjadi preseden, dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Itulah sebabnya penting untuk mendirikan pusat komando krisis untuk mengelola tantangan logistik dan strategis dan memberikan informasi terkini yang berdasarkan fakta kepada para pemimpin dan semua karyawan. Setiap anggota tim, mulai dari pimpinan eksekutif, harus tahu siapa melakukan apa.
Ini akan menjadi peran tim untuk memastikan semua stakeholder, pelanggan dan pemasok hingga manajemen internal, mendapat informasi hingga keputusan pada bisnis. Jika sebuah pusat komando sudah ada, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menilai titik-titik pada risiko dan melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam bisnis
Baca juga : 10 Cara Mengetahui Masalah Bisnis dan Pemecahannya dalam dengan Cepat
2. Tenaga kerja
Karyawan adalah aset terbesar perusahaan dan pada saat pandemi terjadi, banyak karyawan Anda akan khawatir tentang pekerjaan dan masa depan mereka. Pemimpin perlu berkomunikasi dengan jelas terhadap langkah-langkah apa yang mereka ambil untuk mengamankan karyawan mereka.
Langkah pertama bagi banyak perusahaan adalah menentukan kelompok kegiatan produksi yang masih dapat beroperasi, dan menetapkan karyawan mana yang melakukan pekerjaan tersebut dan karyawan mana pada keseluruhan organisasi yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendukungnya.
Dengan langkah ini, Anda juga dapat melihat kesenjangan dalam keterampilan tenaga kerja dan menjadi saat yang tepat untuk mempercepat upskilling untuk menutupi celah-celah bisnis agar terus beroperasi atau bisnis Anda akan memauki masa kritis ketika pandemi mereda secara keseluruhan.
Baca juga : 5 Tips Meminimalkan Kerugian Restoran Anda Dimasa Pandemi
Bagi perusahaan yang tiba-tiba harus mengembangkan kebijakan kerja dari rumah, sekaranglah saatnya untuk memastikan bahwa karyawan Anda tetap produktif dan aman saat bekerja dari rumah.
Apakah mereka memiliki alat yang tepat? Apakah teknologi yang mereka punya sudah sesuai dan aman? Semua orang sekarang tahu bahwa orang-orang bekerja dari rumah dan kemungkinan karyawan Anda memiliki akses ke materi atau konten sensitif, mereka tidak lagi dilindungi oleh keamanan kantor. Dapatkah bisnis Anda bertahan melawan serangan fisik dan cyber?
Kekhawatiran likuiditas keuangan menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan merumahkan karyawan, atau pemutusan hubungan kerja. Tantangan ekonomi sangat nyata, dan tindakan ini tidak dapat dihindari untuk beberapa bisnis.
Bagi banyak bisnis, cara terbaik kita dapat membantu perekonomian adalah menjaga orang-orang kita tetap bekerja. Memotong pengeluaran untuk mempertahankan keuntungan hanya dapat membuat kita semakin terjerumus ke dalam resesi.
Sebagian besar perusahaan akan menghadapi pilihan sulit yang sama. Target laba yang direncanakan akan tidak sesuai karena adanya pandemi ini yang tidak seorang pun dapat mengantisipasinya dan dapat dipahami bahwa bisnis akan kehilangan target ini.
Efisiensi tenaga kerja dapat membantu bisnis Anda untuk melewati masa new normal, termasuk dampak dari program pemerintah dan keringanan pajak, dan memungkinkan bisnis untuk menggunakan pemutusan hubungan kerja sebagai upaya terakhir.
Baca juga : Accurate Online X Paybill : Solusi Kemudahan Kelola Tagihan pada Bisnis
3. Rantai pasok
Dalam dunia manufaktur global, banyak bisnis yang terperangkap dan merugi karena COVID-19 akibat mengganggu rantai pasokan bisnis. Mereka harus bertindak cepat agar dapat memastikan bahwa proses produksi dan pengelolaan stok tidak terpengaruh oleh zona karantina dan tidak dapat dikirim.
Terutama jika bisnis tersebut melakukan ekspor ke negara yang menerapkan aturan lockdown total, masalah seperti ini tidak akan segera hilang pada waktu dekat ini.
Bisnis perlu memeriksa ketersediaan di seluruh rantai pasokan dan secara realistis menilai permintaan mengingat ekonomi dunia melambat akibat pandemi ini, tetapi mereka juga perlu membuat rencana untuk mengaktifkan kembali pesanan setelah pembatasan dicabut dan permintaan mulai tumbuh pada masa new normal.
Kami akan menyarankan bisnis untuk menggunakan semua teknologi yang tersedia untuk secara proaktif memodelkan operasi rantai suplai dan mencari untuk mengumpulkan data terbaru, contohnya adalah dengan menggunakan software pembukuan yang memiliki fitur pengelolaan stok, bahan baku, dan multi gudang.
Baca juga : Scuto Indonesia : Pengelolaan Banyak Cabang lebih Mudah dengan Accurate Online
4. Pajak dan perdagangan
Pemerintah mengubah peraturan pemungutan pajak sebagai stimulus terhadap COVID-19. Pemerintah memberikan insentif pajak kepada wajib pajak, akhirnya pemerintah melalui menteri keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23 Tahun 2020 (PMK 23 Tahun 2020) Tentang Instentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Covid-19. Pemberian insentif ini sebagai respon dari pemerintah atas menurunnya produktivitas para pelaku usaha
Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan opsi likuiditas finansial mereka: Bank Indonesi memberi kebijakan penundaan angsuran pokok dan pemberian subsidi bunga untuk kredit usaha menengah (kredit Rp500 juta s.d. Rp10 miliar) melalui BPR, perbankan dan perusahaan pembiayaan sebesar 3% selama 3 bulan pertama, dan 2% selama 3 bulan kedua.
Ada juga, penundaan cicilan pokok dan pemberian subsidi bunga untuk Ultra Mikro (UMi), Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), dan Pegadaian selama 6 bulan sebesar 6%.
Gunakanlah paket stimulus pemerintah dan opsi utang atau ekuitas lainnya, sebagai tambahan dana ketika perusahaan ingin mengembangkan strategi mereka untuk menghidupkan kembali operasi bisnis mereka pada masa new normal.
Baca juga : Belum Lapor Pajak Badan Usaha? Tenang, di Accurate Online Bisa!
5. Keuangan dan likuiditas
Mengelola likuiditas adalah prioritas utama untuk menjaga agar perusahaan tetap beroperasi dan perencanaan likuiditas akan membantu manajemen. Ini dapat mencakup perkiraan arus kas jangka pendek dengan jangka wakru 13 minggu yang dapat diuji terhadap skenario terbaik dan terburuk. Bisnis harus meninjau dan memantau arus kas saat ini dan berkelanjutan pada masa new normal, yang mungkin termasuk strategi perlindungan nilai
Perusahaan harus menyiapkan daftar pemasok utama dan pembayaran mendesak yang harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasional; pada saat yang sama, mereka harus mencari tahu di mana mereka dapat menghemat uang dan menekan pengeluaran. Jika memungkinkan, Anda harus mengidentifikasi ketersediaan modal kerja dan dengan cepat mengubahnya menjadi uang tunai.
Langkah kedua setelah menganalisis likuiditas adalah fokus pada pengamanan kas dengan menggunkan stimulus yang telah diberikan oleh Negara. Kemungkinannya berkisar dari paket retensi pekerjaan – di mana pemerintah setuju untuk menunda pemberian THR pada saat lebaran hingga pinjaman berbunga rendah.
Pembukuan juga merupakan hal penting yang harus Anda lakukan pada masa new normal dalam bisnis. Dengan pembukuan yang sesuai standar, Anda bisa mendapatkan laporan keuangan dan data finansial yang bisa menjadi pertimbangan penting bagi Anda yang ingin melakukan perencanaan bisnis Anda.
Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud yang akan memudahkan proses pembukuan bisnis Anda kapanpun dan dimanapun Anda mau. Salah satu software akuntansi cloud terbaik buatan Indonesia adalah Accurate Online yang bisa Anda coba secara gratis selama 30 hari melalui tautan ini.
Baca juga : Pantau Keuangan Bisnis saat #dirumahaja dengan Accurate Online
6. Strategi dan merek
Bagaimana pelanggan Anda melihat prospek dan tindakan Anda? Sekarang adalah waktu untuk melindungi pertumbuhan dan profitabilitas Anda dengan memahami apa yang dilakukan pasar dan mempelajari trennya.
Anda akan memerlukan latihan pemodelan keuangan yang lebih sering karena situasi terus tidak stabil selama masa new normal. Anda dapat mempertimbangkan untuk memasukkan cara-cara baru yang sukses dan berhasil selama masa pandemi sebelumnya, misalnya menjual produk Anda secara online atau menerapkan pengiriman pesanan gratis.
Ingat, tindakan yang Anda ambil sekarang akan mencerminkan merek Anda kedepannya. Ada perusahaan yang melangkah untuk mencapai tujuan mereka: Tidak ada perusahaan yang dapat berjanji untuk melindungi semua masalah finasial pekerja mereka, tetapi beberapa bisnis menjelaskan bahwa mereka berusaha membantu karyawan mereka.
Baca juga : Kembali Menjadi yang Terbaik, Accurate Meraih Top Brand Award Tahun ini
Banyak bisnis di Indonesia yang melakuakan PHK. Tercatat sudah 1,9 juta orang di rumahkan atau di PHK akibat pandemi ini. Tentu ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi di Indonesia. Atas dasar ini pula wacana new normal untuk bisnis sangat gencar akhir-akhir ini untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Dalam gelombang new normal nanti, di mana perusahaan mulai menghadapi perubahan yang harus mereka buat untuk bertahan hidup, harus selalu ada perencanaan untuk masa depan. Optimalkanlah segala sumber daya yang ada termasuk menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pada bisnis Anda, contohnya adalah menggunakan sofware akuntansi untuk memudahkan proses pembukuan bisnis Anda.