5 Komponen Biaya Produksi yang Perlu Dihitung!

13 Jun 2022 | Ditulis oleh: Dhamar Januaji
5 Komponen Biaya Produksi yang Perlu Dihitung!

Setiap perusahaan memiliki komponen biaya produksi yang berbeda-beda.

Di mana diketahui, komponen biaya produksi adalah semua faktor yang mempengaruhi banyaknya biaya dalam pembuatan sebuah produk.

Setidaknya, terdapat lima macam komponen biaya produksi yang umum digunakan oleh perusahaan. Apa sajakah kelima komponen tersebut?

Artikel berikut ini akan menjawab pertanyaan tersebut sekaligus membahas lebih lanjut pengertian terkait biaya produksi.

Apa Itu Biaya Produksi?

Biaya produksi adalah sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mengolah dan memproduksi bahan baku menjadi suatu produk.

Biaya ini diperlukan untuk mengetahui harga jual sebuah produk.

Pasalnya, setelah seluruh biaya produksi dihitung, perusahaan bisa membaginya dengan total output yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil tersebut, perusahaan kemudian bisa menetapkan harga lengkap dengan margin labanya.

Baca juga: Pengertian Biaya Produksi, Jenis, Unsur, & Cara Hitung

Komponen Biaya Produksi

Lima komponen biaya produksi yang paling umum digunakan oleh perusahaan meliputi biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya marginal, dan biaya total.

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan sifatnya tidak bergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.

Biaya ini juga tidak terpengaruh oleh perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalani perusahaan.

Contoh dari biaya tetap ini ialah gaji karyawan dan sewa gedung, di mana keduanya harus selalu dibayar meski perusahaan tidak menghasilkan output barang atau jasa apa pun.

Biaya tetap terbagi atas dua jenis, yakni discretionary fixed cost dan committed fixed cost.

Discretionary fixed cost adalah biaya kebijakan yang akan dikeluarkan tergantung pada kebijakan manajemen perusahaan.

Sementara committed fixed cost adalah biaya yang tetap dan telah ditentukan, yang mana biaya yang dikeluarkan berguna untuk menjaga eksistensi suatu perusahaan.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang tergantung pada hasil produksi. Saat jumlah produksi dan output meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.

Begitu pun sebaliknya, ketika ketika jumlah produksi dan output lebih sedikit, biaya variabel akan menurun.

Beberapa contoh dari biaya variabel ini berupa biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya distribusi produk.

Biaya variabel juga bisa dikatakan tergantung pada fluktuasi aktivitas usaha dalam memproduksi barang, di mana umumnya hal ini akan berbeda antara satu bidang bisnis dengan yang lainnya.

3. Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang dibagi dengan perolehan output.

Jenis biaya ini mengukur jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi setiap unit produk atau output sehingga sering juga disebut sebagai biaya unit atau Average Total Cost (ATC).

Bagi sebuah bisnis, perhitungan biaya rata-rata penting untuk menetapkan harga produk. Bila harga produk ditetapkan di bawah ATC, bisnis akan mengalami kerugian.

Dengan begitu, mengetahui ATC akan membuat pelaku bisnis memahami pola atau estimasi biaya jangka panjang, seperti saat adanya fluktuasi biaya ketika ada permintaan musiman atau uoaya-upaya efisiensi proses produksi.

4. Biaya Marginal (Marginal Cost)

Biaya marginal juga termasuk dalam komponen biaya produksi yang umum digunakan oleh perusahaan.

Biaya ini merupakan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk mampu membuat tiap unit tambahan dari produk usaha yang dihasilkan.

Sehingga, secara sederhana, biaya marginal adalah perubahan total produksi yang berasal dari penambahan unit produksi.

Biaya marginal merupakan hal yang sangat penting yang harus diputuskan oleh manajemen karena berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dalam proses produksinya.

5. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total atau total cost adalah keseluruhan biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dalam periode tertentu.

Di mana maksud dari periode tertentu tersebut adalah serangkaian proses dari mulai membeli bahan baku, mengolahnya, hingga mendistribusikan barang jadinya kepada konsumen.

Biaya total dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbandingan untuk mengevaluasi kedudukan produk di dalam pasar.

Apabila dalam peninjauan tersebut ditemukan bahwa biaya total dapat lebih murah dibandingkan kompetitor, maka harga produk bisa disesuaikan agar bisa bersaing dan bertahan di dalam pasar.

Perbandingan tersebut pun bisa dijadikan sebagai acuan apakah perusahaan perlu meningkatkan penjualan guna meningkatkan keuntungan.

Begitu pun ketika biaya total digunakan sebagai indikator kinerja perusahaan.

Baca juga: Laporan Biaya Produksi dan Hubungannya dengan Akuntansi Manajerial

Cara Menghitung Biaya Produksi

Untuk menghitung biaya produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya yang terlibat dalam proses produksi suatu barang atau jasa.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Hitung Bahan Baku yang Digunakan

Rumus:
Bahan Baku Digunakan = Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku

2. Tambahkan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Ini adalah upah atau gaji karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi barang.

3. Tambahkan Biaya Overhead Pabrik

Meliputi biaya listrik, air, sewa pabrik, penyusutan alat, biaya pemeliharaan mesin, dan biaya tak langsung lainnya yang mendukung produksi.

4. Total Biaya Produksi (Production Cost)

Rumus:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

5. Hitung Harga Pokok Produksi (HPP)

Jika ingin menghitung harga pokok produksi dalam periode tertentu, tambahkan persediaan barang dalam proses awal dan kurangi persediaan barang dalam proses akhir.

 Rumus:
HPP = Total Biaya Produksi + Persediaan Awal Barang dalam Proses – Persediaan Akhir Barang dalam Proses`

Dengan menghitung biaya produksi secara tepat, perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan lebih akurat dan memastikan keuntungan yang optimal.

Baca juga: Harga Pokok Produksi: Pengertian, Manfaat, Elemen

Kesimpulan

Komponen biaya produksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi banyaknya biaya dalam pembuatan sebuah produk.

Komponen ini berbeda-beda di setiap perusahaan dan di berbagai bidang usaha atau industri.

Namun, terdapat lima komponen biaya produksi yang paling umum digunakan, yakni biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), biaya rata-rata (average cost), biaya marginal (marginal cost), dan biaya total (total cost).

Adapun setiap pengeluaran yang termasuk dalam biaya produksi harus dicatat sejelas dan sedetail mungkin dalam laporan keuangan perusahaan.

Untuk memudahkan proses pencatatan dan pembuatan laporan keuangan ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online.

Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis.

Berbagai fitur dan keunggulan tersedia secara lengkap sehingga akan membuat proses pengelolaan keuangan menjadi lebih cepat, akurat, dan otomatis.

Accurate Online juga telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dari berbagai sektor industri di Indonesia.

Tertarik untuk menggunakannya? Jika iya, silahkan klik langsung banner di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.

bisnisukmfooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Dhamar Januaji
Setelah lebih dari 7 tahun berada di dunia marketing, kini saya turut membagikan pengalaman saya seputar strategi marketing dan bisnis! Selamat membaca!

Artikel Terkait