Menjadi pebisnis harus memahami hukum-hukum transaksi jual beli. Di dalamnya ada yang disebut dengan istilah hukum penawaran dan hukum permintaan.
Ungkapan teoritis yang sejatinya banyak orang mendengar tetapi tidak tahu apa maknanya.
Hukum penawaran dan permintaan adalah salah satu konsep fundamental dalam ekonomi yang mempengaruhi harga dan alokasi sumber daya.
Memahami dengan baik bagaimana hukum ini berfungsi adalah penting, baik bagi individu yang terlibat dalam bisnis maupun konsumen yang ingin membuat keputusan yang bijaksana.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep ini, Anda akan dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih cerdas dan merencanakan strategi bisnis yang lebih baik.
Mari kita mulai dengan memahami hukum permintaan dan penawaran dan secara lengkap
Daftar Isi
Bunyi Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan dan penawaran adalah teori yang menjelaskan tentang interaksi atau transaksi antara penjual yang menjual sebuah barang dan pembeli yang menginginkan barang tersebut.
Teori ini dibuat untuk mendefinisikan pengaruh keinginan atas suatu produk atau barang tertentu terhadap harga jual produk tersebut.
Hukum ini merupakan salah satu hukum dasar dalam dunia perekonomian.
Dalam kehidupan nyata permintaan dan penawaran merupakan dua hal yang saling berlawanan hingga nantinya pasar akan menemukan harga yang seimbang.
Dalam pasar yang kompetitif, harga cenderung berada pada titik keseimbangan di mana jumlah yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen.
Misalnya, jika harga masker terlalu tinggi, konsumen akan membeli lebih sedikit, dan produsen mungkin akan menurunkan harga untuk menjual lebih banyak stok.
Begitu juga sebaliknya, jika harga terlalu rendah, permintaan bisa melonjak, sementara produsen mungkin tidak bersedia memasok jumlah yang cukup.
Baca juga: Apa itu Demand? Faktor Pengaruh, Strategi, Contohnya
Pengertian Hukum Penawaran
Penawaran adalah sejumlah unit barang yang ada di pasar, yang mana barang atau produk tersebut bisa dijual dengan harga dan waktu tertentu.
Barang-barang inilah yang sejatinya sudah tersedia dan siap untuk diperjual belikan.
Sedangkan hukum penawaran adalah teori yang terkait dengan penawaran. Salah satu contohnya ialah jika harga barang tinggi, tentu jumlah barang yang akan dijual lebih banyak.
Sebaliknya, jika harga barang lebih rendah, maka jumlah barang yang akan dijual atau ditawarkan akan semakin langka.
Hukum penawaran memiliki arti keterkaitan antara tingkatan harga tertentu dengan barang yang akan dijual atau ditawarkan.
Ini telah menjadi pakem yang pasti dan telah menjadi regulasi tidak tertulis yang tidak bisa dicegah. Karena risikonya ialah pemilik akan mengalami kerugian.
Tidak mungkin ketika harga mahal barang yang dijual sedikit. Justru jumlah barang lebih banyak karena jarang dibeli konsumen.
Begitu juga sebaliknya tidak mungkin barang yang harganya murah, jumlah barangnya banyak. Karena barang pasti langka disebabkan banyak diborong oleh konsumen.
Baca juga : Pengertian Penawaran dan Fungsinya Bagi Kemajuan Bisnis
Pengertian Hukum Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli dengan harga tertentu.
Terkait hal ini maka permintaan bisa didefinisikan sebagai representasi dari kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Sedangkan hukum permintaan adalah aturan keterkaitan antara harga dengan barang yang akan diminta.
Dikutip dari Wikipedia, Hukum penawaran adalah prinsip dasar teori ekonomi yang menyatakan bahwa, jika faktor-faktor lain tetap konstan, kenaikan harga jual akan mengakibatkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan.
Terkadang di dalam hukum permintaan ada diskursus negatif yang coba dijelaskan.
Ini terlihat dari bunyi hukum permintaan berikut “Jika harga barang mahal, maka barang yang diminta akan lebih sedikit”.
Sebaliknya jika harga barang murah atau turun, tentu permintaan terhadap produk akan semakin meningkat.
Jika dilihat dari pengertian ini, bisa dijelaskan kalau hukum penawaran terkait dengan penjual, sedangkan hukum permintaan ada hubungannya dengan pembeli barang.
Baca juga: Permintaan Potensial: Pengertian, Faktor, Contoh
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hukum Penawaran
Terjadinya hukum penawaran disebabkan berbagai faktor. Ini dia faktor-faktor tersebut:
1. Harga Barang
Harga barang merupakan syarat penting karena tanpanya tidak mungkin ada hukum penawaran apapun.
Karena sejatinya hukum penawaran terkait dengan harga barang dan prospek jumlah barang.
2. Teknologi Produksi
Teknologi produksi penjamin efisiensi perusahaan ketika produksi produk. Jika teknologi yang digunakan bagus, tentu jumlah produk akan semakin banyak.
3. Munculnya Produsen Baru
Jumlah unit produk di pasar juga ditentukan oleh adanya produsen baru.
Dari produksi perusahaan tersebut akan muncul produk-produk yang membuat stok di pasar semakin banyak.
Sebaliknya jika produsen menarik diri dari persaingan, jumlah produk di pasar juga berkurang. Ini pula yang mendasari terjadinya hukum penawaran.
Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dalam Pengembangan Bisnis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hukum Permintaan
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hukum permintaan dimaksud:
1. Harga Barang Kebutuhan
Faktor yang pertama adalah adanya harga barang kebutuhan. Ini merupakan faktor paling mempengaruhi terjadinya permintaan produk.
Karena masyarakat konsumen memiliki konsep alamiah sendiri untuk mempetakan harga plus hasrat untuk memiliki produk.
Masyarakat akan membeli produk jika harganya murah. Sebaliknya masyarakat tidak akan membeli jika harganya mahal.
2. Harga Barang Pengganti
Harga barang pengganti atau substitusi juga melatarbelakangi permintaan masyarakat.
Jika harga barang ini turun, dan kebutuhan pokok naik, tentu masyarakat akan beralih kepada kebutuhan pengganti.
Dari sinilah akan terjadi siklus permintaan yang tidak keluar dari hukum permintaan. Maka dari itu harga barang pengganti juga dimasukkan sebagai faktor adanya permintaan.
3. Tingkat Pendapatan Konsumen
Konsumen sebagai pembeli tentu terkait dengan tingkat pendapatannya. Semakin besar pendapatan yang dihasilkan, permintaan terhadap barang juga lebih tinggi.
Karena ada uang yang akan dibayarkan selain animo atau hasrat untuk membeli.
Baca juga: Faktor Permintaan: Ini 6 Hal yang Mempengaruhinya
Kurva Hukum Permintaan dan Penawaran
Kurva penawaran dan kurva permintaan adalah representasi visual dari hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang ditawarkan atau diminta di pasar.
Keduanya membantu menganalisis perilaku konsumen dan produsen dalam ekonomi.
Kurva Hukum Penawaran
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen.
Kurva ini memiliki kemiringan naik dari kiri bawah ke kanan atas, yang mencerminkan hukum penawaran: ketika harga naik, jumlah yang ditawarkan meningkat, dan ketika harga turun, jumlah yang ditawarkan menurun.
Contoh: Jika harga tomat meningkat, petani cenderung menghasilkan lebih banyak tomat untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Kurva penawaran akan menunjukkan kenaikan harga dan peningkatan jumlah yang ditawarkan.
Kurva Hukum Permintaan
Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga barang atau jasa dengan jumlah yang diminta oleh konsumen.
Kurva ini biasanya memiliki kemiringan menurun dari kiri atas ke kanan bawah, mencerminkan hukum permintaan: ketika harga naik, jumlah yang diminta turun, dan ketika harga turun, jumlah yang diminta naik.
Contohnya jika harga sebuah produk seperti roti turun, konsumen akan lebih banyak membelinya, sehingga titik-titik pada kurva permintaan bergeser ke bawah (harga rendah, jumlah permintaan tinggi).
Baca juga: Kurva Penawaran: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya
Contoh Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika harga barang menurun, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun.
Contoh hukum penawaran adalah ketika harga masker medis melonjak selama awal pandemi COVID-19, banyak produsen bergegas memproduksi lebih banyak masker untuk dijual.
Peningkatan harga masker mendorong mereka untuk meningkatkan penawaran, karena keuntungan yang dapat mereka peroleh lebih besar.
Sebaliknya, jika harga masker turun drastis karena permintaan menurun, para produsen mungkin mengurangi produksinya karena keuntungan yang diharapkan menurun.
Baca juga: Mengenal Permintaan Turunan dan Cara Menghitungnya
Contoh Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan menurun.
Sebaliknya, jika harga barang menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat, ceteris paribus (asumsi faktor lain tetap sama).
Contoh hukum permintaan terjadi pada saat harga buah jeruk turun dari Rp20.000/kg menjadi Rp15.000/kg, lebih banyak orang yang tertarik untuk membeli jeruk.
Akibatnya, jumlah jeruk yang dibeli oleh konsumen meningkat karena harga yang lebih terjangkau.
Sebaliknya, ketika harga jeruk naik menjadi Rp25.000/kg, konsumen cenderung mengurangi pembelian jeruk, dan beberapa mungkin beralih ke buah lain yang lebih murah.
Baca juga : Mengenal Fungsi Penawaran dan Permintaan dalam Akuntansi
Kesimpulan
Hukum permintaan dan penawaran saat berkaitan erat pada proses bisnis terutama pada sistem produksi.
Hukum ini akan menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi dan akan dipasarkan secara luas.
Jika semua komponen pada hukum ini diperhatikan dan juga dikelola secara baik, maka efisiensi pada proses produksi bisnis semakin baik dan tidak akan ada sumber daya yang terbuang percuma.
Untuk membantu dalam pengelolaan hal ini, Anda juga harus menggunakan proses pembukuan yang menyeluruh pada setiap transaksi keuangan bisnis.
Dengan pembukuan yang baik Anda bisa menentukan rencana berkelanjutan untuk bisnis berdasarkan data keuangan yang faktual.
Kesulitan melakukan pembukuan manual karena Anda tidak mengerti akuntansi? Atau Anda tidak memiliki akuntan untuk menangani proses pembukuan usaha Anda?
Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur terlengkap yang sesuai kebutuhan bisnis Anda seperti Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.
Tertarik menggunakan Accurate Online untuk kemudahan pembukuan bisnis? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan gambar di bawah ini: