Poin penting
- Prinsip ekonomi adalah teori yang membantu kita memahami cara membuat keputusan serta berinteraksi dalam mengelola sumber daya terbatas. Prinsip tersebut adalah:
- Setiap keputusan ekonomi akan selalu melibatkan pengorbanan dan pertimbangan biaya peluang, karena sumber daya yang kita miliki terbatas.
- Setiap orang akan cenderung berpikir rasional, merespons insentif, dan melakukan perubahan secara marjinal demi mendapatkan manfaat maksimal dari setiap pilihan.
- Interaksi di pasar dan perdagangan antar individu atau negara dapat meningkatkan kesejahteraan bersama, namun peran pemerintah tetap diperlukan untuk mengatasi kegagalan pasar.
- Produktivitas menentukan tingkat kemakmuran suatu negara, sementara inflasi dan pengangguran adalah tantangan yang harus dikelola melalui kebijakan ekonomi yang tepat.
10 prinsip ekonomi dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok penting, yaitu keputusan yang dibuat oleh masyarakat, interaksi masyarakat, dan pekerjaan yang dilakukan dalam perekonomian.
Prinsip ekonomi ini akan dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat, walapun masyarakat tersebut tidak memahami makna dari prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi ini sangat berguna sekali dalam kehidupan kita misalnya ketika harus memilih dua hal yang kita lakukan.
Misalnya saja memilih makanan, kita memilih makan mie instan atau nasi. Ketika tidak cukup uang untuk membeli nasi otomatis kita membeli mie.
Namun jika kita punya cukup uang untuk membeli nasi maka mie tidak akan kita beli.
Dari sini saja kita dapat memperhitungkan mana yang lebih menguntungkan antara mie dan nasi.
Inilah contoh sederhana dari prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari kita.
Daftar Isi
Mengenal 10 prinsip ekonomi
10 prinsip ekonomi adalah konsep dasar yang dirumuskan untuk membantu kita memahami bagaimana individu, kelompok, atau masyarakat mengambil keputusan dalam menghadapi keterbatasan sumber daya.
10 prinsip ekonomi dikemukakan oleh ekonom Gregory Mankiw dalam bukunya “Principles of Economics”.
Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu memahami cara individu, perusahaan, dan masyarakat membuat keputusan dalam hubungan dengan sumber daya yang terbatas.
10 prinsip ekonomi ini memberikan panduan praktis dalam memahami perilaku ekonomi sehari-hari, mulai dari memilih, memanfaatkan insentif, bertransaksi di pasar, hingga peran pemerintah dan hubungan antara inflasi serta pengangguran.
Sebagai landasan ilmu ekonomi modern, 10 prinsip ini sering digunakan untuk menganalisis masalah ekonomi di berbagai level, baik secara pribadi maupun makroekonomi.
Baca juga: Motif Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya
10 prinsip ekonomi dan contohnya

ilustrasi prinsip ekonomi. source envato
Ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas, memiliki fondasi utama yang disebut sebagai prinsip-prinsip ekonomi.
Dari prinsip ekonomi kesempatan hingga hukum penawaran dan permintaan, mari kita gali lebih dalam setiap konsep dengan menyajikan contoh-contoh yang relevan.
Berikut adalah 10 prinsip ekonomi Mankiw yang umum dikelompokan menjadi 3 prinsip utama:
Prinsip pengambilan keputusan (bagaimana orang membuat keputusan)
1. Keputusan yang melibatkan pengorbanan (Tradeoffs)
Dalam prinsip ekonomi, setiap keputusan yang diambil biasanya melibatkan trade-off, yaitu mengorbankan satu hal untuk memperoleh hal lain yang lebih diinginkan.
Artinya, sumber daya yang terbatas membuat kita harus memilih dan tidak bisa mendapatkan semuanya sekaligus.
Dengan memahami adanya trade-off ini, seseorang atau suatu negara dapat lebih bijak dalam menentukan prioritas mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang optimal.
Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang ingin pergi bekerja selama satu bulan bisa memilih antara menggunakan motor pribadi atau angkutan umum.
Menggunakan motor memang lebih cepat dan fleksibel, tetapi biayanya lebih tinggi karena harus membeli bensin dan melakukan perawatan kendaraan.
Sementara itu, angkutan umum biayanya lebih murah, namun waktu perjalanan biasanya lebih lama.
Begitu juga di tingkat negara, pemerintah yang memutuskan untuk meningkatkan anggaran pertahanan, mungkin harus mengurangi alokasi dana untuk program kesejahteraan masyarakat.
Setiap pilihan itu datang dengan pengorbanan, dan trade-off inilah yang menjadi pertimbangan utama dalam prinsip ekonomi.
Baca juga : Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Karakteristiknya
2. Biaya yang harus dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu (Opportunity cost)
Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai dari sesuatu yang harus dikorbankan agar dapat memperoleh sesuatu yang lain.
Seringkali, orang sulit membedakan antara biaya nyata (yang benar-benar dikeluarkan) dan manfaat yang didapat, padahal setiap keputusan ekonomi selalu melibatkan pilihan serta pengorbanan.
Penting untuk memahami bahwa untuk mendapatkan suatu hasil, kita harus menyerahkan peluang untuk mendapatkan hasil lain.
Sebagai contoh, jika seseorang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, maka ia mungkin harus meninggalkan pekerjaannya saat ini.
Gaji serta kenyamanan yang dilepas demi menempuh pendidikan itulah yang menjadi biaya peluang.
Singkatnya, biaya peluang mencerminkan nilai kesempatan terbaik yang dikorbankan ketika memilih sebuah tindakan.
3. Orang berpikir rasional pada keuntungan (Marginity)
Seorang akan berpikir secara rasional untuk mendapatkan keuntungan dan apa yang menjadi kerugian dari kesempatan yang dipilih.
Seseorang harus selalu membuat perubahan kecil dalam rencana tindakan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari keseluruhan proses.
Hal ini dikenal sebagai perubahan marjinal dalam prinsip ekonomi, dengan demikian kemungkinan akan terjadi di sekitar margin atau garis batas.
Sebagai contoh, seorang siswa yang terdaftar untuk pendidikan 1 tahun. Namun jika ia menambahkan satu tahun lagi, ia dapat mengajukan permohonan untuk tinggal permanen dan dengan demikian ini akan mengambil manfaat tambahan.
Perbandingan ini mencakup manfaat dan biaya marjinal. Hal ini akan membantu untuk mengambil keputusan dengan cara yang lebih baik.
Baca juga: Ekonomi Mikro dan Makro: 6+ Perbedaan dan Pengaruhnya
4. Respon masyarakat terhadap insentif

ilustrasi prinsip ekonomi. source envato
Perilaku individu atau masyarakat sangat dipengaruhi oleh insentif, yaitu perubahan dalam manfaat atau biaya yang berkaitan dengan suatu pilihan.
Insentif dapat berupa apapun yang mendorong seseorang untuk mengubah keputusannya, baik karena keuntungan tambahan, potongan harga, ataupun perubahan biaya.
Ketika insentif berubah, biasanya orang akan menyesuaikan tindakan mereka agar tetap mendapatkan manfaat terbesar.
Sebagai contoh, jika harga apel naik, maka banyak konsumen akan mulai beralih membeli buah lain yang lebih murah, seperti jambu biji.
Peningkatan harga apel menjadi insentif bagi konsumen untuk mencari alternatif yang lebih ekonomis, sehingga keputusan pembelian mereka pun berubah.
Baca juga: Contoh Tindakan Ekonomi: Tujuan dan Jenis-jenisnya
Prinsip interaksi (bagaimana orang berinteraksi)
5. Aktivitas perdagangan yang membuat seluruh situasi lebih baik
Perdagangan dilakukan karena bisa membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Melalui perdagangan, setiap individu, kelompok, atau negara dapat fokus memproduksi barang atau jasa yang paling efisien bagi mereka, lalu menukarkan hasil produksinya dengan pihak lain.
Hal ini memungkinkan akses pada produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau, serta meningkatkan kesejahteraan semua pihak.
Sebagai contoh, Indonesia dan Thailand melakukan perdagangan internasional, Indonesia mungkin mengekspor kopi, sementara Thailand mengekspor beras.
Dengan saling bertukar produk unggulan, kedua negara mendapatkan barang yang tidak dihasilkan secara efisien di dalam negeri, sehingga harga menjadi lebih murah dan kualitas tetap terjaga.
Baca juga : Jenis Pelaku Ekonomi dalam Suatu Sistem Perekonomian Negara
6. Pasar adalah tempat terbaik untuk melakukan aktivitas ekonomi
Pasar dianggap sebagai tempat yang paling efisien untuk menjalankan aktivitas ekonomi.
Di pasar, terjadi interaksi langsung antara konsumen (rumah tangga) dan produsen (perusahaan), di mana mereka melakukan tawar-menawar dan menentukan harga barang atau jasa secara alami.
Melalui mekanisme pasar, sumber daya dapat dialokasikan dengan lebih optimal karena harga terbentuk berdasarkan penawaran dan permintaan.
Sebagai contoh, kebijakan pemerintah seperti penerapan pajak akan mempengaruhi harga jual suatu barang di pasar.
Ketika ada pajak tambahan, harga produk akan naik, sehingga konsumen mungkin mengurangi pembelian dan produsen menyesuaikan jumlah produksi.
Dengan demikian, perubahan harga di pasar menjadi sinyal bagi kedua pihak untuk mengambil keputusan ekonomi yang tepat.
7. Peran pemerintah dalam rangka mengelola hasil pasar
Dalam dunia nyata, tidak semua pasar bisa mendistribusikan sumber daya secara efisien, situasi ini dikenal sebagai kegagalan pasar. Di sinilah peran pemerintah menjadi penting.
Pemerintah bertanggung jawab membuat aturan dan melakukan intervensi untuk memperbaiki ketidakseimbangan atau masalah yang muncul di pasar, sehingga distribusi barang dan jasa tetap adil dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Contohnya, pemerintah Australia menerapkan pajak karbon untuk mengurangi polusi udara, mendorong produsen menghasilkan emisi yang lebih rendah.
Contoh lain, ketika sebuah perusahaan vital bangkrut dan mengancam suplai barang penting bagi masyarakat, pemerintah bisa mengambil alih perusahaan tersebut untuk menjaga kelancaran produksi dan distribusi barang tersebut di pasar.
Baca juga : 7 Penjelasan Lengkap Jenis Sistem Ekonomi di Dunia
Prinsip ekonomi keseluruhan (bagaimana ekonomi berfungsi)
8. Standar hidup tergantung pada kapasitas individu untuk menghasilkan barang
Tingkat standar hidup suatu negara sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakatnya dalam memproduksi barang dan jasa.
Semakin tinggi produktivitas atau kapasitas produksi suatu negara, maka semakin besar pula akses masyarakatnya terhadap beragam kebutuhan dan kemakmuran.
Sebagai contoh, Jepang memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi sehingga penduduknya dapat menikmati standar hidup yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara yang kapasitas produksinya masih rendah, seperti Indonesia.
9. Kenaikan harga (Inflasi) ketika pemerintah kelebihan mencetak uang

ilustrasi prinsip ekonomi. source envato
Inflasi biasanya terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat jauh lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Jika pemerintah mencetak uang secara berlebihan tanpa diimbangi pertumbuhan produksi, nilai uang akan turun sehingga harga-harga barang dan jasa di pasar meningkat.
Sebagai contoh, pada masa lalu di negara Jerman, pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar sehingga harga produk-produk naik drastis hampir setiap bulan.
Hal ini membuat nilai uang Jerman anjlok dan inflasi pun tidak terkendali.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Inflasi Dan Perhitungan Rumus Inflasi
10. Trade-Off Jangka Pendek Antara Lapangan Kerja dan Inflasi
Dalam ekonomi, terdapat hubungan jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
Teori Kurva Phillips menyatakan bahwa ketika pemerintah membuat kebijakan untuk menurunkan inflasi, tingkat pengangguran biasanya akan meningkat.
Sebaliknya, saat pemerintah berusaha menurunkan pengangguran, inflasi cenderung naik. Hubungan ini bersifat berbanding terbalik dan disebut stabil dalam jangka pendek.
Sebagai contoh, ketika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi pesat, hal ini bisa mendorong terciptanya lebih banyak lapangan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran.
Namun, pertumbuhan tersebut juga sering kali menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa (inflasi).
Sebaliknya, upaya menekan inflasi bisa berisiko mengurangi kesempatan kerja dan meningkatkan jumlah pengangguran.
Baca Juga: Keputusan Investasi: Pengertian, Dasar Pengambilan, dan Tahapan Melakukannya
Kesimpulan
10 prinsip ekonomi memberikan gambaran sederhana namun penting tentang bagaimana individu, perusahaan, dan pemerintah membuat keputusan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Mulai dari trade-off, biaya peluang, peran insentif, hingga pentingnya produktivitas dan kebijakan pemerintah, semua prinsip ini membimbing kita untuk memahami realitas ekonomi secara praktis dan aplikatif.
Dengan memahami prinsip ekonomi, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih rasional, baik untuk kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan bisnis.
Agar proses pengambilan keputusan bisnis semakin akurat dan efisien, pengelolaan keuangan yang baik menjadi kunci utamanya.
Untuk itu, percayakan pembukuan dan laporan keuangan usaha Anda pada Accurate Online.
Software akuntansi berbasis cloud ini telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dan siap membantu Anda mencatat transaksi bisnis, memantau keuangan, serta menghasilkan laporan otomatis, semua bisa Anda akses kapan saja, di mana saja.
Coba Accurate Online GRATIS selama 30 hari dan buktikan sendiri kemudahannya dalam mendukung kelancaran bisnis Anda!