Mengenal Lebih Jauh Komponen Gaji Karyawan pada Bisnis Anda
Karyawan atau pegawai dalam sebuah perusahaan tentu sangat penting artinya. Tanpa adanya karyawan atau pegawai, sebuah perusahaan tentu tidak berjalan dengan baik.
Sebagai timbal balik atas tenaga karyawan, sebuah perusahaan kemudian mengeluarkan apa yang disebut dengan gaji.
Untuk mengeluarkan gaji, perusahaan tentunya harus memperhitungkan terlebih dahulu komponen gaji yang harus dibayarkan.
Daftar Isi
Pengertian Komponen Gaji
Gaji merupakan sebuah imbalan yang menjadi hak untuk didapatkan setiap karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan.
Upah memiliki bagian komponen gaji yang wajib untuk dibayarkan oleh perusahaan sebagai bentuk timbal balik atas tenaga yang disumbangkan karyawan kepada perusahaan.
Perusahaan wajib membayarkan upah pegawai sesuai dengan komponen gaji dan kontrak kerja yang sudah disepakati sebelumnya.
Dalam menentukan gaji, setiap perusahaan tidak bisa dilepaskan dari berbagai aturan dalam undang-undang.
Undang-undang yang sudah ada mengatur komponen gaji yang harus dibayarkan kepada karyawan agar terjadi keseimbangan bagi masing-masing pihak.
Berdasarkan PP No 36 Tahun 2021, Upah terdiri atas komponen:
- Upah tanpa tunjangan,
- Upah pokok dan tunjangan tetap
- Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan
tidak tetap - Upah pokok dan tunjangan tidak tetap.
Sementara untuk besaran nilai gaji diserahkan kembali kepada perusahaan dengan tetap mengacu pada undang-undang yang mengatur.
Baca juga : Salary Adalah: Ini Pengertian dan Bedanya Dengan Upah
Jenis Komponen Gaji yang Dibayarkan Menurut Undang-Undang
Di Indonesia sendiri sudah terdapat undang-undang yang mengatur tentang pemberian komponen gaji atau upah dari perusahaan kepada karyawannya.
Undang-undang dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia tersebut mengatur pengelompokan berbagai komponen gaji yang dijelaskan sebagai upah dan non upah.
Lebih lengkapnya, berikut adalah berbagai komponen gaji yang harus diperhitungkan oleh perusahaan kepada karyawannya.
1. Upah Pokok
Upah pokok atau yang biasa dikenal sebagai gaji pokok merupakan upah dasar yang sudah ditentukan sesuai dengan tingkatan jabatan atau tugas tertentu.
Setiap jabatan yang ada pada perusahaan tentu mencerminkan posisi dan tanggungjawab yang harus diemban.
Semakin tinggi posisi atau jabatan seseorang dalam sebuah perusahaan maka semakin besar tanggung jawab dan kompetensi yang dibutuhkan.
Besaran upah pokok ini bernilai tidak kurang dari 75% dari total gaji yang akan diterima oleh seorang karyawan.
Untuk menentukan besaran upah atau gaji pokok, perusahaan dapat mengacu kepada nilai UMR atau Upah Minimum Regional yang sudah diatur oleh pemerintah.
Upah atau gaji pokok juga dipengaruhi oleh jabatan dan tanggung jawab seorang karyawan.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap merupakan suatu komponen gaji yang pembayarannya dilakukan secara teratur.
Pembayaran tunjangan ini dibayarkan bersama upah pokok, tetap tidak memiliki kaitan dengan kehadiran atau kinerja seorang karyawan dalam perusahaan.
Beberapa tunjangan tetap yang biasa didapatkan oleh seorang karyawan antara lain tunjangan istri, tunjangan anak, atau tunjangan kesehatan.
Tunjangan tetap dapat diartikan sebagai benefit yang diterima seorang karyawan ketika bekerja di sebuah perusahaan tertentu.
Nilai besaran tunjangan tetap ini umumnya akan berubah jika seorang karyawan mengalami promosi, demosi penurunan posisi, mutasi, kondisi lain seperti menikah.
Namun, besaran nilai tunjangan ini tetap dan tidak terkait dengan angka kehadiran seorang karyawan.
Baca juga : Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan? Ini Caranya!
3. Tunjangan Tidak Tetap
Sama seperti tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap merupakan sebuah komponen yang harus dimasukkan ke pembayaran gaji seorang karyawan.
Dalam pemberian tunjangan tidak tetap ini juga harus secara langsung diberikan kepada karyawan tersebut.
Beberapa perusahaan biasanya membayarkan tunjangan tidak tetap ini bersama dengan upah pokok pada tanggal gajian yang sesuai aturan perusahaan.
Berbeda dengan tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap ini berkaitan dengan jumlah kehadiran, kinerja seorang karyawan, hingga laba yang didapatkan perusahaan.
Komponen-komponen tersebut besarannya dapat berubah pada periode tertentu sehingga disebut sebagai tunjangan tidak tetap.
Beberapa perusahaan juga memasukkan tunjangan makan harian yang berkaitan dengan kehadiran karyawan di kantor.
4. Upah Lembur
Mirip seperti tunjangan, upah lembur juga merupakan sebuah komponen tambahan yang wajib dibayarkan oleh perusahaan.
Pembayaran komponen upah lembur ini memiliki besaran yang tetap setiap kali seorang karyawan melakukan lembur.
Namun, pembayarannya tidak tetap, karena tidak selalu seorang karyawan akan melakukan lembur dalam setiap bulannya.
Lembur sendiri diartikan sebagai penyelesaian pekerjaan yang dibebankan seorang karyawan dari perusahaan di luar jam kerjanya.
Pemberian upah lembur ini sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Terkait dengan pembayarannya, seringnya upah lembur ini dimasukkan ke dalam satu komponen penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan setiap bulannya.
5. Potongan
Selain komponen-komponen yang dapat meningkatkan besaran gaji yang diterima seorang karyawan, komponen dalam gaji juga harus memperhitungkan beberapa potongan yang sudah ditetapkan.
Potongan gaji ini akan mengurangi nominal gaji yang diterima oleh seorang karyawan.
Beberapa komponen yang dapat mengurangi gaji karyawan antara lain pajak, iuran asuransi kesehatan, atau potongan lain sebagai hukuman.
Setiap karyawan yang sudah memiliki gaji wajib untuk membayar pajak penghasilan yang dibebankan kepadanya.
Namun dalam praktiknya, pembayaran pajak penghasilan ini dilakukan oleh perusahaan sehingga karyawan hanya menerima gaji bersih dan bukti potong pajaknya.
Bukti potong pajak ini sangat penting untuk pelaporan penghasilan dan pembayaran pajak setiap tahunnya.
Baca juga: Gaji Pokok Adalah: Ini Pengertian dan Ketentuannya!
Pertimbangan Manajemen dalam Menentukan Komponen Gaji
Untuk menentukan besaran gaji seorang karyawan di sebuah perusahaan biasanya dilakukan oleh staf finance atau HRD.
Dalam menentukan besaran gaji seorang karyawan, seorang HRD bekerja sama dengan staf finance dengan melihat beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan perusahaan kepada seorang karyawannya.
Pemberian gaji harus sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seorang karyawan.
Beberapa komponen lain yang biasanya termasuk dalam penentuan gaji adalah prestasi yang ditunjukkan seorang karyawan.
Sehingga untuk mengapresiasi prestasi yang dicapai, perusahaan akan memasukkan tambahan bonus yang dimasukkan ke dalam komponen gaji karyawan tersebut.
Adanya bonus juga bisa memicu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya di perusahaan.
Baca juga : Manajemen Keuangan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip,Ruang Lingkup dan Tips Pengelolannya
Kesimpulan
Menghitung komponen gaji sangatlah penting, terutama bagi Anda pelaku usaha bisnis.
Dengan menghitung penentuan besaran gaji pada setiap karyawan secara terperinci dan sesuai dengan undang undang yang berlaku di Indonesia.
Anda bisa membuat kinerja dan pengembangan usaha Anda lebih baik sekaligus membentuk tim yang solid pada bisnis.
Untuk memudahkan pencatatan penggajian pada pembukuan secara otomatis, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur payroll seperti Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak tahun 20 tahun lalu dan sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis mulai dari UKM sampai perusahaan besar.
Anda juga bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan mengklik gambar di bawah ini :