Tertarik Membangun Bisnis Produk Herbal? Pelajari 11 Tips Berikut Ini
Dari berbagai pilihan bisnis, membangun bisnis produk herbal bisa menjadi peluang yang menjanjikan. Di Indonesia sendiri produk herbal sudah diproduksi secara tradisional sejak zaman dulu. Dengan semakin banyaknya penemuan, pilihan bahan herbal pun semakin beragam dan diolah secara lebih modern.
Saat ini, produk-produk yang menggunakan bahan herbal sebagai bahan bakunya semakin banyak bertebaran. Karena itu, diperlukan adanya kiat-kiat khusus jika ingin membangun bisnis produk herbal yang sukses. Di bawah adalah 10 tips yang bisa dipelajari:
1. Pahami Bahan Baku
Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahan-bahan apa saja yang bisa diolah menjadi produk herbal. Kumpulkan berbagai referensi tentang khasiat dan tempat untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut. Begitu juga dengan dosis penggunaan yang tepat.
Selain khasiatnya, efek samping dari penggunaan bahan-bahan herbal ini juga perlu diketahui. Bisa jadi ada bahan yang tidak cocok bagi yang memiliki keadaan atau penyakit tertentu. Mungkin juga ada bahan yang jika dicampur satu sama lain justru membahayakan.Â
2. Tentukan Jenis Produk yang Ingin Diproduksi
Produk herbal tidak hanya terpaku pada bahan konsumsi atau obat. Ada juga produk luar tubuh yang bisa diolah seperti sabun dan minyak rambut. Untuk membangun bisnis produk herbal tahap awal, sebaiknya jangan terlalu banyak diversifikasi produk. Tentukan satu jenis, misalnya jamu, dan fokuslah pada hal tersebut.
Menentukan jenis produk yang ingin diproduksi bisa dilakukan dengan riset mengenai apa yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Bisa juga dengan mempertimbangkan kemudahan mendapatkan bahan. Jika sudah ditentukan, maka tinggal mendalami informasi tentang bahan tersebut.
Baca juga: Holding Company: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya di Indonesia
3. Pahami Proses Produksi
Penting bagi bisnis produk herbal untuk memahami bagaimana proses pengolahan bahan hingga menjadi produk dengan khasiat yang diinginkan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas produk tidak menyimpang dari yang seharusnya.
Pemahaman akan proses produksi juga akan membantu ketika muncul tuntutan akan inovasi produk. Misalnya dalam memproduksi suatu bahan ternyata ada bagian yang selama ini dianggap ampas justru bisa menjadi produk lain. Ini akan memberi ide terhadap pengembangan produk baru.
4. Perhitungkan Modal dengan Matang
Setiap bisnis pasti memerlukan modal, begitu juga dengan bisnis produk herbal. Setelah mendapatkan bayangan bagaimana proses produksi dari bahan baku hingga menjadi bahan jadi, waktunya memperkirakan berapa modal yang dibutuhkan.Â
Dimulai dari cara mendapatkan bahan baku, apakah bisa dihasilkan sendiri, atau harus bergantung kepada supplier. Itu akan mempengaruhi jumlah modal yang diperlukan. Kemudian mesin produksi seperti apa yang diperlukan dan berapa biaya pembelian serta perawatannya. Tidak ketinggalan bagaimana proses pengemasannya.
Semua itu perlu dicatat dan dirincikan untuk mendapat perhitungan yang tepat. Dengan begitu, dapat ditentukan berapa harga jual yang layak untuk produk herbal yang akan dijual. Tetapkan harga yang wajar agar dapat bersaing namun tetap mendapat keuntungan.
Baca juga: Bisnis Franchise: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya
5. Kemas dengan Tampilan Profesional
Sebuah produk, meskipun berkualitas bisa kalah dalam persaingan jika tampilannya kurang menarik. Apalagi pada masa awal membangun produk herbal ketika orang masih coba-coba dan belum membuktikan kualitas produk tersebut. Karena itu, pengemasan yang menarik dan profesional adalah hal yang penting untuk dipikirkan.
Salah satu ciri pengemasan yang profesional adalah dengan mencantumkan informasi lengkap. Mulai dari komposisi bahan yang digunakan, khasiat, dosis, efek samping, hingga tanggal kedaluwarsa. Selain itu, tentu saja perlu untuk membuat desain kemasan yang unik serta memberi merek pada produk.
6. Manfaatkan Berbagai Jalur Promosi
Promosi adalah langkah yang cukup krusial dalam bisnis produk herbal. Produk berkualitas dengan kemasan yang menarik tentu akan mendapat perhatian seiring berjalannya waktu. Namun tanpa adanya promosi yang tepat dan efektif, perkembangan bisnis ini akan berjalan lambat.
Karena itu, gunakanlah berbagai jalur promosi yang memungkinkan untuk ditempuh. Bisa dimulai dengan cara konvensional seperti promosi dari mulut ke mulut atau membuka toko. Di samping itu, promosi secara online juga bukan lagi pilihan di zaman sekarang, melainkan sebuah keharusan.
Media sosial pribadi bisa menjadi media awal untuk menjaring orang-orang terdekat. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membuat media sosial khusus atau bahkan website untuk menunjang profesionalitas. Pemanfaatan marketplace juga merupakan langkah bagus yang berpotensi mendatangkan konsumen.
Baca juga: Tips untuk Mengembangkan Barbershop Sukses di Kota Semarang
7. Gunakan Pengalaman Pribadi
Sebuah testimoni yang berasal dari pengalaman langsung biasanya dapat lebih meyakinkan calon konsumen. Sebagian dari mereka ingin melihat terlebih dulu apakah klaim yang dinyatakan oleh produk herbal tersebut memang terbukti.Â
Akan lebih baik lagi jika produk dicoba sendiri terlebih dulu sebelum dipasarkan. Terutama jika produk yang diolah berupa penambah kebugaran, bukan obat untuk penyakit yang spesifik. Dengan begitu, calon konsumen dapat menilai bagaimana keadaan produsen sendiri setelah mengkonsumsinya.
8. Manfaatkan Reseller
Adakalanya promosi yang gencar justru membuat pesanan membludak. Dengan proses produksi yang terorganisir, hal ini mungkin tidak menjadi masalah besar. Hambatan justru datang dari sisi distribusi, terutama jika konsumen berasal dari daerah yang jauh. Di sinilah peran reseller bisa dimanfaatkan.
Dengan adanya reseller, distribusi bisa lebih difokuskan pada titik-titik tertentu dalam jumlah lebih banyak. Tetapi terkadang produk herbal diproduksi tanpa pengawet sehingga masa penggunaannya singkat. Hal inilah yang perlu diperhatikan. Pengelolaan waktu antara pengiriman hingga sampai ke konsumen harus diperhitungkan agar kualitas tetap terjaga.
9. Dapatkan Izin
Masyarakat sekarang sudah mulai sadar akan legalitas sebuah produk. Apalagi produk yang berhubungan langsung dengan tubuh mereka. Penyertaan nomor registrasi atau yang sejenisnya pada label produk herbal akan semakin meyakinkan konsumen. Dengan adanya izin, konsumen akan menyimpulkan bahwa produk tersebut telah teruji keamanannya.
Tidak hanya sebagai alat pemancing konsumen, perizinan juga merupakan payung hukum yang dapat melindungi produk itu sendiri. Terkadang ada saja oknum tidak bertanggung jawab yang membuat produk palsu. Secara hukum produk asli akan terlindungi karena telah terdaftar, sementara produk palsu dapat dituntut.
Anda juga perlu mendaftarkan produk Anda ke BPOM atau badan terkait untuk produk yang Anda jual, dan mendapatkan sertifikasi agar kedepannya Anda tidak mendapatkan masalah.
Baca juga: Mengetahui Lebih Jauh Tentang Wholesale dan Keuntungannya
10. Lakukan Pembukuan
Pengelolaan keuangan adalah hal yang utama dalam bisnis apapun. Hal yang penting Anda lakukan untuk memastikan seluruh alur keuangan bisnis produk herbal bisa dikelola dan dipantau dengan baik adalah dengan melakukan pembukuan.
Nantinya dengan pembukuan yang baik, bisnis Anda dapat memantau seluruh alur keuangan yang terjadi pada bisnis dan juga memproyeksikan rencana terbaik berdasarkan data keuangan yang faktual dan sesuai kondisi bisnis Anda yang sebenarnya.
Untuk proses pembukuan yang mudah, Anda bisa mencoba menggunkan software akuntansi online yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun Anda mau. Kami sarankan Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terbaik, harga terjangkau, dan sudah teruji seperti Accurate Online
Accurate Online adalah software akuntansi online berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna, dikembangkan lebih dari 20 tahun dan memiliki harga yang sangat terjangkau, bahkan untuk skala bisnis UKM.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan ini.
11. Jangan Menurunkan Standar
Bisnis produk herbal tentu memiliki standar produksi yang telah ditetapkan. Ini berguna untuk menjaga agar semua produk yang sampai ke tangan konsumen memiliki kualitas yang sama. Dengan begitu, khasiatnya pun akan sama pula.
Seiring berjalannya waktu, sangat mungkin terjadi kenaikan harga bahan baku atau pun faktor produksi lainnya. Hal ini pasti berpengaruh terhadap proses produksi itu sendiri. Karena itu tidak ada salahnya untuk mengubah beberapa hal yang dapat berpengaruh signifikan terhadap beban produksi.
Hal yang bisa dilakukan misalnya dengan mengurangi takaran, yang tentu saja harus diterangkan pada label. Bisa juga dengan meniadakan produksi produk yang kurang diminati sementara menunggu kondisi stabil.Â
Tetapi jangan pernah menurunkan standar kualitas produk dari yang telah diedarkan sebelumnya. Ini akan menimbulkan kekecewaan konsumen dan menurunkan kepercayaan. Sekalipun pada akhirnya dikembalikan ke tingkat kualitas semula, bisa jadi konsumen telah direbut oleh pesaing yang jeli melihat situasi.Â
Baca juga: Mengenal Bentuk Badan Usaha Yang Ada Di Indonesia
Daftar Isi
Kesimpulan
Demikian 11 tips membangun bisnis produk herbal yang dapat dipelajari dengan mudah. Nantinya, tentu dalam menjalankan setiap bisnis tersapat tantangan yang harus Anda hadapi. Hal yang harus Anda lakukan adalah bersiap untuk setiap tantangan dalam bisnis tersebut dengan melakukan perencanaan yang matang sehingga Anda bisa membuat setiap tantangan dalam bisnis menjadi peluang yang menguntungkan
Salah satu tantangannya adalah seperti yang telah kami sebutkan diatas, pencatatan keuangan dan masalah perizinan. Kedua hal ini adalah hal vital yang harus Anda pikirkan jika ingin menjadi pemiliki bisnis produk herbal yang sukses.
Cobalah Accurate Online sebagai solusi kemudahan pencatatan keuangan dalam bisnis yang bisa Anda coba secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: