Pengertian Product Metrics, Contoh, dan Beberapa Jenisnya yang Harus Anda Hindari
Pada dasarnya, product metrics adalah sebuah alat ukur yang sangat penting agar bisa melihat performa bisnis Anda. Di dalamnya juga termasuk melihat tingkat interaksi atau hubungan yang Anda jalin dengan para pelanggan.
Berbagai hal tersebut tidak bisa diperkirakan atau ditakar secara asal, diperlukan riset yang valid dan terukur untuk mengetahuinya.
Baca terus artikel tentang product metrics di bawah ini agar bisa mengetahui pengertian, contoh dan jenis-jenisnya.
Daftar Isi
Pengertian Product Metrics
Berdasarkan laman Heap, product metrics adalah metrik atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dan keberhasilan suatu produk atau layanan. Metrik ini memberikan informasi penting tentang bagaimana produk akan digunakan, sejauh mana produk tersebut bisa mencapai tujuan bisnis, dan memberikan dasar untuk mengambil keputusan strategis terkait pengembangan produk.
Contoh sederhana dari product metrics adalah sebagai berikut:
- Jumlah pengguna aktif bulanan: Metrik ini mengukur berapa banyak pengguna yang menggunakan produk setiap bulannya. Hal ini membantu dalam menilai tingkat adopsi dan popularitas produk.
- Retensi pengguna: Metrik ini mengukur seberapa lama pengguna tetap menggunakan produk. Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa pengguna puas dengan produk dan lebih mungkin untuk terus menggunakannya.
- Tingkat konversi: Metrik ini mengukur seberapa efektif produk dalam mengonversi pengunjung menjadi pelanggan yang membayar. Sehingga akan memberikan informasi tentang efektivitas strategi pemasaran dan penjualan.
- Durasi penggunaan: Metrik ini mengukur berapa lama pengguna menghabiskan waktu di dalam produk. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi sejauh mana pengguna akan terlibat dan memanfaatkan fitur-fitur yang telah disediakan.
- Customer Lifetime Value/CLTV: Metrik ini akan mengukur nilai finansial yang dihasilkan dari setiap pelanggan selama periode waktu tertentu. Customer lifetime value akan membantu perusahaan dalam menilai efektivitas strategi pemasaran, tingkat loyalitas pelanggan, dan profitabilitas jangka panjang.
Baca juga: Net Promoter Score: Metrik Akurat Untuk Menilai Loyalitas Pelanggan
Contoh Product Metrics
Terdapat berbagai macam contoh product metrics yang dapat digunakan, tergantung pada jenis produk atau layanan yang dimaksud. Berikut ini adalah beberapa contoh product metrics yang sering digunakan:
-
Jumlah pengguna unik
Metrik ini akan mengukur jumlah pengguna yang berbeda yang mengakses produk atau layanan dalam periode waktu tertentu, sehingga akan memberikan gambaran tentang seberapa luas basis pengguna produk.
-
Tingkat retensi
Metrik ini akan mengukur seberapa banyak pengguna yang tetap menggunakan produk dalam periode waktu tertentu. Tingkat retensi yang tinggi akan menggambarkan pengguna yang puas dan terlibat, sedangkan tingkat retensi yang rendah dapat menunjukkan masalah atau kekurangan dalam produk.
-
Laju konversi
Metrik ini akan mengukur persentase pengunjung yang melakukan tindakan tertentu, seperti mendaftar, berlangganan, atau melakukan pembelian. Hal ini akan membantu dalam hal mengevaluasi efektivitas pengalaman pengguna dan tingkat keberhasilan konversi.
-
Waktu rata-rata yang dihabiskan pengguna di dalam produk
Metrik ini akan mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengguna di dalam produk, sehingga akan memberikan informasi tentang tingkat keterlibatan dan penggunaan yang intensif.
-
Tingkat kepuasan pengguna
Metrik ini dapat diukur melalui survei atau feedback pengguna untuk mengevaluasi kepuasan pengguna terhadap suatu produk. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki atau fitur baru yang mungkin diperlukan.
-
Churn Rate
Metrik ini mengukur persentase pengguna yang berhenti menggunakan produk dalam periode waktu tertentu. Churn rate yang tinggi dapat menunjukkan masalah dalam retensi pelanggan atau kekurangan dalam produk.
-
Pendapatan per pengguna
Metrik ini mengukur pendapatan rata-rata yang dihasilkan dari setiap pengguna, sehingga akan sangat membantu dalam mengevaluasi profitabilitas produk dan strategi monetisasi.
-
Tingkat kesalahan (error rate)
Metrik ini akan mengukur frekuensi dan tingkat kesalahan yang terjadi dalam produk, sehingga akan membantu dalam mengevaluasi kualitas dan kinerja produk.
Setiap perusahaan atau produk mungkin memiliki metrik khusus yang relevan dengan tujuan bisnis dan karakteristik produk mereka. Oleh karena itu, penting sekali untuk memilih metrik yang paling relevan dan berguna untuk mengukur kinerja produk secara efektif.
Baca juga: North Star Metric: Pengertian dan Cara Menentukannya
Product Metrics yang Sebaiknya Anda Hindari
Meskipun setiap perusahaan dan produk memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda, namun ada beberapa jenis product metrics yang sebaiknya dihindari atau dipertimbangkan dengan hati-hati. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Vanity Metrics
Jenis metrik ini akan memberikan gambaran yang terlihat mengesankan tetapi tidak memberikan wawasan yang berguna atau relevan tentang kinerja produk.
Contohnya seperti total unduhan aplikasi, jumlah pengikut media sosial, atau jumlah halaman yang dilihat tanpa konteks yang lebih dalam. Vanity metrics dapat menyesatkan dan mengalihkan perhatian dari metrik yang lebih penting dan actionable.
2. Metrik yang terisolasi
Metrik ini akan memberikan informasi yang terlalu spesifik atau terisolasi, tanpa adanya konteks yang lebih luas. Misalnya, hanya mengukur satu fitur produk tanpa mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh.
Metrik semacam ini dapat memberikan gambaran yang terbatas dan tidak mencerminkan kinerja produk secara menyeluruh.
3. Metrik yang tidak relevan dengan tujuan bisnis
Anda harus memilih metrik yang terkait langsung dengan tujuan bisnis dan strategi produk Anda. Metrik yang tidak relevan akan dapat mengaburkan pemahaman tentang kinerja dan keberhasilan produk.
Misalnya, mengukur jumlah like di media sosial mungkin tidak relevan jika tujuan bisnis sebenarnya adalah meningkatkan penjualan atau retensi pengguna.
4. Metrik yang mudah dimanipulasi
Beberapa metrik dapat dengan mudah dimanipulasi atau dipengaruhi secara artifisial, tanpa mencerminkan keberhasilan sebenarnya. Misalnya, jumlah pengguna terdaftar dapat dengan mudah dibuat tinggi dengan menggunakan taktik seperti undangan massal tanpa memperhatikan seberapa aktif atau terlibat pengguna tersebut.
Jadi, Anda harus memilih metrik yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan untuk memahami kinerja produk secara obyektif. Sebaiknya, fokuslah pada metrik yang memberikan informasi yang actionable dan berhubungan langsung dengan tujuan bisnis yang ditetapkan.
Baca juga: Pengertian Produk: Jenis, Tingkatan, dan Konsep Produksi Menurut Ahlinya
Penutup
Jadi, product metrics adalah metrik atau alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja dan keberhasilan suatu produk atau layanan. Metrik-metrik ini mampu memberikan pinformasi tentang bagaimana produk digunakan, sejauh mana produk tersebut mencapai tujuan bisnis, dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan produk.
Beberapa contoh product metrics tersebut adalah jumlah pengguna aktif bulanan, tingkat retensi pengguna, tingkat konversi, durasi penggunaan, customer lifetime value, dan masih banyak lagi.
Namun, ada beberapa jenis product metrics yang sebaiknya dihindari, seperti vanity metrics yang memberikan gambaran yang terlihat mengesankan namun tidak memberikan informasi yang berguna, metrik terisolasi yang tidak mencerminkan kinerja produk secara menyeluruh, metrik yang tidak relevan dengan tujuan bisnis, dan metrik yang mudah dimanipulasi.
Pemilihan product metrics yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan sangat penting untuk memahami kinerja produk secara obyektif dan mengambil keputusan yang tepat dalam pengembangan dan pengelolaan produk.
Namun, untuk bisa mencapai keberhasilan dalam bisnis, megembangkan dan mengelola produk hanya satu dari sekian hal yang harus Anda perhatikan. Terdapat hal penting lainnya yang tidak boleh luput dari perhatian Anda, salah satunya adalah tentang bagaimana mengelola dan mengembangkan bisnis.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukannya, Anda bisa percayakan pada software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi yang sudah dipercaya oleh lebih dari 500 ribu lebih pebisnis di Indonesia ini akan memudahkan seluruh proses bisnis Anda, dari mulai membuat laporan keuangan, mengelola persediaan, melakukan penjualan dan pembelian, mengurus pajak, dan masih banyak lagi.
Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis melalui strategi yang tepat.
Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencobanya selama 30 hari, Gratis!