Contoh Jurnal Pembalik: Pengertian, Fungsi, Jenisnya

oleh | Sep 30, 2024

source envato.

Ketika membuat sebuah laporan keuangan pasti membutuhkan yang namanya jurnal-jurnal.

Sejatinya ada dua macam jurnal yang harus dibuat, yaitu jurnal wajib dan tidak wajib atau jurnal opsional.

Ada 1 jurnal yang opsional atau tidak wajib tetapi penting fungsinya bagi laporan keuangan, yaitu jurnal pembalik.

Pada artikel berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian jurnal pembalik juga dengan contoh-contohnya bagi bisnis. Ini dia penjelasan lengkapnya:

Pengertian Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang berfungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian demi tujuan untuk membentuk akun neraca.

Tujuan jurnal pembalik adalah untuk membalikkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.

Jadi jurnal pembalik dibuat setiap awal periode akuntansi yang berikutnya.

Jurnal yang memiliki nama lain reverse entry ini dibutuhkan untuk mencegah terjadinya akun ganda.

Sedangkan pembuatannya biasanya dilakukan pada awal periode baru supaya muncul analisis real yang lebih anyar dan segar.

Disimpulkan dari pengertian ini ialah definisi dari jurnal pembalik merupakan jurnal yang difungsikan untuk membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.

Jika dilihat dari konsepnya maka menurut konsep siklus akuntansi jurnal ini memiliki kategori jurnal opsional. Maksudnya jurnal ini boleh dibuat atau tidak.

Baca juga: Macam-macam Jurnal Akuntansi dalam Keuangan

Jenis jenis Jurnal Pembalik

jenis jenis jurnal pembalik

ilustrasi jurnal pembalik. source envato

Jenis jurnal pembalik dapat dibedakan dengan kebutuhan dan kesesuaian bisnis yang dilakukan, kali ini kami akan membahas jurnal pembalik perusahaan jasa dan dagang.

Jurnal Pembalik Perusahaan Dagang

Dalam perusahaan dagang, jurnal pembalik biasanya digunakan untuk transaksi seperti:

1. Transaksi Dagang Spesifik

Pada perusahaan dagang, jurnal pembalik sering kali terkait dengan aktivitas penjualan, pembelian, persediaan, dan piutang usaha.

Transaksi yang membedakan perusahaan dagang dengan jenis perusahaan lain, seperti perusahaan jasa, adalah keberadaan akun persediaan barang dan penjualan barang dagangan.

2. Persediaan Barang Dagang

Pada perusahaan dagang, jurnal pembalik bisa melibatkan transaksi penyesuaian terkait persediaan barang dagang, yang tidak akan ditemukan dalam jurnal pembalik perusahaan jasa.

Jurnal Pembalik Perusahaan Jasa

Dalam perusahaan jasa, jurnal pembalik biasanya digunakan untuk transaksi seperti:

1. Transaksi Khusus Jasa

Pada perusahaan jasa, jurnal pembalik umumnya berkaitan dengan pendapatan jasa yang diterima di muka atau beban jasa yang masih harus dibayar.

Tidak ada transaksi terkait dengan persediaan barang, karena perusahaan jasa tidak menjual barang fisik.

2. Pendapatan Diterima di Muka

Dalam perusahaan jasa, jurnal pembalik sering digunakan untuk pendapatan jasa yang diterima di muka (misalnya, pembayaran yang diterima sebelum jasa diselesaikan).

Kemudian dibalik di periode berikutnya ketika jasa tersebut benar-benar dilaksanakan.

Baca juga: Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dan Cara Mencatatnya

Fungsi Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik dibuat atas dasar fungsi-fungsi tertentu. Ini dia fungsi yang dimaksud yang perlu dipahami dengan detail dan seksama:

1. Mempermudah Pencatatan Transaksi

Fungsi yang pertama adalah untuk mempermudah pencatatan transaksi. Terutama pencatatan neraca yang disusun di awal periode yang baru.

Namun tidak semua neraca bisa dibuatkan jurnal pembalik. Hanya yang berhubungan dengan jurnal penyesuaian saja.

2. Menyederhanakan Jurnal Penyesuaian

Dengan dibuatnya jurnal ini tentu proses penyusunan jurnal penyesuaian lebih sederhana. Terutama jurnal yang disusun pada periode selanjutnya.

Penyederhanaan ini penting jika ayat-ayat jurnal penyesuaian yang dibuat jumlahnya cukup banyak. Karena ada pemetaan pembukuan yang membuat riset jurnal penyesuaian lebih mudah.

3. Menghindari Kesalahan Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Fungs yang ketiga adalah untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.

Salah satu bentuk kesalahan yang dimaksud ialah adanya pencatatan jurnal yang ganda, serta pengakuan akan biaya dan pendapatan yang juga double.

Baca juga: Mengenal Jurnal Penyesuaian, Fungsi, dan Contohnya pada Bisnis

Akun Apa saja yang Harus Dibalik dalam Jurnal Pembalik?

Tidak semua akun jurnal penyesuaian bisa menggunakan jurnal pembalikan.

Namun hanya yang berpotensi memunculkan data saldo baru tetapi yang masih belum terlihat pada neraca saja.

Selain itu juga ada akun jurnal penyesuaian lainnya yang boleh diterapkan sistem jurnal pembalik. Ini dia akun-akun yang dimaksud:

1. Akun Beban yang Masih Harus Dibayarkan

Akun penyesuaian yang bisa menggunakan jurnal pembalikan yang pertama adalah akun beban yang masih harus dibayarkan.

Beban yang dimaksud adalah beban yang masih akan dikeluarkan oleh perusahaan atau badan usaha periode tertentu.

Nantinya masih memungkinkan catatan beban tersebut akan muncul di periode selanjutnya.

2. Beban yang Khusus Dibayar di muka

Akun beban yang khusus dibayar di muka maksudnya adalah akun yang sudah dibayarkan oleh perusahaan tetapi transaksinya masih belum tercatat di dalam neraca.

Sehingga tidak ada catatan tentang beban pada periode tersebut.

Kasus ini sering terjadi manakala setiap beban yang dibayarkan oleh perusahaan uangnya diambilkan dari pengeluaran yang dianggarkan pada periode tertentu.

3. Akun Pendapatan yang Masih akan Diterima Perusahaan

Akun yang harus dibuatkan jurnal ini selanjutnya adalah akun pendapatan yang masih akan diterima perusahaan.

Maksudnya penghasilan tersebut sudah diterima tetapi masih belum tercatat sebagai pendapatan usaha.

4. Pendapatan Diterima di Awal

Jika ada pendapatan perusahaan yang diterima di awal transaksi maka itu juga bisa dibuatkan jurnal pembalik. Sekalipun laporannya masih belum ditunjukkan pada pelanggan.

5. Beban Pemakaian Atas Perlengkapan

Terkadang perusahaan memasukkan peralatan-peralatan operasi sebagai beban. Jika sistem ini yang dicatat dalam jurnal penyesuaian maka juga perlu dibuatkan jurnal pembalik.

Baca juga: Beban Akuntansi: Arti, Jenis, Contoh, Perbedaannya

Transaksi yang tidak memerlukan Jurnal Pembalik

Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua akun perlu untuk masuk dalam jurnal pembalik.

Transaksi yang tidak memerlukan jurnal pembalik umumnya adalah transaksi yang tidak melibatkan penyesuaian terkait beban atau pendapatan yang dicatat di muka.

Beberapa contoh akun yang tidak memerlukan jurnal pembalik termasuk:

  • Penyusutan aset tetap: Karena penyusutan dicatat setiap periode secara teratur, jurnal pembalik tidak diperlukan.
  • Amortisasi biaya yang ditangguhkan: Seperti penyusutan, amortisasi dicatat secara teratur dan tidak memerlukan jurnal pembalik.
  • Beban yang dibayar di muka: Jika dicatat secara langsung sebagai aset saat pembayaran dan diamortisasi seiring waktu, tidak memerlukan jurnal pembalik.
  • Pendapatan diterima di muka yang dicatat langsung ke akun kewajiban: Ini tidak memerlukan jurnal pembalik, karena proses pengakuan pendapatan terjadi secara berkelanjutan tanpa membalikkan transaksi sebelumnya.

Transaksi-transaksi ini tidak melibatkan pencatatan ganda atau penyesuaian yang perlu dibalik pada awal periode berikutnya, sehingga tidak perlu menggunakan jurnal pembalik.

Baca juga: Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Penyebab, Tujuan, Prosedur, Contoh

Contoh Transaksi Jurnal Pembalik dalam Bisnis

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi jurnal pembalik serta akun yang membutuhkannya.

Maka Berikut ini akan dijelaskan tentang contoh jurnal pembalik pada bisnis. Ini penjelasan lengkapnya:

1. Beban Dibayar di Muka

Jika pada tanggal 1 Desember 2015 ada beban sewa yang dibayar di muka sebesar Rp500.000 maka jurnal pembalik dan jurnal penyesuaiannya dibuat sebagai berikut:

Jurnal (1 Desember 2015)

Beban sewa Rp500.000

Kas Rp500.000

Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2015)

Biaya sewa di bayar di muka Rp300.000

Beban sewa Rp300.000

Jurnal Pembalik

Beban sewa Rp300.000

Sewa di bayar di muka Rp300.000

2. Pendapatan Diterima di Muka

Jika pada tanggal 1 Desember 2015 perusahaan mendapatkan pendapatan sewa sebesar Rp1.500.000. Maka jurnalnya adalah:

Jurnal (1 Desember 2015)

Kas Rp1.500.000

Pendapatan sewa di muka Rp1.500.000

Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2015)

Pendapatan sewa Rp1.000.000

Sewa diterima di muka Rp1.000.000

Jurnal pembalik

Sewa diterima di muka Rp1.000.000

Pendapatan sewa Rp1.000.000

3. Beban yang Belum Dibayar

Jika pada tanggal 31 Desember 2015 ada gaji yang belum dibayar dengan dana berikut:

Gaji Karyawan pemasaran sebesar Rp1.750.000

Gaji Karyawan kantor sebesar Rp1.500.000

Jika beban tersebut akan dibayarkan pada tanggal 1 Januari 2017, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:

Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2015)

Beban gaji penjualan Rp1.750.000

Beban gaji pegawai kantor Rp1.500.000

Beban utang gaji Rp3.250.000

Jurnal pembalik (1 Januari 2016)

Utang gaji Rp3.250.000

Beban gaji pegawai penjualan Rp1.750.000

Beban gaji pegawai kantor Rp1.500.000

Jurnal

Beban gaji pegawai bagian penjualan Rp1.750.000

Beban gaji karyawan bagian kantor Rp1.500.000

Kas Rp3.250.000

4. Pendapatan yang Belum Diterima

Pada tanggal 1 Mei dan 1 November perusahaan mendapatkan pendapatan bunga sebesar Rp600.000. Maka ayat jurnal pada tahun 31 Desember 2017 adalah:

Jurnal

Piutang bunga Rp600.000

Pendapatan bunga Rp600.000

Jurnal pembalik (1 Januari 2018)

Kas Rp600.000

Piutang bunga Rp600.000

Perbedaan Jurnal Pembalik dengan Jurnal Penutup

Jurnal penutup dan jurnal pembalik memiliki perbedaan mendasar dalam siklus akuntansi.

Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun sementara seperti pendapatan dan beban.

Sehingga saldo akun tersebut menjadi nol, dan memindahkannya ke akun modal atau laba ditahan. Fungsinya adalah untuk mengakhiri periode dan memulai siklus baru.

Di sisi lain, jurnal pembalik dibuat pada awal periode baru untuk membalikkan jurnal penyesuaian sebelumnya.

Seperti beban yang masih harus dibayar atau pendapatan diterima di muka, guna menghindari pencatatan ganda dan memudahkan pencatatan transaksi berulang.

Baca juga: Cara Membuat, Fungsi, dan Contoh Jurnal Penutup

Penutup

Demikian penjelasan singkat tentang jurnal pembalik atau reverse entry. Jurnal ini opsional boleh dibuat boleh juga tidak.

Karena yang terpenting adalah laporan keuangan neraca perusahaan harus dibuat dengan detail dan sistematis.

Jika pun ingin membuatnya maka harus dibuat dengan baik serta tidak mengganggu jurnal-jurnal yang wajib.

Untuk mendapatkan laporan keuangan dengab cepat, akurat dan minim kesalahan, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap dan mudah digunakan untuk proses pembukuan usaha yang lebih efisien.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dan digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.

Memiliki fitur terlengkap seperti : pencatatan pembelian dan penjualan, penghitungan dan pelaporan pajak, rekonsiliasi bank otomatis, penghitungan gaji, multi cabang, multi gudang, multi mata uang, otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Jadikan proses pembukuan usaha lebih mudah dan optimal dengan software akuntansi terbaik yang sudah meraih Top Brand Award sejak tahun 2016 sampai saat ini, Accurate Online.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait