Apa itu Sisa Hasil Usaha (SHU)? Pembagian, Cara Hitung

oleh | Jun 14, 2024

source envato.

Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan 7 Cara Mudah Menghitungnya

Dalam era bisnis yang terus berkembang, prinsip-prinsip keuangan yang kokoh menjadi landasan bagi keberlangsungan dan pertumbuhan organisasi.

Salah satu konsep yang muncul dalam konteks ini adalah Sisa Hasil Usaha atau SHU, sebuah pendekatan yang tidak hanya mendorong efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan transparansi dalam alokasi dan penggunaan sumber daya.

Artikel ini akan membahas signifikansi konsep SHU dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan, serta bagaimana penerapannya dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kelangsungan dan kesuksesan entitas bisnis.

Apa itu Sisa Hasil Usaha (SHU)?

Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)

ilustrasi Sisa Hasil Usaha. source envato

Bersumber dari laman Kompas, Sisa Hasil Usaha atau SHU adalah istilah yang merujuk pada sebagian dari laba bersih atau pendapatan suatu perusahaan, organisasi, atau entitas bisnis lainnya setelah dikurangi semua biaya operasional, beban, dan kewajiban lainnya.

Konsep Sisa Hasil Usaha biasanya digunakan dalam kaitannya dengan pembagian shu koperasi, asosiasi, atau entitas non-profit yang memiliki struktur organisasi dan tujuan yang berbeda dari perusahaan komersial.

Sisa Hasil Usaha adalah bagian dari hasil usaha yang tidak dialokasikan untuk pengembalian modal pemilik atau pemegang saham, pembayaran hutang, atau digunakan untuk biaya operasional.

Sebaliknya, SHU dapat digunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan sifat dan tujuan organisasi.

Tujuan penggunaan Sisa Hasil Usaha dapat bervariasi, seperti pengembangan proyek baru, investasi dalam aset produktif, pembentukan cadangan, atau program amal yang sejalan dengan misi organisasi.

Penghitungan Sisa Hasil Usaha melibatkan proses pengurangan pendapatan kotor dengan semua biaya yang terkait dengan operasional organisasi, termasuk biaya produksi, beban administratif, beban keuangan, dan lainnya.

Setelah biaya-biaya ini dikurangkan, sisa hasil yang tersisa adalah SHU. Pendekatan dalam menghitung SHU dapat bervariasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang relevan dan struktur organisasi yang berlaku.

Perlu ditekankan bahwa konsep SHU sering kali lebih ditekankan pada entitas koperasi dan organisasi non-profit, karena perusahaan komersial umumnya memiliki tujuan utama dalam memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham.

Konsep ini mencerminkan komitmen pada prinsip-prinsip keberlanjutan, transparansi, dan pemanfaatan hasil usaha untuk kepentingan yang lebih luas.

Dalam konteks koperasi, konsep Sisa Hasil Usaha menyoroti prinsip kemitraan dan partisipasi aktif anggota dalam keputusan yang berkaitan dengan alokasi dan penggunaan hasil usaha.

Oleh karena itu, SHU juga menjadi alat penting dalam mempromosikan nilai-nilai demokrasi ekonomi dan pemberdayaan anggota.

Dengan demikian, Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan konsep yang menggambarkan bagian dari pendapatan atau laba bersih suatu entitas bisnis yang tidak digunakan untuk pengembalian modal atau pembayaran hutang.

Melainkan dialokasikan untuk tujuan tertentu yang mendukung keberlanjutan, pertumbuhan, dan nilai-nilai organisasi tersebut.

Baca juga: Cara Menghitung SHU (Surat Hasil Usaha) Badan Koperasi

Komponen Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha terdiri dari beberapa komponen utama:

  1. Pendapatan: Semua pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasional koperasi, termasuk penjualan barang dan jasa.
  2. Biaya Operasional: Semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional koperasi, seperti biaya bahan baku, gaji karyawan, sewa, dan utilitas.
  3. Kewajiban dan Pengeluaran Lainnya: Kewajiban seperti pembayaran utang, pajak, dan pengeluaran lainnya yang harus diselesaikan sebelum menghitung SHU.

Sistem Pembagian SHU

pembagian sisa hasil usaha

ilustrasi SHU. source envato

Pembagian SHU dalam koperasi biasanya didasarkan pada beberapa prinsip dan peraturan yang telah disepakati oleh anggota koperasi.

Pembagian ini bisa berbeda tergantung pada kebijakan masing-masing koperasi, tetapi umumnya melibatkan beberapa langkah berikut:

1. Menentukan Jumlah SHU yang Akan Dibagikan:

Setelah menghitung SHU, koperasi harus menentukan berapa bagian dari SHU yang akan dibagikan kepada anggota dan berapa yang akan disisihkan untuk dana cadangan, pengembangan koperasi, atau tujuan lain.

2. Pembagian Berdasarkan Partisipasi Anggota:

SHU dibagi berdasarkan kontribusi anggota dalam aktivitas koperasi. Ini bisa berupa transaksi atau volume bisnis yang dilakukan oleh anggota dengan koperasi selama periode tertentu.

3. Pembagian Berdasarkan Simpanan Anggota:

Selain partisipasi aktif, SHU juga dapat dibagi berdasarkan jumlah simpanan anggota di koperasi.

Anggota yang memiliki simpanan lebih besar biasanya akan mendapatkan bagian SHU yang lebih besar.

Baca juga: Pengertian Akuntansi Koperasi dan Komponen di Dalamnya

Tantangan dalam Menerapkan Sisa Hasil Usaha (SHU)

Meskipun konsep Sisa Hasil Usaha (SHU) memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan hasil usaha, ada beberapa tantangan yang dapat muncul dalam penerapannya.

Beberapa tantangan utama yang sering dihadapi dalam mengimplementasikan konsep SHU meliputi:

1. Penentuan Metode Perhitungan

Ada variasi dalam cara perusahaan atau organisasi menghitung SHU. Penentuan metode perhitungan yang tepat dan adil dapat menjadi kompleks, terutama ketika terdapat banyak variabel yang harus dipertimbangkan.

2. Pemahaman Anggota atau Pemegang Saham

Tantangan muncul ketika anggota tidak sepenuhnya memahami konsep pembagian SHU, dan dapat mengakibatkan ketidakpuasan atau ketidakpercayaan.

3. Kesulitan dalam Pengalokasian

Keputusan tentang apakah SHU akan digunakan untuk investasi, pembentukan cadangan, pengembangan anggota, atau tujuan lainnya dapat melibatkan banyak pertimbangan yang kompleks.

4. Keterbatasan Keuangan

Terkadang, keterbatasan dana dapat menghambat kemampuan organisasi untuk mengalokasikan SHU secara optimal. Tantangan ini dapat ketika perusahaan menghadapi tantangan keuangan atau fluktuasi pendapatan.

5. Kebijakan dan Struktur Organisasi yang Tidak Konsisten

Jika kebijakan atau struktur organisasi tidak konsisten dengan prinsip SHU, mungkin sulit untuk mengubah budaya atau pandangan yang sudah mapan.

6. Tingkat Partisipasi

Tantangan muncul ketika sebagian anggota kurang berpartisipasi dalam proses penggunaan SHU, yang dapat mengakibatkan ketidaksetujuan atau ketidakpuasan.

7. Ketidakpastian Ekonomi dan Pasar

Perubahan dalam kondisi ekonomi atau pasar dapat mempengaruhi besarnya Sisa Hasil Usaha yang dihasilkan.

8. Kesulitan dalam Mengukur Dampak

Mengukur dampak positif atau negatif dari penggunaan Sisa Hasil Usaha pada jangka panjang bisa menjadi tantangan. T

erkadang, dampak ini sulit diukur secara kuantitatif, terutama jika tujuan penggunaan SHU bersifat sosial atau berkelanjutan.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan.

Melibatkan anggota, pemegang saham, dan pihak terkait lainnya dalam proses pengambilan keputusan, serta memiliki kebijakan yang jelas dan transparansi komunikasi, dapat membantu meredakan sebagian besar hambatan yang mungkin muncul dalam penerapan konsep SHU.

Baca juga: Pengertian Bisnis dan 10+ Cara Efektif Mengelola Bisnis

Cara Menghitung Sisa Hasil Usaha

Cara Menghitung Sisa Hasil Usaha

ilustrasi Sisa Hasil Usaha. source envato

Cara menghitung Sisa Hasil Usaha dapat bervariasi tergantung pada struktur organisasi, tujuan penggunaan SHU, dan prinsip akuntansi yang diterapkan.

Di bawah ini adalah metode umum yang sering digunakan dalam menghitung SHU:

1. Hitung Pendapatan Kotor

Mulailah dengan menghitung total pendapatan kotor atau pendapatan usaha dari semua sumber, termasuk penjualan produk atau jasa, bunga, dan sumber pendapatan lainnya.

2. Kurangi Biaya Produksi dan Operasional

Kurangilah semua biaya yang terkait dengan produksi dan operasional bisnis.

Di dalamnya mencakup biaya bahan baku, biaya produksi, gaji karyawan, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya operasional lainnya.

3. Kurangi Beban Keuangan

Jika ada beban keuangan, seperti bunga atau biaya pinjaman, kurangilah dari hasil operasional yang telah dihitung.

4. Kurangi Pajak

Potong pajak penghasilan dari hasil operasional setelah mengurangkan biaya dan beban keuangan.

Pajak yang dihitung biasanya berdasarkan tarif pajak yang berlaku di wilayah atau negara tempat organisasi beroperasi.

4. Hitung Laba Bersih

Setelah mengurangkan semua biaya, beban, dan pajak, Anda akan mendapatkan laba bersih atau net income.

5. Tentukan Alokasi SHU

Tentukan persentase atau jumlah dana dari laba bersih yang akan dialokasikan sebagai Sisa Hasil Usaha.

Persentase ini dapat ditentukan berdasarkan kebijakan organisasi, tujuan penggunaan SHU, atau berdasarkan kesepakatan antara anggota atau pemangku kepentingan.

6. Hitung Jumlah SHU

Hitung jumlah SHU dengan mengalikan laba bersih dengan persentase atau jumlah yang telah ditetapkan sebagai alokasi SHU.

7. Alokasikan SHU

Terakhir, alokasikan dana Sisa Hasil Usaha sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Hal ini mencakup investasi dalam proyek baru, pembentukan cadangan, pengembangan anggota atau karyawan, atau tujuan lainnya yang mendukung misi organisasi.

Penting untuk diingat bahwa metode perhitungan SHU dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prinsip akuntansi yang berlaku dalam organisasi atau negara Anda.

Juga, komunikasikan dengan jelas kepada anggota atau pemegang saham mengenai metode perhitungan yang digunakan dan tujuan penggunaan SHU untuk menjaga transparansi dan kepercayaan.

Baca juga: Apa itu Konsep Bisnis? Ini Pengertian dan Fungsinya!

Penutup

Dalam upaya mengoptimalkan efisiensi dan menjaga transparansi dalam pengelolaan hasil usaha, konsep Sisa Hasil Usaha (SHU) muncul sebagai landasan yang kokoh bagi organisasi untuk menghadapi tantangan dunia bisnis yang terus berubah.

Dalam tulisan ini, telah dibahas signifikansi konsep SHU dalam mengarahkan langkah-langkah perusahaan menuju keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang.

Dalam era di mana transparansi dan tanggung jawab sosial semakin penting, konsep SHU juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan antara manajemen, anggota, pemegang saham, dan masyarakat luas.

Dengan memahami bagaimana laba dihasilkan dan digunakan, organisasi memperkuat fondasi integritas dan nilai-nilai yang melekat pada operasional mereka.

Namun, laba tersebut harus selalu dicatat dan dikalkulasi secara tepat. Bila Anda kesulitan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Aplikasi yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu pengguna ini mampu membantu Anda dalam mencatat setiap transaksi keuangan, termasuk pemasukan atau laba Anda, secara otomatis. Anda juga bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara akurat.

Berbagai fitur bisnis yang saling terintegrasi di dalamnya pun akan memudahkan Anda dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.

Buktikan sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis!

bisnisukmbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Natalia
Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi.

Artikel Terkait