Apa itu Content Audit? Ini 8 Cara Terbaik dalam Melakukannya
Perlu Anda ketahui bahwa content audit pada dasarnya adalah salah satu prosedur untuk bisa memaksimalkan strategi content marketing.
Seperti yang kita sadari bersama bahwa akan ada konten baru setiap hari yang dibuat oleh kompetitor. Untuk itu, Anda juga harus bisa bersaing dengan berjuta konten lainnya yang tersebar di internet.
Lebih dari itu, tren industri akan selalu mengalami perkembangan dan hal tersebut pun akan ikut mengubah kebutuhan target audiens.
Nah, untuk bisa meningkatkan kualitas konten, maka Anda harus mempelajari tentang content audit melalui artikel di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Content Audit
Berdasarkan laman Moz, content audit adalah proses evaluasi dan analisis terhadap semua konten yang ada di situs web atau platform digital lainnya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mengevaluasi kualitas konten yang ada, serta memastikan bahwa konten tersebut sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis.
Menurut situs Ubersugest, proses content audit melibatkan beberapa langkah, antara lain:
- Pengumpulan data: Mengumpulkan semua konten yang ada di situs web atau platform digital, termasuk artikel, blog, halaman produk, gambar, video, dan konten lainnya.
- Peninjauan konten: Melakukan peninjauan konten satu per satu, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengevaluasi kualitas, relevansi, dan efektivitasnya.
- Kategorisasi konten: Mengkategorikan konten berdasarkan jenis, topik, atau tujuan. Misalnya, memisahkan konten informatif, konten penjualan, atau konten dukungan pelanggan.
- Analisis performa: Menganalisis performa konten berdasarkan metrik yang relevan, seperti traffic, conversion rate, engagement rate, dan lain-lain.
- Penyusunan rekomendasi: Berdasarkan hasil analisis, menyusun rekomendasi perbaikan atau pengembangan konten yang diperlukan.
Baca juga: 5 Jenis Infografis Ini Bisa Anda Gunakan Untuk Mempercantik Konten Marketing
Manfaat Content Audit
Dirangkum dari laman Content Marketing Institute, manfaat dari content audit adalah sebagai berikut:
-
Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan konten yang ada
Melalui content audit, Anda dapat mengevaluasi setiap konten secara individual dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang ada. Hal ini memungkinkan Anda untuk memahami elemen-elemen konten yang perlu ditingkatkan dan elemen-elemen yang perlu dipertahankan atau diperkuat.
-
Memastikan konsistensi brand dan pesan
Content audit membantu memastikan konsistensi brand dan pesan yang disampaikan melalui konten. Anda dapat memeriksa apakah konten-konten tersebut sejalan dengan nilai-nilai brand, tone of voice, dan tujuan bisnis yang ingin dicapai.
-
Menemukan peluang untuk meningkatkan kualitas dan relevansi konten
Melalui proses audit, Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kualitas dan relevansi konten Anda. Anda dapat menemukan konten yang sudah usang, tidak relevan, atau tidak lagi mendukung tujuan bisnis. Selain itu, Anda dapat mengidentifikasi topik atau jenis konten yang belum lengkap dan perlu ditambahkan.
-
Memastikan konten sesuai dengan target audiens dan tujuan bisnis
Content audit membantu memastikan bahwa konten yang ada sesuai dengan target audiens yang dituju dan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Anda dapat mengevaluasi apakah konten Anda nmampu mengakomodasi kebutuhan dan preferensi audiens, serta apakah konten tersebut mendukung langkah-langkah bisnis yang diinginkan.
-
Meningkatkan pengalaman pengguna dan tingkat konversi
Dengan menganalisis performa konten melalui content audit, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Konten yang relevan, informatif, dan mudah diakses dapat meningkatkan tingkat konversi dan kepuasan pengguna.
Baca juga: Apa itu Content Aggregator dan 7 Contoh Sederhananya
Cara Melakukan Content Audit
Masih bersumber dari laman Content Marketing Institute, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk melakukan content audit:
1. Identifikasi dan kumpulkan semua konten
Mulailah dengan mengidentifikasi dan mengumpulkan semua konten yang ada di situs web atau platform digital Anda. Di dalamnnya termasuk artikel, blog, halaman produk, gambar, video, infografis, dan konten lainnya.
2. Buat daftar konten
Buatlah daftar konten yang sudah Anda identifikasi. Hal ini bisa berupa spreadsheet atau dokumen yang mencakup judul konten, URL, tipe konten, tanggal publikasi, dan informasi penting lainnya.
3. Evaluasi dan kategorisasi konten
Tinjau satu per satu konten yang ada. Evaluasi kualitas, relevansi, dan efektivitas masing-masing konten. Kategorisasi konten Anda berdasarkan topik, jenis, atau tujuan. Misalnya, memisahkan konten informatif, konten penjualan, atau konten dukungan pelanggan.
4. Analisis performa konten
Gunakan tools analisis web atau tools SEO untuk menganalisis performa konten. Periksalah metrik seperti, traffic, tingkat konversi, bounce rate, dan tingkat engagement. Hal ini nantinya akan membantu Anda memahami bagaimana konten saat ini berkinerja dan apakah ada peluang untuk dilakukan perbaikan.
5. Identifikasi kelemahan dan kekuatan
Evaluasi konten untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan konten tersebut. Perhatikan apakah ada konten yang usang, tidak relevan, atau tidak efektif dalam mencapai tujuan bisnis. Juga, carilah konten yang berhasil dan berkinerja baik yang dapat menjadi model untuk pengembangan konten di masa depan.
6. Buat rekomendasi perbaikan
Berdasarkan analisis dan temuan Anda, buatlah rekomendasi perbaikan konten. Identifikasi konten yang perlu diperbarui, disempurnakan, atau dihapus. Buat strategi untuk mengisi celah konten dan memperkuat konten yang ada.
7. Implementasikan perbaikan konten
Setelah Anda memiliki rekomendasi perbaikan, implementasikan perubahan pada konten sesuai dengan prioritas. Update atau perbarui konten yang perlu ditingkatkan, buat konten baru untuk mengisi celah, dan hapus atau arsipkan konten yang tidak lagi relevan atau efektif.
8. Lakukan pemantauan dan evaluasi berkala
Setelah melakukan perbaikan konten, maka Anda harus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Periksa kembali performa konten baru dan periksa apakah rekomendasi perbaikan telah memberikan dampak yang positif.
Jangan lupa jug untuk menggunakan tools analisis web dan tools SEO yang relevan untuk membantu Anda dalam proses content audit.
Baca juga: Sistem Informasi Pemasaran: Pengertian, Jenis, dan Komponen di Dalamnya
Penutup
Content audit adalah proses evaluasi dan analisis terhadap semua konten yang ada di situs web atau platform digital Anda.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk meelakukan content audit adalah mengidentifikasi dan mengumpulkan konten, mengevaluasi dan mengkategorisasi konten, menganalisis performa, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan konten, membuat rekomendasi perbaikan, mengimplementasikan perbaikan konten, serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
Melalui content audit, Anda dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan konten yang ada, memastikan konsistensi brand dan message perusahaan, menemukan peluang untuk meningkatkan kualitas dan relevansi konten, memastikan konten sesuai dengan target audiens dan tujuan bisnis, serta meningkatkan pengalaman pengguna dan tingkat konversi.
Namun, setiap konversi penjualan yang sudah Anda dapatkan harus terus dicatat agar Anda bisa mengetahui kesehatan finansial bisnis Anda dan bisa membuat keputusan bisnis yang tepat. Untuk memudahkan hal tersebut, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accutate Online.
Aplikasi yang dikembangkan dengan sistem cloud computing teraman ini mampu mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran Anda secara otomatis. Anda juga bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara real-time.
Terlebih lagi, aplikasi ini juga akan membantu Anda dalam melakukan penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang, menyelesaikan urusan pajak, dan masih banyak lagi.
Segera klik tautan gambar di bawah ini untuk mencobanya selama 30 hari, Gratis.