Brand Imagery: Pengertian, Cara Membentuk, dan Bedanya dengan Brand Image
Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah brand image. Namun, dalam dunia pemasaran, ada istilah lain yang serupa yang disebut dengan brand imagery.
Aspek ini membantu brand untuk terlihat stand-out, berbeda, dan menonjol dari pada kompetitornya. Pembentukan aspek ini juga tidak hanya berfokus pada estetika semata, melainkan juga hal-hal lain yang mampu membangun hubungan emosional antara pelanggan dengan merek tersebut.
Sebenarnya, apa itu brand imagery? Apa yang membedakannya dengan brand image? Artikel berikut ini akan menjawabnya sekaligus menguraikan tentang pengertian dan tips untuk membentuk brand imagery yang kuat.
Daftar Isi
Apa Itu Brand Imagery?
Brand imagery adalah representasi visual dari pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah brand. Di mana representasi visual ini dapat dituangkan dalam berbagai bentuk, mulai dari logo, billboard, website, iklan cetak, hingga konten di media sosial. Hal ini dilakukan agar audiensnya dapat menangkap pesan secara akurat sehingga dapat membangun hubungan emosional atau perasaan yang kuat ketika melihat brand tersebut.
Imagery juga membantu menunjukkan jati diri merek kepada audiens, mengapa mereka harus mempercayainya, dan bagaimana merek tersebut dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan audiens. Salah satu contoh yang paling kuat adalah ketika Anda mendengar brand KFC, di mana akan langsung teringat sosok kakek yang ada pada logonya.
Baca juga: Bingung Mencari Ide Nama Brand? Coba Ikuti 7 Tips Ini!
Aspek Penting dalam Brand Imagery
Visualisasi dalam membangun imagery merek tidak dapat disepelekan. Seluruh aspek di dalamnya harus dapat mewakili pesan yang ingin disampaikan brand kepada konsumennya. Setidaknya, terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan dalam hal ini, yaitu:
1. Tujuan
Pertama, Anda harus menentukan tujuan dari visualisasi yang akan ditampilkan pada konsumen. Anda bisa mempertimbangkan beberapa hal seperti “Nilai apa yang akan dijual?”, “Apa yang konsumen inginkan?”, dan “Apakah pesan bisa tersampaikan dengan baik?”.
2. Warna
Warna adalah komponen visual yang paling mudah diingat dari sebuah gambar. Warna pun dapat menimbulkan emosi atau perasaan dari seseorang yang melihatnya.
Sebagai contoh, ketika ditanya brand minuman apa yang logonya berwarna biru dan merah, Anda pasti bisa langsung membayangkan bahwa minuman yang dimaksud adalah Pepsi, bukan?
3. Bentuk
Bentuk berfungsi merepresentasikan makna dari sebuah brand agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Begitu pun ketika bentuk dikombinasikan dengan warna, di mana hal ini dapat menyampaikan pesan yang ingin dibawa oleh brand dan juga menimbulkan respon emosional.
4. Simbol
Aspek simbol terkait dengan kombinasi dari bentuk dan warna yang dipilih. Representasi visual dari sebuah brand yang memiliki simbol tertentu akan terlihat lebih menarik di mata konsumen dan audiens luas. Seiring berjalannya waktu, nilai ekuitas brand juga akan terbentuk karena adanya simbol ini.
5. Kesederhanaan
Anda tentu tidak ingin konsumen mengalami kesulitan dalam mengingat brand Anda, bukan? Karena itu, penggabungan semua aspek di atas harus mempertimbangkan aspek kesederhanaan. Sebab terkadang, logo atau gambar terbaik sebuah brand adalah yang terlihat sederhana, seperti tanda centang dari Nike, logo M dari McDonalds, dan tiga garis dari Adidas.
Baca juga: Brand Essence, Strategi Ampuh Untuk Meningkatkan Awereness Pelanggan
Cara Membentuk Brand Imagery yang Kuat
Membangun imagery merek tidak dapat dilakukan secara sembarangan, di mana harus selaras dengan identitas merek. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membangun imagery merek yang kuat.
1. Ketahui Audiens
Anda harus mengetahui terlebih dahulu siapa audiens Anda. Sebab, tidak semua pesan bisa tersampaikan sebagaimana mestinya ke semua orang. Penting untuk mengetahui hal apa saja yang penting bagi mereka, nilai apa yang dipegang, dan produk seperti apa yang menarik perhatiannya.
2. Miliki Keunikan
Tentukan keunikan yang membedakan brand Anda dengan kompetitor. Tampilkan cerita visual dengan cara yang menarik, seperti penggunaan foto konten yang diambil secara langsung sehingga terlihat natural, logo atau ikon dengan gaya unik, hingga ilustrasi konten yang selaras dengan brand.
3. Konsisten
Brand imagery tidaklah terbentuk dalam semalam, melainkan dalam waktu yang panjang dan bertahap. Karena itu, penting untuk menjadi konsisten dan fokus terhadap gaya imagery yang telah dipilih sejak awal. Hal ini juga akan membantu brand untuk tumbuh dan berkembang, serta mendapat kepercayaan dari pelanggan.
Baca juga: Pengertian Brand Guidelines, Tips Membuatnya, dan Contohnya
Perbedaan Brand Imagery dengan Brand Image
Brand imagery adalah bentuk upaya komunikasi pesan dan prospek secara visual, sementara brand image adalah pandangan konsumen terhadap sebuah brand. Brand image terbentuk dari banyak faktor, mulai dari kualitas produk dan pelayanan hingga testimoni dari pelanggan.
Ketika sebuah brand berhasil memberi kesan dan citra yang baik, hal tersebut dapat meningkatkan penjualan. Begitu pun ketika brand membentuk image yang buruk, yang akan mengakibatkan penurunan penjualan dan hilangnya konsumen. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa brand image adalah bagaimana reputasi brand terlihat di pasaran.
Baca juga: Brand Building, Metode Yang Tepat Agar Bisnis Dikenal Banyak Orang
Penutup
Brand imagery adalah salah satu aspek penting dalam strategi marketing perusahaan. Agar dapat bermanfaat dan membantu perusahaan mencapai tujuan, aspek ini perlu dikembangkan secara konsisten.
Butuh banyak trial dan error agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Konsep ini pun tidak bisa hanya mengandalkan visual yang menarik, melainkan juga harus sejalan dengan identitas dan nilai yang ingin dikomunikasikan brand kepada pelanggan.
Apabila Anda masih bingung bagaimana cara menerapkan strategi pemasaran yang tepat, Anda bisa mencoba menggunakan jasa marketer professional.
Tentunya, penggunaan jasa ini memerlukan sejumlah biaya. Anda perlu menyiapkan anggaran tersebut dan mencatatnya di pembukuan apabila telah terealisasikan. Untuk memudahkan proses ini, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online sendiri menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis. Berbagai fitur di dalamnya tersedia secara lengkap, mudah untuk digunakan, dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja.
Jika Anda tertarik untuk mencobanya, klik banner di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.