Produksi Massal: Pengertian, Tahapan, Manfaat, Keuntungan dan Kekurangannya
Produksi massal saat ini menjadi tulang punggung dari industri modern, memungkinkan kita untuk menikmati berbagai barang dengan harga terjangkau.
Namun, pernahkah Anda berpikir, bagaimana konsep produksi massal ini muncul?
Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20 saat Henry Ford, pendiri perusahaan Ford Motor, memperkenalkan sistem jalur perakitan pada tahun 1913.
Ide revolusioner ini membuat mobil dapat diproduksi dalam waktu jauh lebih singkat dengan biaya yang lebih rendah.
Inovasi Ford tidak hanya mengubah industri otomotif, tetapi juga menjadi fondasi bagi berbagai sektor lain dalam memproduksi barang secara efisien.
Pada kesempatan ini mari kita pelajari apa itu produksi massal secara mendalam lengkap dengan ciri-ciri, kelebihan, hingga contohnya! Baca hingga usai!
Daftar Isi
Pengertian Produksi Massal
Dilansir dari laman Wikipedia, produksi massal adalah suatu metode produksi yang dilakukan secara besar-besaran dengan tujuan menghasilkan produk dalam jumlah yang besar dan efisien dengan biaya produksi yang lebih rendah.
Metode produksi ini biasanya dilakukan dalam skala industri dan menggunakan mesin-mesin dan teknologi produksi yang modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Dalam produksi secara massal, produk dibuat dalam jumlah yang besar dengan menggunakan teknologi dan mesin-mesin yang telah diatur sedemikian rupa untuk memungkinkan pembuatan produk secara cepat dan efisien.
Berikut adalah ciri-ciri produksi massal:
- Skala Produksi Besar
- Proses Terstandarisasi
- Penggunaan Mesin dan Teknologi Otomatisasi
- Rantai Produksi yang Terus-Menerus (Continuous Production)
- Biaya Per Unit yang Lebih Rendah
- Menggunakan Persediaan Bahan Baku dalam Jumlah Besar
- Kapasitas Penyimpanan yang Besar
- Perencanaan dan Pengendalian Produksi yang Ketat
- Keterbatasan Fleksibilitas Produk
- Efisiensi dalam Manajemen Waktu
Dalam produksi barang secara massal, pekerjaan dilakukan secara terpisah-pisah dan spesialisasi kerja menjadi sangat penting.
Sebagai contoh, dalam produksi mobil, mungkin ada beberapa orang yang hanya bertanggung jawab untuk membuat mesin,
sementara yang lainnya bertanggung jawab untuk mengelas atau memasang bagian-bagian mobil lainnya.
Produksi secara massal biasanya membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur dan peralatan produksi, namun dapat memberikan keuntungan skala ekonomi dan efisiensi produksi yang signifikan.
Keuntungan utama dari produksi dengan jumlah massal adalah bahwa biaya produksi per unit dapat dikurangi dengan memproduksi dalam jumlah besar.
Hal ini dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan memungkinkan produk yang lebih terjangkau untuk konsumen.
Baca juga: Apa itu Produksi? Kenapa Menjadi Inti dari Sebuah Bisnis?
Tahapan dari Produksi Massal
Tahapan dari produksi massal biasanya melibatkan serangkaian proses yang meliputi perencanaan, pengadaan bahan baku dan perlengkapan produksi, pembuatan produk, pengujian dan pemeriksaan kualitas, dan pengiriman produk ke konsumen.
Berikut adalah beberapa tahapan yang biasanya terjadi dalam produksi massal:
1. Perencanaan Produksi
Tahapan ini melibatkan perencanaan produksi yang mencakup perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan operasional.
Perencanaan strategis berfokus pada visi jangka panjang perusahaan dan tujuan bisnis.
Sementara perencanaan taktis dan operasional lebih terkait dengan perencanaan produksi dalam waktu dekat dan pengelolaan sumber daya produksi.
2. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku dan perlengkapan produksi harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Pengadaan bahan baku biasanya melibatkan pengadaan material dari supplier dan memastikan kualitas bahan baku sesuai standar.
Baca juga: Pengertian Kegiatan Produksi, Fungsi, dan Faktornya
3. Produksi
Setelah bahan baku dan perlengkapan produksi tersedia, produk diproduksi dengan menggunakan mesin-mesin dan teknologi produksi yang modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Pekerjaan dilakukan secara terpisah-pisah dan spesialisasi kerja menjadi sangat penting.
4. Pengujian dan Pemeriksaan Kualitas
Setelah produk selesai diproduksi, produk diuji dan diperiksa kualitasnya untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
5. Pengiriman Produk
Setelah produk lulus pengujian dan pemeriksaan kualitas, produk dikirimkan ke gudang dan disiapkan untuk dikirim ke konsumen.
Produk dapat dikirim melalui jalur distribusi yang berbeda seperti transportasi darat, laut, atau udara.
Tahapan-tahapan di atas biasanya dilakukan secara terus-menerus dan diulang dalam siklus produksi yang berkelanjutan.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dan efisien dengan biaya produksi yang lebih rendah.
Baca juga: Proses Produksi: Pengertian, Jenis, Tahapan dan Karakteristiknya
Tujuan dan Manfaat Produksi Massal
Produksi massal memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan dan konsumen, berikut adalah beberapa tujuan dari produksi massal:
1. Efisiensi Produksi
Tujuan utama produksi massal adalah meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
Dengan memproduksi dalam jumlah besar, perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi, mengurangi biaya per unit, dan meningkatkan produktivitas.
2. Skala Ekonomi
Dalam produksi secara massal, biaya produksi per unit dapat dikurangi dengan memproduksi dalam jumlah besar.
Hal ini dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan memungkinkan produk yang lebih terjangkau untuk konsumen.
3. Konsistensi Produk
Produksi dengan jumlah yang massal memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk yang konsisten dalam kualitas, ukuran, dan tampilan.
Hal ini penting untuk menciptakan citra merek yang baik dan membangun kepercayaan konsumen terhadap produk.
4. Kemajuan Teknologi
Produksi massal membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur dan peralatan produksi, yang dapat mendorong kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri.
Ini dapat meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi di masa depan.
5. Peningkatan Lapangan Kerja
Produksi secara massal dapat menciptakan banyak lapangan kerja, terutama di sektor industri.
Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran.
6. Memenuhi Permintaan Pasar
Produksi barang dengan jumlah yang massal memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dan cepat untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Hal ini dapat memastikan ketersediaan produk di pasar dan meningkatkan kepuasan konsumen.
7. Diversifikasi Produk
Produksi massal dapat memungkinkan perusahaan untuk memproduksi berbagai jenis produk dengan biaya produksi yang lebih rendah.
Hal ini dapat meningkatkan diversifikasi produk dan memperluas pangsa pasar.
Baca juga: Pengertian Faktor Produksi, Tujuan, dan 6 Jenisnya
Kelebihan Produksi Massal
Produksi massal telah menjadi tulang punggung industri modern dan memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
keuntungan produksi massal di antaranya adalah:
1. Efisiensi biaya produksi
Dalam produksi barang massal, biaya produksi per unit produk cenderung lebih rendah karena penggunaan mesin-mesin dan produksi secara otomatis dan kontinu.
2. Volume Produksi Besar
Keuntungan produksi secara massal berikutnya adalah memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat.
Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Baca juga: Manajemen Produksi Adalah: 3 Aspek dan Ruang Lingkup
3. Konsistensi Produk
Produksi barang secara massal memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk yang konsisten dalam kualitas, ukuran, dan tampilan.
Kelebihan yang satu ini dapat membantu membangun citra merek yang baik dan kepercayaan konsumen terhadap produk.
4. Peningkatan Efisiensi Produksi
Dalam produksi massal, proses produksi diperbaiki dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Hal ini dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing perusahaan.
5. Peningkatan Lapangan Kerja
Produksi massal dapat menciptakan banyak lapangan kerja di sektor industri dan sektor terkait lainnya, seperti logistik dan pengiriman.
6. Memperluas Pasar
Produksi secara massal memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dan dengan biaya produksi yang rendah.
Hal tersebut yang memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. Hal ini dapat membantu memperluas pangsa pasar perusahaan.
7. Diversifikasi Produk
Keuntungan produksi massal yang satu ini, memungkinkan perusahaan untuk memproduksi berbagai jenis produk dengan biaya produksi yang lebih rendah.
Hal ini dapat membantu perusahaan dalam diversifikasi produk dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Baca juga: Mengetahui Pengertian Perencanaan Produksi Lengkap dan Mendalam
Kekurangan Produksi Massal
Meskipun memiliki kelebihan, terdapat beberapa kekurangan produksi massal yang mungkin terjadi, di antaranya adalah:
1. Kurangnya Fleksibilitas
Kekurangan produksi massal yang pertama adalah kurangnya fleksibilitas karena produk diproduksi dalam jumlah besar dengan mesin-mesin yang sangat terkhususkan.
Hal ini membuat perusahaan kurang fleksibel dalam memproduksi produk yang berbeda atau menyesuaikan permintaan pasar yang berubah.
2. Rendahnya Kualitas Produk
Meskipun produksi secara massal dapat memastikan konsistensi produk, kualitas produk cenderung menurun.
Kekurangan ini disebabkan oleh fokus utama pada kuantitas dan efisiensi produksi daripada kualitas produk.
Baca juga: Pengertian Harga Pokok Produksi dan Cara Menghitungnya
3. Biaya Investasi yang Tinggi
Menjadi salah satu kekurangan produksi massal yang sangat berasa bagi bisnis kecil ataupun sedang.
Untuk memulai produksi massal, perusahaan memerlukan investasi besar dalam mesin, teknologi, dan infrastruktur produksi.
Biaya investasi ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi perusahaan kecil dan menengah.
4. Risiko Kelebihan Persediaan
Dalam produksi secara massal, perusahaan memproduksi produk dalam jumlah besar.
Jika produk tidak terjual seperti yang diharapkan, perusahaan dapat mengalami kelebihan persediaan yang mengakibatkan kerugian finansial.
5. Dampak lingkungan
Produksi massal dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan karena penggunaan bahan baku dan energi yang besar, serta produksi limbah dan polusi.
Baca juga: Pengertian Manajemen Produk dan 6 Cara Efektif Melakukannya
6. Rendahnya Kepuasan Kerja
Dalam produksi secara massal, pekerjaan seringkali monoton dan repetitif, dan kurang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan kreativitas.
7. Kurangnya Diferensiasi Produk
Dalam produksi massal, produk cenderung sama atau serupa dengan produk lainnya yang diproduksi oleh pesaing.
Ini dapat mengurangi daya tarik produk dan membuat perusahaan sulit bersaing di pasar.
Dengan banyaknya kekurangan tersebut, pastikan bisnis mu mengelola proses manufaktur dalam produksi dengan baik dan benar.
Jangan lupa untuk menggunakan Sistem Akuntansi yang memiliki Fitur Manufaktur guna memudahkan Anda melakukan monitoring terhadap proses dan cost yang keluar.
Baca juga: Cara Menggunakan Fitur Manufaktur pada Aplikasi Akuntansi
Contoh Produksi Massal
Indonesia memiliki berbagai industri yang menerapkan metode produksi massal untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional.
Berikut adalah beberapa contoh nyata dari produksi massal yang terjadi di Indonesia:
1. Industri Otomotif
Perusahaan otomotif seperti Toyota, Daihatsu, Honda, dan Mitsubishi memproduksi mobil dan sepeda motor dalam jumlah besar di Indonesia.
Pabrik-pabrik mereka yang berlokasi di wilayah seperti Karawang dan Bekasi menggunakan jalur produksi otomatis dan semi-otomatis untuk menghasilkan kendaraan dalam skala besar.
Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
2. Industri Tekstil dan Pakaian
Indonesia adalah salah satu produsen tekstil dan pakaian terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan seperti Sritex (Sri Rejeki Isman) memproduksi kain, pakaian jadi, dan seragam dalam jumlah besar.
Produksi massal ini mendukung permintaan pasar lokal dan internasional, termasuk untuk merek-merek global yang memesan pakaian dari Indonesia.
3. Industri Elektronik
Produk elektronik seperti televisi, mesin cuci, dan kulkas diproduksi secara massal di Indonesia oleh perusahaan seperti Panasonic, LG, Sharp, dan Polytron.
Dengan pabrik-pabrik di daerah Cikarang dan Batam, perusahaan ini memenuhi permintaan domestik serta mengekspor produk elektronik ke berbagai negara.
4. Industri Makanan dan Minuman
Produk makanan dan minuman seperti mie instan, susu, dan minuman ringan merupakan contoh dari produksi massal yang sangat sukses di Indonesia.
Perusahaan seperti Indofood (produsen Indomie), Mayora (produsen biskuit dan permen), dan Nestle Indonesia melakukan produksi massal untuk memenuhi permintaan tinggi dari pasar domestik dan internasional.
5. Industri Farmasi
Perusahaan farmasi seperti Kalbe Farma, Kimia Farma, dan Bio Farma memproduksi obat-obatan dan vaksin dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Produksi massal di industri farmasi membantu menekan harga produk dan memastikan pasokan yang stabil.
Baca juga: Mengenal Proses Manufaktur: 6 Jenis dan Contohnya
Kesimpulan
Produksi massal adalah metode produksi yang digunakan untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dengan biaya produksi per unit yang relatif rendah.
Dalam produksi secara massal, mesin-mesin modern digunakan untuk memproduksi produk secara otomatis dan kontinu.
Kelebihan produksi massal meliputi efisiensi biaya produksi, volume produksi besar, konsistensi produk, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan lapangan kerja, memperluas pasar, dan diversifikasi produk.
Namun, produksi secara massal juga memiliki kekurangan, seperti kurangnya fleksibilitas, rendahnya kualitas produk, biaya investasi yang tinggi, risiko kelebihan persediaan, dampak lingkungan, rendahnya kepuasan kerja, dan kurangnya diferensiasi produk.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan produksi massal saat memutuskan apakah metode produksi ini cocok untuk produk mereka.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat Anda menggunakan proses produksi secara massal adalah pada proses pembukuan yang rumit, dan mengharuskan Anda menggunakan proses pembukuan manufaktur yang terkenal rumit jika dilakukan dengan pembukuan manual.
Untuk memudahkan Anda dalam proses pencatatan pembukuan bisnis yang menggunakan metode produksi massal, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang mendukung proses manufaktur seperti Accurate Online.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software buatan Indonesia yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.
Dengan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan fitur terbaik dari software akuntansi seperti pencatatan keuangan, payroll, pengelolaan aset, pengelolaan stok atau inventori, rekonsiliasi transaksi otomatis, smartlink e-banking dan ecommerce, otomasi lebih dari 200 jenis laporan.
Jika Anda tertarik menggunakan Accurate Online, Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: