Apa yang Dimaksud dengan SAK EMKM? Ini Penjelasan dan Contohnya!
Saat ini, di Indonesia sudah terdapat standar laporan keuangan khusus untuk UMKM atau UKM.
Nah, standar laporan tersebut dikenal dengan SAK EMKM atau Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah.
Pada dasarnya, SAK EMKM adalah standar yang dibuat dan telah disahkan langsung oleh Dewan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Alasan dibuatnya SAK EMKM adalah karena banyak pelaku bisnis UKM atau UMKM yang belum mengetahui cara membuat laporan keuangan yang baik.
Lantas, apa itu SAK EMKM? Bagaimana cara membuatnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang SAK EMKM di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu SAK EMKM?
Sebenarnya, akuntansi telah mempunyai standar internasional yang diberlakukan di berbagai negara, seperti IFRS dan GAAP.
Untuk di Indonesia sendiri, IAI sudah meresmikan pelaporan keuangan khusus untuk para pelaku UMKM yang dikenal SAK EMKM.
SAK EMKM adalah standar akuntansi yang dirancang khusus untuk entitas bisnis berskala mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
Tujuan dibuatnya standarisasi ini adalah sebagai upaya untuk mendukung perkembangan dan juga pertumbuhan UMKM, serta berguna juga dalam membuat laporan keuangan untuk UMKM yang merasa sulit dalam mencatat dan membuat laporan keuangan.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam kesimpulan buku SAK EMKM DK10.
Entitas yang termasuk ke dalam ruang lingkup dari SAK EMKM adalah entitas yang sudah mampu memenuhi semua kriteria ataupun karakteristik yang telah dijelaskan di Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2008.
Syarat tersebut adalah bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dikuasai, dimiliki, ataupun menjadi bagian, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dari usaha menengah ataupun usaha besar.
Lalu, seperti yang telah dijelaskan dalam Pasal 35 UU No. 20 Tahun 2008, yakni perusahaan yang tidak mempunyai dan atau menguasai UMKM mitra usahanya.
Baca juga: Standar Akuntansi Keuangan: Pengertian dan Jenis Standar Akuntansi di Indonesia
Fungsi dan Manfaat SAK EMKM
1. Sederhana dan Mudah Dipahami
SAK EMKM dirancang dengan kesederhanaan sehingga dapat dengan mudah dipahami dan diterapkan oleh pemilik usaha kecil dan menengah yang mungkin tidak memiliki latar belakang akuntansi yang kuat.
2. Penyajian Laporan Keuangan yang Sesuai
SAK EMKM membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar, meskipun sederhana.
Hal ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan usaha mereka.
3. Kemudahan Akses Kredit
Dengan adanya laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK EMKM, pelaku usaha dapat lebih mudah memperoleh akses kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya, karena laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai dasar evaluasi.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan SAK EMKM memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Baca juga: Standar Akuntansi ETAP: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Contohnya
Penyajian Laporan Keuangan sesuai EMKM
Seperti yang telah dijelaskan dalam buku SAK EMKM di bab 3.9, laporan keuangan UMKM setidaknya harus terdiri dari
- laporan posisi keuangan di akhir periode,
- laporan laba rugi selama periode berjalan, dan
- catatan atas laporan keuangan yang di dalamnya berisi tambahan serta rincian beberapa pos tertentu yang berkaitan.
Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Laporan Posisi Keuangan
Seperti yang dijelaskan dalam buku SAK EMKM di bab 4.1, laporan posisi keuangan UMUM harus menyajikan informasi terkait aset, liabilitas, dan juga ekuitas entitas di akhir periode laporan.
Di dalam bab 4.2, laporan posisi keuangan entitas bisa mencakup beberapa pos, yaitu pos piutang, kas dan setara kas, aset tetap, persediaan, utang bank, utang usaha, dan ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Di dalam buku SAK EMKM bab 5.1, entitas UMKM harus menyajikan laporan laba rugi yang merupakan performa keuangan entitas dalam suatu periode.
Di dalam bab 5.2, laporan laba rugi entitas bisa mencakup tiga pos utama, yaitu beban keuangan, pendapatan, dan beban pajak.
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
Dalam buku SAK EMKM bab 6.1, telah diatur prinsip yang menjadi dasar informasi yang bisa disajikan dalam membuat catatan atas laporan keuangan dan cara penyajiannya.
Di dalam bab 6.2, catatan atas laporan keuangan UMKM ini mencakup:
- Ikhtisar kebijakan akuntansi
- Pernyatan dari entitas bahwa laporan keuangannya sudah disusun berdasarkan SAK EMKM
- Informasi tambahan dan juga rincian pos tertentu yang didalamnya menjelaskan transaksi penting dan juga material, sehingga akan sangat berguna untuk pihak pengguna dalam memahami laporan.
Di dalam standar akuntansi keuangan telah dijelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan perusahaan yang berguna untuk sejumlah besar pengguna dalam mengambil suatu keputusan bisnis.
Baca juga: SAK Adalah Standar Akuntansi yang Harus Diterapkan Oleh Perusahaan, Ini Penjelasannya!
Contoh Laporan Keuangan Sesuai SAK EMKM
Berikut ini adalah contoh laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK EMKM, yang mencakup laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan Posisi Keuangan sesuai SAK EMKM
Untuk laporan posisi keuangan di dalam entitas UMKM pun hampir sama dengan entitas bisnis lainnya, yang mana harus dibuat dan diterbitkan pada setiap akhir periode akuntansi.
Informasi didalamnya mencakup sumber daya ekonomi milik perusahaan, utang, dan sumber pendanaan untuk bisa memperoleh sumber daya ekonomi tersebut.
Berikut ini adalah contoh laporan posisi keuangan UMKM berdasarkan SAK EMKM:
2. Laporan Laba Rugi sesuai SAK EMKM
Laporan laba rugi untuk UMKM harus merinci akun beban keuangan, akun pendapatan dan juga beban pajak.
Sederhananya, laporan ini akan merangkum total pendapatan dan pengeluaran yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Berikut ini adalah laporan laba rugi UMKM yang sesuai dengan SAK EMKM
3. Catatan Atas Laporan Keuangan sesuai SAK EMKM
Baca juga: Apa Perbedaan PSAK dan IFRS dalam Dunia Akuntansi?
Perbedaan SAK EMKM dengan Standar Akuntansi Lainnya
Terdapat beberapa perbedaan antara SAK EMKM dengan SAK ETAP maupun SAK UMUM, berikut kami simpulkan beberapa perbedaannya:
1. Tujuan dan Sasaran Pengguna
- SAK EMKM dirancang khusus untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang tidak memiliki kewajiban akuntabilitas publik dan laporan keuangannya ditujukan terutama untuk pemilik usaha, kreditur, dan pihak-pihak lain yang tidak memerlukan laporan keuangan yang terlalu kompleks.
- SAK ETAP digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang lebih besar dari EMKM namun tetap tidak sebesar perusahaan yang mengikuti SAK Umum. Misalnya, perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek atau yang tidak diwajibkan untuk melaporkan keuangan kepada publik.
- SAK Umum diperuntukkan bagi entitas yang memiliki kewajiban akuntabilitas publik, seperti perusahaan terbuka, dan digunakan untuk tujuan yang lebih luas, termasuk investor, regulator, dan masyarakat umum.
2. Kompleksitas Laporan Keuangan
- SAK EMKM menekankan pada kesederhanaan dan kemudahan dalam pelaporan keuangan, sehingga tidak memerlukan penyusunan laporan yang terlalu detail atau kompleks.
- SAK ETAP memiliki persyaratan yang lebih kompleks dibandingkan SAK EMKM namun tetap lebih sederhana dibandingkan SAK Umum. ETAP tetap memerlukan penyusunan laporan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, tetapi dengan pengungkapan yang lebih sederhana.
- SAK Umum mengikuti standar internasional dengan tingkat detail dan kompleksitas yang tinggi, mencakup berbagai pengungkapan dan catatan yang diperlukan oleh IFRS.
3. Pengungkapan dan Penyajian
- SAK EMKM mengharuskan penyajian laporan keuangan yang lebih sederhana dan sedikit pengungkapan dibandingkan SAK ETAP dan SAK Umum.
- SAK ETAP mengharuskan lebih banyak pengungkapan dibandingkan SAK EMKM namun tetap dalam batasan yang sederhana untuk perusahaan tanpa akuntabilitas publik.
- SAK Umum memiliki banyak pengungkapan dan persyaratan yang lebih ketat, mengikuti standar yang diterapkan secara internasional.
4. Kompleksitas Pengakuan dan Pengukuran
- SAK EMKM menggunakan prinsip pengukuran yang sederhana, tanpa melibatkan terlalu banyak estimasi kompleks atau penyesuaian yang rumit.
- SAK ETAP masih menggunakan pendekatan yang sederhana dalam pengakuan dan pengukuran, tetapi lebih mendalam dibandingkan SAK EMKM.
- SAK Umum menggunakan pengukuran dan pengakuan yang lebih kompleks, sesuai dengan standar internasional yang mencakup berbagai metode penilaian seperti nilai wajar dan amortisasi.
Baca juga: PSAK Adalah: Berikut Pengertian Lengkap, Sejarah dan Jenisnya
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang Apa yang dimaksud dengan SAK EMKM, lengkap dengan pengertian dan contoh SAK EMKM.
Namun, bila Anda masih kesulitan atau tidak memiliki waktu untuk membuat laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi ini akan menyajikan laporan laba rugi, laporan neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan lebih dari 200 jenis laporan keuangan lainnya, yang sesuai dengan standarisasi keuangan SAK EMKM untuk bisnis UMKM Anda.
Selain itu, aplikasi yang telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis di Indonesia ini juga akan telah dilengkapi dengan berbagai fitur bisnis luar biasa yang akan mempermudah Anda dalam mengelola persedian, melakukan penjualan dan pembelian, menyelesaikan administrasi perpajakan dan masih banyak lagi.
Masih ragu dengan Accurate Online? Silahkan coba dulu selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.