Rekonsiliasi bank adalah sebuah kegiatan merincikan perbedaan transaksi yang dicatatkan oleh bank dan perusahaan.
Perincian tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, mulai dari rekonsiliasi bank staffel, rekonsiliasi bank skontro, rekonsiliasi bank 4 kolom, dan rekonsiliasi bank 8 kolom.
Adapun pada kesempatan kali ini, kami akan membahas seluruh metode rekonsiliasi di atas.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bentuk bentuk rekonsiliasi bank, mari kita pahami terlebih apa itu rekonsiliasi bank dan komponen yang terdapat di dalamnya.
Daftar Isi
Apa Itu Rekonsiliasi Bank?
Rekonsiliasi bank adalah kegiatan menganalisis perbedaan transaksi yang tercatat di rekening koran dan kas saldo perusahaan.
Perincian tersebut dilakukan untuk memverifikasi dan mencocokkan catatan keuangan yang ada di perusahaan selaku nasabah, dan bank selaku pengelola transaksi keuangan.
Perusahaan setidaknya akan menghitung rekonsiliasi bank sebanyak satu kali di setiap akhir bulan.
Rekonsiliasi akan dilakukan setelah bank mengirimkan laporan berupa rekening koran, yang berisikan saldo awal kas, transaksi selama satu bulan, serta saldo akhir kas perusahaan tersebut.
Untuk mencegah risiko terburuk, perusahaan sebenarnya bisa melakukan proses rekonsiliasi lebih dari sekali setiap bulan.
Di mana perusahaan bsia mengakses informasi keuangannya melalui website bank yang tersedia.
Dengan begitu, perusahaan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesegera mungkin.
Baca juga: Contoh Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Penyebab, Tujuan, Prosedur
Komponen Rekonsiliasi Bank
Terdapat beberapa komponen yang akan muncul ketika perusahaan melakukan rekonsiliasi bank.
Di antaranya seperti setoran dalam proses (deposit in transit), cek beredar (outstanding check), dan cek kosong (non-sufficient fund check).
1. Setoran dalam Proses (Deposit in Transit)
Deposit in transit adalah kondisi ketika perusahaan telah menerima uang tunai atau cek dan sudah tercatat di pembukuan, namun belum dicatat oleh pihak bank.
Ketika hal tersebut terjadi, maka setoran tidak akan muncul pada laporan keuangan bank. Karena alasan ini lah rekonsiliasi bank dilakukan.
Umumnya, setoran dalam proses terjadi ketika data terkait penerimaan uang tunai atau cek terlambat sampai ke bank yang bersangkutan.
Sehingga, data tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam catatan hari tersebut. Selain itu, bisa juga karena perusahaan mengirimkan dana namun status dari bank masih tertunda.
2. Cek Beredar (Outstanding Check)
Outstanding check merupakan cek yang sudah tercatat di laporan keuangan perusahaan, tetapi belum tercatat di bank.
Ketika hal tersebut terjadi, maka catatan transaksi itu tidak akan muncul di laporan keuangan maupun rekening koran dari bank.
3. Cek Kosong (Non-Sufficient Fund Check)
Cek kosong adalah cek yang tidak bisa diterima bank karena saldo di dalam rekening perusahaan tidak mencukupi untuk dicairkan.
Ketika kasus ini terjadi, bank akan mengeluarkan laporan berupa nota debet dengan jumlah ketidak jujuran atau dishonored, serta saldo di dalam rekening akan dikurangi.
Untuk bisa mengeluarkan cek ini, perusahaan harus mengeluarkan biaya atau dana pemrosesan.
Baca juga: Cheque atau Cek: Pengertian, Jenis dan Bedanya Dengan Giro
Rekonsiliasi Bank Bentuk Staffel dan Rekonsiliasi Bank Bentuk Skontro
Setiap metode memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencatat perbedaan transaksi.
Rekonsiliasi Staffel menggunakan penyesuaian bertahap untuk menyesuaikan saldo.
Sementara metode Skontro mencatat perbandingan langsung dalam dua kolom antara buku kas perusahaan dan laporan bank.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Rekonsiliasi Bank Bentuk Staffel
Dalam konteks rekonsiliasi bank staffel, pendekatan yang digunakan adalah dengan mencatat setiap perbedaan secara rinci antara saldo di buku perusahaan dan saldo di laporan bank.
Selanjutnya dilakukan penghitungan penyesuaian secara bertahap (staffel) untuk mencapai saldo yang benar pada akhir periode.
2. Rekonsiliasi Bank Bentuk Skontro
Rekonsiliasi Bank 4 Kolom dan Rekonsiliasi Bank 8 Kolom
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan dan pengeluaran, serta saldo akhir biasanya dilakukan oleh auditor sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi kas.
Ketiga rincian tersebut kemudian disusun dalam kolom-kolom, baik dalam bentuk rekonsiliasi bank 4 kolom atau 8 kolom.
1. Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
Meski bernama rekonsiliasi bank 4 kolom, metode rekonsiliasi ini terdiri dari lima kolom.
Di mana 1 kolom pertama berisi keterangan transaksi dan 4 kolom lainnya berisi nominal mutasi.
Adapun jika dibandingkan dengan rekonsiliasi saldo akhir, maka rekonsiliasi bank 4 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi bank untuk saldo kas.
Oleh karena itu, prosedur pembuatan rekonsiliasi saldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Dengan kata lain, saldo akhir suatu periode akan menjadi saldo awal periode berikutnya.
Lebih jelasnya, berikut ini contoh dari bentuk rekonsiliasi bank 4 kolom.
2. Rekonsiliasi Bank 8 Kolom
Sementara itu, metode rekonsiliasi bank 8 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.
Adapun rekonsiliasi bank 8 kolom sebenarnya berisi 9 kolom.
Di mana 1 kolomnya berupa keterangan transaksi yang dilakukan selama periode tertentu, sedangkan 8 kolom lainnya berisi nominal dari transaksi keuangan perusahaan.
Rekonsiliasi bank 8 kolom sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rekonsiliasi bank 4 kolom.
Hanya saja, rekonsiliasi bank 8 kolom cenderung lebih kompleks dan setiap kolom utama yang berisi saldo akhir, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir periode berikutnya, terbagi lagi atas kolom catatan yang berasal dari bank dan perusahaan.
Berikut ini contoh dari rekonsiliasi bank 8 kolom.
Baca juga: Bagaimana Cara Melakukan Rekonsiliasi Bank? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Penutup
Semoga penjelasan bentuk bentuk rekonsiliasi bank ini dapat memberikan gambar secara lebih mendetail untuk melihat perbedaan di antara catatan transaksi dari bank dengan catatan laporan keuangan perusahaan Anda.
Proses rekonsiliasi bank perlu dilakukan secara mendetail untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, yang bahkan bisa berakibat fatal terhadap laporan keuangan periode berikutnya.
Untuk itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis, termasuk laporan rekonsiliasi bank.
Berbagai fitur juga tersedia secara lengkap dan akan meningkatkan efisiensi bisnis Anda secara keseluruhan.
Tertarik untuk menggunakannya? Jika iya, silahkan klik banner di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.