Apa itu Industrialisasi? Ini pengertian, Faktor dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pada mulanya, industrialisasi terjadi di abad pertengahan ke 18 sampai abad 19 di Eropa serta di amerika. Industrualisasi ini bermula dari adanya revolusi industri yang terjadi di Inggirs pada abad pertengahan ke-18, yang juga ditandakan dengan adanya penemuan mesin uap.
Setelahnya, terjadi suatu perkembangan yang besar pasca Perang Dunia II yang menjadi semakin berembangnya imlu pengetahuan dan teknologi. Berbagai penemuan baru tersebut mendorong kegiatan ekonomi industri dan juga manufaktur menjadi kian pesat.
Nah, pada kesempatan kali ini mari kita mengenal bersama tentang industrialisasi, faktor dan dampaknya bagi perekonomian.
Pengertian Industrialisasi
Berdasarkan laman Wikipedia, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial suatu negara atau wilayah ke arah pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur. Di dalamnya akan melibatkan pergeseran dari perekonomian yang didominasi oleh sektor pertanian atau agraris menuju sektor industri dan manufaktur yang lebih berkembang.
Proses di dalamnya akan melibatkan pengenalan teknologi baru, penggunaan mesin dan peralatan mekanis, pengorganisasian produksi massal, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Dalam konteks ini, sektor industri dan manufaktur menjadi tulang punggung perekonomian negara dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan nasional.
Industrialisasi seringkali juga disertai dengan urbanisasi, yaitu migrasi penduduk dari desa ke kota untuk bekerja di sektor industri yang berkembang pesat. Hal ini mengubah struktur sosial masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan membawa perubahan dalam pola kehidupan dan budaya.
Tujuan dari industrialisasi adalah untuk mencapai kemajuan ekonomi dan meningkatkan standar hidup masyarakat. Dalam prosesnya, negara atau wilayah biasanya mengalami transformasi dari negara agraris menjadi negara industri yang memiliki sektor manufaktur yang kuat dan berdaya saing.
Namun, industrialisasi juga dapat memiliki dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan akibat polusi industri, perubahan sosial yang cepat, kesenjangan sosial antara pekerja industri dan petani, serta masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Oleh karena itu, penting untuk melibatkan perencanaan yang baik dan mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan dalam proses ini.
Baca juga: Pengertian Business Blueprint dan 5 Tahapan Mudah dalam Membuatnya
Faktor Pendorong Terjadinya Industrialisasi
Terdapat beberapa faktor pendorong yang dapat mendorong proses industrialisasi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi industrialisasi:
1. Ketersediaan Sumber Daya Alam
Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, seperti tambang mineral, sumber energi (misalnya minyak bumi, gas alam), dan bahan baku industri lainnya, dapat mendorong perkembangan sektor industri. Negara atau wilayah yang memiliki akses mudah dan berkelanjutan terhadap sumber daya ini dapat memanfaatkannya untuk kepentingan industri.
2. Infrastruktur yang Memadai
Ketersediaan infrastruktur yang baik, seperti jaringan transportasi (jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara), listrik, telekomunikasi, dan fasilitas pendukung lainnya, menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi. Infrastruktur yang memadai memungkinkan aliran barang dan jasa yang lancar serta mendukung efisiensi dalam produksi dan distribusi.
3. Tenaga Kerja Terampil
Ketersediaan tenaga kerja terampil dan terlatih sangat penting dalam proses industrialisasi. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknis dan keahlian khusus dalam industri tertentu dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja juga merupakan faktor penting dalam pengembangan industri.
4. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan industri menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi.
Langkah-langkah seperti pengurangan hambatan perdagangan, penyediaan insentif fiskal dan pajak, perlindungan hak kekayaan intelektual, pengembangan lembaga keuangan untuk mendukung investasi, dan stabilitas kebijakan dapat memberikan dorongan bagi sektor industri.
5. Inovasi dan Teknologi
Kemajuan dalam inovasi dan teknologi menjadi faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Adopsi teknologi baru, pengembangan riset dan pengembangan, serta investasi dalam teknologi modern dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri.
Kolaborasi antara sektor industri, universitas, dan lembaga riset juga dapat mendukung pengembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri.
6. Pasar yang Berkembang
Adanya pasar yang berkembang dan permintaan yang kuat untuk produk industri merupakan faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Pasar domestik yang besar atau akses ke pasar internasional yang luas dapat memberikan insentif bagi pengembangan sektor industri.
Kombinasi faktor-faktor ini dapat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam mendorong proses industrialisasi. Setiap negara atau wilayah mungkin memiliki kombinasi faktor yang berbeda dalam konteks mereka sendiri.
Baca juga: Mengenal Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia Berdasarkan Sektornya
Dampak Positif Industrialisasi
Industrialisasi memiliki sejumlah dampak positif yang dapat mempengaruhi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa dampak positif utama dari proses yang terdapat di dalamnya:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Industrialisasi dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dengan berkembangnya sektor industri dan manufaktur, negara atau wilayah dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saingnya. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan pendapatan nasional, peningkatan investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
2. Penciptaan Lapangan Kerja
Seiring dengan pertumbuhan sektor industri, industrialisasi dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Pabrik-pabrik, perusahaan manufaktur, dan sektor pendukung lainnya membutuhkan tenaga kerja untuk berbagai posisi dan keterampilan.
Dengan adanya lapangan kerja yang lebih banyak, maka proses di dalamnya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Peningkatan Standar Hidup
Dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja, industrialisasi dapat meningkatkan standar hidup masyarakat.
Industri yang berkembang menyediakan akses ke produk-produk dan layanan yang lebih banyak, termasuk barang konsumsi, perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan infrastruktur publik lainnya. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan aksesibilitas bagi banyak orang.
4. Inovasi Teknologi
Proses ini mampu mendorong inovasi teknologi yang dapat membawa perubahan dan kemajuan dalam berbagai sektor. Adopsi teknologi baru dan pengembangan inovasi dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan menciptakan peluang baru.
Dalam jangka panjang, inovasi teknologi dapat mendorong pengembangan industri yang lebih maju dan berkelanjutan.
5. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Industrialisasi seringkali disertai dengan pengembangan infrastruktur yang mendukung, seperti jaringan transportasi yang lebih baik, listrik yang lebih andal, dan fasilitas pendukung lainnya.
Hal ini dapat menghubungkan wilayah yang sebelumnya terisolasi, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pengembangan wilayah yang lebih merata.
6. Diversifikasi Ekonomi
Dengan adanya sektor industri yang berkembang, negara atau wilayah dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian atau sektor ekonomi lain yang rentan terhadap fluktuasi harga dan kondisi alam.
Diversifikasi ekonomi melalui industrialisasi dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih besar dan mengurangi risiko yang terkait dengan sektor tunggal.
Namun, penting untuk diingat bahwa dampak positif di dalamnya juga harus diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan, perlindungan hak pekerja, dan kesetaraan sosial. Dalam hal ini, pengelolaan yang bijaksana dan kebijakan yang tepat perlu diterapkan.
Baca juga: Organisasi Nirlaba: Pengertian, Ciri-cirinya, dan Contohnya di Indonesia
Dampak Negatif Industrialisasi
Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, ada juga beberapa dampak negatif yang terkait dengan proses ini, yaitu:
1. Polusi Lingkungan
Proses ini seringkali menyebabkan polusi lingkungan yang dapat merusak ekosistem, mencemari udara, air, dan tanah. Industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan menciptakan limbah industri dapat menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Polusi ini dapat menyebabkan perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan masalah kesehatan masyarakat.
2. Urbanisasi yang Tidak Terkendali
Industrialisasi seringkali menyebabkan migrasi besar-besaran dari daerah pedesaan ke kota-kota yang berkembang pesat. Hal ini dapat menyebabkan urbanisasi yang tidak terkendali dengan pertumbuhan populasi yang cepat.
Infrastruktur kota mungkin tidak dapat menangani tekanan yang tinggi, seperti kekurangan perumahan, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan kekurangan fasilitas sosial yang memadai.
3. Kesenjangan Sosial dan Ketimpangan Ekonomi
Industrialisasi tidak selalu memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat. Kadang-kadang, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi dapat meningkat sebagai akibat dari industrialisasi.
Pekerja di sektor industri mungkin menghadapi kondisi kerja yang buruk, upah rendah, dan kurangnya perlindungan sosial. Sementara itu, kelompok masyarakat lainnya mungkin tidak dapat mengakses kesempatan kerja dan manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh industrialisasi.
4. Gangguan Sosial dan Perubahan Budaya
Industrialisasi dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya yang cepat dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional, struktur sosial, dan pola kehidupan masyarakat dapat terganggu atau berubah akibat pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri.
Perubahan ini dapat menimbulkan ketegangan, konflik, dan kesulitan dalam penyesuaian sosial.
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam beberapa kasus, sektor industri dapat menyebabkan risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Industri yang menggunakan mesin dan peralatan berat, bahan kimia berbahaya, atau operasi yang berisiko tinggi dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja, cedera, dan masalah kesehatan pekerja.
Kurangnya standar keselamatan kerja yang memadai dan perlindungan pekerja dapat menjadi dampak negatif dari industrialisasi.
Penting untuk diingat bahwa dampak negatif di dalamnya ini dapat dikurangi atau dikelola melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif.
Baca juga: PT (Perseroan Terbatas): Pengertian PT, Jenis, Ciri-ciri, dan Unsur-unsurnya
Penutup
Jadi, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial menuju pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur.
Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, seperti pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan standar hidup, inovasi teknologi, dan pengembangan infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak negatif.
Dampak negatif tersebut meliputi polusi lingkungan, urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi, gangguan sosial dan perubahan budaya, serta masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola dampak negatif tersebut melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif.
Nah, seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan manufaktur semakin menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Untuk itu, di tengah maraknya persaingan global, perusahaan manufaktur harus terus melakukan inovasi. Bukan hanya produk, namun juga operasional produksi.
Nah, saat ini sudah banyak sistem manufaktur yang mampu membantu mengelola dan juga mengefisiensikan bisnis Anda, sistem tersebut adalah Accurate Online.
Software akuntansi dan bisnis ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang bisa diakses secara realtime dimanapun Anda berada.
Selain itu, di dalamnya juga Anda bisa lebih mudah dalam mengelola kegiatan ataupun proses manufaktur Anda secara lebih efektif dan efisien.
Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia