Sistem Bagi Hasil Pada Keuangan Syariah, Ini Pengertiannya!

Pada dasarnya, sistem bagi hasil adalah sistem yang banyak digunakan, khususnya untuk mereka yang lebih mengedepankan ekonomi syariah. Selain dalam berbisnis, sistem ini juga banyak digunakan di dalam dunia perbankan.

Kata bagi hasil ini memang tidak terbatas untuk perihal keuangan syariah saja. Sistem ini misalnya bisa berlaku untuk suatu kesepakatan dagang. Walaupun begitu, tidak bisa kita pungkiri bahwa istilah ini memang sangat erat di dalam dunia ekonomi syariah.

Nah, agar Anda tidak semakin penasaran akan hal ini, maka kami akan menjelaskannya dalam artikel tentang sistem bagi hasil di bawah ini.

Pengertian Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil adalah sistem kesepakatan dagang dan sistem yang dijalankan oleh bank syariah. Kedua hal tersebut sebenarnya hampir sama, karena adanya kesepakatan antar setiap pihak atau lebih untuk bisa membagikan hasil usahanya.

Bagi hasil adalah suatu sistem yang bisa mencakup tata cara dalam pembagian hasil usaha antara pihak penyedia dana dengan pihak pengelola dana.

Berdasarkan laman Wahedinvest, di dalam dunia keuangan syariah, sistem ini fokus pada dua sistem, yakni sistem musyarakah dan mudharabah. Sistem musyarakah lebih banyak dikenal sebagai sistem perjanjian bagi hasil di dalam dunia bisnis, yang mana beberapa orang akan menyetorkan modalnya untuk menjalankan bisnis.

Disisi lain, mudharabah adalah suatu sistem pemberian modal dari satu investor pada seorang pengelola usaha. Di dalam bank konvensional, sistem ini dikenal dengan istilah bunga, bank syariah akan membayar bagi hasil atas adanya keuntungan sesuai dengan kesepakatan.

Jumlah yang dibagikan akan tergantung dari nilai kesepakatan dengan tingkat rasio atau nisbah.

Dalam hal bisnis, hal tersebut adalah bentuk dari adanya perjanjian kerja sama antar pihak pemodal dengan pihak yang menjalankan usaha agar bisa menjalankan kegiatan bisnisnya.

Hal tersebut akan menjadi ikatan kontrak pada keduanya agar bisa membagikan hasil bila ada keuntungan dan kerugian sesuai dengan nilai kesepakatan yang berlaku.

Sistem bagi hasil adalah suatu bentuk return atas adanya kontrak investasi di setiap waktunya dengan nilai yang terus berubah-ubah. Nominal perolehan nantinya akan sangat bergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi.

Baca juga: PEST Analysis, Metode Manajemen untuk Bangun Bisnis yang Kompetitif

Mekanisme Sistem Bagi Hasil

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang sistem bagi hasil ini, Anda harus terlebih dulu mengetahui mekanisme yang digunakan di dalamnya, yaitu:

1. Profit sharing

Profit sharing adalah kesepakatan untuk membagikan nilai keuntungan dari suatu bisnis. Keuntungan ini bisa berasal dari pendapatan yang sudah dikurangi dengan ongkos produksi ataupun operasional, sehingga hasil yang didapatkan adalah keuntungan bersih.

2. Gross Profit Sharing

Agak sedikit berbeda dengan poin sebelumnya, gross profit sharing pun adalah sistem kesepakatan bagi hasil. Tapi, pembagian keuntungan hasil usaha akan dihitung dengan berdasarkan pendapatan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan.

Nantinya, laba tersebut akan dikurangi dengan biaya administrasi, biaya pajak, dan biaya pemasaran. Hal tersebut juga banyak dikenal dengan laba kotor.

3. Revenue Sharing

Berbeda dengan dua poin sebelumnya. Revenue sharing adalah pendapatan yang belum dikurangi dengan biaya operasional dan komisi dalam sistem perbankan. Hal tersebut dihitung dari total pendapatan pengelolaan keuangan.

Di dalam sistem keuangan syariah, pola ini bisa digunakan untuk kebutuhan distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah. Mekanisme yang digunakan di dalamnya umumnya lebih kepada prinsip profit sharing atau pembagian laba bersih antar pihak kreditur dan debitur.

Sedangkan di dalam kesepakatan bisnis, mekanismenya bisa ditentukan dari skema bagi hasil yang dipilih sesuai dengan perjanjian awal atau akad.

Baca juga: Non-Functional Requirements Demi Hasilkan Produk Terbaik

Prinsip dalam Menjalankan Bagi Hasil

Sebelum menjalin akad atau kesepakatan, Anda harus mengetahui terlebih dulu tentang beberapa prinsip yang dihadirkan di dalamnya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

1. Adanya Kesepakatan Yang Jelas

Di dalam suatu akad atau kesepakatan, tentunya harus ada kejelasan terkait hal tersebut akan dilakukan, khususnya untuk masalah permodalan.

Jika setiap pihak yang bersepakat sama-sama memberikan modal, maka harus ada persentase pembagian bila rasio modal yang diberikan oleh pihak tersebut berbeda.

2. Adanya Kejelasan Usaha Yang Dilakukan

Usaha yang dilakukan harus diketahui dan disepakati bersama, pun bila pihak pengelola modal ingin mengganti atau mengembangkan bisnisnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.

3. Adanya Ketentuan Waktu

Dalam kegiatan bagi hasil, Anda harus menyepakati tentang kapan proses pembagian akan terjadi pada setiap pihak, baik itu bulanan atau rentang waktu yang lainnya. ila terjadi keterlambatan, maka setiap pihak harus bisa memahami kondisi bisnis dan sepakat untuk menerima keterlambatan pemberian hasil.

4. Adanya Ketentuan Pembagian

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, di dalam sistem bagi hasil terdapat berbagai mekanisme. Hal ini harus ditentukan dari awal terkait mekanisme yang nantinya akan dilakukan.

Baca juga: Pengadilan Hubungan Industrial Adalah: Pengertian dan Jenis Perkara yang Bisa Diselesaikannya

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan utama dari adanya sistem bagi hasil adalah transparansi pada setiap apa yang dilakukan dan keuntungan yang diperoleh, sehingga setiap pihak tidak akan merasa dirugikan.

Namun, kekurangan dari sistem ini daripada sistem yang lainnya adalah harus dilakukan supervisi atas pengelolaan usaha, khususnya dalam menurunkan risiko itikad yang kurang baik.

Setiap pihak yang kurang mengenal akan sangat rentan menghadapi masalah tersebut. Biasanya karena memiliki visi yang sama untuk memakmurkan perekonomian syariah, mereka akan melakukan kesepakatan.

Tentunya hal tersebut berbeda dengan sistem konvensional yang didalamnya terdapat berbagai prosedur yang memungkinkan terjaringnya setiap pihak yang memiliki niatan seperti itu.

Baca juga: Integrasi Vertikal Adalah: Jenis & Contohnya Di Dalam Bisnis

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang sistem bagi hasil. Anda bisa lebih mudah untuk melakukan sistem perhitungan bagi hasil ini dengan menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.

Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan setiap transaksi yang terjadi di dalam toko Anda akan tercatat secara otomatis. Selain itu, di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan fitur dan modul yang bisa meningkatkan efisiensi bisnis Anda.

Ayo cari tahu selengkapnya tentang kelebihan dan fitur menarik dari Accurate Online dengan cara menggunakannya selama 30 hari gratis melalui banner di bawah ini.

footer image blog akuntansi

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

0 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini :( Jadilah yang pertama!

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?