Cracking Adalah Kejahatan Siber yang Sangat Parah, Ini Penjelasannya!
Dalam dunia internet, terdapat banyak sekali kejahatan siber, nah cracking adalah salah satu diantaranya.
Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar tentang berita kebocoran data ecommerce.
Hal tersebut merupakan salah satu dari banyaknya dampak kerugian yang dihasilkan dari cracking.
Salah satu bentuk kejahatan siber ini memang mempunyai tujuan kriminal.
Umumnya, cracking komputer mampu membuat suatu jaringan dan meretas data yang Anda miliki, sehingga bisa menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, kita harus mempelajari bersama-sama tentang cracking, bedanya dengan hacking, berbagai jenis cracking, dampak serta cara menghindarinya pada artikel di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Cracking
Cracking adalah salah aktivitas meretas sistem keamanan komputer dengan tujuan kriminal atau tujuan yang jahat.
Kegiatan ini dikenal salah satu kejahatan siber yang paling berbahaya dan paling serius.
Mereka yang melakukan cracking umumnya disebut dengan cracker. Para cracker mampu meretas sistem keamanan suatu komputer, program, ataupun software dengan kemampuan pemrograman yang mereka miliki.
Sama halnya seperti para perampok yang membuka brankas secara paksa dengan memanfaatkan kunci kawat.
Para cracker mampu memanipulasi kunci ataupun password keamanan dan menggunakan celah yang ada agar bisa masuk ke dalam sistem komputer korban.
Tujuan dari dilakukan cracking adalah untuk mencuri data komputer, menjual berbagai informasi sensitif, serta menghancurkan suatu jaringan ataupun sistem komputer.
Baca juga: Apa itu SSL? Berikut Pengertian dan Cara Kerjanya
Apa Bedanya Cracking dan Hacking
Sebagian besar dari kita masih banyak yang belum memahami perbedaan cracking dan hacking.
Walaupun memang masih sama-sama termasuk dalam kategori kejahatan cyber, namun cracking adalah kejahatan siber yang harus diperhatikan khusus.
Jadi, hacking bisa dilakukan oleh seorang atau sekelompok hacker untuk hanya menguji kemampuan hackingnya saja. Bahkan beberapa diantaranya bisa untuk tujuan yang lebih positif.
Tapi bedanya, cracking adalah suatu kegiatan yang mencari kelemahan suatu sistem dan memanfaatkannya untuk tujuan negatif untuk dirinya sendiri. Kegiatan ini adalah kegiatan kriminal.
Hacker juga bisa dibagi menjadi dua kategori, yakni white hat hacker dan black hat hacker.
White hat hacker adalah orang baik yang menguji sistem keamanan data Anda. Sedangkan black hat hacker adalah orang yang hampir sama dengan cracker.
Tim hacker akan membangun sedangkankan tim cracker akan menghancurkannya.
Walaupun memang hacking adalah tindakan yang tingkat bahayanya tidak lebih dari cracking, namun Anda harus tetap waspada.
Karena, kejahatan siber tetap suatu kejahatan, sistem keamanan data Anda adalah sasaran utama mereka.
Baca juga: Apa itu Cyber Security? Ini Pengertian dan Cara Menerapkannya!
Jenis-jenis Cracking
Kejahatan siber cracking memiliki banyak sekali jenis. Meskipun seluruh jenis tersebut bertujuan sama-sama merusak, namun proses yang dilakukan berbeda-beda.
Beberapa contoh cracking adalah sebagai berikut:
1. Password Cracking
Password cracking adalah metode yang dilakukan oleh para cracker untuk mengambil suatu akun ataupun akses masuk ke sistem dengan menggunakan password dari data yang sebelumnya sudah disimpan.
Umumnya, password yang ada pada suatu website ataupun aplikasi akan dienkripsi, sehingga sistem pun tidak lagi bisa membacanya secara langsung.
Tujuannya adalah agar para cracker kesulitan untuk mengetahui password yang digunakan oleh para penggunanya. Nah, sistem tersebut dikenal dengan hashing.
Contohnya, Anda memiliki akun website dan passwordnya adalah accurateonline098, maka nantinya sistem akan melakukan enkripsi menjadi 6lks0e82pl023yut1w.
Setiap website mempunyai algoritma hasingnya masing-masing, sehingga enkripsi pada situs bisa berbeda-beda.
Saat Anda ingin login ke website, maka sistem akan melakukan penyesuaian password yang Anda ketik dengan hash 6lks0e82pl023yut1w.
Bila sesuai, maka Anda bisa langsung masuk ke dalam sistem, bila tidak maka akses Anda akan ditolak.
Tapi karena ada niatan yang jahat, cracking bisa tetap menerobos akses tersebut.
Para cracker biasanya hanya memerlukan dua hal, yakni sistem has yang Anda gunakan, dan kombinasi algoritma hashing yang digunakan oleh sistem Anda.
Para cracker bisa memperoleh sistem hash dengan cara mencoba lalu menirunya. Bila mereka sudah memiliki sistem hash, maka para cracker pun akan menggunakan suatu program tertentu serta komputer rakitan.
Tujuannya tentu agar IP Address mereka tidak mudah untuk dilacak dan mampu menghasilkan jumlah tebakan password yang banyak secara bersamaan.
2. Software Cracking
Software cracking adalah bentuk pertanian dengan cara mengubah ataupun menonaktifkan beberapa fitur yang ada pada suatu software.
Umumnya, sasaran utama mereka adalah software berbayar. Mereka bisa meretas copy protection yang merupakan perlindungan konten, seperti software, aplikasi, dll, dengan menggunakan hak cipta, demi mencegah adanya bentuk pembajakan dari orang lain.
Bila mereka sudah berhasil masuk di celah copy protection tersebut, biasanya para cracker akan menghapus request lisensinya, menonaktifkan otentikasi nomor seri, membuka fitur premium, dan masih banyak lagi.
Tentunya hal tersebut memberikan kerugian untuk pemilik software atau aplikasi, karena hasil dari cracking tersebut bisa disebarluaskan secara gratis tanpa biaya royalti sepeserpun.
Namun Anda tidak boleh senang dulu karena bisa menggunakan aplikasi gratis.
Karena pada kenyataannya, kebanyakan software gratis memiliki virus yang sangat berbahaya, baik itu untuk akun, data, ataupun device Anda.
Hal tersebut dikarenakan software Anda sudah tidak mempunyai copy protection lagi yang sama seperti ketika masih berbentuk original.
Selain itu, ada kemungkinan para cracker tersebut membagikan software gratis demi mengumpulkan data secara mudah.
3. Network Cracking
Saat sedang menggunakan wifi, Anda harus waspada akan kemungkinan serangan network cracking.
Network cracking adalah suatu peretasan jaringan LAN dengan cara membobol sistem keamanan. Umumnya, target utama mereka adalah para pengguna wifi.
Contoh sederhananya, Anda sedang berada di dalam suatu restoran lalu mengakses internet dengan wifi publik.
Nah, kemungkinan besar akan ada para cracker yang bisa masuk ke jaringan tersebut lalu meretas data pribadi milik Anda.
Agar bisa mengantisipasinya, Anda harus menggunakan jaringan yang aman, seperti wifi yang sudah dilengkapi dengan password dan menghindari wifi publik.
Selain itu, Anda juga bisa melindungi data dengan menggunakan VPN.
Baca juga: Apa itu VPN? Ini Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya!
Dampak Cracking yang Harus Anda Waspadai
1. Pencurian dan Menyalahgunakan Data User
Cracking adalah kejahatan yang sama halnya dengan pencurian. Kasus yang paling banyak terjadi adalah mengambil dan menggunakan data korban demi keuntungan pribadi mereka.
Hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja, baik itu pada pengguna ataupun pada pemilik website.
Bila cracker sudah berhasil menemukan celah yang ada pada suatu sistem keamanan, maka akan mungkin sekali terjadi pencurian data.
Data yang dimaksud sangatlah banyak, mulai dari nama, umur, alamat, password, sampai nomor KTM atau KK Anda. Berbagai data tersebut bisa dihimpun oleh para cracker.
Tujuan yang paling banyak terjadi adalah menjual kembali berbagai data tersebut ke pasar gelap atau disebarluaskan ke pertukaran para cracker.
Lalu, data tersebut bisa juga dijadikan untuk phishing, penipuan online dan masih banyak lagi.
Hal yang lebih parahnya lagi, mereka bisa mendapatkan nomor rekening ataupun kartu kredit Anda.
2. Hancurnya Sistem Jaringan
Tentunya setiap komputer mempunyai sebuah sistem atau jaringan agar bisa berjalan dengan lancar. Pun sama halnya dengan aplikasi, website, software, dll.
Bila jaringan sistem yang ada di dalamnya lemah, maka para cracker bisa masuk dan menghancurkan sistem tersebut. Kerugiannya pun sangat besar.
Kerugiannya adalah sistem yang sudah tidak lagi berjalan dengan lancar, bisnis online yang semakin terhambat, menurunnya kepercayaan konsumen, sampai harus mengadakan pemeliharaan ataupun perbaikan sistem yang pasti memerlukan dana yang mahal
3. Distribusi Software atau Aplikasi Ilegal
Untuk para pemilik aplikasi atau software, cracking adalah suatu mimpi buruk. Kenapa? karena suatu aplikasi yang mempunyai fitur premium tentunya harus berbayar.
Nah, dari sanalah tim developer memperoleh pemasukan. Sehingga mereka bisa membangun suatu sistem software.
Biasanya, para cracker akan menghapus sistem berbayar agar semua fitur di dalamnya jadi terbuka, baik itu fitur umum ataupun fitur premium.
Dampaknya, para pengembang software tidak lagi bisa mendapatkan pemasukkan dalam setiap fitur premium yang digunakan pengguna.
Selain itu, seluruh data yang tersimpan di dalamnya bisa terbaca, sehingga, data pengguna berada pada tangan yang berbahaya.
Baca juga: Software Adalah Perangkat Lunak yang Dilengkapi dengan Bahasa Pemrograman, Ini Berbagai Jenisnya!
Cara Mencegah Cracking
Mencegah cracking memerlukan pendekatan yang komprehensif yang mencakup berbagai aspek keamanan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah cracking:
1. Penggunaan Enkripsi yang Kuat:
Gunakan algoritma enkripsi yang kuat dan mutakhir untuk melindungi data sensitif baik saat disimpan (at rest) maupun saat dikirim (in transit).
Implementasikan SSL/TLS untuk komunikasi yang aman di web.
2. Pengelolaan Kata Sandi yang Aman:
Gunakan kebijakan kata sandi yang kuat, termasuk panjang minimum, kombinasi karakter, dan perubahan kata sandi secara berkala.
Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA) atau 2 Factor Autheticator untuk menambah lapisan keamanan ekstra.
Dengan mengaktifkan Fitur 2FA, ketika ingin masuk akun, Anda diwajibkan untuk mengisi kata sandi dan kode unik yang akan dikirimkan secara real-time ke ponsel Anda.
Hal ini mencegah akun Anda teretas jika terjadi data breach, karena dibutuhkan kode unik yang akan berubah-ubah setiap hari untuk dapat mengakses akun Anda.
Salah satu perusahaan yang menerapkan Fitur 2FA adalah Accurate Indonesia, dengan banyaknya pengguna dan pentingnya kerahasiaan kondisi keuangan perusahaan.
Accurate Online selaku Aplikasi Akuntansi menggunakan Fitur 2FA untuk memberikan keamanan lebih pada penggunanya.
3. Pemutakhiran Perangkat Lunak:
Pastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi, aplikasi, dan plugin, selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
Hindari penggunaan perangkat lunak yang tidak lagi didukung atau menerima pembaruan keamanan.
4. Implementasi Firewall dan Sistem Deteksi Intrusi:
Gunakan firewall untuk mengontrol lalu lintas jaringan dan mencegah akses yang tidak sah.
Implementasikan sistem deteksi intrusi (IDS) dan sistem pencegahan intrusi (IPS) untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas mencurigakan.
5. Penggunaan Antivirus dan Anti-malware:
Install dan selalu perbarui perangkat lunak antivirus dan anti-malware untuk melindungi sistem dari berbagai jenis ancaman.
Baca juga: Langkah Awal Menggunakan Aplikasi Akuntansi untuk Pembukuan Bisnis
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang cracking, lengkap dengan jenis, bedanya dengan hacking, dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan.
Untuk itu, Anda harus terus waspada agar seluruh data perusahaan Anda tersimpan dengan aman dari serangan cracking.
Namun, untuk masalah pencatatan keuangan atau membuat laporan keuangan, Anda bisa menyerahkan sepenuhnya pada software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Kenapa? karena Accurate Online memiliki sistem cloud yang canggih dan aman, sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan data penting Anda lagi.
Dengan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat.
Berbagai fitur yang ada di dalamnya pun akan membantu Anda dalam mengelola bisnis secara lebih efisien.
Penasaran? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari, gratis!