Apa itu Hacker? Ini Jenis dan Cara Melindungi Website Bisnis dari Mereka!
Bila Anda adalah salah satu pemilih website, serangan hacker tentunya akan membuat Anda pusing bukan kepalang.
Hacker adalah mereka yang secara sengaja menyerang website Anda untuk kepentingan pribadinya.
Lebih parahnya lagi, mereka bisa mencuri berbagai data yang ada di dalam website Anda.
Tapi Anda tidak perlu panik, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan panduan pada Anda untuk melindungi website dari serangan para hacker.
Daftar Isi
Apa itu Hacker?
Hacker adalah mereka yang memiliki keahlian pemrograman dan mampu menerobos sistem keamanan komputer ataupun jaringan komputer untuk kepentingan pribadinya.
Kegiatan yang mereka lakukan tentunya termasuk pada kejahatan kriminal. Karena, mereka bisa mencuri data pribadi website untuk diperjualbelikan kembali.
Lebih parahnya lagi, mereka bahkan bisa mengancam dan juga meminta tebusan untuk mengembalikan website Anda seperti semula lagi.
Disisi lain, ada juga hacker yang dimanfaatkan untuk kegiatan yang sifatnya legal, seperti menguji sistem keamanan data yang terdapat di suatu perusahaan tertentu.
Pada kesempatan kali ini, kita akan lebih fokus membahas serangan hacker yang mampu merugikan para pemilik website.
Umumnya, website yang mereka incar adalah website pemerintah, lembaga keuangan, perbankan, dan berbagai perusahaan besar lainnya.
Tapi perlu Anda garis bawahi bahwa seperti yang dilansir dalam laman smallbiztrends, sebanyak 43% serangan hacker juga mengarah pada website bisnis kecil.
Artinya, setiap pebisnis harus waspada terhadap serangan hacker. Motif tindakan mereka tentunya mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Cyber Security Adalah: Pengertian dan Cara Menerapkannya Dengan Tepat
Jenis-jenis Hacker dan Tugasnya
berikut adalah beberapa jenis hacker beserta penjelasannya:
1. Hacker Baik (White Hat Hacker)
Hacker putih adalah individu atau profesional keamanan yang menggunakan keahliannya dalam hacking untuk tujuan yang baik.
Mereka biasanya bekerja untuk perusahaan atau lembaga pemerintah untuk mengidentifikasi celah keamanan dalam sistem mereka dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.
Hacker putih secara etis mencari kelemahan dalam sistem untuk membantu meningkatkan keamanannya.
2. Hacker Jahat (Black Hat Hacker)
Hacker hitam adalah kelompok atau individu yang menggunakan keterampilan hacking mereka untuk tujuan yang jahat atau ilegal.
Mereka sering kali mencari cara untuk meretas sistem, mencuri informasi sensitif, merusak data, atau memeras uang dari korban.
Hacker hitam sering terlibat dalam kegiatan kriminal dan dapat dikenakan tuntutan hukum jika tertangkap.
3. Hacker Abu-abu (Grey Hat Hacker)
Hacker abu-abu berada di antara spektrum hacker putih dan hitam.
Mereka dapat menggunakan keterampilan hacking mereka untuk kebaikan atau kejahatan, tergantung pada situasi atau motif mereka.
Kadang-kadang, hacker abu-abu akan mengidentifikasi celah keamanan dalam suatu sistem dan memberitahukan pemiliknya tanpa izin, sementara pada kasus lain mereka mungkin memanfaatkan celah tersebut untuk keuntungan pribadi.
4. Blue Hat Hacker
Blue hat hacker adalah individu atau kelompok yang melakukan aktivitas hacking dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi keamanan sistem atau perangkat lunak tertentu.
Mereka sering kali bekerja untuk organisasi atau perusahaan yang mengontrak mereka untuk melakukan pengujian keamanan (penetration testing) terhadap produk atau sistem baru sebelum diluncurkan secara resmi.
Blue hat hacker biasanya memiliki pengetahuan teknis yang mendalam tentang kelemahan sistem dan sering kali berkolaborasi dengan tim pengembangan atau keamanan informasi untuk meningkatkan keamanan.
5. Red Hat Hacker
Red hat hacker adalah kelompok atau individu yang mengambil peran sebagai penyerang dalam pengujian keamanan atau penilaian penetrasi.
Mereka menggunakan keterampilan hacking mereka untuk menemukan celah keamanan dalam sistem, perangkat lunak, atau jaringan, dan menguji respons dan keandalan sistem keamanan.
Red hat hacker sering kali bekerja secara independen atau sebagai bagian dari tim keamanan informasi internal suatu organisasi.
Tujuan utama dari red hat hacker adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan sebelum mereka dieksploitasi oleh penyerang jahat.
6. Script Kiddies
Script kiddies adalah individu yang memiliki sedikit atau tidak ada pengetahuan teknis tentang hacking namun menggunakan alat dan skrip yang telah ada untuk melakukan serangan terhadap sistem.
Mereka sering kali hanya tertarik pada perusakan atau pengrusakan, tanpa pemahaman mendalam tentang implikasi dari tindakan mereka.
7. Hacker Negara (State-sponsored Hacker)
Hacker negara adalah individu / kelompok yang didukung dan dipekerjakan oleh pemerintah suatu negara untuk melakukan serangan siber terhadap negara atau organisasi lain.
Motif dari hacker negara sering kali terkait dengan spionase, sabotase, atau perang siber antarnegara.
8. Hacker Sosial (Social Engineer)
Hacker sosial menggunakan manipulasi psikologis dan teknik persuasif untuk memanipulasi orang-orang agar memberikan informasi rahasia atau mengakses sistem yang aman.
Mereka mungkin menggunakan trik seperti phising, pretexting, atau rekayasa sosial untuk mencapai tujuan mereka.
Setiap jenis hacker memiliki motivasi, keterampilan, dan dampak yang berbeda dalam dunia teknologi dan keamanan informasi.
Penting bagi organisasi dan individu untuk memahami ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh setiap jenis hacker.
Pastikan Anda mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari serangan siber. Terlebih jika data yang Anda miliki merupakan data perusahaan yang penting.
Baca juga: Cara Mengelola Data Transaksi Secara Mudah dan Aman
Perbedaan Hacker dan Cracker
Hacker adalah individu yang memiliki keahlian dalam teknologi informasi dan dapat menggunakan pengetahuannya untuk berbagai tujuan.
Baik itu untuk meningkatkan keamanan sistem (hacker putih), mencari celah keamanan untuk kepentingan pribadi atau perusahaan (hacker abu-abu), atau untuk tujuan jahat seperti pencurian data atau merusak sistem (hacker hitam).
Di sisi lain, cracker adalah individu yang menggunakan keterampilan hacking mereka untuk tindakan ilegal atau merusak.
Hal tersebut seperti pembajakan perangkat lunak, serangan siber, atau pencurian identitas. Perbedaan utama terletak pada motivasi dan tujuan penggunaan keterampilan hacking.
Jenis-jenis Serangan Hacker
Untuk melindungi diri dan aset digital, penting bagi kita untuk memahami berbagai jenis serangan yang dapat dilakukan oleh para hacker.
Dari serangan yang relatif sederhana hingga serangan yang sangat canggih, setiap jenis serangan ada cara menanggulanginya yang berbeda.
Berikut adalah beberapa jenis serangan hacker dan cara kerjanya:
1. Denial of Service (DoS)
Serangan Denial of Service (DoS) adalah serangan yang menargetkan server website milik Anda.
Bila Anda terkena jenis serangan ini, maka setiap pengunjung Anda tidak mampu mengakses website Anda.
Hal itu dikarenakan serangan ini meningkatkan trafik server website Anda, sehingga terjadi server overload.
Umumnya, serangan ini adalah serangan awalan. Setelah website Anda mengalami kelumpuhan, para hacker nantinya akan melakukan serangan selanjutnya.
Salah satu yang paling banyak dilakukan adalah session hijacking.
2. Man in the Middle (MitM)
Sesuai dengan namanya, jenis serangan ini membuat seorang hacker mampu berada di dalam jalur komunikasi antara website dan server Anda.
Mereka mampu mengetahui seluruh informasi transfer data yang terjadi antara server dan juga website. Salah satu jenis serangan ini disebut dengan session hijacking.
Session hijacking adalah suatu tindakan pembajakan website, sehingga para hacker bisa terkoneksi dengan server Anda.
Saat website Anda sudah lumpuh, maka para hacker bisa mengendalikan dan merubah alamat IP komputer Anda dengan menggunakan IP komputer si hacker.
Sehingga, hacker tadi bisa mengakses server Anda. hal yang paling berbahaya adalah seluruh data Anda bisa dicuri oleh hacker tersebut.
3. Malware
Malware adalah jenis serangan yang masuk ke dalam sistem aplikasi ataupun website via aplikasi, file, ataupun website yang sedang Anda buka.
Contohnya Anda membuka link website tertentu, lalu secara otomatis terdapat aplikasi yang akan terinstall langsung. Di dalam aplikasi tersebutlah para hacker menyimpan malwarenya.
Bila serangan ini berhasil masuk ke sistem Anda, maka seluruh data penting Anda bisa dicuri dan disalahgunakan.
Beberapa jenis serangan malware yang cukup terkenal adalah Trojan, Ransomware, Macro Virus, dan Spyware.
4. Drive-by Attack
Sebenarnya, serangan ini masih berhubungan dengan malware. Jenis serangan ini adalah cara yang umum digunakan untuk lebih memperlancar serangan malware.
Seorang hacker akan mencari website yang dinilai tidak aman dan menyisipkan skrip tertentu di dalam kode http atau php di salah satu halamannya.
Di dalam skrip tersebut, kemungkinan besar si hacker sudah menyisipkan malware tertentu yang bisa terinstal di komputer penggunanya.
Selain menargetkan website yang memiliki keamanan rendah, serangan ini juga mampu menyerang sistem operasi ataupun browser.
Umumnya, si hacker akan menggunakan kelemahan sistem keamanannya karena sistem tersebut belum diperbarui.
5. Cross-site Scripting (XSS)
Serangan ini akan menargetkan website yang memiliki tingkat keamanan lemah sebagai media untuk memperoleh data pengunjung.
Lalu, hacker akan memasukan suatu skrip tertentu dengan menggunakan malicious Javascript di dalam website.
Saat ada pengunjung yang mampir ke website tersebut, maka data seperti email, username, password, dan berbagai data lainnya akan dikirim ke hacker.
Sehingga, hacker bisa memperoleh data pribadi para pengunjung untuk disalahgunakan. Tentunya serangan ini akan merugikan pemilik website dan pengunjungnya.
6. SQL Injection
SQL Injection adalah salah satu serangan yang menyerang sistem database server agar hacker bisa mencuri informasi username, password, merubah database, dan menyisipkan konten ataupun file berbahaya.
Serangan ini dilakukan dengan cara memanfaatkan sedikit celah keamanan dan memasukan perintah SQL ke database server korbannya.
SQL adalah salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat dan juga mengolah database.
Bila serangan ini berjalan dengan lancar, maka database Anda bisa diubah, dirubah, bahkan disalahgunakan.
7. Phishing
Phishing adalah suatu pencurian data yang dilakukan oleh hacker dengan cara mengelabui para korbannya.
Jadi, para korban akan menyerahkan datanya secara sukarela tanda disadari oleh mereka. Data tersebut mencakup data akun, data pribadi, sampai data keuangan korban.
8. Credential Reuse
Jika saat ini Anda menggunakan username dan password yang sama untuk beragam kepentingan, maka ini waktunya untuk mengubah semua data tersebut.
Kenapa? karena kesamaan password bisa dimanfaatkan oleh para hacker.
Jadi, credential use adalah serangan yang dilakukan oleh hacker saat mereka berhasil masuk ke dalam akun Anda yang lainnya setelah mereka memperoleh satu username dan password.
Sehingga, seluruh akun Anda bisa di hack hanya dengan satu password saja.
Baca juga: Cara Kerja Enkripsi, Pengertian, Fungsi, & Contohnya
Cara Melindungi Diri dari Serangan Hacker
1. Install Security Plugin
Bila Anda membuat website dengan menggunakan CMS, cara paling mudah untuk melindungi website Anda adalah dengan menginstal plugin security.
Anda sudah tidak perlu lagi memahami berbagai istilah teknis ataupun coding yang sangat ribet untuk melindungi website Anda dari berbagai serangan hacker.
Umumnya, setiap CMS mempunyai banyak pilihan plugin security.
2. Gunakan HTTPS
Perbedaan huruf S yang ada pada HTTP dan HTTPS akan menentukan keamanan website Anda.
Bila website Anda masih menggunakan HTTP, maka seluruh data di dalamnya akan sangat rawan terjadi pencurian.
Transaksi yang terjadi di dalamnya pun akan mudah disadap dan dicuri. Untuk itu, sangat penting untuk mengupgrade website Anda ke HTTPS.
Agar bisa mengubah website Anda menjadi HTTPS, maka Anda harus memasang sertifikat SSL.
Nantinya, Sistem ini akan mengamankan setiap kegiatan pertukaran data yang terjadi di dalam website Anda.
Selain itu, sertifikat SSL juga mampu meningkatkan peringkat website Anda di mata pencarian Google.
Kenapa? karena Google akan cenderung memilih website bersertifikat SSL untuk para penggunanya.
Bahkan, Google pun melarang pengunjung untuk mampir ke website yang belum memasang sertifikat SSL.
Baca juga: Ketahui Perbedaan HTTP dan HTTPS Secara Mendalam
3. Perbaharui Platform dan Software Anda
Menggunakan CMS yang sudah dilengkapi dengan berbagai plugin memang mampu memberikan banyak sekali keuntungan.
Tapi jika Anda malas melakukan pembaruan pada platform dan plugin, maka website Anda akan sangat rentan terkena serangan hacker.
Hal tersebut dikarenakan banyak platform dan juga plugin yang sifatnya open source, sehingga para hacker bisa dengan mudah mengakses source kode tersebut dan mencari kelemahan website Anda.
Untuk itu, pastikanlah untuk selalu memperbarui CMS, plugin atau skrip yang Anda instal ke versi terbarunya.
4. Backup Otomatis Website Anda
Jika pada akhirnya website Anda tetap terkena hack, maka cara menyelamatkannya adalah dengan mempunyai backup. Sehingga, Anda bisa memulihkan website secara mudah.
Untuk itu, mulailah untuk membiasakan diri dalam melakukan backup data, baik itu secara manual ataupun otomatis.
5. Buat Password yang Kuat
Walaupun memang terlihat sederhana, namun langkah ini sangat penting.
Bila Anda membuat website yang mudah untuk ditebak, maka itu artinya Anda memberikan kewenangan pada para hacker untuk meretas website Anda.
Untuk itu, cobalah untuk tidak menggunakan password yang mainstream, dan gunakanlah campuran huruf angka dan karakter yang tidak beraturan pada password Anda.
6. Aktifkan Fitur 2 Factor Authentication
Manfaatkan segala fitur keamanan yang software/ aplikasi berikan, salah satu yang umum adalah fitur 2 Factor Authentification.
Fitur 2FA melindungi akses terhadap akun Anda dengan memberikan kode unik tambahan yang diperlukan setiap Anda ingin login.
Salah satu perusahaan yang menerapkan Fitur 2FA adalah Accurate Indonesia, dengan memahami akan pentingnya kerahasiaan kondisi keuangan perusahaan.
Accurate Online selaku Aplikasi Akuntansi menggunakan Fitur 2FA untuk memberikan keamanan lebih pada pelanggannya.
Baca juga: Langkah Awal Menggunakan Accurate Online untuk Pembukuan Bisnis
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang hacker. Jadi, hacker adalah mereka yang sudah ahli dalam bidang pemrograman dan mampu menerobos sistem keamanan komputer ataupun jaringan komputer untuk kepentingan pribadi ataupun kelompoknya saja.
Untuk melindungi seluruh data penting yang tersimpan di dalam website, ada baiknya untuk melindungi website melalui tips yang sudah kami berikan di atas.
Dengan begitu, setiap konsumen pun bisa nyaman dan aman berbelanja dan Anda pun bisa mendapatkan omset penghasilan yang tinggi.
Tapi, jangan lupa untuk mencatatnya di laporan keuangan secara rapi, tepat dan akurat. Agar lebih mudah, gunakanlah software akuntansi Accurate Online.
Software yang dikembangkan dengan teknologi cloud computing yang aman ini akan membantu Anda dalam menyiapkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, akurat dan bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur penting yang mampu membantu Anda dalam mengelola bisnis.
Penasaran? Anda bisa langsung mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan klik tombol tautan di bawah ini.