Apa itu Bunga Tunggal? Ini Pengertian, Rumus, dan Manfaatnya
Pada dasarnya, bunga tunggal adalah bunga yang didapatkan dalam setiap akhir jangka waktu tertentu, namun tidak berdampak pada modal yang dipinjam. Artinya, perhitungan bunga pada setiap periodenya akan selalu dihitung dengan berdasarkan modal tetap.
Untuk bisa menghitung hasil tabungan Anda di bank, Anda bisa menggunakan dua rumus utama, yaitu bunga tunggal setoran tunggal dan juga bunga tunggal setoran berulang.
Lantas? Bagaimana cara menghitungnya? Penasaran? Baca terus artikel tentang bunga tunggal di bawah ini hingga selesai.
Cara Menghitung Bunga Tunggal
Untuk bisa menghitung bunga tunggal, terdapat dua rumus utama yang bisa Anda gunakan, yaitu setoran tunggal dan juga setoran berulang.
Dilansir dari laman Wikipedia, setoran tunggal adalah penabung yang hanya sekali menabungkan uangnya di bank, seperti deposito. Sedangkan bunga berulang adalah cara menabung yang dilakukan dengan menyisihkan sejumlah penghasilan dalam periode tertentu.
Berikut ini adalah rumus yang bisa Anda gunakan dalam menghitung kedua rumus tersebut:
1. Rumus Hitung Bunga Setoran Tunggal
Bunga tunggal setoran adalah penabung yang hanya sekali saja dalam menyetorkan dana. Setelah itu, modal tersebut akan terus dibungkana dengan periode waktu tertentu.
Contoh sederhananya adalah deposito yang disetorkan ke bank. Pada jenis tabungan ini, pihak penabung akan bisa menikmati bunga yang didapatkan dalam periode waktu tertentu dengan persentase yang sebelumnya sudah ditentukan per bulan.
Nominal bunganya akan dinyatakan dalam persentase dan dikenal dengan suku bunga. Suku bunga sendiri adalah perbandingan yang dilakukan antara bunga dan juga modal dalam hitungan satuan waktu tertentu.
Dalam hal ini, terdapat empat rumus yang berbeda, berikut ini adalah rumusnya:
-
Rumus Bunga Tunggal Setoran Tunggal
Suku bunga = (bunga : pinjaman awal) x 100 %
Sebagai contoh, katakanlah ada seorang pebisnis minuman yang mengajukan pinjaman ke bank sebesar 10 juta rupiah. Dalam kurun waktu satu tahun, pebisnis tersebut mampu mengembalikan dana sebesar 10,8 juta rupiah. Dalam kurun waktu satu tahun, terdapat bunga pinjaman sebanyak 800 ribu rupiah. Lalu, berapakan suku pinjaman tersebut?
(Rp800 ribu : Rp10 juta) x 100% = 8%
Jadi, suku bunga pinjaman dalam satu tahun atau bunga tunggal setoran tunggal dari pinjaman tersebut adalah 8%
-
Rumus Menentukan Besar Modal (Modal Akhir)
b = (B : Mo) x 100%
Keterangan:
- b adalah suku bunga per satuan waktu
- Mo adalah modal yang dibungakan
- B adalah jasa modal
-
Rumus Menghitung Besaran Bunga yang Diterima Per Periode
Mn = Mo x (1 + b) atau Mn = Mo x (1 + (b : 100))
Keterangan:
- Mn adalah nominal dana yang dikembalikan setelah satu periode
- Mo adalah nominal modal yang dipinjam
- nb adalah suku bunga per satuan waktu
-
Rumus Menghitung Suku Bunga Per Satuan Waktu
B = b x Mo
Keterangan:
- B adalah nominal bunga yang akan diterima dalam periode waktu kesekian atau akhir
- b adalah bunga
- Mo adalah modal awal
Sebagai contoh, katakanlah ada seseorang yang meminjam uang di bank untuk kebutuhan modal sebesar 2 juta rupiah dengan bunga sebanyak 11% dan masa pengembaliannya adalah 5 tahun. Lalu, bunga akhir masa pengembaliannya adalah sebagai berikut:
- Rp2 juta x 11% = Rp 220 ribu per tahun
Itu artinya, bunga yang diperoleh selama lima tahun terakhir adalah 5 x Rp 220 ribu = Rp 1,1 juta.
2. Rumus Hitung Bunga Tunggal Setoran Berulang
Dengan adanya rumus ini, maka pihak penabung tidak hanya akan menabung di awal, namun akan konstan dalam jumlah waktu yang sama dalam setiap periode pembungaan. Rumus untuk bisa menghitung bunga tunggal setoran berulang adalah sebagai berikut
Mn = 1/2n (nb + b) + 2)A
Keterangan:
- Mn adalah nominal uang yang dikembalikan setelah periode tertentu
- n adalah periode menabung
- b adalah bunga
- A adalah setoran setiap bulan
Sebagai contoh, katakanlah Anda menabung sekian juta setiap bulan dengan bunga tunggal per tahunnya sebesar 10%. Bila menginginkan uangnya meningkat menjadi 19,2 juta di akhir bulan ke-15, maka uang yang harus Anda setorkan per bulan adalah sebagai berikut:
- Rp19,2 juta = ½ x 15 (15 x 0,1/12 + 0,1/12 +2)A
- Rp19,2 juta = 7,5 (0,12 + 0,008 + 2)A
- Rp19,2 juta = 15,96 x A
- A = 19.200.000 : 15,96
- A = Rp 1.203.007,51
Baca juga: Apa itu Refinancing? Ini Pengertian dan Manfaatnya!
Metode Perhitungan
Untuk mengetahui hasil bunga yang akan didapat, Anda bisa menggunakan metode yang berbeda di bawah ini. Kenapa bisa berbeda? Karena hal tersebut disebabkan patokan hasil selama satu tahun. Tidak semua orang akan menabung dalam kurun waktu yang sama.
1. Metode Pembagi Tetap
Metode ini diterapkan saat Anda ingin mencari nominal besaran bunga dari modal setoran dan juga suku bunga per tahun dalam bentuk persen.
Bila beberapa modal dibungakan dengan menggunakan acuan dasar bunga yang sama, maka untuk menghitung jumlah bunga dari berbagai modal tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah bunga = jumlah angka bunga : pembagi tetap
2. Metode Persen yang Sebanding
Metode yang kedua ini digunakan bila suku bunga bukan atau angkanya bukanlah pembagi habis 360. Kenapa? Karena 360 akan menjadi patokan lamanya hari dalam kurun waktu satu tahun.
Sebagai contoh, katakanlah lama menabung Anda adalah 150 hari. Maka lamanya hari dalam menabung tersebut tidak akan membagi habis 350 hari atau satu tahun.
Agar bisa mengatasi hal tersebut, maka Anda bisa melakukan perhitungan dengan menggunakan cara di bawah ini:
- Menghitung nominal bunga dengan acuan persentase terdekat suku bunga yang pembaginya habis 360.
- Menghitung nominal bunga agar bisa menggunakan persentase yang sama dalam membandingkannya.
Berikut ini adalah gambar contoh perhitungannya:
Agar bisa menentukan total bunga yang diterima oleh PT ABC dengan suku bunga tunggal (i) 11% dan 1 tahun akan dianggap dengan 360 hari (t) adalah sebagai berikut:
- Suku bunga i = 11% dapat diuraikan menjadi = 10% + 1% atau 9% + 2%
- Menentukan terlebih dahulu untuk jumlah angka bunga untuk i, yaitu 10%
- Pembagi tetap yaitu 360/i = 360/10 = 36
- Jumlah angka dalam satuan bunga adalah Rp15.850.000,-
- Jumlah bunga adalah jumlah angka bunga/pembagi tetap, yaitu Rp14.850.000,00/36 = Rp440.277,78
- Bunga yang sebanding dengan 1% adalah 1%/10% x Rp440.227,78 = Rp44.027,78
Jadi, total bunga dari suku bunga sebesar 11% adalah Rp440.277,78 + Rp44.027,78 = Rp484.305,56
Jadi berdasarkan perhitungan tersebut, maka bunga total yang diterima oleh PT ABC adalah sebesar Rp 484.305,56
3. Metode Persen yang Seukuran
Cara ini dilakukan bila dalam setahun telah ditentukan 365 hari. Untuk bisa memperoleh hasil yang mendekati bulat, maka suku bunga yang bisa digunakan adalah 5%. Jadi, pembagi tetapnya adalah 365 : 5 = 73.
Bunga yang didapat setelah t hari bisa digunakan dengan menggunakan rumus di bawah ini:
B = (angka bunga / 73) dan jumlah bunga = (jumlah angka bunga /73)
Baca juga: Apa itu Microfinancing? Kenali Pengertian dan Manfaatnya di Sini!
Apa itu Bunga Majemuk?
Berdasarkan laman Wikipedia, bunga majemuk adalah bunga yang diberikan dengan berdasarkan modal awal dan juga akumulasi bunga dengan periode yang sebelumnya. Jenis bunga ini sangat beragam dan juga akan selalu berubah dalam setiap periodenya.
Itu artinya, bunga majemuk ini akan menjumlahkan bunga dengan periode sebelumnya. Dengan melakukan perhitungan ini, maka nominal bunga akan selalu berbeda setiap bulannya. Untuk itu, rumus dalam bunga majemuk akan lebih banyak digunakan untuk bisa menghitung bunga kartu kredit ataupun investasi.
Baca juga: Pinjaman Usaha Tanpa Jaminan Terbaik untuk Modal Bisnis
Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Perbedaan besar antara bunga tunggal dan bunga majemuk adalah pada rumusnya. Namun, masih ada perbedaan lain, yaitu:
- Bunga tunggal bisa dihitung dengan berdasarkan modal yang sama dalam setiap periode, sedangkan bunga majemuk akan dihitung dengan berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga.
- Pada rumus dasarnya, bunga tunggal akan menerapkan periode menabung yang dikalikan, sedangkan bunga majemuk adalah periode yang sudah dipangkatkan.
- Dalam rumus bunga majemuk, bunga yang jatuh tempo akan ditambahkan pada nilai pokok di setiap akhir periode. Hal tersebut nantinya akan menambahkan nilai pokok baru dan akan memberikan dampak pada nominal modal. Namun, hal tersebut tidak bisa diterapkan pada bunga tunggal.
Baca juga: Apa itu Invoice Financing? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya!
Manfaat Mengetahui Rumus Bunga Tunggal
Beberapa manfaat yang akan dapatkan dalam memahami rumus bunga tunggal adalah sebagai berikut:
- Memahami persentase yang akan didapat dari pinjaman ataupun nominal bunga yang harus Anda bayar saat mengajukan uang ke bank atau lembaga keuangan lain.
- Semakin mengetahui cara menghitung uang yang harus ditabung bila ingin memperoleh sejumlah dana dalam kurun waktu tertentu.
- Bisa lebih cerdas dalam mengatur keuangan.
- Lebih cerdas dalam memilih instrumen investasi dengan berdasarkan pendapatan.
- Bisa lebih sadar akan pentingnya menabung dan berinvestasi demi masa depan.
Baca juga: Mengenal Bunga Floating dan Kelebihannya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang bunga tunggal, mulai dari pengertian, rumus, hingga manfaat memahami bunga tunggal.
Namun, bila Anda masih kebingungan atau kesulitan untuk menghitung bunga tunggal atau mengontrol keuangan bisnis Anda secara menyeluruh, #lebihbaik Anda menggunakan software akuntansi terpercaya dari Accurate Online.
Kenapa? Karena aplikasi ini sudah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dan terbukti telah memperoleh penghargaan TOP Brand Award sejak tahun 2016 hingga tahun ini.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang akan membantu Anda dalam mengontrol keuangan bisnis dan Anda bisa lebih terbantu dalam membuat keputusan bisnis secara tepat.
Selain itu, fitur tersebut juga sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis lain, yang akan memudahkan Anda dalam mengelola persediaan barang di gudang, melakukan penjualan hingga pembelian, menyelesaikan urusan pajak, dan masih banyak lagi.
Lebih menariknya lagi, seluruh kelebihan dan fitur luar biasa dari Accurate Online bisa Anda nikmati dengan mengeluarkan biaya investasi yang sangat terjangkau. Bahkan, Anda bisa mencoba Accurate Online terlebih dahulu selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia