NTPN Adalah: Ini Peran Penting dan Pelaporan Pajaknya di Indonesia

oleh | Mei 23, 2022

source envato.

NTPN Adalah: Ini Peran Penting dan Pelaporan Pajaknya di Indonesia

Sederhananya, Nomor Transaksi Penerimaan Negara atau NTPN adalah nomor bukti transaksi penerimaan yang diterbitkan melalui modul penerimaan negara yang dikenal dengan MPN. Setiap wajib pajak yang melakukan kegiatan pembayaran pajak, baik itu melalui bank persepsi atau kantor pos persepsi, nantinya akan memperoleh kode NTPN.

NTPN akan tertulis langsung di dalam surat setoran pajak yang diperoleh setelah membayar pajak dan berupa kombinasi huruf dan angka sebanyak 16 digit.

Dalam praktek pelaksanaanya, NPTPN yang diterima akan dicatat dan dicantumkan di dalam Bukti Penerimaan Surat dan Bukti Penerimaan Negara, sebagai salah satu kelengkapan.

Oleh karena itu, sebagai wajib pajak yang baik, Anda harus memeriksa dan memastikannya pada BPN atau bukti setoran lainnya yang kedudukannya dianggap setara dan telah dicantumkan pada NTPN secara jelas.

Cara Mendapatkan NTPN

Saat Anda membayar atau menyetorkan pajak secara online ataupun secara manual, Anda harus memastikan NTPN yang terdapat pada bukti setoran pajak Anda.

Walaupun terdapat syarat yang harus ada di dalam surat setoran seperti NTPN, tapi ada kalanya NTPN yang dicantumkan tidak jelas atau sulit untuk dibaca. Hal tersebut juga kadang kala terjadi pada NTPN yang keluar setelah Anda melakukan pembayaran pajak via ATM.

Untuk itu, Ada baiknya untuk mencetak dokumen dengan menggunakan mesin cetak laser, sehingga hasil berkasnya akan terlihat tajam dan juga jelas. Hal yang terpenting adalah Anda harus bisa memastikan bahwa setiap Bukti Setoran mempunyai NTPN, sehingga nantinya Anda tidak mengalami kesulitan untuk melanjutkan proses konfirmasi pajak yang dibutuhkan.

Baca juga: Contoh Pajak Usaha Dagang dan Cara Mudah Menghitungnya

Fungsi NTPN

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi NTPN adalah sebagai konfirmasi dan juga sebagai sarana administrasi perpajakan seperti halnya surat setoran pajak, surat setoran elektronik, BPN, ataupun berkas lainnya, baik itu berkas fisik ataupun berkas digital lainnya yang kedudukannya setara.

Berkas setoran ataupun pembayaran pajak ini juga akan dianggap legal dan sah oleh Kantor pelayanan Pajak bila sudah mempunyai NTPN di dalamnya.

Baca juga: Wajib Pajak Pribadi: Pengertian dan Kewajiban Perpajakannya

BPN Sebagai Bukti Setoran Pajak

Berhubungan dengan NTPN yang menjadi penting dalam penyetoran dan juga konfirmasi transaksi, BPN yang menjadi bukti transaksi setoran pajak pun sama pentingnya.

BPN adalah dokumen yang dikeluarkan oleh kantor pos persepsi atau bank persepsi atas transaksi penerimaan negara. Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah Nomor Pengguna Wajib Pajak atau NPWP, Nomor Transaksi Bank, dan Nomor Transaksi Pos (tergantung dari penyalurannya melalui kantor apa).

BPN atau Bukti Penerimaan Negara ini dikeluarkan dalam beberapa bentuk, yaitu:

  1. Dokumen bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh kantor pos persepsi atau bank persepsi untuk penyetoran ataupun pembayaran melalui teller kantor dengan kode billing.
  2. Struk bukti transaksi untuk penyetoran ataupun pembayaran yang dilakukan via ATM dan Electronic Data Capture atau mesin EDC.
  3. Teraan BPN di dalam Surat Setoran Pajak atau SSP PBB untuk pembayaran via kantor persepsi atau Bank persepsi dengan menggunakan SSP PBB atau SSP.

Dalam bukti penerimaan negara ini juga akan tercantum beberapa hal. Nah, elemen yang terdapat di dalam BPN diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Nomor Transaksi Penerimaan Negara atau NTPN
  2. Nomor Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP)
  3. Kode Billing
  4. Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP
  5. Nama Wajib Pajak, Nama perusahaan Anda atau nama Anda sendiri
  6. Alamat Wajib Pajak, terkecuali untuk bukti penerimaan negara yang dikeluarkan via mesin ATM atau mesin EDC.
  7. Nomor Objek Pajak atau NOP. Untuk pembayaran pajak atas transaksi, seperti pengalihan hak atas bangunan, tanah, kegiatan membangun sendiri, dan juga Pajak Bumi Bangunan dalam sektor perhutanan, perkebunan dan pertambangan, tidak tercantum BPN dari transaksi pada mesin EDC atau ATM.
  8. Kode Jenis Setoran.
  9. Kode Akun Pajak.
  10. Tahun pajak.
  11. Masa Pajak.
  12. Tanggal pembayaran.
  13. Nomor ketetapan pajak (jika ada).
  14. Jumlah nominal pembayaran pajak.

Bukti penerimaan negara, baik itu dalam bentuk salinannya, mempunyai kedudukan yang sama dengan surat setoran pajak dan SSP PBB dalam sistem pelaksanaan ketentuan Undang-undang perpajakan.

Bila di masa depan nanti ditemukan ada perbedaan data pembayaran BPN dan data pembayaran berdasarkan sistem penerimaan negara secara elektronik, maka data yang akan dianggap sah adalah data dari sistem penerimaan negara secara elektronik.

Baca juga: Pajak Impor: Ini Peraturan dan Cara Menghitungnya

Beberapa Masalah Terkait NTPN

Biasanya, beberapa NPTN yang dicetak mempunyai beberapa kelemahan, seperti kurang jelasnya hasil cetakan, atau masa simpan yang tidak lama karena tinta atau kertas yang digunakan bisa pudar, dan beberapa masalah lainnya.

Nah agar bisa memastikan Anda bisa memperoleh NTPN, secara jelas dan mudah dibaca, Anda bisa menggunakan dua cara sederhana yang ada di bawah ini.

1. Memeriksa di SSP e-Billing

Bila NTPN yang tercetak di BPN tidak bisa dibaca dengan jelas karena adanya masalah teknis seperti tinta cetakan, maka Anda bisa memeriksa NTPN di dalam SSP e-billing. Biasanya, lembar tersebut akan mencantumkan tanda validasi dari bank yang dicetak dengan menggunakan mesin cetak laser.

Jenis mesin cetak ini mampu menghasilkan kualitas cetakan yang lebih baik dan lebih jelas bila dibandingkan dengan cetakan struk dari ATM.

2. Akses Portal ID Billing

Agar bisa memperoleh NTPN secara jelas dan benar, Anda juga bisa mengakses portal ID billing di situs  http://sse.pajak.go.id dengan menggunakan PIN dan NPWP yang sudah Anda miliki.

Caranya dengan memilih menu “view data”, lalu pilih sub menu “konfirmasi NTPN”. Lalu akan tampil baris isian yang berturut, dari atas ke bawah, yaitu NPWP, Nama, Alamat, Kota, NOP, Filter berdasarkan, dan juga Billing atau NTPN.

Sementara untuk memeriksa validitas NTPN, Anda bisa memasukkan NPWP di dalam setoran pajak atau NPWP lain yang ingin Anda periksa, misalnya rekanan kerja atau toko.

Periksalah kotak filter berdasarkan, lalu klik kode billing, dan di dalam kotak billing atau NTPN, isilah kode billing dari setoran pajak Anda. Terakhir, klik verifikasi agar bisa memastikan NTPN yang Anda miliki.

Baca juga: SKB Pajak PPh 23: Begini Cara Mengajukannya!

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang NTPN, jadi Nomor Transaksi Penerimaan Negara atau NTPN adalah nomor bukti transaksi penerimaan yang diterbitkan melalui modul penerimaan negara yang dikenal dengan MPN.

Berbagai hal yang berkaitan dengan urusan pajak ini sebenarnya sudah bisa dilakukan oleh sistem online yang mulai digalakkan oleh pihak pemerintah. NTPN yang menjadi kode verifikasi pun sudah bisa lebih mudah untuk dipastikan dengan adanya layanan dan juga aplikasi perpajakan, baik itu resmi dari pemerintah atau dari mitranya, seperti Accurate Online.

Nah, Accurate Online adalah aplikasi bisnis dan akuntansi berbasis cloud yang sudah menjadi mitra resmi Direktorat Jenderal Pajak.

Dengan fitur perpajakan dari Accurate Online, maka Anda akan lebih mudah dalam mengurus berbagai perpajakan yang harus Anda penuhi.

Kenapa? Karena fitur perpajakan ini bisa Anda gunakan untuk menyelesaikan berbagai urusan pajak, seperti menghitung PPN dan PPh pasal 21, pasal, 23, pasal 15, dan pasal 4 ayat 2. Anda juga akan mendapatkan dukungan e-SPT, e-Filling, e-Faktur, e-Billing, dan mengirim email massal eFaktur pada para pelanggan Anda.

Anda juga bisa menarik berbagai laporan keuangan yang sudah disajikan langsung oleh Accurate Online untuk membantu Anda dalam menyelesaikan urusan perpajakan, seperti setor pajak dan lapor pajak.

Selain fitur perpajakan, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur bisnis yang akan meningkatkan efisiensi bisnis Anda seperti fitur persediaan, penjualan, pembelian, manufaktur, cost and profit center, multi cabang, multi mata uang, payroll karyawan, pengaturan karyawan dan masih banyak lagi.

Dengan fitur luar biasa dan benefit dari Accurate Online, terbukti sudah lebih dari 377 ribu pebisnis yang sudah menggunakan Accurate Online.

Bahkan seluruh fitur dan benefit luar biasa dari Accurate Online ini bisa Anda nikmati dengan biaya investasi yang sangat terjangkau, yaitu sekitar 200 ribuan saja perbulan.

Bahkan, Anda bisa lebih dulu mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui banner di bawah ini.

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait