Jika saat ini Anda termasuk sebagai orang yang berprofesi sebagai akuntan, tentu Anda harus mengetahui pedoman standar dalam membuat laporan keuangan.
Salah satu standarnya adalah SAK atau Standar Akuntansi Keuangan. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis SAK, salah satunya adalah IFRS.
Lalu, apa itu IFRS? Bagaimana penerapannya? Apa manfaatnya untuk perusahaan? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang IFRS di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu IFRS?
International Financial Accounting Standard atau IFRS adalah suatu standar pelaporan akuntansi yang telah diakui secara internasional.
Standarisasi ini dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board atau IASB yang merupakan suatu organisasi akuntansi internasional
Fungsi utama dari IFRS adalah untuk menciptakan bahasa akuntansi umum, agar terjadi kesamaan penyajian laporan bisnis dan keuangan untuk semua perusahaan.
Sebelumnya, SAK sendiri menggunakan acuan dari International Accounting Standar yang diterbitkan pada tahun 1973 dan digunakan sampai tahun 2001 lalu.
Hingga akhirnya, tepat pada tanggal 1 April 2001, IASB mengambil alih seluruh tanggung jawab untuk membuat standarisasi akuntansi internasional tersebut.
Dengan menggunakan dasar acuan dari IFRS, setiap perusahaan bisa melihat laporan keuangan mereka dengan menggunakan standarisasi yang serupa dengan pesaing bisnis di negara lain.
Jika merujuk pada Wikipedia, IFRS adalah suatu standar pasar, pengertian, serta kerangka kerja yang diadaptasi oleh IASB.
Sedangkan berdasarkan AICPA atau American Institute of Certified Public Accountants IFRS adalah seperangkat standar akuntansi yang dikembangkan oleh pihak IASB dan telah menjadi standarisasi internasional dalam membuat laporan keuangan perusahaan publik.
Baca juga: Apa itu Anglo Saxon? Istilah Akuntansi di Amerika Serikat
Manfaat dan Tujuan IFRS
IFRS memiliki tujuan dan manfaat yang penting bagi perusahaan, investor, dan ekonomi global secara keseluruhan, berikut adalah penjabarannya
Tujuan IFRS
- Harmonisasi Akuntansi Global: IFRS bertujuan untuk menciptakan satu set standar akuntansi yang diterima secara internasional dan digunakan secara luas di berbagai negara.
- Transparansi: IFRS dirancang untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dengan memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan jelas, konsisten, dan dapat diandalkan.
- Akuntabilitas: Standar ini membantu dalam mengungkapkan informasi yang relevan kepada pemangku kepentingan, termasuk investor, kreditor, dan otoritas regulasi.
Manfaat IFRS
- Mempermudah Akses Modal Global: Perusahaan yang menggunakan IFRS memiliki kemudahan untuk menarik investor dari berbagai negara karena laporan keuangan mereka dapat dengan mudah dipahami.
- Meningkatkan Kepercayaan Investor: Dengan standar pelaporan yang transparan dan konsisten, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.
- Mempermudah Pengambilan Keputusan: IFRS memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan strategis yang berbasis data keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.
Baca juga: 16 Bidang Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Fungsinya
Karakteristik IFRS
Berikut ini adalah karakteristik dari International Financial Accounting Standard:
- IFRS memanfaatkan principle base yang lebih menekankan pada interpretasi dan juga aplikasi atas standar, sehingga lebih fokus pada spirit penerapan dasar tersebut.
- IFRS memerlukan penilaian atas substansi transaksi dan juga evaluasi atas presentasi akuntansi yang akan mencerminkan realitas ekonomi.
- Standar internasional ini memerlukan professional judgement dalam menerapkan standar akuntansi.
- IFRS pun banyak memanfaatkan fair value di dalam setiap penilaiannya.
- IFRS juga mempunyai disclosure yang lebih banyak
Berbagai Hal Pokok yang Diatur di dalam IFRS
Terdapat beberapa hal pokok yang diatur di dalam standar akuntansi dalam menerapkan International Financial Accounting Standard.
Berbagai hal pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendefinisian Laporan Keuangan
Definisi pada komponen laporan keuangan dan informasi lainnya. Definisi ini akan digunakan sebagai suatu standar dalam menentukan transaksi yang wajib dicatat ke dalam modal, aktiva, pendapatan, dan juga biaya.
2. Penilaian Laporan Keuangan
Penilaian dan pengukuran yang berdasarkan komponen laporan keuangan, baik itu saat terjadi transaksi atau saat menyajikan laporan keuangan di tanggal neraca.
3. Pengakuan Komponen Laporan Keuangan
Pengakuan untuk dilakukan berdasarkan komponen laporan keuangan, sehingga akan bisa disajikan di dalam laporan keuangan.
4. Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian laporan keuangan terdapat berbagai informasi, seperti laporan laba rugi, laporan neraca, ataupun penjelasan yang akan menyertai laporan keuangan, sehingga laporan keuangan bisa dengan mudah untuk dibaca.
Baca juga: Apa itu PSAK? Penjelasan, Jenis, Daftar, Sejarahnya
Standar dalam IFRS
IFRS mempunyai standar yang wajib digunakan dalam menyajikan laporan keuangan.
Nah, beberapa standar yang harus Anda pahami adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan pada Neraca Keuangan
International Financial Accounting Standard memiliki andil yang besar dalam membuat neraca keuangan.
Sehingga, akan bisa diketahui bahwa terdapat perputaran aset dalam perusahaan dan berjalan sebagaimana seharusnya.
2. Pernyataan Atas Perubahan Ekuitas
Perusahaan yang mendapatkan laba tidak selamanya akan dibagikan pada pemilik saham.
Sebagian dari laba tersebut nantinya akan disimpan oleh pihak perusahaan untuk beragam kebutuhan lain, seperti untuk melakukan ekspansi perusahaan.
Laba tersebut dikenal dengan laba ditahan dan biaya yang masuk nantinya akan merubah ekuitas perusahaan.
International Financial Accounting Standard merupakan standarisasi yang sesuai untuk membuat catatan laba ditahan, pasalnya investor harus mengetahui laba ditahan tersebut digunakan untuk kegiatan apa saja.
3. Pernyataan Penghasilan yang Mencakup Berbagai Hal
Omset yang diperoleh dari perusahaan tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Untuk bisa menyajikan laporan keuangan, perusahaan memerlukan IFRS sebagai acuan dalam membuat laporan keuangan.
IFRS digunakan agar laporan keuangan tersebut akan menjadi lebih spesifik dan lebih mudah untuk dikenali.
4. Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah salah satu laporan yang didalamnya terdapat catatan seluruh transaksi selama satu periode.
Standar IFRS akan membantu Anda dalam menyajikan laporan arus kas yang mana diambil dari biaya operasional, investasi, dan pembiayaan lainnya.
Baca juga: Apa Perbedaan PSAK dan IFRS dalam Dunia Akuntansi?
Penerapan IFRS di Indonesia
Sejak tahun 2012 lalu, International Financial Accounting Standard telah digunakan di Indonesia.
Standarisasi ini digunakan karena Indonesia adalah salah satu anggota dari IFAC atau International Federation of Accountants (IFAC).
Organisasi ini mewajibkan pada semua anggotanya untuk mematuhi Statement Membership Obligation yang mana salah satunya adalah menyarankan penggunaan standarisasi IFRS dalam menyajikan laporan keuangan.
Meskipun demikian, pihak pemerintah hanya mewajibkan pada beberapa lembaga saja. Nah, lembaga yang harus menggunakan IFRS adalah lembaga BUMN, Perbankan, Perusahaan Publik, dan Perusahaan Asuransi.
Keempat lembaga tersebut diwajibkan karena mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat.
Artinya, penggunaan standarisasi International Financial Accounting Standard sangat berguna untuk menyajikan informasi yang relevan pada semua pengguna atau pembaca laporan keuangan.
Baca juga: 5 Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
Keuntungan Menerapkan IFRS
IFRS dibuat agar bisa menyediakan panduan secara global untuk mengatur sebuah perusahaan dalam membuat laporan keuangan.
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh saat menerapkan International Financial Accounting Standard, yaitu:
1. Menyajikan Laporan Keuangan yang Lebih Berkualitas
Perusahaan yang menerapkan standar keuangan IFRS mampu menyajikan laporan keuangan yang lebih berkualitas, sesuai dengan standarisasi internasional.
2. Hilangnya Hambatan Arus Modal
Saat sebuah perusahaan telah menggunakan acuan dari IFRS dalam membuat laporan keuangan, maka hal tersebut akan meminimalisirnya dalam kehilangan hambatan arus modal.
Hal tersebut terjadi karena berkurangnya perbedaan antara ketentuan pelaporan keuangan yang akan diterapkan.
3. Menghemat Biaya
Pada perusahaan multinasional, penerapan standarisasi IFRS akan bisa mengurangi biaya laporan keuangan perusahaan.
Selain itu, International Financial Accounting Standard juga mampu menekan biaya analisis keuangan, sehingga akan lebih menghemat anggaran perusahaan.
4. Lebih Dekat dengan Best Practice
Walaupun menyesuaikan laporan keuangan dengan standar IFRS memerlukan usaha yang lebih besar, namun pada kenyataannya penerapan standarisasi ini akan membantu mempercepat pelaporan keuangan perusahaan menuju best practice.
Jadi, International Financial Accounting Standard adalah salah satu kunci untuk menuju laporan keuangan yang lebih baik.
Baca juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Pebisnis Wajib Tahu
Dampak Implementasi IFRS bagi Perusahaan
Terdapat banyak sekali dampak penerapan IFRS pada suatu perusahaan, tergantung dari jenis transaksi, industri perusahaan, unsur laporan keuangan, dan juga pilihan kebijakan akuntansi.
Terdapat perubahan besar sampai melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, tapi beberapa perubahan tersebut hanya terkait prosedur akuntansi saja.
Dampak perubahan yang cukup banyak dirasakan adalah pada perusahaan perbankan.
Perubahan tersebut tidak hanya harus dilakukan pada tingkat perusahaan, tapi juga pada peraturan Bank Sentral yang turut mengalami perubahan.
Sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai akuntabilitas publik yang besar, Perusahaan BUMN pun harus mengikuti standarisasi International Financial Accounting Standard dalam membuat laporan keuangan.
Agar bisa menerapkannya, perusahaan tersebut harus menyiapkan SDM dan juga dana yang cukup untuk melakukan standarisasi sistem dan juga SOP yang telah ada.
Di dalamnya pun sangat dibutuhkan komitmen dari pimpinan perusahaan untuk bisa mendukung proses penggunaan standar IFRS.
Baca juga: Akuntansi Internasional: Pengertian, Klasifikasi dan Perkembangannya Dari Tahun Ke Tahun
Penutup
Pihak IASB menciptakan IFRS karena terdapat persaingan yang ketat pada industri di era global dan menghendaki terjadinya kesamaan dalam membuat laporan keuangan. Sehingga, laporan tersebut nantinya bisa dibandingkan dengan negara lainnya.
Karakteristik dari IFRS adalah principle base, yakni memiliki aturan umum dan lebih pendek daripada penggunaan rule base.
Dengan karakteristik dan juga pemikiran dari IASB inilah hampir negara di semua dunia mulai mengadopsi sistem International Financial Accounting Standard.
Negara Indonesia pun menerapkan IFRS karena terdapat banyak manfaat di dalamnya, salah satunya adalah mampu menghemat biaya pembuatan standarisasi akuntansi.
IFRS juga menambah kualitas standar akuntansi, sehingga laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan bisa digunakan di dunia internasional.
Jika Anda tertarik untuk membuat laporan keuangan dengan standarisasi IFRS, namun tidak memiliki waktu untuk membuatnya, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan sesuai dengan standarisasi IFRS secara otomatis, cepat dan akurat. Laporan keuangan tersebut bisa Anda akses secara mudah dari mana saja dan kapan saja Anda perlukan.
Selain itu, Accurate Online juga memiliki berbagai fitur lainnya yang akan memudahkan Anda dalam mengelola persediaan barang, melakukan kegiatan jual-beli, mengurus pajak perusahaan, dan masih banyak lagi. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis.
Tertarik menggunakan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencobanya langsung selama 30 hari, Gratis!