Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap
Aset atau harta tetap merupakan material kekayaan suatu perusahaan yang harus dijaga keberadaannya dan memaksimalkan fungsi kekayaan tersebut.
Aset tetap tersebut harus selalu dipantau agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Begitu juga dengan data-data aset tetap harus selalu dipastikan kelengkapannya untuk mengetahui harga perolehan atau acquisition cost asetnya.
Secara umum, harga perolehan didefinisikan sebagai keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh seseorang untuk memperoleh aset tetap.
Biaya ini timbul akibat adanya transaksi yang dilakukan berupa pembelian yang nantinya siap digunakan dan dioperasikan.
Singkatnya, Jumlah Harga Beli + Biaya Keseluruhan dari Transaksi Pembelian hingga Aset Siap Digunakan. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Daftar Isi
Pengertian Harga Perolehan
Bagi yang berkuliah dengan jurusan akuntansi mungkin tidak asing dengan kata harga perolehan atau dikenal dengan istilah acquisition cost.
Acquisition cost atau harga perolehan sendiri memiliki banyak versi pengertian dan definisi dari beberapa ahli maupun tokoh tokoh akuntansi.
Bagi yang penasaran dengan pengertian acquisition cost dari beberapa ahli, mari simak penjelasan dibawah ini.
1. Haryono Jusup, 2005; 155
Menurut versi Haryono Jusup mengutip dari Situs Universitas Negeri Yogyakarta, pengertian acquisition cost adalah pengeluaran keseluruhan yang dikorbankan seseorang.
Untuk mendapatkan aktiva tetap serta pengeluaran lainnya agar dapat menjadi aktiva yang siap digunakan.
Sederhananya, biaya yang dikeluarkan untuk mendapat aktiva tetap yang bisa digunakan dan diolah seseorang agar dapat menghasilkan kembali pendapatan.
2. Wit & Erhans, 2000; 82
Pendapat kedua berasal dari seorang ahli yang bernama Wit & Erhans. Keduanya mendefinisikan acquisition cost sebagai harga beli yang ditambah dengan biaya keseluruhan.
Harga tersebut dikorbankan agar memperoleh dan mempersiapkan aktiva tetap untuk dapat dioperasikan.
Sesuai dengan prinsip ekonominya bahwa aktiva tetap ini harus dicatat dan disesuaikan dengan acquisition cost.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
Cara Menghitung Harga Perolehan pada Aktiva Tetap
Acquisition cost erat kaitannya dengan aktiva tetap, seperti di dalam laporan keuangan. Hasil acquisition cost dapat diketahui ketika aset tetap di jumlahkan secara keseluruhan.
Tahukah Anda? Harga Perolehan dapat Anda ketahui dengan mudah dalam laporan keuangan yang dibuat secara otomatis ketika Anda mencatatkan keuangan bisnis di Aplikasi Akuntansi.
Untuk itu perlu diketahui pengertian dari aktiva tetap, cara menghitung acquisition cost pada aktiva tetap serta penulisannya dalam jurnal transaksi. Simak ulasan berikut ini dengan seksama.
1. Harga Perolehan pada Aktiva Tetap Pembelian Tunai
Sebelum membahas mengenai cara menghitung harga perolehan pada aktiva tetap, perlu diketahui akun-akun apa saja yang termasuk kedalam penghitungan acquisition cost.
Beberapa akun yang termasuk dalam kategori acquisition cost yaitu:
- Nilai Beli Aktiva/Harga Beli aktiva,
- Beban Angkut,
- Beban Pemasangan,
- Beban Instalasi,
- Beban Asuransi pada saat Pengangkutan,
- Beban Percobaan,
- Beban Balik Nama dan
- Beban lain-lain.
Tidak hanya akun-akunnya saja yang perlu diketahui dalam menghitung harga perolehan. Tetapi yang paling penting untuk diketahui yaitu bagaimana cara memperoleh aktiva tetap.
Aktiva tetap dapat diperoleh ketika suatu perusahaan melakukan transaksi pembelian secara tunai.
Tidak hanya itu, melakukan transaksi secara kredit juga merupakan salah satu cara memperoleh aktiva tetap.
Dalam ilmu akuntansi, aktiva tetap merupakan harta berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi serta penyediaan barang maupun jasa.
Maksud dari harta berwujud adalah harta yang telah diolah. Dan siap dipakai untuk proses operasi perusahaan yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun lamanya.
Jika melakukan transaksi secara tunai, maka harga perolehannya adalah total harga pembelian bersih. Setelah dikurangi dengan potongan tunai kemudian ditambah dengan pengeluaran.
Untuk lebih mudah dipahami, perhatikan contoh soal perhitungan acquisition cost pada pembelian tunai berikut ini.
Contoh Soal: PT Fiva membeli mesin pabrik seharga Rp 54.000.000, biaya pemasangan mesin sebesar Rp 2.543.000 serta premi asuransi sebesar Rp 600.000. Hitunglah acquisition cost . Penyelesaian:
Harga beli mesin = Rp 54.000.000
Biaya Pemasangan = Rp 2.543.000
Premi Asuransi = Rp 600.000
Harga Perolehan = Rp 57.143.000
Pencatatan transaksi dalam jurnal adalah:
Mesin Pabrik (Debit) 57.143.000
Kas (Kredit) 57.143.000
Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi Accurate Online
2. Harga Perolehan Aktiva Tetap pada Pembelian Kredit
Dalam sebuah perusahaan tentunya sering kali terjadi yang namanya pembelian kredit apabila perusahaan tersebut tidak menyediakan dana yang cukup.
Pembelian kredit merupakan transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pembayaran jangka waktu tertentu disertai dengan bunga pembelian.
Jenis bunga yang sering digunakan dalam transaksi yaitu bunga eksplisit dan implisit.
Bunga eksplisit adalah bunga yang diterapkan secara transparan dalam pembelian kredit.
Sedangkan bunga implisit adalah bunga yang belum diketahui jumlah pastinya dalam melakukan transaksi pembelian kredit.
Dalam menghitung acquisition cost transaksi bunga tidak perlu dihitung karena bunga merupakan pengorbanan dana dari pihak lain.
Baca juga: Mengenal Metode Penyusutan Aktiva Tetap dalam Akuntansi
3. Harga Perolehan Aset Tetap dengan Menggunakan Wesel Bunga
Melakukan pembelian aktiva tetap dalam jumlah yang besar akan dibayar oleh suatu perusahaan dengan tanda bukti berupa wesel tagih.
Pembeli diharuskan untuk membayar setengah harga dari pembelian atau biasa disebut dengan uang muka.
Kemudian sisanya dibayar dengan ketetapan wesel bunga dengan memperhatikan batas pembayaran wesel tersebut.
Contoh: PT Pertamina Persero membeli perlengkapan pabrik dengan harga Rp 85.000.000 secara tunai. Dengan uang muka yang diberikan senilai Rp 30.000.000. Dan sisanya akan dibayar dengan wesel berbunga 10% dalam jangka waktu satu tahun. Hitunglah perolehan aset tetapnya.
Penyelesaian:
Perlengkapan Pabrik (D) 85.000.000
Kas (Kredit) 30.000.000
Utang Wesel (Kredit) 50.000.000
Dan ketika wesel jatuh tempo, maka nominal yang harus dibayar setelah bunga ditambah dengan bunganya, jadi besar bunga wesel adalah (50.000.000 x 10%) = 5.000.000, maka jurnal penyesuaiannya,
Utang Wesel (Debit) 50.0000.000
Biaya Bunga (Debit) 5.000.000
Kas (Kredit) 55.000.000
Baca juga: Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Contoh Sederhana dan Cara Membuatnya
4. Harga Perolehan Aktiva Tetap Milik Sendiri
Kebanyakan perusahaan memilih untuk membangun sendiri aset tetapnya dengan dana yang digunakan berasal dari perusahaan itu sendiri.
Aktiva tetap yang dikelola sendiri muncul karena tidak adanya transaksi pembelian atau tidak terikat kontrak pembangunan lain.
Maka dari itu perusahaan tersebut mengalokasikan semua biaya yang akan akan dikeluarkan untuk kebutuhan perusahaan .
Biaya yang dikeluarkan perusahaan meliputi biaya bahan pokok, gaji tenaga kerja perusahaan dan biaya overhead.
Biaya overhead yang dimaksud yaitu biaya listrik, air, asuransi, perlengkapan dan peralatan pabrik.
Untuk mengalokasikan dana perlu diperhatikan pembagiannya, misalnya memisahkan antara biaya pembangunan dan biaya overhead.
5. Harga Perolehan Aktiva Tetap dengan Menerbitkan Saham
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang kepemilikannya atas nama suatu perusahaan.
Artinya, jika seseorang membeli saham perusahaan maka orang tersebut sudah menjadi pemilik perusahaan.
Nilai harga saham di pasar merupakan ukuran layaknya atas harga produk harta yang dimiliki seutuhnya.
Contoh: Tanggal 3 maret PT Mawar mengeluarkan sahamnya sebanyak 2.000 lembar, nilai parinya @9.000. Untuk membeli tanah dengan harga saham biasa @5.000. Maka perhitungan harga perolehannya yaitu:
Nominal Saham = (2.000 x 9.000 = 18.000.000)
Harga Pasar = (2.000 x 5.000 = 10.000.000)
Nilai Selisih Disagio = 8.000.000
Jurnal pencatatan transaksinya yaitu:
Tanah (Debit) 10.000.000
Disagio Saham (Debit) 8.000.000
Saham Biasa (Kredit) 18.000.000
Baca juga: Pengertian Aset: Jenis, Klasifikasi, dan Berbagai Sifatnya yang Harus Anda Ketahui
Kesimpulan
Pada dasarnya aktiva tetap dan acquisition cost merupakan suatu komponen yang sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan.
Untuk itu kedua komponen ini tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan sebuah perusahaan.
Jika dalam pengelolaan perusahaan aktiva tetap dan acquisition cost berjalan tidak beriringan maka dapat timbul masalah dalam perusahaan yang bisa menyebabkan kerugian.
Dengan menelaah pengertian dan cara menghitung harga perolehan pada aktiva tetap, akan lebih mudah dalam menjalankan suatu perusahaan.
Untuk kemudahan dalam penghitungan nilai aset dalam pembukuan, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi.
Selain lebih cepat dan mudah, menggunakan software akuntansi juga akan menurunkan risiko kesalahan pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.
Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja,
Pastikan juga software akuntansi yang Anda pilih memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan sudah teruji kehandalannya.
Salah satu software akuntansi yang bisa Anda pilih adalah Accurate Online.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software berbasis cloud buatan Indonesia yang sifat dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.
Jadikan bisnis Anda menjadi lebih mudah dengan pembukuan yang lebih baik bersama Accurate Online.
Coba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: