Apa itu ROI? Berikut Pengertian Lengkap dan Cara Menghitungnya
Dalam melakukan investasi, selalu ada potensi keuntungan sekaligus risiko kerugian.
Kedua hal ini perlu diperhitungkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghitung ROI. Tetapi, apa itu ROI dan bagaimana menghitungnya? Ini dia ulasan lengkapnya.
Daftar Isi
Apa yang dimaksud dengan Return On Investment?
ROI adalah singkatan dari Return on Investment atau bisa diterjemahkan sebagai laba atas investasi.
Dalam mengukur ROI, nilai yang dicari adalah persentase keuntungan dari investasi berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan.
Dengan begitu, bisa diketahui dengan jelas tingkat profitabilitas dari suatu investasi.
Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa ROI berguna untuk mengukur efisiensi dari suatu tindakan investasi.
Dengan langkah yang terukur, setiap investasi yang dilakukan akan memiliki risiko kerugian yang minim. Potensi keuntungan yang akan diperoleh pun dapat diperkirakan.
Penghitungan ROI dapat membantu untuk mempertimbangkan kembali rencana investasi suatu aset.
Jika nilainya positif, maka itu merupakan pertanda baik. Artinya, investasi yang direncanakan bisa memberikan laba atau setidaknya mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan.
Semakin tinggi nilai hasil perhitungan yang didapat, semakin baik. Investasi tersebut berpotensi sangat baik.
Sementara jika hasil perhitungannya negatif, sebaiknya jangan meneruskan investasi tersebut karena akan menimbulkan kerugian.
Penghitungan ROI tidak hanya berguna sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan.
Orang yang ingin berinvestasi secara individu kepada perusahaan juga bisa melakukan penghitungan ini.
Investor yang memahami apa itu ROI akan dapat mengambil keputusan investasi dengan lebih tepat.
Baca juga: ROA (Return On Assets): Fungsi, Keunggulan dan Cara Menghitungnya
Fungsi ROI
Selain berfungsi dalam menghitung keuntungan, terdapat beberapa kegunaan ROI yang sangat bermanfaat dalam mempertimbangkan rencana investasi di antaranya adalah:
1. Mengevaluasi efisiensi investasi
ROI memberikan gambaran tentang seberapa efisien suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROI, semakin efisien investasinya.
2. Membandingkan alternatif investasi
ROI dapat digunakan untuk membandingkan berbagai alternatif investasi dan memilih investasi yang paling menguntungkan.
3. Membuat keputusan investasi
ROI dapat membantu investor dalam membuat keputusan apakah akan meneruskan, menghentikan, atau meningkatkan suatu investasi.
4. Meningkatkan akuntabilitas
Perhitungan ROI dapat meningkatkan akuntabilitas dalam penggunaan dana investasi.
Manfaat Menghitung ROI
1. Manfaat menghitung ROI antara lain:
Meningkatkan pengambilan keputusan: ROI membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih tepat dan menguntungkan.
2. Mengelola risiko
ROI dapat membantu investor dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko investasi.
3. Meningkatkan alokasi modal
ROI membantu investor dalam mengalokasikan modal secara lebih optimal.
4. Meningkatkan kinerja investasi
ROI dapat membantu investor dalam meningkatkan kinerja investasinya.
5. Meningkatkan transparansi
Perhitungan ROI dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana investasi.
Baca juga: Return On Equity (ROE): Pengertian, Rumus, Cara Hitung, dan Cara Membacanya
Kekurangan dari Return on Investment
Selain kegunaan-kegunaan di atas, ROI juga memiliki kelemahan. Ini perlu diperhatikan agar penggunaan ROI tidak membuat perusahaan mengabaikan pertimbangan lain.
Beberapa kelemahan ROI di antaranya:
- Sulit untuk membandingkan rate of return antar perusahaan yang mungkin saja berbeda praktek akuntansinya. Perbedaan tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perbandingan.
- Fluktuasi nilai uang bisa berpengaruh terhadap penghitungan profit margin. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan atas pembelian yang dilakukan saat inflasi dan saat tidak inflasi.
- Belum bisa dipastikan efektivitasnya karena tidak turut menghitung biaya modal. Padahal, biaya modal juga cukup penting untuk melihat tingkat penggunaan modal.
Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROI
Ada 2 faktor yang berpengaruh terhadap penghitungan ROI. Perubahan nilai salah satu atau kedua faktor ini akan turut memberi perubahan terhadap ROI yang dihasilkan.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Perputaran Aktiva Operasi (Operating Assets)
Aktiva yang dihitung di sini adalah yang berguna dalam kegiatan operasional atau disebut juga operating assets.
Misalnya bangunan, uang, peralatan, hingga aset tak berwujud seperti hak paten.
Sementara aset berupa investasi dan sejenisnya yang tidak langsung berdampak terhadap operasional bukan merupakan operating assets.
Menghitung tingkat perputaran operating assets ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya.
Selain itu, penghitungan ini juga dapat membantu mempertimbangkan perkembangan usaha menuju arah yang lebih maju.
2. Profit Margin
Sementara itu, profit margin dapat diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih.
Artinya, kedua variabel yang dihitung tidak termasuk beban pajak atau semacamnya. Dengan profit margin, akan dapat diketahui besarnya efisiensi sebuah perusahaan.
Hasil penghitungan profit margin menunjukkan berapa keuntungan yang didapat dalam 1 rupiah penjualan.
Misalnya nilai profit margin adalah sebesar 25%, maka artinya 1 rupiah penjual mengandung 0,25 rupiah keuntungan.
Karena itu, semakin besar hasil penghitungan profit margin, semakin besar pula keuntungan yang didapat.
Baca juga: Koreksi Fiskal: Pengertian, Penyebab, Jenis dan Tujuannya
Rumus dan Cara Menghitung ROI
Untuk memahami apa itu ROI, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Penghitungan ROI dapat dilakukan dengan formula ROI sederhana.
Cukup dengan mengetahui berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan serta pendapatan yang akan diterima.
Menghitung ROI merupakan salah satu cara menghitung investasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, mengetahui apakah menghasilkan pengembalian yang baik atau tidak.
Rumus ROI = { (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi) ÷ Biaya Investasi } X100%
Selain itu, tentukan juga waktu pengembalian biayanya. Ini berguna untuk memberikan batasan terhadap perhitungan yang dilakukan. Perkiraan pendapatan pun dapat diketahui secara lebih jelas.
Saat ini penghitungan rasio keuangan dapat dilakukan dengan mudah dengan Aplikasi Akuntansi, dengan input data yang tepat laporan keuangan lengkap dengan seluruh rasio keuangan dapat Anda lihat secara real-time.
Baca juga: Cara Mudah Menghitung Seluruh Rasio Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi
Contoh Kasus Penghitungan ROI
Untuk lebih memperjelas rumus di atas, maka perlu adanya contoh pengaplikasiannya pada suatu kasus.
Berikut adalah beberapa contoh yang barangkali memiliki kesamaan dengan kasus nyata yang sedang dihadapi.
Contoh-contoh berikut dibuat berbeda-beda untuk melihat situasi yang lebih bervariasi.
Kasus 1
Sebuah perusahaan ingin membeli suatu alat yang dapat melakukan pekerjaan yang mulanya dilakukan 12 pekerja manusia.
Harga alat ini adalah 250 juta rupiah, sementara gaji masing-masing pekerja yang ingin dihilangkan adalah sebesar 3,6 juta rupiah.
Untuk menghitung ROI selama setahun, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pendapatan investasi adalah besarnya gaji yang bisa dihilangkan. Berarti perhitungannya 12 x 3.600.000 x 12 = Rp518.400.000,-.
Sementara biaya investasi adalah harga beli alat, yaitu Rp250.000.000,-.
ROI = (518.400.000-250.000.000)/250.000.000×100%
= 268.400.000/250.000.000×100%
= 107,36% atau 1,0736.
Nilai ROI melebihi angka 100% yang berarti namun bisa menutupi modal yang dikeluarkan terhadap alat tersebut.
Artinya, pembelian alat tersebut bisa dipertimbangkan. Karena, menurut perhitungan ROI itu bisa memberikan keuntungan.
Kasus 2
Perusahaan ABC berinvestasi dengan nilai 200 juta rupiah kepada usaha penjualan alat musik spesialis gitar.
Keuntungan penjualan yang berhasil didapatkan oleh perusahaan ABC berjumlah 280 juta rupiah. Dengan begitu, penghitungan ROI adalah sebagai berikut:
ROI = (280.000.000-200.000.000)/200.000.000 x 100%
= 80.000.000/200.000.000×100%
= 40% atau 0,4.
Kasus 3
Perusahaan DEF mengeluarkan dana sebesar 5 juta rupiah untuk mengiklankan produknya.
Dari iklan tersebut, terdapat banyak respon positif dan 150 di antaranya tertarik untuk membeli.
DEF pun memperoleh hasil penjualan sejumlah 8 juta rupiah. Di sini diketahui pendapatan investasi sebesar 8 juta rupiah dan biaya investasinya 5 juta rupiah.
Jika dimasukkan ke dalam rumus, maka:
ROI = (8.000.000-5.000.000)/5.000.000 x 100%
= 3.000.000/5.000.000×100%
= 60% atau 0,6.
Baca juga: Gross Profit Margin: Pengertian, Rumus, Fungsi dan Contohnya
Perbedaan ROI dan ROA
1. Perbedaan skala pengukuran
ROA mengukur efisiensi keseluruhan penggunaan aset perusahaan.
ROI mengukur keuntungan dari investasi tertentu dibandingkan dengan biaya investasi tersebut.
2. Perbedaan Fokus
ROA berfokus pada kinerja operasional internal perusahaan secara keseluruhan.
ROI berfokus pada evaluasi efisiensi dan keuntungan dari proyek atau investasi spesifik.
ROA lebih berguna untuk analisis internal perusahaan dan untuk melihat efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan laba.
ROI lebih berguna untuk analisis investasi individual dan membantu dalam keputusan alokasi sumber daya investasi.
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya Untuk Bisnis Anda
Kesimpulan
Menghitung ROI memang tidak rumit dan tidak memerlukan banyak variabel.
Namun, hasil yang didapat tetap tidak boleh mengabaikan faktor lain yang mungkin juga memberi pertimbangan bagus dalam menilai kelayakan investasi.
Hal ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh metode ROI itu sendiri, terlebih jika usaha Anda memiliki investasi di banyak instrumen.
Bagaimanapun, mengetahui apa itu ROI dan cara menghitungnya dapat membantu untuk menganalisis sebuah investasi yang akan dilakukan.
Dengan analisis yang tepat, efisiensi perusahaan akan lebih mudah ditingkatkan. Profit yang didapat pun semakin memuaskan, perusahaan akan semakin maju.
Jika Anda kesulitan menghitung nilai investasi atau aset dalam bisnis, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembuatan laporan keuangan dan penghitungan rasio keuangan yang lengkap seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang memiliki fitur terbaik seperti otomasi penghitungan aset, pencatatan pengeluaran dan pemasukan, otomasi dan kostumisasi faktur, proses rekonsiliasi otomatis, multi cabang, multi mata uang, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: