Apa itu Customer Retention Rate? Ini Pengertian dan 3 Cara Mudah dalam Menentukannya
Sebagian dari Anda mungkin masih awam tentang istilah customer retention rate.
Sebenarnya, customer retention rate adalah tingkatan atau rata-rata jumlah para pelanggan lama yang tetap bertahan dalam membeli setiap produk atau layanan jasa Anda.
Istilah yang satu ini seringkali digunakan oleh para pebisnis ataupun para pengusaha, karena customer retention rate memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan dan kemajuan bisnis.
Penasaran ingin mengetahui lebih dalam tentang customer retention rate dan peran pentingnya untuk para pebisnis?
Tenang, karena kami sudah merangkum berbagai hal yang harus Anda ketahui tentang customer retention rate di bawah ini.
Daftar Isi
Apa itu Customer Retention?
Customer retention adalah suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan para pelanggan lama agar mereka tetap mau membeli produk yang Anda tawarkan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau mendapatkan profit.
Tentunya hal ini berbeda dengan membuat seorang prospek terhadap pelanggan. Karena, customer retention rate lebih cenderung mempertahankan pelanggan lama.
Secara lebih intens, Marketing Insider Group menjelaskan bahwa customer retention rate adalah penilaian yang menampilkan hal terkait upaya pemasaran dan usaha layananan pelanggan Anda, apakah hanya membakar-bakar uang saja atau justru semakin memperkuat bisnis Anda.
Dengan menggunakan taktik customer retention yang baik, maka Anda bisa menjalin hubungan yang erat dengan berbagai pelanggan. Pada akhirnya, akan terbentuk pelanggan setia atau customer loyalty pada produk Anda.
Bila mereka sudah menjadi pelanggan setia, maka peluang mereka untuk menyebarkan kabar baik tentang produk Anda pada orang-orang terdekatnya akan menjadi semakin besar.
Sehingga, pelanggan tersebut secara tidak langsung sudah mempromosikan produk Anda secara sukarela.
Baca juga: Cara Meningkatkan Customer Retention Rate di Bisnis
Peran Penting Customer Retention untuk Bisnis
Customer retention memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis.
Karena, mempertahankan pelanggan yang sudah ada akan secara tidak langsung mampu menghemat biaya pengeluaran pada bisnis Anda.
Masih berdasarkan laman Crazy Egg, mempertahankan pelanggan yang sudah ada akan jauh lebih mudah daripada mendapatkan pelanggan baru.
Hal tersebut bisa dilihat dari kemungkinan Anda untuk bisa menjual produk barang atau layanan jasa yang Anda tawarkan.
Bila Anda menjualnya pada pelanggan lama, maka minimal ada kemungkinan 40% produk barang atau layanan yang Anda tawarkan bisa terjual.
Tentunya hal tersebut berbeda pada pelanggan baru, Anda harus mengubah pikiran mereka untuk membeli produk Anda.
Mengubah pikiran seseorang untuk mau membeli produk Anda akan memerlukan waktu yang lebih lama. Nah, disinilah kelebihan utama dari customer retention.
Lebih dari itu, pelanggan lama juga akan menghabiskan sekitar 31% lebih banyak dari setiap pelanggan baru saat Anda menawarkan produk atau layanan baru.
Berdasarkan data tersebut, tentunya Anda harus bisa membangun customer retention rate yang baik agar bisa memperoleh keuntungan yang melimpah dari bisnis Anda.
Baca juga: Pengertian Customer Creation dan 10 Cara Ampuhnya
Cara Menghitung Customer Retention Rate
Customer Retention Rate (CRR) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur persentase pelanggan yang dipertahankan oleh bisnis dalam periode waktu tertentu.
Menghitung CRR membantu bisnis memahami seberapa baik mereka menjaga pelanggan tetap setia dan puas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung CRR:
1. Tentukan Periode Waktu:
Pilih periode waktu yang relevan untuk perhitungan. Ini bisa bulanan, kuartalan, tahunan, atau sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
2. Identifikasi Jumlah Pelanggan di Awal Periode (S):
Hitung jumlah pelanggan yang dimiliki bisnis pada awal periode yang dipilih.
3. Hitung Jumlah Pelanggan yang Didapatkan selama Periode (N):
Hitung jumlah pelanggan baru yang didapatkan selama periode waktu yang dipilih.
4. Hitung Jumlah Pelanggan yang Tersisa pada Akhir Periode (E):
Hitung jumlah pelanggan yang masih aktif atau tersisa pada akhir periode.
5. Gunakan Rumus CRR:
CRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Rumus Retention Rate = {(E-N) ÷ S} x 100
Contoh Cara Mengukur Retention Rate:
Misalkan Anda ingin menghitung CRR untuk kuartal pertama tahun ini:
- Jumlah pelanggan di awal kuartal (S) = 1000 pelanggan
- Jumlah pelanggan baru yang didapatkan selama kuartal (N) = 200 pelanggan
- Jumlah pelanggan di akhir kuartal (E) = 950 pelanggan
Masukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus:
Retention Rate = {(950-200) ÷ 1000} x 100
= 0.75 x 100 = 75%
Dengan CRR 75%, berarti bisnis Anda berhasil mempertahankan 75% dari pelanggan yang ada di awal periode hingga akhir periode.
Metrik ini sangat penting untuk mengevaluasi efektivitas strategi retensi pelanggan Anda dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Baca juga: Customer Satisfaction: Faktor, Manfaat, Tujuan, Caranya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang customer retention rate. Secara umum, customer retention rate adalah suatu hal yang harus bisa Anda kuasai untuk bisa mengembangkan bisnis.
Namun, ada satu hal lagi yang tidak boleh Anda lewatkan, yaitu mengelola keuangan dengan baik dan membuat laporan keuangan secara tepat.
Bila Anda kesulitan untuk melakukannya, maka #lebihbaik jika Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Kenapa? Karena aplikasi ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara tepat dan akurat, sehingga akan memudahkan Anda dalam mengelola keuangan.
Selain itu, Accurate Online juga mampu memudahkan Anda dalam mengelola penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang di gudang, menyelesaikan urusan perpajakan, dan masih banyak lagi. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.
Tertarik dengan Accurate Online? Tenang, karena Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.