Untuk Anda yang saat ini sedang menjalankan suatu bisnis atau usaha, pasti Anda sudah sangat akrab dengan istilah barang homogen atau barang heterogen.
Barang homogen adalah suatu barang atau jasa yang tidak mempunyai karakteristik atau tidak bisa dibedakan dengan barang yang sama.
Sementara itu, barang heterogen adalah barang atau jasa yang fungsinya sama, namun berbeda dalam hal ukuran, kemasan dan bentuk.
Sebagai pebisnis, Anda pastinya menginginkan produk Anda dibeli oleh banyak orang, terlepas dari apapun kategori yang Anda jual.
Semakin banyak pelanggan yang rutin berbelanja produk Anda, maka akan semakin banyak juga keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Tapi untuk bisa memperoleh kepercayaan dan juga kesetiaan dari pelanggan, Anda memerlukan waktu dan juga usaha yang lebih.
Usaha yang Anda lakukan tidak hanya boleh berhenti hingga pelanggan membeli barang saja, tapi Anda harus berusaha agar mereka bersedia melakukan pembelian ulang di masa depan.
Bagi para pelanggan, percaya pada suatu brand bukanlah suatu hal yang mudah.
Untuk bisa menjadi brand terpercaya dan unggul, pelanggan akan menilai harga, kualitas produk dan keunggulan yang ditawarkan oleh produk itu sendiri.
Lantas, apa gunanya membedakan barang homogen dan barang heterogen? Tenang, kami sudah merangkum jawabannya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Barang Homogen dan Barang Heterogen
Ketika kita membicarakan kegiatan pasar, maka di dalamnya akan berkaitan erat dengan diferensiasi produk.
Itu artinya, dalam kegiatan perekonomian, berbagai produk yang beredar atau dijual di tengah-tengah masyarakat bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
Secara umum, seluruh produk yang akan diperjualbelikan mempunyai sifat homogen dan heterogen.
Apa itu Barang Heterogen?
Dilansir dari laman Study, pengertian barang heterogen adalah produk barang atau jasa yang mempunyai ciri khasnya tersendiri dan nilai yang berbeda daripada produk lain.
Karena itu, barang ini mempunyai nilai yang lebih di mata pelanggan, sehingga tingkat loyalitas pelanggan akan cenderung lebih tinggi.
Perlu Anda ketahui bahwa loyalitas pelanggan pada produk heterogen lebih bersifat subjektif.
Itu artinya, keunikan produk yang ditawarkan di dalamnya bisa membedakan persepsi antar setiap pelanggan.
Untuk itu, walaupun terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan strategi marketing yang sama dengan perusahaan lain, tapi sudut pandang pelanggan atas produk heterogen akan tetap berbeda.
Berbagai yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam membeli barang heterogen adalah:
- nama brand,
- tampilan fisik antar produk yang sama,
- adanya jaminan garansi,
- ukuran produk dan
- juga saluran distribusi.
Berbagai hal tersebut membuat perusahaan berlomba-lomba dalam menawarkan nilai yang lebih melalui keunikan produk yang berbeda.
Beberapa produk heterogen tertentu dengan kualitas premium akan memasang harga tinggi agar sebanding dengan kualitas produknya.
Dengan harga yang tinggi ini, keuntungan yang diperoleh pin nantinya akan lebih tinggi, sehingga akan berdampak pada arus kas masuk di dalam laporan laba rugi.
Umumnya, produk heterogen ini akan masuk ke dalam pasar tidak sempurna.
Baca juga: Mengetahui Secara Lengkap Apa Itu Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Lalu, Apa itu Barang Homogen?
Dilansir dari laman Mbaskool, yang dimaksud dari barang homogen adalah produk barang atau jasa yang tidak mempunyai ciri khas dan tidak bisa dibedakan dengan produk atau jasa yang sama.
Sederhananya, produk homogen mempunyai sifat yang sama dengan produk lain, sehingga sangat sulit untuk dibedakan.
Umumnya, produk barang homogen ini terdapat di pasar yang berjenis oligopoli.
Dalam industri tambang, contoh barang homogen ini adalah alumunium, tembaga, semen, timbal, bijih besi, dan lain sebagainya.
Sedangkan dari komoditas pangan, contoh dari barang homogen adalah beras, gula, susu, jagung, gandum, kedelai, dan lain-lain.
Satu hal yang membedakan barang homogen antara yang satu dengan yang lainnya ada pada kemasan dan cara pemasarannya.
Tanpa adanya hal tersebut, barang homogen yang sama akan sulit sekali untuk dibedakan.
Barang homogen mampu memberikan dampak yang besar pada persaingan dagang, harga pasar, dan cara perusahaan dalam memasarkannya.
Untuk itu, jangan heran jika masyarakat kurang memiliki minat yang besar dalam melakukan pembelian ulang pada barang homogen.
Karena hampir tidak mempunyai nilai pembeda atau keunikan tertentu dari produk yang dijual. Akibatnya adalah sulitnya membentuk loyalitas konsumen.
Dengan minimnya loyalitas konsumen tersebut, maka mereka akan sangat mudah sekali untuk beralih pada produk lain yang sama.
Baca juga: Mengetahui Pengertian Pasar Oligopoli, Ciri-ciri, Contoh, dan Jenisnya
Karakteristik Barang Homogen
Salah satu karakteristik dari barang homogen adalah terjadinya persaingan antar setiap produsen secara tidak sehat.
Selain itu, barang homogen pun hanya akan memberikan keuntungan pada satu pihak saja, yakni produsen.
Nah, beberapa karakteristik lain dari barang homogen adalah sebagai berikut:
1. Produk Hadir di Pasar Persaingan Sempurna
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pada persaingan yang tidak sempurna, produk yang beredar di masyarakat mempunyai perbedaan yang mencolok.
Sedangkan pada pasar persaingan monopolistik, akan sangat sedikit sekali perbedaannya, seperti iklan, kemasan, atau strategi non-harga yang lainnya.
2. Produk Mensubstitusi Secara Sempurna
Karena secara fisik barang homogen itu sama, maka kepuasan yang diberikan pun akan sama. Contohnya seperti produk susu, jagung, dan kedelai.
Walaupun produsennya bisa berasal dari beberapa perusahaan, namun tanpa adanya kemasan produk, maka produk tersebut akan sangat sulit untuk dibedakan.
Baca juga: Pasar Monopolistik: Ciri, Contoh, Kelebihan, Kekurangan
3. Tidak Adanya Loyalitas Konsumen
Karena sama persis, maka tidak ada alasan bagi pelanggan untuk lebih menyukai satu produk atas produk yang lainnya.
Pelanggan bisa secara cepat pindah ke produk lain saat suatu perusahaan meningkatkan harga jual produknya.
4. Produsen Menetapkan Harga Pasar Sebagai Harga Jual Produk
Barang homogen akan membuat perusahaan tidak mempunyai kekuatan pasar dalam menetapkan harga di atas harga pasar yang ada.
Baca juga: Contoh Barang Substitusi: Jenis, Ciri, Perbedaannya
Dampak dan Peran Barang Homogen
Berikut ini adalah beberapa imbas atau dampak dari adanya barang homogen:
1. Harga menjadi satu-satunya hal penting dalam persaingan pasar
Pihak produsen akan berusaha keras untuk mendominasi pasar agar bisa meningkatkan volume penjualannya.
2. Karena produk yang dijual sama, maka biaya peralihan pun akan rendah
Pelanggan hanya akan melihat harga sebagai satu-satunya alasan mereka dalam membeli produk.
Bila perusahaan meningkatkan harga jual produknya, maka pelanggan akan beralih ke kompetitor.
3. Skala ekonomi akan menjadi hal yang sangat penting
Hal tersebut karena perusahaan mengandalkan produksi massal agar bisa menghasilkan produk yang telah terstandarisasi.
4. Hadirnya praktik kolusi antar setiap produsen
Kemungkinan terburuk dari adanya barang homogen adalah terjadinya kolusi, baik itu secara eksplisit ataupun implisit.
Hal tersebut dikarenakan pasar oligopoli hanya mempunyai sedikit pemain saja.
Baca juga: Barang Komplementer: Ciri-ciri, 10 Contoh, Perbedaannya
Contoh Barang Homogen
Berikut ini adalah beberapa contoh barang homogen yang bisa ditemukan secara mudah di dalam kehidupan sehari-hari kita:
1. Industri Rokok
Walaupun saat ini regulasi yang mengatur pengendalian penjualan dan peredaran rokok semakin ketat.
Namun industri ini adalah salah satu barang homogen yang tidak bisa dijauhkan oleh masyarakat.
Terdapat banyak sekali jenis rokok yang bisa dipilih oleh masyarakat. Dalam urusan harga, setiap rokok tentunya berbeda-beda, sesuai dengan kualitas yang ditawarkannya.
2. Industri Kendaraan Bermotor
Dewasa ini, sudah banyak sekali jenis merek dan jenis kendaraan motor yang bisa masyarakat pilih.
Hasilnya adalah terjadi peta persaingan yang sangat ketat di dalam industri ini.
Setiap brand kendaraan bermotor berlomba dalam menawarkan karakteristik yang sama.
Namun terdapat perbedaan pada fitur yang mana hal tersebut memiliki nilai tambah untuk calon pelanggan.
3. Industri Semen
Semen juga adalah salah satu barang homogen. Telah banyak berbagai produk semen yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk membangun rumah atau bangunan.
Seluruh semen yang berada di pasar mempunyai karakteristik yang sama, tapi dijual dengan harga yang beragam.
Harga tersebut juga akan tergantung dari kualitas yang ditawarkan. Semakin bagus kualitas semen, maka akan semakin mahal juga harganya.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pasar dan Karakteristiknya
Penutup
Jadi, barang homogen adalah barang yang tidak bisa dibedakan dengan produk yang sama lain dari merek lain yang beredar di pasar.
Artinya, barang homogen mempunyai karakteristik yang sama dalam berbagai aspek, dari mulai tampilan hingga kualitasnya.
Karena itu, produk yang termasuk dalam barang homogen umumnya tidak membuat konsumen menjadi loyal.
Karena, konsumen bisa secara bebas mengganti produknya dengan merek lain. Konsumen tidak bisa merasakan adanya nilai khusus yang diperoleh dari produk tersebut.
Barang homogen ini bisa ditemui secara mudah dalam kegiatan pasar oligopoli.
Untuk Anda yang menjual barang homogen, Anda harus mempunyai strategi marketing yang tepat agar produk Anda bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Untuk menerapkan strategi yang tepat tersebut tentunya Anda harus memiliki anggaran yang tepat.
Nah, Anda bisa lebih mudah membuat anggaran yang tepat dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi ini akan melakukan berbagai perhitungan akuntansi secara otomatis dan Anda akan disajikan dengan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang akan memudahkan Anda dalam membuat berbagai jenis anggaran keuangan.
Selain itu, fitur tersebut juga telah terintegrasi dengan berbagai fitur luar biasa lain, sehingga akan sangat memudahkan Anda dalam mengelola bisnis secara menyuluh dan Anda bisa lebih mudah dalam mengembangkan bisnis.
Bagaimana, tertarik menggunakan Accurate Online? Tenang, Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.