Tertarik Membangun Bisnis Kontraktor? Berikut Adalah Tips Sukses Memulainya
Pembangunan infrastruktur semakin masif di berbagai lini kehidupan. Sehingga, kebutuhan jasa kontraktor menjadi semakin tinggi.
Nah, peluang ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Anda bisa menjadikan bisnis ini sebagai alternatif untuk memperoleh keuntungan.
Membangun bisnis kontraktor adalah pilihan yang patut dipertimbangkan untuk memperoleh kesuksesan.
Namun, banyak yang belum mengerti apa sesungguhnya bisnis kontraktor itu. Bagaimana cara menjalankannya? Tentu saja, bisnis ini tidak bisa dilakukan secara serampangan.
Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar bisa sukses di bidang kontraktor. Jika Anda tertarik membangun bisnis kontraktor, simak informasi di bawah ini hingga tandas.
Daftar Isi
Apa itu Bisnis Kontraktor?
Sebelum masuk pada tipsnya, ada baiknya bagi Anda mengetahui apa sebenarnya bisnis kontraktor itu? Nah, kontraktor kerap juga disebut sebagai pemborong.
Dikutip dari Wikipedia, Kontraktor berasal dari kata kontrak yang berarti suatu perjanjian atau kesepakatan. Bisa juga diartikan dengan sewa.
Sehingga, kontraktor dapat diartikan sebagai orang atau badan hukum yang disewa atau dikontrak untuk menjalankan pekerjaan atau order berdasar pada isi kontrak yang dimenangkan dari pihak pemilik proyek.
Yang mana pemilik proyek bisa berasal dari badan hukum, instansi pemerintah, badan usaha, atau perorangan yang sudah melakukan penunjukan resmi.
Penunjukan resmi tersebut juga disertai dengan target proyek, aturan penunjukan, dan juga pekerjaan atau order yang dimaksud dalam kontrak serta telah disepakati oleh owner atau pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana.
Baca juga : Cara Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Kontraktor
Jenis Pekerjaan yang Ditangani Oleh Kontraktor
Bisnis kontraktor dikenal juga dengan jasa pemborong bangunan. Jenis usaha yang dikerjakan pun cukup beragam.
Menurut LPJK atau Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, terdapat enam bidang jasa pelaksana konstruksi yang meliputi:
1. Arsitektur
perumahan tunggal, perumahan multi hunian, bangunan komersial, fasilitas pelatihan sport di luar gedung, petanaman, pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, pekerjaan dinding dan jendela kaca, interior, kayu, logam, gedung, dan berbagai perawatannya.
2. Mekanikal
instalasi pemanasan, perpipaan, pipa gas, insulasi dalam bangunan, instalasi lift dan escalator, instalasi thermal, konstruksi alat angkut, konstruksi perpipaan, fasilitas produksi, penyimpanan minyak, dan gas, dan jasa penyedia peralatan kerja konstruksi.
3. Elektrikal
pembangkit tenaga listrik, pembangkit tenaga listrik energi baru, jaringan transmisi tenaga listrik, jaringan distribusi tenaga listrik, instalasi kontrol dan instrumentasi, listrik gedung dan pabrik, dan lainnya termasuk perawatan.
4. Sipil
jalan raya, jalan kereta api, lapangan terbang, jalan layang, drainase kota, bendung, irigasi dan drainase, bendungan. pekerjaan penghancuran, penyiapan dan pengupasan lahan, pemacangan, pelaksanaan pondasi, pembetonan, konstruksi baja, pelaksana khusus lain, pengaspalan dan perawatannya.
5. Pekerjaan Terintegrasi
Merupakan pekerjaan gabungan antar kontruksi dengan jasa konsultasi. Badan usaha yang menjalankan kegiatan terintegrasi harus memiliki sertifikat khusus.
6. Tata Lingkungan
perpipaan minyak dan perawatannya, perpipaan gas, perpipaan air bersih, instalasi pengolahan limbaj. pekerjaan pengeboran air tanah, reboisasi dan perawatannya.
Baca juga : Tertarik Membangun Usaha Kontraktor? Berikut 11 Tipsnya
Tips Membangun Bisnis Kontraktor
Menjadi seorang kontraktor dapat dilakukan siapa saja. Asal ia memiliki keinginan belajar yang kuat meski masih minim dengan pengalaman.
Apabila Anda ingin masuk pada bisnis kontraktor, maka sebaiknya lakukan pekerjaan sederhana terlebih dahulu. Misalnya dengan membangun rumah tempat tinggal dan ruko.
Bisnis ini akan sukses ditapaki apabila Anda mengetahui berbagai tips bisnis kontraktor pada ulasan di bawah ini.
Meskipun tidak memiliki teknologi tinggi serta analisis yang kompleks, bisnis kontraktor akan tetap menguntungkan. Berikut informasi selengkapnya:
1. Mencari Pengalaman dengan Bekerja pada Perusahaan Kontraktor
Bisnis kontraktor dapat Anda mulai dengan bekerja pada perusahaan kontraktor terlebih dahulu.
Waktu riwayat kerja satu sampai lima tahun sudah cukup sebagai bekal untuk mengetahui gambaran sederhana mengenai bisnis properti.
Dengan mengawali bekerja pada perusahaan, maka akan ada ide dan strategi untuk menjalankan usaha.
2. Membangun Relasi dengan Pihak Lain
Saat bekerja di perusahaan tersebut, Anda harus memanfaatkan waktu membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak.
Mulai dari pemasok, klien, dan juga arsitek. Untuk membangun relasi yang kuat, sebaiknya, selesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik.
Sehingga, pihak luar tersebut memiliki keinginan kembali untuk bekerja sama lagi.
3. Menyusun Rencana Bisnis
Sangat penting untuk menyusun rencana bisnis terlebih dahulu sebelum benar-benar merealisasikan bisnis kontraktor tersebut. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan usaha dan tujuan bisnis dapat tercapai.
Baca juga : Perusahaan Konstruksi : Pengertian dan Karakteristiknya
4. Mendapatkan Izin Usaha
Untuk menjadi seorang kontraktor yang sukses, tentu saja harus memiliki izin usaha. Sehingga, sebelum benar-benar mendirikannya, maka daftarkan perusahaan agar mendapatkan izin usaha.
Dengan izin usaha ini, maka klien akan lebih percaya pada perusahaan Anda. Dengan begitu, bisnis kontraktor pun akan jadi lebih berkembang, lancar, serta sukses.
Anda dapat memilih mendirikan CV atau PT. CV adalah perusahaan yang tidak memiliki badan hukum. Sedangkan PT merupakan perusahaan yang memiliki badan hukum.
Aturan mengenai pendirian PT ada pada Undang Undang PT nomor 40 tahun 2007 mengenai perseroan terbatas.
Untuk CV sendiri tidak terdapat aturan khusus tentangnya.
PT dapat digunakan untuk ragam jenis kegiatan usaha. Sedangkan CV hanya bisa melakukan kegiatan usaha yang terbatas seperti pembangunan, perbengkelan, perindustrian. perdagangan, percetakan dan jasa, pertanian, dan sebagainya.
5. Mengkaji Pinjaman Usaha Industri
Di dunia bisnis kontraktor ini, biaya yang dibutuhkan cukup besar. Termasuk untuk membeli bahan baku material, membayar sub kontraktor, membayar tenaga kerja, dan masih banyak lagi.
Pinjaman usaha akan menjamin perputaran uang di dalam bisnis sehingga akan berjalan lebih baik.
Modal untuk bisnis kontraktor tergantung pada jenis usahanya. Namun, secara umum, bisnis ini membutuhkan biaya awal sekitar 10 hingga 50 juta untuk jenis perusahaan CV maupun PT.
Akan tetapi, berdasar pada ketentuan Undang-Undang, modal dasar dari perseroan terbatas adalah Rp 50.000.000,- kecuali ditentukan lain oleh undang-undang mengenai pelaksanaan kegiatan usaha di wilayah Indonesia.
Dari modal ini, minimal 25%-nya harus sudah ditempatkan dan disetor oleh pendiri PT atau pemegang saham perseroan.
Modal tambahannya meliputi menyewa kantor perusahaan , merekrut karyawan, serta modal cadangan untuk kebutuhan pelaksanaan proyek.
Jika Anda ingin melakukan pinjaman modal ke Bank, Anda bisa mencoba untuk membaca tipsnya disini.
Pada kenyataannya saat melakukan pinjaman modal kepada bank atau investor, Anda harus menyiapkan laporan keuangan yang bisa meyakinkan mereka atas bisnis yang Anda bangun.
Laporan keuangan adalah pertimbangan utama yang bisa untuk menentukan sehat atau tidaknya keuangan suatu bisnis dan peluang pengembangannya di masa depan.
Tanpa laporan keuangan dan pembukuan yang baik, setiap bisnis tidak dapat memantau keseluruhan arus keuangan secara transparan dan Anda tidak bisa mengukur apakah bisnis Anda sudah untung atau rugi.
Baca juga : Apa itu Koordinasi Proyek dan Bagaimana Cara Kerjanya?
6. Memperluas Bisnis Kontraktor
Tips selanjutnya untuk bisa menjadi pengusaha kontraktor yang sukses adalah dengan memperluas bisnis.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan mendaftar dalam tender proyek serta lebih proaktif pada peluang kerja yang tersedia.
7. Tak Berhenti Melakukan Promosi
Untuk menjadi kontraktor yang hebat, Anda harus senantiasa melakukan promosi. Sehingga, jasa usaha kontraktor yang Anda bangun lebih mudah dikenal masyarakat dan banyak manfaatkan.
Beberapa media yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan bisnis kontraktor meliputi majalah, brosur, media elektronik, surat kabar, situs perusahaan, dan secara online.
Untuk melakukan promosi, sebaiknya buat lah iklan yang semenarik mungkin. Sehingga, orang-orang akan lebih tertarik pada kualitas perusahaan Anda.
Bisnis kontraktor bukan tidak mungkin dilakukan oleh setiap orang. Asalkan mau belajar dan meningkatkan kompetensi setiap waktu.
Namun, Anda juga mesti menyadari bahwa ada hambatan dan bukan tidak mungkin adanya kegagalan.
Dengan meningkatnya keinginan orang maupun lembaga dalam membangun properti, maka peluang usaha ini sangat layak untuk dimasuki.
Baca juga: PT (Perseroan Terbatas): Pengertian PT, Jenis, Ciri-ciri, dan Unsurnya
Kesimpulan
Membangun bisnis apapun tentunya membutuhkan komitmen dan tingkat kedisiplinan yang tinggi, tidak terkecuali pada bisnis kontraktor.
Pilihlah spesialisasi bisnis kontraktor yang akan geluti, dengan begitu Anda bisa fokus dengan perencanaan yang lebih baik.
Juga jangan lupa dengan melakukan tips pengembangan bisnis diatas, kemungkinan Anda dalam membangun bisnis yang sukses akan lebih besar.
Terlebih ketika melakukan pengembangan bisnis, catat seluruh transaksi keuangan yang terjadi. Lakukan pembukuan dengan baik agar laporan keuangan Anda tercatat dengan baik.
Untuk memudahkan Anda dapat membuat laporan keuangan yang praktis dan minim kesalahan, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi untuk bisnis kontraktor Anda.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah tools akuntansi yang cocok untuk setiap jenis bisnis di Indonesia.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui klik tautan pada gambar di bawah!