Mark Up Pricing Adalah Strategi Ampuh Raih Untung Maksimal, Ini Caranya!
Jika Anda masih kebingungan dalam menentukan harga jual, maka mark up pricing adalah solusi yang tepat. Selain lebih praktis, strategi ini juga bisa digunakan dengan cepat. Selain itu, di dalamnya juga masih banyak kelebihan lain.
Apa saja? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang mark up pricing di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Mark Up Pricing
Setiap penjual pasti akan mengharapkan keuntungan. Untuk itu, mereka akan menjual barang atau jasa lebih tinggi dari biaya modalnya. Nah untuk menentukan harga yang menguntungkan, maka mark up pricing adalah jawaban utamanya.
Selain bisa memberikan laba, mark up pricing adalah strategi yang sangat mudah dijelaskan, sesuai yang ditulis dalam laman Price Intelligently.
Baca juga: Market Growth Adalah Hal yang Harus Diperhitungkan Oleh Perusahaan, Ini Pentingnya!
Langkah dan Contoh Perhitungan Mark Up Pricing
Berdasarkan laman The Balance Small Business, cara menentukan harga melalui strategi mark up pricing adalah sebagai berikut:
1. Hitung Total Cost Layanan
Total cost adalah berbagai biaya yang wajib Anda keluarkan untuk membuat produk dalam kurun waktu tertentu. Biaya ini memiliki dua unsur utama, yaitu fixed dan variable cost.
Masih dari laman The Balance Small Business, fixed cost adalah biaya produksi yang memiliki sifat tetap. Berapapun jumlah penjualan Anda saat ini, biaya ini harus tetap Anda keluarkan.
Di sisi lain variable cost cenderung bersifat tidak tetap. Pengeluaran biayanya tergantung pada jumlah penjualan Anda.
2. Hitung Unit Cost
Cara selanjutnya untuk menerapkan mark up pricing adalah menghitung unit cost. Unit cost ini tidak sama seperti total cost. Dalam total cost, seluruh biaya harus dihitung, sedangkan unit cost adalah biaya untuk satu barang atau jasa saja.
Katakanlah dalam sehari Anda bisa menjual 100 Es Krim. Angka ini masih berupa prediksi saja. Angka ini bisa berasal dari jumlah penjualnya Anda di hari sebelumnya. Nah, total cost ini adalah biaya untuk membuat 100 porsi es krim. Sedangkan unit cost adalah biaya untuk pembuatan 1 porsi es krim.
Nah, perhitungan untuk unit cost pada es krim adalah sebagai berikut:
= total cost / jumlah produksi
= Rp 850.000 / 100
= Rp 8.500
3. Hitung Laba
Hal utama dalam strategi mark up pricing adalah menentukan untung Anda. Umumnya, Anda ini bisa dihitung dengan persentase. Lalu, persentase tersebut bisa Anda kalikan dengan unit cost Anda sendiri.
Contohnya, Anda ingin mengambil untung sebanyak 20%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
= unit cost x persentase keuntungan
= Rp8.500 x 20%
= Rp1.700
4. Jumlahkan Laba Dengan Unit Cost
Langkah terakhir untuk menerapkan mark up pricing adalah menunjukkan harga jual Anda. Anda tinggal menambahkan laba dengan unit costnya saja. Berikut ini adalah contohnya:
= unit cost + laba
= Rp 8.500 + Rp1.700
= Rp 10.200
Baca juga: Consumer Insight Adalah: Pengertian dan Cara Memaksimalkannya
Kelebihan dan Kekurangan Mark Up Pricing
Berdasarkan laman HubSpot dan Profit Well, kelebihan dan kekurangan dari mark up pricing adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
-
Mudah dan cepat
Strategi mark up pricing adalah strategi penetapan harga yang sangat sederhana. Rumus dan langkah penggunaannya sudah kami bahas di atas. Anda juga sudah tidak perlu lagi melakukan kegiatan analisis kompetitor. Karena, perhitungan harga tidak akan melibatkan hal ini.
-
Ada Alasan Untuk Kenaikan Harga
Katakanlah harga bahan baku Anda sedang mengalami kenaikan, Anda harus menambah harga jual agar bisa tetap mendapatkan keuntungan. Ketika ada pelanggan yang menanyakan hal tersebut, Anda bisa menjawabnya dengan mudah. Anda memang tidak sedang mencari keuntungan yang besar, namun memang dituntut oleh kondisi sebenarnya.
2. Kekurangan
-
Tidak Memperhitungkan Nilai Produk
Walaupun memang harganya sangat mahal, namun smartphone dari Apple tidak pernah sepi peminat. Kenapa? Karena mereka menawarkan nilai yang lebih. Selain itu, produk iPhone pun menawarkan prestisius yang tinggi. Terlebih lagi, produk ini pun terkenal akan sistem keamanannya yang tinggi dan memiliki kualitas kamera yang baik.
Berbagai nilai tersebut tentunya tidak bisa dijual jika tidak menggunakan strategi mark up pricing. Karena, di dalamnya hanya akan menghitung keuntungan saja.
Untuk itu, strategi mark up pricing akan kurang tepat jika digunakan pada industri SaaS. Karena, industri ini memiliki harga jual yang lebih besar daripada biaya pembuatannya.
-
Tak Ada Jaminan Balik Modal
Mari kita ambil contoh es krim di atas. Di sana dijelaskan Anda bisa membuat 100 porsi es krim dalam satu hari. Tentunya jumlah ini hanya perkiraan saja.
Tapi, bagaimana bila jumlah produk yang laku hanya 1 hingga 5 porsi saja dalam satu hari? Jangankan untuk mendapatkan laba, total cost saja tidak bisa Anda dapatkan. Tentunya hal ini akan membuat Anda merasakan kerugian. Hal ini juga yang menjadi salah satu kekurangan dari strategi mark up pricing.
Baca juga: ARR Adalah Cara Tepat Untuk Mengevaluasi Perkembangan Bisnis, Ini Caranya!
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang mark up pricing. Anda tidak perlu terburu-buru untuk menetapkan strategi ini. Anda bisa terlebih dulu membandingan strategi penetapan harga yang lainnya agar bisa menentukan metode yang akan Anda gunakan.
Nah, apapun metode yang ingin Anda gunakan, Anda bisa menghitungnya secara mudah dengan menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Di dalamnya sudah dilengkapi dengan fitur dan modul yang akan membantu Anda dalam menghitung harga pokok penjualan. Setiap penjualan pun nantinya bisa tercatat secara otomatis di dalam laporan keuangan dan Anda bisa mendapatkan data tersebut secara otomatis, cepat dan akurat.
Tunggu apa lagi? Segera coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga melalui tautan gambar di bawah ini selama 30 hari, Gratis.