Tahapan Penerapan Manajemen Isu dalam Perusahaan

oleh | Jul 26, 2022

source envato.

Tahapan Penerapan Manajemen Isu dalam Perusahaan

Manajemen isu atau issue management adalah sebuah disiplin ilmu yang termasuk dalam ranah public relations. Manajemen ini harus dimiliki oleh setiap perusahaan maupun organisasi guna mencegah permasalahan yang mungkin terjadi ataupun menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi.

Manajemen isu juga diibaratkan sebagai jembatan antara perusahaan dengan stakeholder. Di mana ketika terjadi permasalahan di antara keduanya, issue management berperan mengkomunikasikan masalah tersebut agar tidak memburuk.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini artikel yang menjelaskan tentang pengertian dari manajemen isu, beserta tahapan penerapannya dan perbedaannya dengan manajemen krisis.

Pengertian Manajemen Isu

Menurut Morissan (2008), issue management adalah upaya organisasi atau perusahaan dalam melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di kalangan masyarakat, untuk kemudian memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya.

Selanjutnya, berdasarkan laman Institute For Public Relations, issue management adalah proses manajemen strategis yang membantu perusahaan dalam mendeteksi dan merespon perubahan yang muncul di lingkungan sosial dan politik.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa manajemen isu adalah proses yang membantu perusahaan dalam memantau dan merespon isu terkait perusahaan yang muncul di lingkungan masyarakat. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan masalah ini adalah public relations perusahaan. Di mana mereka harus dapat mengkomunikasikannya dengan baik agar dapat meminimalisir kemungkinan masalah tersebut semakin memburuk dan menjadi sebuah krisis.

Baca juga: Merit System adalah Sistem Perekrutan yang Adil, Bagaimana Penerapannya di Indonesia?

Tahapan Penerapan Manajemen Isu

Penerapan manajemen isu terdiri dari lima tahapan, yakni mengidentifikasi, menganalisis, mengatur prioritas, mengelola, dan memonitor resiko.

1. Mengidentifikasi Resiko

Identifikasi resiko dapat dilakukan melalui brainstorming dengan anggota tim untuk memikirkan apa saja permasalahan yang dapat terjadi di perusahaan. Untuk mempermudah visualisasi hasil brainstorming, mind map bisa digunakan agar semua yang terlibat bisa memahaminya.

Adapun hal ini juga bisa diaplikasikan pada skala yang lebih kecil, misalnya ketika suatu proyek sedang berlangsung.

2. Menganalisis Resiko

Ketika semua resiko telah dapat teridentifikasi, penting untuk memikirkan mana yang paling mungkin terjadi. Pasalnya, tak semua resiko memiliki kemungkinan yang sama. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan decision tree atau decision matrix untuk mengetahui konsekuensi dari setiap resiko yang potensial.

Adapun decision tree adalah sebuah struktur yang digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan secara efektif, namun tetap dapat memperhatikan kemungkinan hasil serta konsekuensinya.

3. Mengatur Prioritas Resiko

Dari tahap sebelumnya, Anda kini dapat mengetahui resiko mana yang menjadi prioritas untuk siap dimitigasi. Anda bisa membuat daftar urut berdasarkan mana yang memiliki kemungkinan paling besar dan paling penting untuk diselesaikan.

Baca juga: Micromanage: Gaya Kepemimpinan yang Ingin Mengontrol Semuanya

4. Mengelola Resiko

Pada tahap ini, Anda bisa membuat rencana penyelesaian masalah atau resiko berdasarkan hasil tahap 1 sampai dengan tahap 3 yang sudah dilalui.

5. Memonitor Resiko

Meski resiko sudah teratasi, penting untuk tetap memantau hasil atau output secara berkelanjutan. Anda bisa mengevaluasi seberapa baik penanganan resiko tersebut dalam pencegahan isu perusahaan dan apakah perlu dilakukan sebuah perbaikan.

Baca juga: Cost Leadership Adalah Strategi Kepemimpinan Biaya untuk Raih Laba Maksimal, Benarkah?

Perbedaan Manajemen Isu dengan Manajemen Krisis

Sekilas, issue management terdengar mirip dengan crisis management atau manajemen krisis. Keduanya memang termasuk dalam ranah public relations yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Di mana issue management adalah tindakan proaktif, sedangkan crisis management adalah tidakan yang bersifat reaktif.

1. Manajemen Isu

Dalam hal pengelolaan isu, PR perusahaan tidak hanya bertindak ketika ada suatu permasalahan yang perlu diselesaikan. Di mana proses ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

PR juga harus mengetahui semua kemungkinan permasalahan yang ada dan mungkin terjadi, serta membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh. Jadi, sebelum suatu hal berubah menjadi isu yang besar, PR sudah harus bisa memperkirakan implikasinya dan melakukan tindakan yang tepat.

2. Manajemen Krisis

Sesuai namanya, manajemen krisis dilakukan oleh perusahaan ketika menghadapi suatu krisis. Proses ini dilakukan tanpa pengumpulan informasi yang menyeluruh dan memakan biaya besar sehingga membuat perusahaan kewalahan.

Ketika sebuah kejadian negatif terjadi, PR harus segera siap meminimalkan konsekuensinya agar tidak berdampak lebih terhadap stakeholder dan perusahaan.

Baca juga: Ingin Manajemen Waktu Yang Baik? Ini Tipsnya!

Kesimpulan

Manajemen isu adalah disiplin ilmu yang perlu diterapkan oleh setiap perusahaan. Disiplin ilmu ini memungkinkan perusahaan untuk mencegah permasalahan maupun membantu penyelesaian permasalahan yang telah terjadi dengan cara yang tepat dan benar.

Seperti diketahui, isu atau opini publik yang tidak ditangani dengan tepat akan berubah menjadi suatu hal yang besar seperti krisis. Tidak menutup kemungkinan, finansial perusahaan juga akan terdampak dan dapat berujung pada kegagalan finansial. Karena itulah, manajemen isu penting untuk dilakukan secara konsisten.

Begitu pun dengan manajemen keuangan yang berperan penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan. Apabila perusahaan Anda masih menggunakan metode manual dalam mengelola dan membuat laporan keuangan, segeralah beralih ke software Accurate Online yang akan mempermudah proses pembukuan menjadi lebih cepat, akurat, dan otomatis.

Accurate Online merupakan aplikasi bisnis dan akuntansi berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang mudah untuk digunakan, sekalipun untuk pemula. Berbagai fitur di dalamnya mudah untuk digunakan dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja.

Accurate Online bahkan telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dari berbagai sektor usaha di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Tertarik untuk menggunakannya?

Jika iya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.

marketingmanajemenbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait