Poin penting
- Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara spesifik ke produk/layanan tertentu. Contohnya bahan baku utama, tenaga kerja produksi, & biaya pengiriman.
- Biaya langsung memiliki ciri seperti mudah diidentifikasi, berhubungan dengan volume produksi, dan mudah dicatat.
- Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung pada satu objek biaya. Contohnya penyusutan mesin, listrik pabrik, sewa pabrik, dan biaya administrasi.
- Secara ciri biaya tidak langsung tidak dapat diidentifikasi secara spesifik ke satu produk, digunakan untuk mendukung keseluruhan operasional, dan erat kaitannya dengan overhead.
Dalam dunia bisnis, memahami biaya langsung dan biaya tidak langsung sangat penting untuk pengelolaan keuangan yang akurat dan efektif.
Biaya langsung adalah biaya yang secara spesifik dapat ditelusuri ke produk atau layanan tertentu, sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak bisa dikaitkan secara langsung ke satu objek biaya.
Kedua jenis biaya ini memiliki ciri, fungsi, hingga contoh yang berbeda dan berperan besar dalam menentukan harga jual, efisiensi, serta pengambilan keputusan dalam bisnis.
Ingin tahu lebih detail tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, contoh, dan perbedaan biaya langsung serta tidak langsung? Baca artikel lengkapnya di bawah ini!
Pengertian biaya langsung

ilustrasi pengertian biaya langsung dan tidak langsung. source envato
Berdasarkan Wikipedia, biaya langsung adalah biaya yang secara spesifik dapat ditelusuri secara langsung ke suatu produk atau layanan tertentu.
Biaya ini biasanya terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, serta overhead produksi yang secara jelas berhubungan dengan proses pembuatan produk atau pemberian layanan.
Pengelolaan biaya langsung yang efektif berperan penting dalam menjaga profitabilitas bisnis, karena lonjakan biaya langsung yang tidak terkontrol dapat memperkecil margin keuntungan bahkan menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, pemilik dan manajer bisnis harus rutin memahami dan memantau biaya langsung untuk memastikan operasional perusahaan tetap sehat dan berkelanjutan.
Baca juga : Pengertian Biaya dan 10+ Cara Mudah Mengoptimalkannya
Ciri-ciri biaya langsung
Biaya langsung memiliki beberapa karakteristik utama, di antaranya:
1. Dapat diidentifikasi ke produk atau layanan
Biaya langsung selalu dapat dihubungkan secara spesifik dan jelas ke produk, proyek, atau layanan tertentu, seperti bahan baku atau upah pekerja pada lini produksi tertentu.
2. Berhubungan langsung dengan volume produksi
Besaran biaya langsung berbanding lurus dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan, semakin tinggi output maka semakin besar biaya yang dikeluarkan.
3. Mudah diukur dan dicatat
Biaya ini mudah dihitung dan dicatat dalam laporan keuangan karena pengeluarannya terjadi langsung untuk objek biaya tertentu.
4. Bersifat variabel
Nilai biaya langsung akan berubah mengikuti jumlah produksi atau jasa yang diberikan, sehingga sifatnya tidak tetap.
Baca juga: Klasifikasi Biaya: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya dalam Bisnis
Fungsi biaya langsung
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami bahwa biaya langsung memiliki beberapa fungsi utama yang sangat berpengaruh terhadap strategi pengelolaan biaya dalam bisnis.
Berikut adalah fungsi-fungsi biaya langsung:
1. Menentukan total biaya produksi
Biaya langsung digunakan untuk menghitung total biaya produksi secara akurat.
Informasi ini sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang sesuai, serta memastikan margin keuntungan tetap optimal.
2. Mengukur efisiensi penggunaan sumber daya
Dengan memantau biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja, perusahaan dapat menilai efisiensi operasionalnya.
Semakin rendah biaya langsung yang digunakan, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
3. Mendukung pengambilan keputusan bisnis
Biaya langsung juga berperan penting dalam proses pengambilan keputusan, seperti memilih produk yang akan diproduksi, mengevaluasi apakah suatu produk sebaiknya dihentikan, atau mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Contoh biaya langsung
Contoh biaya langsung pada bisnis manufaktur:
- Bahan baku utama: seperti plastik untuk pembuatan mainan atau besi untuk produk logam.
- Tenaga kerja langsung: pegawai yang terlibat langsung dalam proses produksi di pabrik.
- Biaya pengiriman produk: ongkos pengiriman barang jadi dari pabrik ke pelanggan.
Contoh biaya langsung pada bisnis jasa:
- Gaji atau upah pegawai: staf yang secara langsung terlibat dalam pelayanan kepada klien.
- Bahan habis pakai: material atau perlengkapan yang digunakan saat memberikan jasa.
- Biaya transportasi: ongkos perjalanan yang timbul karena aktivitas pelayanan kepada pelanggan.
Baca juga: Biaya dan Beban: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya pada Akuntansi
Pengertian biaya tidak langsung

ilustrasi pengertian biaya langsung dan tidak langsung. source envato
Berdasarkan laman Wikipedia, biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung diidentifikasikan atau diukur pada suatu objek biaya, produk, atau aktivitas tertentu.
Umumnya, biaya ini mencakup overhead pabrik tidak langsung seperti penyusutan mesin, biaya listrik, sewa pabrik, serta biaya administrasi.
Dalam kegiatan produksi, biaya tidak langsung sulit dialokasikan pada suatu produk atau aktivitas tertentu karena tidak memiliki hubungan langsung dengan proses tersebut.
Meski demikian, biaya tidak langsung sangat penting dalam perhitungan total biaya produksi dan penetapan harga jual, karena dapat berdampak signifikan terhadap margin keuntungan yang diperoleh suatu bisnis.
Baca juga : Pengertian Biaya Tetap dan Variabel serta 3 Perbedaannya
Ciri-ciri biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari biaya langsung. Beberapa karakteristik utama biaya tidak langsung adalah:
1. Tidak dapat diidentifikasi secara spesifik
Biaya tidak langsung tidak bisa dihubungkan secara langsung ke satu produk, jasa, atau aktivitas tertentu.
Pengeluaran ini biasanya digunakan bersama untuk beberapa produk atau layanan, sehingga sulit ditelusuri ke satu objek biaya saja.
2. Digunakan untuk mendukung keseluruhan operasional
Jenis biaya ini umumnya dikeluarkan untuk mendukung keseluruhan proses produksi dan operasional, bukan hanya satu bagian.
Contohnya seperti listrik pabrik, biaya keamanan, atau gaji manajer yang memantau beberapa lini produk sekaligus.
3. Sulit diukur dan dialokasikan secara tepat
Karena sifatnya yang umum, biaya tidak langsung sulit untuk diukur dan dibebankan secara pasti pada satu produk atau layanan.
Biasanya diperlukan metode alokasi tertentu agar distribusi biaya ini ke setiap objek bisa dilakukan secara adil dan proporsional.
4. Melibatkan biaya overhead
Biaya tidak langsung umumnya termasuk dalam kategori biaya overhead, seperti utilitas (listrik, air), administrasi, penyusutan alat produksi, hingga sewa gedung.
Semua pengeluaran tersebut mendukung semua aktivitas bisnis secara keseluruhan.
Baca juga: Pengertian Biaya, Fungsi, Jenis, Klasifikasi, Cara Mengoptimalkannya
Fungsi biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung memegang peranan penting dalam operasional bisnis, terutama dalam proses perhitungan biaya produksi secara menyeluruh.
Berikut adalah beberapa fungsi utama biaya tidak langsung yang perlu diketahui:
1. Menentukan total biaya produksi
Biaya tidak langsung, seperti biaya penyusutan mesin, listrik pabrik, dan sewa fasilitas, membantu perusahaan dalam menghitung total biaya produksi dengan lebih akurat.
Memasukkan biaya overhead yang tidak secara langsung terkait dengan suatu produk membuat penetapan harga jual menjadi lebih realistis dan margin keuntungan tetap terjaga.
2. Mengukur efisiensi penggunaan sumber daya
Dengan memonitor biaya tidak langsung, perusahaan dapat menganalisis efisiensi penggunaan sumber daya yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti pemeliharaan mesin dan pemanfaatan fasilitas pabrik.
Hasil evaluasi ini bisa menjadi dasar untuk meningkatkan efisiensi operasional.
3. Mendukung pengambilan keputusan bisnis
Data biaya tidak langsung sangat penting dalam proses pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan keberlanjutan suatu produk, penambahan atau penghentian lini produksi, serta strategi peningkatan efisiensi.
Analisis yang tepat membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih bijak dan efektif.
Contoh biaya tidak langsung
Berikut beberapa contoh biaya tidak langsung yang umum ditemui dalam bisnis:
- Penyusutan mesin: Nilai penyusutan aset produksi yang digunakan untuk berbagai produk sekaligus.
- Biaya listrik pabrik: Tagihan listrik yang dipakai bersama oleh seluruh proses produksi.
- Biaya sewa pabrik: Sewa gedung yang digunakan untuk berbagai aktivitas atau hasil produksi.
- Biaya administrasi: Gaji manajer produksi, staf administrasi, serta biaya peralatan kantor yang mendukung seluruh operasional, bukan satu produk tertentu.
Baca juga: 4 Jenis Akuntansi Biaya, Fungsi, Siklus,& Contohnya
Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung

ilustrasi pengertian biaya langsung dan tidak langsung. source envato
Setelah memahami pengertian masing-masing, penting untuk mengetahui perbedaan utama antara biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam bisnis.
Perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung dapat diketahui sebagai berikut:
1. Definisi
Pengertian biaya langsung adalah biaya yang secara langsung dapat diatribusikan dan diukur pada suatu objek biaya atau kegiatan tertentu.
Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung dapat diatribusikan dan diukur pada suatu objek biaya atau kegiatan tertentu.
2. Sifat
Biaya langsung cenderung bersifat variabel, karena biaya ini berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau kegiatan.
Sedangkan biaya tidak langsung cenderung bersifat tetap, karena biaya ini tidak berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau kegiatan.
3. Pengukuran
Biaya langsung dapat diukur secara akurat dan mudah, karena biaya ini dapat diatribusikan secara langsung pada objek biaya atau kegiatan tertentu.
Contohnya biaya langsung umumnya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik langsung.
Sedangkan biaya tidak langsung sulit diukur secara akurat dan memerlukan alokasi dan estimasi untuk diatribusikan pada objek biaya atau kegiatan tertentu.
Contohnya adalah biaya listrik pabrik, biaya administrasi, biaya sewa pabrik, dan penyusutan alat berat.
4. Pengambilan Keputusan
Biaya langsung sering dianggap sebagai biaya yang paling relevan dalam pengambilan keputusan, karena biaya ini secara langsung berhubungan dengan suatu kegiatan atau produk.
Sedangkan biaya tidak langsung juga penting dalam pengambilan keputusan, karena biaya ini dapat memiliki dampak signifikan pada margin keuntungan yang dihasilkan oleh suatu produk atau kegiatan.
Baca juga: Biaya Dibayar Dimuka: Arti, 6 Jenis, dan Cara Membuatnya
Penutup
Memahami perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung adalah kunci agar bisnis dapat menghitung total biaya produksi secara akurat, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
Dengan strategi pengelolaan biaya yang baik, perusahaan dapat menjaga profitabilitas dan menghadapi persaingan pasar dengan lebih percaya diri.
Jika Anda kesulitan melakukan pencatatan biaya-biaya tersebut, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi yang akan mempermudah proses pembukuan dan seluruh pencatatan biaya usaha Anda.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software berbasis cloud yang sudah digunakan oleh ratusan ribu pengguna.
Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link pada gambar dibawah ini :