Pengertian Mark Up dan Mark Down dalam Penetapan Harga

25 Agu 2020 | Ditulis oleh: Dhamar Januaji
Pengertian Mark Up dan Mark Down dalam Penetapan Harga

Di dunia usaha memang tak jarang yang mengenal dengan pengertian mark up dan juga pengertian mark down.

Baik dalam dunia usaha sebagai distributor, produsen, maupun seorang konsumen atau pemakai barang.

Selain itu, masalah harga juga sangat akrab dikenal pada dunia usaha tersebut karena dianggap nilai tukar yang sepadan dengan produk.

Dengan kata lain bahwa masalah harga ini tidak hanya ditentukan secara sembarangan tanpa mempertimbangkan berbagai hal dalam usaha.

Namun harus sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan dalam sebuah perusahaan.

Selain itu, dalam penentuan harga juga diperlukan sebuah pertimbangan yang terdiri dari beberapa faktor tertentu dalam pengembangan sebuah produk atau layanan, sehingga penetapan harga ini merupakan kegiatan yang penting dalam setiap usaha.

Pengertian mark up

Mark up mengacu pada perbedaan antara harga jual barang atau jasa dan biayanya. Ini dinyatakan sebagai persentase di atas biaya.

Dengan kata lain, itu adalah harga tambahan di atas total biaya barang atau jasa yang memberi penjual keuntungan.

Contoh perhitungan mark up

Rumus untuk menghitung persentase markup dapat dinyatakan sebagai:

pengertian mark up

Misalnya, jika sebuah produk berharga 10.000 dan harga jualnya 15.000 persentase markupnya adalah ( 15.000 – 10.000) / 10.000 = 0,50 x 100 = 50%.

Contoh Perhitungan 

John adalah pemilik perusahaan yang berspesialisasi dalam pembuatan komputer kantor dan printer.

Dia baru-baru ini menerima pesanan besar dari sebuah perusahaan untuk 30 komputer dan 5 printer.

Selain itu, perusahaan tersebut menugaskan John untuk menginstal perangkat lunak ke setiap komputer.

Biaya per komputer adalah 5.000.000 dan biaya per printer adalah 1.000.000. Biaya penginstalan perangkat lunak untuk dijalankan di semua komputer adalah 20.000.000.

Jika John ingin mendapatkan keuntungan 20% untuk pesanan tersebut, berapa harga yang harus dia kenakan?

Langkah 1: Hitung total biaya pesanan (komputer + printer + instalasi perangkat lunak).  5.000.000 x 30 + 1.000.000 x 5 + 20.000.000 = 175.000.000 (biaya total).

Langkah 2: Tentukan harga jual dengan menggunakan persentase 20% yang diinginkan. 20% = (Harga Jual – $ 175.000.000) / 175.000.000 maka harga Jual harus: $ 210.000.000 (harga jual).

Oleh karena itu, agar John mencapai persentase markup yang diinginkan sebesar 20%, John harus menagih perusahaan sebesar 210.000.000.

Baca juga: Mengenal Mark Up Pricing: Arti, Cara Hitung, & Kelebihannya

Pengertian mark down

Mark down adalah penurunan harga jual dari harga normal atau awal suatu produk, biasanya dilakukan untuk menghabiskan stok, menarik minat konsumen, atau menyesuaikan harga pasar.

Selain itu, mark down juga biasa dikatakan sebagai diskriminasi dari harga tingkatan kedua. Karena hal tersebut memang sebenarnya sebuah ritel sudah membebankan harga.

Di mana harga yang dibebankan tersebut tentu berbeda dan kemudian ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang berbeda pula.

Hal tersebut disebabkan karena terjadinya kegiatan tawar menawar oleh konsumen.

Contoh perhitungan mark down

Misalnya, sebuah baju dijual seharga Rp200.000, lalu diberi diskon menjadi Rp150.000. Maka:

Mark Down = Rp200.000 – Rp150.000 = Rp50.000

Mark Down (%) = (50.000 / 200.000) × 100% = 25%

Jadi, produk tersebut mengalami penurunan harga sebesar 25%.

Mark down sangat bermanfaat untuk strategi promosi atau clearance sale, tapi harus tetap diperhitungkan agar tidak menyebabkan kerugian.

Baca juga: Mark Up: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya di Bisnis

Jenis-jenis metode penetapan harga

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa penetapan harga dalam dunia bisnis memiliki banyak cara dan mark up adalah salah satunya.

Namun sebelum menggunakan metode penetapan harga yang tepat tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor yang ada.

Berikut adalah beberapa metode penetapan harga yang bisa Anda pilih untuk usaha Anda:

1. Berdasarkan harga pesaing

Selanjutnya adalah menetapkan harga dengan berdasarkan pada harga yang ditawarkan oleh pesaing.

Di mana harga tersebut dijadikan sebagai sebuah referensi sebelum menentukan harga suatu barang yang dijual.

Namun penggunaan metode penetapan harga ini dilakukan untuk barang yang standar dan dalam kondisi pasar oligopoli.

Selain itu, setiap perusahaan sebelum menawarkan produk tentu menggunakan strategi penjualan.

Dengan tujuan agar pelanggan bisa tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan.

Bukan hanya untuk menarik pelanggan saja, namun strategi penjualan dapat pula dijadikan siasat untuk pesaing.

Seperti memberikan harga murah terlebih dahulu dan harga tersebut dibawah harga pasar.

2. Berdasarkan permintaan

Penetapan harga juga bisa dilakukan berdasarkan permintaan dari pelanggan atau konsumen.

Karena tidak semua konsumen bisa menerima harga suatu barang yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

Mengapa demikian ? Karena pelanggan biasanya menganggap harga yang ditawarkan tersebut terlalu mahal atau tidak sesuai kualitas barang.

Maka dari itu, seorang produsen harus pintar dalam menentukan harga yang sesuai dengan kualitas barang.

Sehingga produsen bisa menggunakan sebuah analisis yang dinamakan Price Sensitivity Meter.

Karena pada analisis ini nantinya seorang konsumen akan diminta dalam memberikan sebuah pernyataan. Seperti harga terlalu murah, harga murah, terasa mahal, dan juga terlalu mahal.

3. Metode berdasarkan biaya

Metode penetapan harga selain menggunakan mark up adalah menggunakan metode berdasarkan biaya atau perhitungan biaya.

Ada tiga bagian dari penggunaan metode ini yaitu penetapan harga biaya plus, berdasarkan penghitungan HPP, dan penetapan harga BEP. Yang pertama adalah penetapan harga dengan menggunakan metode biaya plus.

Dalam metode tersebut akan dihitung dengan jumlah seluruh biaya yang ditambah dengan jumlah tertentu.

Yang kedua menggunakan penghitungan Harga Pokok Pembelian untuk satu barang dan nantinya akan ditambah dengan mark up.

Terakhir adalah menggunakan metode Break Even Point (BEP) yang dihitung dengan jumlah total biaya dan penerimaan keseluruhan.

Baca juga: Apa itu Pricing Objective? Ini Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tips sebelum menerapkan mark up

Sama seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa sebelum menentukan harga dalam setiap bisnis harus mempertimbangkan beberapa faktor.

Karena banyak yang menganggap mark up sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah keuntungan.

Maka dari itu, berikut ini adalah paparan mengenai tips sebelum menerapkan mark up.

1. Perhatikan target penjualan dan target pengembangan

Tips pertama adalah dengan memperhatikan target penjualan yang merupakan salah satu hal penting dan menjadi sebuah acuan.

Karena dapat mengetahui berapa lama barang tersebut berada di toko.

Selain itu, target pengembangan juga perlu diperhatikan agar bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan mendapat keuntungan.

2. Perhatikan biaya operasional

Berbagai jenis peritel memang membutuhkan biaya-biaya operasional. Di mana biaya-biaya operasional dapat dilihat pada biaya transportasi, komunikasi, dan juga pengemasan.

Hal tersebut memang perlu untuk dipertimbangkan sebelum menentukan harga sebuah barang. Sehingga nantinya tidak mengalami kerugian.

Baca juga: 9 Strategi untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif pada Bisnis

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian mark up, mark down dan beberapa strategi dalam melakukan penetapan harga yang bisa dijadikan sebagai referensi bacaan dan pengetahuan dalam membangun bisnis Anda.

Kesulitan dalam menghitung biaya yang Anda keluarkan dalam bisnis dan menentukan harga yang tepat untuk layanan atau produk Anda?

Gunakanlah pembukuan yang benar supaya semua biaya dan pendapatan bisa Anda monitor dengan benar sesuai data sebenarnya.

Tidak bisa melakukan pembukuan atau awam dengan ilmu akuntansi? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur terbaik dan harga yang terjangkau, bahkan untuk UMKM sekalipun.

Hanya dengan 200 ribuan perbulan, Anda bisa mendapatkan fitur terbaik untuk usaha Anda seperti pencatatan pengeluaran dan pemasukan, penghitungan dan pelaporan pajak, pemantauan dan pengelolaan stok, rekonsiliasi transaksi, payroll, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

marketing-manajemenfooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Dhamar Januaji
Setelah lebih dari 7 tahun berada di dunia marketing, kini saya turut membagikan pengalaman saya seputar strategi marketing dan bisnis! Selamat membaca!

Artikel Terkait