Perhitungan biaya kualitas dilakukan oleh perusahaan agar mampu mendorong dan juga memperhatikan kualitas produk serta pelayanannya.
Sehingga, rasa kepuasan para konsumen pun bisa semakin meningkat saat membeli produk Anda.
Pada dasarnya, biaya kualitas adalah suatu biaya yang muncul karena perusahaan mempunyai produk atau jasa yang buruk.
Untuk itu, biaya ini pun akan timbul dan berhubungan dengan tindak pencegahan, identifikasi, perbaikan dan juga perbaikan produk dengan pencatatan sistem akuntansi.
Selain itu, biaya kualitas juga sering disebut sebagai quality cost, yang mana perusahaan tidak hanya memperhatikan volume penjualan nya saja, tapi juga dalam menganalisis nilai kualitas agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Daftar Isi
Pengertian Biaya Kualitas (Quality Cost)
Biaya kualitas adalah semua biaya yang muncul untuk bisa menangani suatu masalah kualitas barang.
Umumnya, jenis biaya ini ditangani oleh manajemen kualitas lewat sistem informasi manufaktur.
Selain itu, pengukuran kualitas produk yang ada di dalam perusahaan juga umumnya terbagi menjadi tiga komponen, yakni biaya pencegahan, biaya penilaian dan juga biaya kegagalan.
Dalam hal kegagalan ini juga umumnya akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu kegagalan internal dan kegagalan eksternal.
Artinya, perbaikan pada biaya ini diharapkan mampu membuat dan mengirim produk dengan baik dan pelanggan menjadi lebih puas.
Jadi, biaya kualitas adalah suatu total biaya yang digunakan untuk mempertahankan kualitas produk barang atau jasa, atau untuk memperbaiki produk barang yang cacat.
Baca juga: Biaya Modal: Pengertian, Contoh dan Cara Menghitungnya dalam Bisnis
Biaya Akibat Kualitas yang Buruk (Cost of Poor Quality)
Kenapa ada biaya yang harus muncul karena adanya kualitas produk yang buruk?
Tidak lain karena produk yang dibuat tidak mampu memenuhi standar kualitas pelanggan. Biaya seperti ini juga sering disebut sebagai cost of poor quality (COPQ).
COPQ memiliki peranan yang penting dalam memperbaiki kualitas produk dan mengurangi biaya lain.
Sehingga laba perusahaan bisa meningkat dan memiliki keunggulan untuk bisa bersaing dengan kompetitor lainnya.
COPQ ini terjadi karena adanya tiga komponen quality cost dan kerugiannya, yakni:
- biaya yang tersembunyi,
- kerugian karena kehilangan proyek,
- biaya manajemen,
- biaya kehilangan aset,
- biaya kehilangan kepercayaan dari pelanggannya.
Untuk bisa memperbaiki jenis biaya ini, maka diperlukan adanya strategi manajemen yang baik untuk mengurangi biaya cost of poor quality (COPQ).
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Six Sigma Manajemen yang berguna untuk menganalisa kegagalan dan melakukan perbaikan pada kualitas produk.
Manajemen yang menerapkan COPQ juga harus bisa memperoleh data sampai evaluasi dari seluruh pihak yang terlibat di dalam perbaikan jenis biaya ini.
Baca juga: Perbedaan Biaya Tetap dan Variabel serta Contohnya
Apa Saja Komponen Biaya Kualitas?
Biaya kualitas adalah biaya yang terkait dengan pengelolaan dan peningkatan kualitas produk atau layanan.
Biaya ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama, yang masing-masing mencakup aspek berbeda dari manajemen kualitas.
Berikut adalah jenis-jenis biaya kualitas:
1. Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
Adanya biaya ini digunakan untuk mencegah setiap kesalahan ataupun masalah yang terjadi pada kualitas produk. Biaya ini termasuk biaya yang paling murah.
Contoh sederhana dari biaya pencegahan adalah pelatihan karyawan, riset pasar, perencanaan kualitas, dan proses kontrol.
Untuk itu, banyak perusahaan yang menganggap biaya ini sebagai suatu investasi penting.
2. Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
Sama seperti point sebelumnya, biaya penilaian ini juga dikeluarkan agar kualitas barang tidak mengalami suatu masalah.
Untuk itu, biaya ini termasuk dalam inspeksi bahan baku guna memeriksa ataupun menguji produk pada proses pembuatan barang jadi.
3. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)
Umumnya, biaya kegagalan internal ini terjadi bila ada produksi yang cacat.
Pada saat itu terjadi, maka biaya ini akan dikeluarkan, karena produk tersebut sudah lagi tidak sesuai dengan standar kualitas yang ada.
Contoh sederhananya seperti perbaikan pada produk yang rusak, biaya scrap, atau downtime sebelum pembeli menerima pesanannya.
4. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)
Setiap pebisnis tentu akan berpotensi mengalami kegagalan biaya eksternal, yang mana biaya ini akan dikeluarkan saat pembeli menerima produk berkualitas buruk.
Untuk itu, biaya ini harus dikeluarkan sebagai upaya garansi, penggantian produk, penyelidikan keluhan, atau biaya ini juga bisa digunakan sebagai bagian dari biaya kehilangan pelanggan.
Baca juga: Apa Itu Biaya Variabel? Berikut Pengertian dan Perbedaannya Dengan Biaya Tetap
Cara Menghitung Biaya Kualitas
Menghitung biaya kualitas melibatkan pengumpulan dan analisis data terkait berbagai jenis biaya yang dikeluarkan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung biaya kualitas:
1. Identifikasi Jenis Biaya
- Biaya Pencegahan: Identifikasi semua pengeluaran yang terkait dengan upaya mencegah cacat, seperti pelatihan, pengembangan sistem kualitas, dan perbaikan proses.
- Biaya Penilaian: Catat biaya yang terkait dengan inspeksi, pengujian, dan pemantauan kualitas produk atau layanan.
- Biaya Kegagalan Internal: Hitung biaya yang timbul dari produk cacat yang ditemukan sebelum mencapai pelanggan, termasuk biaya perbaikan dan penyimpanan produk cacat.
- Biaya Kegagalan Eksternal: Catat biaya terkait dengan produk cacat yang telah mencapai pelanggan, termasuk biaya ganti rugi, pengembalian produk, dan dampak pada reputasi.
2. Kumpulkan Data
- Pengeluaran Pencegahan: Kumpulkan data dari anggaran departemen kualitas, laporan pelatihan, dan biaya pengembangan sistem kualitas.
- Biaya Penilaian: Kumpulkan data dari laporan inspeksi, pengujian, dan pengendalian kualitas.
- Biaya Kegagalan Internal: Kumpulkan data tentang jumlah produk cacat yang diperbaiki atau dibuang, dan biaya terkait.
- Biaya Kegagalan Eksternal: Kumpulkan data dari laporan pengembalian produk, klaim garansi, dan biaya kompensasi pelanggan.
3. Hitung Biaya
- Biaya Pencegahan: Jumlahkan semua pengeluaran yang terkait dengan pencegahan cacat.
- Biaya Penilaian: Jumlahkan semua biaya pengujian, inspeksi, dan pemantauan kualitas.
- Biaya Kegagalan Internal: Jumlahkan semua biaya yang timbul dari produk cacat yang diperbaiki atau dibuang.
- Biaya Kegagalan Eksternal: Jumlahkan semua biaya yang timbul dari produk cacat yang mencapai pelanggan, termasuk pengembalian, kompensasi, dan dampak reputasi.
4. Total Biaya Kualitas
- Hitung Total Biaya Kualitas: Tambahkan semua jenis biaya kualitas untuk mendapatkan total biaya kualitas perusahaan.
5. Analisis dan Evaluasi
- Analisis Data: Bandingkan biaya kualitas dengan total biaya operasional atau penjualan untuk memahami proporsi biaya kualitas.
- Evaluasi: Gunakan data untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan strategi untuk mengurangi biaya kualitas di masa depan.
Baca juga: Klasifikasi Biaya: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya dalam Bisnis
Contoh Biaya Kualitas
Dalam upaya menjaga standar kualitas produk atau layanan, berbagai biaya perlu diperhitungkan, mulai dari biaya pencegahan hingga biaya kegagalan.
Memahami contoh biaya kualitas dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan perhatian lebih demi mencapai kualitas terbaik dengan biaya yang optimal.
Contoh Biaya Pencegahan
1. Perencanaan Kualitas
Contoh biaya perencanaan kualitas adalah yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan kualitas secara menyeluruh.
Hal ini termasuk persiapan berbagai proses yang dibutuhkan untuk menginformasikan kualitas secara menyeluruh pada pihak yang berkepentingan di dalamnya.
2. Tinjauan-Tinjauan Produk Baru
Seluruh dana yang berhubungan dengan rekayasa keandalan dan juga kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kualitas yang berkaitan dengan informasi desain baru.
3. Pengendalian Proses
Berbagai dana inspeksi dan juga pengujian pada proses guna menentukan status dari suatu proses, bukan status dari suatu produk.
4. Audit Kualitas
Seluruh dana yang berkaitan dengan relevansi dari suatu pelaksanaan kegiatan dalam rencana kualitas secara menyeluruh.
5. Evaluasi Kualitas Pemasok
Seluruh biaya yang berhubungan dengan evaluasi pada supplier sebelum pemilihan supplier, audit pada setiap kegiatan selama kontrak berlangsung, dan berbagai upaya yang berkaitan dengan supplier
6. Pelatihan
Seluruh dana yang berhubungan dengan penyiapan dan juga pelaksanaan berbagai program pelatihan yang berkaitan dengan kualitas.
Contoh Biaya Penilaian
1. Inspeksi dan Pengujian Kedatangan Material
Seluruh dana yang berkaitan dengan penentuan suatu kualitas materi yang sudah dibeli.
2. Inspeksi dan Pengujian Produk dalam Proses
Biaya yang berhubungan dengan evaluasi produk dalam suatu proses terhadap persyaratan kualitas yang sudah ditetapkan.
3. Inspeksi dan Pengujian Produk Akhir
Berbagai dana yang berhubungan dengan evaluasi produk akhir pada persyaratan kualitas yang sebelumnya sudah ditetapkan.
4. Audit Kualitas Produk
Biaya yang dikeluarkan untuk produk dalam suatu proses atau akhir produk
5. Pemeliharaan Akurasi Peralatan Pengujian
Suatu biaya yang untuk melakukan kalibrasi guna mempertahankan akurasi instrumen alat ukur perusahaan.
6. Evaluasi Stok
Biaya yang dikeluarkan untuk menguji produk dalam penyimpanan untuk menilai kualitasnya.
Contoh Biaya Kegagalan Internal
1. Scrap
Scrap adalah biaya yang dikeluarkan untuk material, tenaga kerja, atau overhead pada produk cacar secara ekonomis dan sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
2. Inspeksi Ulang dan Pengujian Ulang
Biaya yang dikeluarkan untuk inspeksi ulang dan juga pengujian ulang produk yang sudah mengalami pengerjaan utang maupun perbaikan kembali.
3. Downgrading
Downgrading adalah selisih harga jual dan juga harga beli yang dikurangi dengan alasan kualitas.
4. Avoidable Process Losses
Berbagai biaya kehilangan yang terjadi, walaupun produk tersebut tidaklah cacat.
Contoh Biaya Kegagalan Eksternal
1. Jaminan (Warranty)
Suatu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti atau memperbaiki produk yang masih dalam jaminan garansi.
2. Penyelesaian Keluhan
Berbagai dana yang dikeluarkan untuk menyelidiki dan juga untuk menyelesaikan keluhan yang berkaitan dengan produk cacat.
3. Produk Dikembalikan
Berbagai dana yang berhubungan dengan penerimaan dan juga penempatan pada produk cacat yang dikembalikan oleh para pelanggan.
4. Allowances
Berbagai dana yang berhubungan dengan konsep pelanggan karena produk yang diterimanya berada dibawah standar kualitas.
Baca juga: Pengertian Biaya Langsung dan Bedanya dengan Biaya Tidak Langsung
Perilaku Biaya Kualitas
Suatu kualitas bisa diukur berdasarkan uangnya, perusahaan ingin agar quality cost turun tapi ingin memiliki kualitas yang baik, atau pada suatu titik tertentu.
Jika standar kerusakan nol bisa diraih, maka perusahaan pun masih harus menanggung biaya pencegahan dan penilaian.
Suatu perusahaan yang memiliki program pengelolaan kualitas yang baik biasanya quality cost-nya tidak melebihi 2,5% penjualan.
Setiap perusahaan akan bisa menyusun anggar guna menentukan besaran standar kualitas pada setiap kelompok secara individu, sehingga dana total kualitas yang sudah dianggarkan bisa tidak lebih dari 2,5% penjualan.
Agar standar ini bisa diraih, maka perusahaan harus bisa melakukan identifikasi perilaku pada setiap elemen quality cost secara individu.
Jenis biaya ini ini harus terus dievaluasi dengan cara membandingkan uang sesungguhnya dan uang yang sudah dianggarkan.
Perbandingan pada quality cost tetap menggunakan jumlah nilai biaya absolut yang sebenarnya dibelanjakan dengan uang yang sudah dianggarkan.
Perbandingan uang dengan kualitas yang menggunakan persentase penjualan tidak akan bermanfaat, karena penjualan yang sudah dianggarkan belum tentu sama dengan penjualan yang sebenarnya.
Quality cost variabel barus bisa dibandingkan dengan menggunakan persentase penjualan, jumlah uang, atau keduanya.
Baca juga: Rumus Perhitungan Biaya Per Unit Beserta Contohnya
Penutup
Demikianlah penjelasan kami tentang biaya kualitas atau quality cost.
Bisa kita simpulkan bersama bahwa quality cost adalah semua biaya yang muncul untuk bisa menangani suatu masalah kualitas barang.
Umumnya, jenis biaya ini ditangani oleh manajemen kualitas lewat sistem informasi manufaktur.
Untuk bisa memperhitungkan biaya ini dengan tepat, maka Anda memerlukan anggaran yang juga sebelumnya sudah direncanakan sesuai dengan kondisi finansial perusahaan Anda saat ini.
Namun, bila Anda kesulitan untuk menghitung atau mendapatkan laporannya secara tepat, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai kegiatan akuntansi ataupun manajemen keuangan dengan lebih mudah dan tepat.
Tampilan dashboardnya yang sederhana akan lebih cepat dipahami oleh semua orang, bahkan yang belum memiliki pemahaman tentang akuntansi sekalipun.
Tidak berhenti disitu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang akan memudahkan kegiatan bisnis online ataupun offline Anda, seperti fitur perpajakan, persediaan, pembelian, penjualan, rekonsiliasi bank, payroll, dll.
Tertarik? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.