Buku Besar Akuntansi: Fungsi, Bentuk, Jenis, Contoh

oleh | Jul 12, 2024

source envato.

Buku besar adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Buku besar meringkas data-data yang berasal dari jurnal umum maupun jurnal khusus dengan klasifikasi-klasifikasi akun yang lebih detail.

Namun, detail klasifikasi akun ini berbeda-beda tergantung pada bentuk buku besar yang digunakan.

Setidaknya, terdapat tiga ragam bentuk buku besar yang paling sering digunakan oleh pengusaha, yakni buku besar bentuk T,  skontro, serta staffle (berkolom saldo tunggal dan berkolom saldo rangkap).

Lantas, apa perbedaan di antara masing-masing bentuk buku besar tersebut? Sebelum menjawabnya, mari pahami lebih lanjut pengertian dari buku besar.

Apa Itu Buku Besar?

Apa Itu Buku Besar

ilustrasi bentuk buku besar. source envato

Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal dalam perusahaan.

Mengutip dari Wikipedia, Buku besar adalah ringkasan permanen dari seluruh jumlah yang dimasukkan dalam jurnal pendukung (buku harian) yang mencantumkan transaksi individual berdasarkan tanggal.

Dalam pengertian lain, bentuk buku besar juga merupakan alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan beragam perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi keuangan.

Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan pun berbeda-beda.

Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, hingga volume transaksi.

Aktivitas mencatat buku besar disebut dengan posting. Dimana isi dari buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah menyusun jurnal umum.

Akun dalam buku besar digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga akun nominal atau nominal account.

Akun ril merupakan akun yang ada pada neraca seperti hutang, aktiva, modal, dan kewajiban.

Sementara akun nominal merupakan akun yang ada pada laporan laba rugi seperti akun beban dan pendapatan.

Baca juga: 4 Jenis Buku Besar: Pengertian, Bentuk, dan Cara Hitungnya

Fungsi Buku Besar Akuntansi

Buku besar digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan semua transaksi keuangan perusahaan berdasarkan akun-akun tertentu.

Berikut adalah beberapa fungsi lain dari buku besar akuntansi, hal tersebut meliputi:

1. Pengelompokan Transaksi Keuangan

Buku besar mengelompokkan transaksi yang telah dicatat di jurnal umum atau jurnal khusus berdasarkan akun-akun tertentu.

Hal ini memudahkan pelacakan dan analisis transaksi keuangan yang berkaitan dengan akun tertentu.

2. Penyusunan Laporan Keuangan

Informasi yang tercatat dalam buku besar digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Buku besar menyediakan saldo akhir dari setiap akun yang diperlukan untuk pelaporan keuangan.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Accurate Online

3. Monitoring dan Pengendalian Keuangan

Buku besar memungkinkan perusahaan untuk memonitor posisi keuangan secara keseluruhan dan untuk setiap akun secara individual.

Hal ini penting untuk pengendalian keuangan, deteksi kesalahan, dan pencegahan penipuan.

4. Penyediaan Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Data dalam buku besar memberikan informasi yang relevan dan akurat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Informasi ini dapat mencakup tren penjualan, biaya, dan laba, serta posisi aset dan kewajiban.

5. Verifikasi dan Audit

Buku besar menyediakan jejak audit yang mempermudah verifikasi independen atas transaksi keuangan.

Auditor dapat menggunakan buku besar untuk melacak transaksi dan memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

6. Menjaga Keseimbangan Akuntansi

Buku besar membantu menjaga keseimbangan akuntansi dengan memastikan bahwa total debit selalu sama dengan total kredit untuk setiap transaksi.

Ini mendukung prinsip dasar akuntansi ganda (double-entry accounting).

Baca juga: Buku Besar Bentuk T: Contoh dan 5 Cara Membuatnya

Jenis-Jenis Buku Besar

Buku besar adalah buku akuntansi yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan.

Ada beberapa jenis buku besar yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam mencatat transaksi.

Berikut adalah jenis-jenis buku besar beserta penjelasannya:

1. Buku Besar Umum

Buku besar umum adalah catatan yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan berdasarkan akun-akun tertentu.

Fungsi: Mengelompokkan transaksi ke dalam kategori akun-akun utama seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku besar pembantu adalah buku yang mencatat rincian transaksi untuk akun-akun tertentu yang memerlukan informasi lebih detail.

Fungsi: Memberikan rincian tambahan untuk akun yang sering bertransaksi seperti piutang dagang dan utang dagang.

Jenis Buku Besar Pembantu:

  • Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Ledger): Mencatat rincian piutang dari setiap pelanggan.
  • Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Ledger): Mencatat rincian utang kepada setiap pemasok.

3. Buku Besar Khusus (Special Ledger)

Buku besar khusus digunakan untuk mencatat transaksi tertentu yang sering terjadi dalam volume besar dan memerlukan pengelompokan khusus.

Fungsi: Mengelompokkan transaksi-transaksi khusus untuk memudahkan pencatatan dan pelacakan.

Jenis Buku Besar Khusus:

  • Buku Besar Kas (Cash Ledger): Mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan kas masuk dan kas keluar.
  • Buku Besar Penjualan (Sales Ledger): Mencatat semua transaksi penjualan.
  • Buku Besar Pembelian (Purchase Ledger): Mencatat semua transaksi pembelian.

4. Buku Besar Akun Kontrol (Control Account Ledger)

Buku besar akun kontrol mencatat saldo total dari akun-akun yang rinciannya tercatat di buku besar pembantu.

Fungsi: Mengontrol dan memverifikasi kesesuaian saldo antara buku besar umum dengan buku besar pembantu.

Baca juga: Penjelasan Pengertian Buku Besar Pendapatan

Ragam Bentuk Buku Besar

Bentuk buku besar yang paling umum digunakan ialah buku besar T,  skontro, dan staffle berkolom saldo tunggal serta berkolom saldo rangkap.

Berikut adalah jenis-jenis buku besar:

1. Buku Besar Bentuk T

Buku besar T merupakan bentuk buku besar yang paling sederhana dan paling umum digunakan.

Dimana biasanya, bentuk buku besar jenis ini digunakan untuk keperluan analisis transaksi, serta untuk menjelaskan mekanisme penggunaan akun.

Pada bentuk buku besar T, kolom debit dan kredit terletak secara berdampingan. Sisi sebelah kiri untuk debit dan sisi sebelah kanan untuk kredit.

Begitu pun dengan nomor atau kode akun yang berada di kanan atas dan nama akun di kiri atas kolom debit dan kreditnya.

Kemudian pada kolom terakhir, terletak kolom total debit dan kredit, serta saldo debit.

Kendati demikian, buku besar berbentuk T tidak bisa memuat nomor ref dan saldo per transaksi yang berkaitan dengan jurnal.

Sehingga, jika ingin melihat dan mengetahui jumlah saldo, maka harus menunggu hingga akhir bulan.

Hal tersebut dikarenakan bentuk T tidak memuat kolom saldo pada masing-masing transaksi.

contoh-buku-besar1

Baca juga: 6 Jenis Laporan Keuangan serta Fungsi dan Manfaatnya

2. Skontro

Buku besar bentuk skontro sering juga disebut sebagai buku besar dua kolom.

Hal ini dikarenakan arti dari skontro yang merupakan sebelah atau dibagi dua, yaitu kanan dan kiri atau debet dan kredit.

Pada kolom 1 bagian debit, terdapat 4 kolom yang berisi tanggal, uraian, nomor ref, dan nominal debit dari transaksi.

Begitu pula pada kolom 1 bagian kredit yang memuat 4 kolom dengan isian sama. Hanya saja, perbedaannya terletak pada nominal kredit dari transaksi.

Semua kolom terletak secara berdampingan, sehingga dalam 1 jalur terdapat 8 kolom secara keseluruhan. Sementara, untuk kolom nama dan nomor akun diletakkan pada bagian atas kolom.

Skontro adalah salah satu bentuk buku besar akuntansi perusahaan yang cukup mudah, namun tetap detail dalam setiap catatan transaksi dan nominalnya.

Hanya saja, kekurangan dari bentuk buku besar ini tidak jauh berbeda dengan buku besar T, yaitu tidak adanya kolom saldo.

contoh-buku-besar2

3. Staffle Berkolom Saldo Tunggal

Buku besar bentuk staffel adalah buku yang paling detail. Oleh karena itu, bentuk ini banyak digunakan perusahaan, terutama jika perusahaan memerlukan penjelasan suatu transaksi secara mendetail.

Buku besar staffel juga terbagi menjadi dua jenis, yakni yang terdiri dari tiga kolom dan empat kolom.

Dimana yang terdiri dari 3 kolom mempunyai lajur saldo tunggal, sedangkan yang terdiri dari 4 kolom mempunyai lajur saldo rangkap.

Buku besar staffel berkolom saldo tunggal memuat tiga kolom untuk nilai debit, kredit, dan jumlah saldo akun.

Kemudian, 6 kolomnya terdiri dari rincian tanggal, keterangan transaksi, nomor ref, nominal debit, nominal kredit, dan saldo.

Adapun untuk nama akun dan nomor akun diletakkan bersebelahan di bagian atas kolom.

Baca juga:  Memahami Metode Rekonsiliasi Bank 4 Kolom dan 8 Kolom

contoh-buku-besar34. Staffle Berkolom Saldo Rangkap

Buku besar staffle berkolom saldo rangkap merupakan jenis buku yang paling mendetail di antara lainnya, mulai dari penyusunan akun hingga transaksi-transaksinya.

Oleh karena itu, perusahaan berskala besar umumnya menggunakan bentuk buku besar ini, di mana kebutuhan akan data akun dan transaksi keuangan secara detail dan spesifik dapat terpenuhi.

Pada bentuk ini, 7 kolom besar berisi tanggal, keterangan, nomor ref, debit, kredit, saldo debit, dan saldo kredit.

contoh-buku-besar4

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Penutup

Buku besar merupakan buku yang dapat menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.

Buku ini juga digunakan sebagai alat peringkat data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal maupun jurnal khusus.

Dalam penerapannya, buku besar terdiri dari beberapa jenis, dimana yang paling umum digunakan meliputi buku besar bentuk T, skontro, dan staffle berkolom saldo tunggal serta berkolom saldo rangkap.

Proses pembuatan buku besar memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan.

Untuk mempermudah proses pencatatan keuangan dan meminimalisir kesalahan pada pembuatan laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online.

Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis.

Karena itu, Accurate Online dapat diakses kapan saja dan di mana saja, serta mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.

Tertarik untuk menggunakan Accurate Online? Jika iya, Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui link pada gambar di bawah ini.

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait