Apa itu Repurchase Rate? Ini Pengertian dan 3 Tips Ampuh untuk Meningkatkannya
Bersumber dari DataQ, repurchase rate atau repeat purchase rate adalah sebuah metrik yang sangat penting, tapi sering dilupakan oleh banyak pebisnis.
Lantas, apa itu repurchase rate? Kenapa metrik ini sangat penting untuk bisnis? Penasaran? Tenang, karena Anda bisa mendapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang repurchase rate di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu Repurchase Rate?
Dilansir dari laman Daasity, repurchase rate adalah persentase konsumen atau pelanggan yang melakukan kegiatan pembelian atas produk Anda sebanyak lebih dari satu kali dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, persentase ini digunakan untuk memastikan tingkat kesuksesan dari strategi pemasaran ataupun tingkat retention konsumen.
Beberapa pebisnis ada juga yang menyebut metrik yang satu ini dengan istilah rebuy rate, repeat purchase rate, atau RPR.
Baca juga: Mengenal Growth Rate Dan Cara Menghitungnya Dalam Bisnis
Rumus dan Contoh Perhitungan Repurchase Rate
Untuk menghitung repurchase rate, Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:
(jumlah pelanggan yang membeli lebih dari sekali dalam kurun waktu X / jumlah seluruh pelanggan dalam kurun waktu X) * 100%
Agar lebih jelas, mari kita perhatikan contoh dibawah ini.
Katakanlah PT ABC dalam setahun tercatat memiliki pelanggan sebanyak 200 orang. Namun, hanya ada 100 pelanggan yang berbelanja di perusahaan tersebut lebih dari satu kali. Nah, berikut ini adalah perhitungan repurchase rate dari PT ABC.
- = (jumlah pelanggan yang membeli lebih dari sekali dalam setahun / jumlah seluruh pelanggan dalam setahun) * 100%
- = (100 / 200) * 100%
- = 50%
Jadi, bisa kita simpulkan bersama bahwa repurchase rate PT ABC selama satu tahun adalah sebanyak 50%.
Baca juga: Apa itu Customer Retention Rate? Ini Pengertian dan 3 Cara Mudah dalam Menentukannya
Mengapa Repurchase Rate Penting?
Lantas, kenapa metrik yang satu ini dinilai sangat penting? Sederhananya, perlu Anda ketahui diperlukan waktu dan tenaga yang banyak untuk mencari pelanggan baru.
Jika Anda ingin menghemat kedua sumber daya tersebut, maka Anda harus bisa mendorong pembelian ulang yang saat ini dilakukan oleh konsumen Anda. Untuk itu, repurchase rate memiliki peran yang sangat penting bagi bisnis.
Agar bisa lebih jelas lagi, kami akan memberikan contoh kembali. Contohnya, katakanlah Alina menjual daging frozen secara online. Lalu, Alina mengklaim bahwa daging baksonya terasa sangat awet meskipun tanpa menggunakan bahan pengawet.
Jika Anda baru mendengar klaim yang dikeluarkan oleh Alina, pasti anda sangat sulit untuk percaya. Terlebih lagi, jika Anda telah memiliki bakso frozen yang pas dengan preferensi Anda.
Nah, untuk lebih meyakinkan Anda, maka Alina pun membuat strategi iklan, membuat program promosi, serta melakukan trik marketing ataupun penjualan lainnya. Seluruh hal tersebut memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit.
Tapi, ternyata Anda berbeda dengan Ayana, yang mana Ayana sudah pernah membeli daging frozen-nya Alina. Jika cocok dengan produk Alina, maka Ayana pun memiliki peluang untuk membeli daging tersebut kembali, atau melakukan repeat purchase.
Perbedaan yang terjadi antara Anda dan Ayana ini sangat besar. Berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan oleh laman Huify, biaya yang diperlukan untuk menarik para pelanggan baru bisa menghabiskan lima kali lebih besar dari biaya untuk memertahankan pelanggan yang sudah ada.
Itulah alasan kenapa repurchase rate memiliki peran yang penting. Jika metrik tersebut tinggi, maka Anda bisa menghemat sumber daya yang lebih banyak.
Baca juga: Burn Rate: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Tips Meningkatkan Repurchase Rate
1. Tingkatkan Customer Experience
Tips pertama untuk meningkatkan repurchase rate adalah dengan meningkatkan customer experience. Berdasarkan laman Daasity, customer experience ini mencakup pengalaman dalam memilih barang, proses pembelian, serta layanan setelah pembelian.
Oleh karena itu, cobalah untuk membuat ketiga titik tersebut menjadi lebih kreatif, spesial, dan mudah diingat oleh pelanggan. Karena, pengalaman pelanggan yang baik akan mampu meningkatkan repurchase rate.
2. Buat Program Customer Loyalty
Dikutip dari laman BSS Commerce, program customer loyalty ternyata mampu meningkatkan repurchase rate.
Sebagai contoh, Anda membuat sistem poin untuk para pelanggan setia Anda. Setiap kali pelanggan tersebut melakukan pembelian produk, maka mereka akan memperoleh poin. Lalu, berbagai poin tersebut bisa ditukarkan dengan hadiah yang menarik.
Nah, program tersebut mampu memotivasi para pelanggan setia untuk terus berbelanja. Sehingga, mereka memiliki potensi yang besar untuk memperoleh hadiah dan pada akhirnya angka repurchase rate Anda akan meningkat.
3. Lakukan Gamification
Selain hiburan, perusahaan juga bisa membuat permainan atau gamification agar bisa meningkatkan repurchase rate. Contohnya, ketika ada pelanggan yang sudah melakukan pembelian produk sebanyak 1 kali, maka pelanggan tersebut bisa memperoleh pin atau lencana tertentu.
Anda juga bisa membuat papan peringkat atau leaderboard yang mampu menampilkan nama mereka yang paling sering berbelanja. Anda bisa menyesuaikan pelaksanaannya sesuai dengan produk yang Anda jual.
Baca juga: Proses Bisnis: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contohnya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang repurchase rate. Jadi, repurchase rate adalah metrik penting yang mampu menampilkan persentase mereka yang telah berbelanja ulang di bisnis Anda.
Dengan meningkatkan metrik ini, maka Anda bisa menghemat biaya untuk mencari pelanggan baru. Namun, tentunya Anda tetap harus mengelola anggaran pemasaran Anda dengan baik dan mencatatnya secara rapi agar operasional bisnis bisa berjalan dengan lancar.
Jika Anda kesulitan atau tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal tersebut, maka #lebihbaik bila Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Karena, aplikasi ini mampu membantu Anda dalam membuat berbagai anggaran yang diperlukan untuk menjalankan operasional bisnis dan mengelolanya secara tepat.
Anda juga bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang tepat. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis.
Ayo buktikan sendiri kelebihan dari Accurate Online dengan mencobanya selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.