10 Strategi Marketing yang Efektif untuk Membangun Bisnis Travel
Traveling saat ini menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi terutama oleh kaum milenial. Sehingga saat ini banyak sekali bisnis travel yang bermunculan. Hal ini dikarenakan peluang bisnis travel masih sangat besar untuk menghasilkan keuntungan, terutama di Indonesia yang memilki potensi wisata yang sangat baik. Namun jika Anda berencana dalam membuat bisnis travel yang sukses, Anda harus memikirkan strategi bisnis ini secara matang-matang.
Banyak sekali strategi pemasaran yang dapat dilakukan supaya bisnis travel bisa berkembang. Terlebih sekarang banyak sekali travel agent dadakan yang bermunculan. Namun, tidak perlu khawatir berikut 10 strategi bisnis travel yang efektif demi mencapai target yang diharapkan.
1. Strategi Fear Of Missing Out (FOMO)
Memanfaatkan kondisi psikologis para calon pembeli adalah kunci dari strategi FOMO. Strategi ini merupakan strategi bisnis travel yang dinilai ampuh untuk menarik minat pembeli untuk segera melakukan transaksi pembelian paket tour.
Dengan memanfaatkan rasa takut ketinggalan zaman, tentu berakibat banyaknya orang yang membeli paket tour untuk ke destinasi wisata baru agar termasuk orang yang up-to-date di lingkungan sosial dan pertemannya.
Dalam prakteknya, strategi ini menunjukkan bahwa calon pembeli telah melewatkan kesempatan promo yang besar sehingga pihak tour agent akan memberikan alternatif lain.
Misalnya sebuah promo paket tour Umroh senilai 18 juta rupiah pada bulan Agustus telah habis. Sebagai pihak tour agent tidak kehilangan akal untuk menawarkan opsi tanggal keberangkatan lain dengan harga yang sama. Atau, bisa juga dengan memberikan harga yang lebih tinggi misalnya 20 juta rupiah untuk keberangkatan bulan Agustus.
Baca juga: Tertarik Memulai Bisnis Travel? Berikut 11 Tips Terbaik untuk Memulainya
2. Competitive Buyer
Kedua, adalah strategi bisnis travel dengan nama Competitive Buyer. Strategi ini dilakukan membuat para calon pembeli saling berkompetisi untuk segera memesan slot paket tour yang tersedia.
Strategi ini juga hampir sama dengan strategi FOMO, namun lebih menggunakan psikologi marketing dengan memanfaatkan ketersediaan produk dan waktu promosi yang disediakan.
Biasanya strategi ini dilakukan di kanal pembelian online seperti website tour agent atau media sosial. Dengan cara menampilkan berapa orang pesaing yang berminat terhadap paket tour tersebut. Misalnya, beberapa contoh berikut ini:
- 100 orang sudah memesan tiket di sini! Sisa Slot 25 pax! Segera booking sebelum kehabisan.
- 78 orang telah melihat paket tour yang sama denganmu, segera booking sekarang!
3. Viral
Strategi bisnis travel yang efektif berikutnya adalah dengan menjadikan suatu destinasi wisata yang baru menjadi viral. Atau, membuat paket tour berdasarkan destinasi wisata yang saat ini sedang viral. Sebagai contoh Ranu Manduro di Ngoro, Mojokerto.
Awalnya para tour agent tidak melirik kawasan Ngoro – Mojokerto sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi wisatawan seperti Pegunungan Bromo atau Ijen.
Namun, setelah netizen mengunggah keindahan alam Ranu Manduro melalui platform TikTok dengan backsound lagu Feeling Good dari band Sunday Best asal Amerika Serikat., kawasan tersebut menjadi terkenal dengan nama Bukit Feeling Good.
Karena banyak orang yang penasaran. Akhirnya banyak pelaku bisnis travel yang memasukkan Ranu Manduro sebagai salah satu destinasi wisata dalam paket tournya. Menariknya, banyak wisatawan luar Jawa Timur yang membeli paket tour dengan itinerary Ranu Manduro di dalamnya.
Baca juga: Brand Image: Pengertian, Tips Meningkatkannya, dan Fungsinya Bagi BisnisÂ
4. Batasan Waktu
Berikan batasan waktu yang jelas agar paket tour yang dijual dapat segera laku. Strategi bisnis travel ini memberikan waktu tertentu untuk masa penawaran sebuah paket tour. Biasanya, masa penawaran ini sering dilakukan oleh maskapai penerbangan asing asal Singapura, Air Asia.
Dengan memberikan promosi harga tiket pada masa-masa low season untuk keberangkatan beberapa bulan bahkan 1 tahun berikutnya. Penawaran ini berlaku agar tetap terjadi transaksi pada masa low season yaitu pada bulan Maret hingga Mei dan Agustus hingga Oktober.
5. Manfaatkan Tanggal dan Hari Spesial
Strategi efektif di bidang travel dengan memanfaatkan tanggal dan hari spesial. Misalnya tanggal kembar seberi 8 Agustus, 9 September, 10 Oktober, dan sebagainya. Serta, hari spesial seperti Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, Hari Valentine, dan Hari Raya seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi dan Waisak.
Pemanfaatan hari spesial ini bisa berupa pembelian paket tour pada tanggal tersebut. Alternatif lainnya bisa juga menawarkan paket tour khusus tanggal tersebut. Sebagai contoh prosesi ibadah Waisak dapat menjadi salah satu wisata kebudayaan yang dapat ditawarkan kepada turis lokal maupun mancanegara.
6. Social Proof
Berikutnya, strategi bisnis bidang travel dengan menggunakan strategi social proof. Strategi ini sering ditampilkan pada website-website dengan menunjukkan siapa saja yang sudah membeli paket tour tersebut.
Dengan menunjukkan siapa saja yang telah membeli paket tersebut maka secara tidak langsung akan menambah kepercayaan calon pembeli terhadap produk yang dibelinya. (Akan lebih baik jika pembelinya adalah seorang influencer, artis atau orang yang memiliki banyak followers di media sosial)
Selain itu, dengan menunjukkan update terbaru mengenai siapa saja yang telah membeli produk tersebut akan menghadirkan kesan bahwa pembeli benar-benar telah memperoleh paket tour tersebut.
Hal ini juga bermanfaat untuk mendapatkan data terbaru mengenai sudah berapa paket tour yang terjual pada hari dan masa penawaran tersebut.
Baca juga: Customer Journey: Pengertian dan Cara Penerapannya
7. Testimonial
Berikutnya, testimonial dari para pembeli paket tour yang sebelumnya telah menggunakan jasa tour agent. Biasanya, testimonial ini dijadikan konten tersendiri yang berisi ulasan positif dari jasa tour yang telah diberikan. Selain itu, strategi ini merupakan salah satu strategi ampuh untuk menarik banyak pembeli.
Hal ini dikarenakan sebuah usaha jasa tidak menampakan produk yang ditawarkan, melainkan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang telah diberikan telah dirasakan oleh pembeli sebelumnya. Sehingga testimonial dari pembeli sebelumnya dijadikan acuan para calon pembeli dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk tersebut.
Baca juga: Pentingnya Pelayanan Prima dan 10 Cara Membuat Pelayanan Prima
8. Early Bird Decisions
Strategi bisnis travel berikutnya adalah menggunakan taktik early bird decisions. Cara ini biasanya memberikan bonus dan free merchandise atau produk tertentu untuk pembeli pada hari tersebut. Bisa juga memberikan promo pada 100 pengunjung pertama.
Dengan menerapkan strategi tersebut, maka calon pembeli akan berpikir cepat untuk memutuskan membeli produk tersebut. Memang, cara ini dianggap sesuatu yang cukup beresiko karena terkesan seperti menghabiskan modal di awal. Namun, dengan menggunakan cara ini akan meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap tour agent.
9. Reward
Strategi berikutnya berikan reward pada pengguna jasa langganan maupun yang pernah menggunakan jasa tour. Dalam prakteknya, database para pembeli harus dikelola dengan baik sehingga program pemberian reward ini dapat berjalan dengan lancar.
Reward program dapat berupa potongan harga untuk pembelian paket tour dengan nominal atau jumlah paket tertentu. Bisa juga berupa merchandise seperti travel bag, koper, dan semacamnya.
Baca juga: 10 Hal yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan dalam Membangun Bisnis
10. Bundling Package
Strategi terakhir dengan menggunakan bundling package yaitu memberikan paket tour lengkap sehingga pembeli hanya langsung berangkat saja. Misalnya, untuk paket tour Umroh biasanya mewajibkan para jamaah Umroh untuk melakukan vaksin meningitis dan tes kesehatan sendiri.
Dengan adanya bundling package, tour agent sudah memasukkan tes kesehatan dan vaksinasi tersebut ke dalam paket tour tersebut. Sehingga dengan adanya bundling package tersebut, para pembeli tidak perlu kebingungan untuk melaksanakan tes kesehatan dan vaksinasi.
Baca juga: Pembukuan Bisnis Agen Perjalanan Lebih Mudah Dengan Accurate Online
Daftar Isi
Kesimpulan
Nah, 10 strategi bisnis travel di atas ampuh untuk dilakukan bagi para pengusaha tour & travel. Baik yang baru memulai maupun yang sudah lama berkecimpung di bisnis wisata ini.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam membangun bisnis travel yang sukses adalah dengan melakukan seluruh pencatatan pengerluaran dan pemasukan yang baik dan terencana.
Jangan sampai Anda melakukan pemborosan dengan menggunakan dana yang ada untuk keperluan yang tidak perlu, pantau setiap pos pengeluaran dengan seksama supaya Anda bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
Jika Anda kesulitan dalam melakukan proses pencatatan manual, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur yang cocok untuk bisnis travel, mudah digunakan dan juga memiliki harga terjangkau seperti Accurate Online.
Hanya dengan 200 ribu rupiah perbukan, dengan menggunakan Accurate Online Anda bisa melakukan proses pembukuan, pembuatan faktur, memantau cabang, melakukan rekonsiliasi transaksi hingga melakukan pembuatan laporan keuangan kapanpun dan dimanapun Anda mau.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: