Shareholder Agreement (SHA): Arti, Tujuan, Contoh

oleh | Jun 25, 2024

source envato.

Pada dasarnya, shareholder agreement adalah suatu petunjuk agar setiap investor bisa mengetahui tanggung jawab dan juga hak yang mereka miliki.

Jenis dokumen yang satu ini memiliki sifat penting agar setiap investor tidak melanggar perjanjian yang telah disetujui sebelumnya.

Lantas, apa itu shareholder agreement? Apa saja isi yang ada di dalam berkas tersebut? Kenapa shareholder agreement harus selalu disediakan?

Temukan jawaban lengkapnya dengan membaca artikel tentang shareholder agreement di bawah ini hingga selesai.

Apa itu Shareholder Agreement?

Berdasarkan laman Investopedia, shareholder agreement (SHA) atau yang banyak disebut dengan perjanjian pemegang saham, adalah suatu peraturan antara para investor yang menggambarkan konsep serta bagan operasional dalam sebuah perusahaan.

Di dalam perjanjian ini, perusahaan nantinya akan menjelaskan semua hak dan juga kewajiban yang dimiliki oleh setiap pemilik saham.

Selain itu, di dalamnya juga mencakup informasi terkait manajemen perusahaan, hak istimewa, dan juga penjelasan terkait perlindungan aset dari setiap pemilik saham.

Biasanya, shareholder agreement dibuat agar setiap pemilik saham mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka bisa dilindungi.

Perjanjian ini juga mencakup bagian yang mana harga saham akan dijelaskan secara adil dan juga sah, khususnya ketika saham akan dijual.

Hal tersebut akan memungkinkan pemilik saham untuk bisa membuat keputusan terkait pihak luar yang mungkin nantinya akan menjadi investor.

Uraian terkait harga juga bisa menjadi suatu perlindungan untuk para pemilik saham minor jika nantinya perusahaan mengalami kebangkrutan.

Perjanjian pemegang saham pun tentunya berbeda dengan peraturan yang dibentuk oleh perusahaan.

Walaupun peraturan dari perusahaan ini bersifat wajib dan penting untuk menguraikan pengaturan operasi seluruh perusahaan, namun sifat di dalamnya lebih cenderung opsional.

Artinya, perjanjian pemegang saham ini bisa dibuat setelah adanya persetujuan saja.

Setelahnya, tujuan utama dari shareholder agreement adalah agar bisa menguraikan hak dan juga kewajiban tertentu saja.

Pemaparan hal ini juga akan sangat membantu saat perusahaan ternyata hanya mempunyai sedikit jumlah pemilik saham aktif.

Baca juga: Shareholder Adalah: Pengertian, jenis, dan Haknya

Fungsi Shareholder Agreement (SHA)

Shareholder aggrement (SHA) dibuat dengan maksud menunjang fungsinya. Apa saja fungsinya? berikut jawabannya:

1. Mengatur Hubungan Pemegang Saham:

  • Hak Suara: Menjelaskan bagaimana hak suara dialokasikan dan bagaimana keputusan diambil.
  • Pembagian Keuntungan: Menetapkan bagaimana dividen dan keuntungan lain akan didistribusikan.
  • Pengambilan Keputusan: Mengatur prosedur pengambilan keputusan, termasuk jenis keputusan yang memerlukan persetujuan mayoritas atau suara bulat.

2. Perlindungan Pemegang Saham:

  • Hak Perlindungan Minoritas: Melindungi pemegang saham minoritas dari tindakan yang mungkin merugikan mereka.
  • Klausul Anti-Dilusi: Mencegah dilusi kepemilikan saham yang tidak adil terhadap pemegang saham yang ada.

3. Pengelolaan Saham:

  • Pembatasan Transfer Saham: Mengatur ketentuan tentang penjualan atau transfer saham, termasuk hak penawaran pertama dan hak penolakan pertama.
  • Exit Strategy: Menyediakan mekanisme untuk pemegang saham yang ingin menjual saham mereka atau keluar dari perusahaan.

4. Mencegah Sengketa:

  • Resolusi Sengketa: Menetapkan metode penyelesaian sengketa, seperti mediasi atau arbitrase, untuk menghindari litigasi yang mahal dan memakan waktu.
  • Klausul Kepatuhan: Menjamin bahwa semua pemegang saham mematuhi aturan dan ketentuan yang telah disepakati.

Baca juga: Shareholder Value Added: Pengertian, Manfaatnya

5 Tujuan Pembuatan Shareholder Agreement

tujuan dari perjanjian SHA sangat penting untuk memastikan operasional yang efisien, pengelolaan yang baik, dan penghindaran sengketa di antara pemegang saham.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tujuan dari shareholder agreement:

1. Kejelasan dan Kepastian:

Memberikan kejelasan dan kepastian tentang hak dan kewajiban masing-masing pemegang saham, sehingga mengurangi potensi konflik dan kesalahpahaman.

2. Stabilitas Operasional:

Memastikan stabilitas operasional perusahaan dengan menetapkan aturan yang jelas tentang bagaimana perusahaan dijalankan dan bagaimana keputusan penting dibuat.

3. Perlindungan Investasi:

Melindungi investasi pemegang saham dengan menetapkan ketentuan yang memastikan bahwa nilai investasi mereka tidak dirugikan oleh tindakan yang tidak diinginkan dari pemegang saham lain atau manajemen.

4. Pengaturan Tata Kelola Perusahaan:

Mengatur tata kelola perusahaan secara lebih efisien dengan menetapkan prosedur yang harus diikuti dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.

5. Mengatur Exit Strategy:

Menyediakan rencana yang jelas bagi pemegang saham yang ingin menjual saham mereka atau keluar dari perusahaan.

Sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan cara yang terstruktur dan tidak mengganggu operasi perusahaan.

Baca juga: Ekuitas Pemegang Saham: Klasifikasi dan Komponen didalamnya

Apa yang Ada dalam Shareholder Agreement?

Karena shareholder agreement adalah suatu berkas perjanjian, maka di dalamnya terdapat beberapa bagian yang harus Anda cantumkan.

Selain berisi hak dan kewajiban pemegang saham, aspek lain yang harus termuat di dalam shareholder agreement adalah sebagai berikut:

1. Dewan Direksi

Aspek pertama yang harus ada di dalam shareholder agreement adalah informasi terkait setiap dewan direksi.

Umumnya, bagian ini akan menjelaskan cara kerja dari dewan direksi perusahaan, termasuk syarat bahwa keputusan dewan harus mempunyai suara mayoritas.

Penjelasan terkait tahapan dalam pergantian direktur pun harus digambarkan dalam segmen tersebut.

Karena setiap pemilik saham harus mempunyai hak dalam menjadi bagian dewan direksi perusahaan.

2. Tindakan yang Melibatkan Saham

Dilansir dari laman The Balance SMB, shareholder agreement mempunyai penjelasan yang detail terkait semua tindakan yang akan melibatkan saham.

Contohnya, bagian ini kemungkinan besar akan menyertakan pembatasan dan juga peraturan terkait tindakan yang akan diambil bila salah satu dari pemilik saham meninggal dunia.

Sub-bagian penting lainnya yang kemungkinan besar akan menguraikan adalah terkait konsekuensi jika saham dikirim oleh pemilik tanpa adanya persetujuan dari pemilik saham lain.

3. Manajemen dan Operasi Perusahaan

Hal lainnya yang harus dicantumkan di dalam shareholder agreement adalah struktur operasional dan manajemen perusahaan.

Jadi, segmen ini harus menjelaskan pilihan tindakan yang dapat diambil oleh setiap pemilik saham yang berhubungan dengan isu manajemen dan juga bisnis perusahaan.

4. Amandemen dan Penghentian Kontrak

Proses yang diperlukan dalam mengubah perjanjian pemilik saham harus dijelaskan dalam segmen yang satu ini.

Selain itu, pelanggaran yang nantinya bisa menimbulkan penghentian kontrak pun harus dicantumkan oleh pihak pembentuk perjanjian.

Hak dan kewajiban pemilik saham bisa berakhir dalam suatu perjanjian tertulis, pembubaran oleh pihak perusahaan, atau setelah beberapa tahun tanggal awal perjanjian berlalu.

Baca juga: Stakeholder dan Shareholder: Pengertian dan Perbedaannya

Mengapa Shareholder Agreement Dibutuhkan?

Seperti yang telah dijelaskan diatas, shareholder agreement adalah suatu dokumen yang harus dibuat oleh setiap pemilik saham. Tapi, kenapa dokumen ini sangat penting?

1. Mempermudah Pengambilan Keputusan

Shareholder agreement sangat berguna untuk memudahkan para pemilik saham dalam mengambil keputusan.

Tanggung jawab dari seorang shareholder sangatlah banyak. Seringkali mereka harus membuat keputusan dalam kondisi yang bisa merugikan perusahaan.

Untuk itu, isi yang terdapat di dalam perjanjian ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan.

2. Sistem Pengelolaan Keuangan yang Baik

Shareholder agreement mampu mengatur bagaimana perusahaan nantinya akan mengakses dana dan juga mengulas regulasi tentang kewajiban pemegang saham untuk bisa menyumbang dana pribadi mereka.

Selain itu, perjanjian shareholder agreement pun umumnya berisi penjelasan terkait pengelolaan dividen dan juga tabungan setiap pemilik saham.

3. Strategi Pengunduran Diri

Shareholder agreement yang baik berisi strategi pengunduran diri untuk setiap pemilik saham.

Jika salah satu shareholder ternyata ada yang ingin menyerahkan sahamnya dan mengajukan pengunduran diri, maka ada beberapa persyaratan yang harus mereka dirinya penuhi.

Secara tidak langsung, fungsi ini akan menekan risiko kecurangan atau faktor lainnya yang bisa menimbulkan kerugian untuk perusahaan dan semua pemilik saham.

Contoh Ketentuan dalam Shareholder Agreement

contoh shareholder aggrement

ilustrasi shareholder aggrement. source envato

Berikut adalah contoh ketentuan dalam Shareholder Agreement yang mencakup berbagai aspek penting untuk memastikan hubungan yang harmonis dan operasional yang efisien dalam sebuah perusahaan:

1. Hak Suara (Voting Rights)

  • Setiap pemegang saham berhak atas satu suara per saham yang dimiliki untuk setiap keputusan yang memerlukan pemungutan suara pemegang saham.

2. Pembatasan Transfer Saham (Restrictions on Share Transfer)

  • Saham tidak dapat dijual atau ditransfer tanpa terlebih dahulu menawarkan saham tersebut kepada pemegang saham lain dengan harga yang sama.
  • Pemegang saham yang bermaksud menjual sahamnya harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada pemegang saham lain, yang memiliki waktu 30 hari untuk menerima tawaran tersebut.

3. Pembagian Keuntungan (Profit Distribution)

  • Dividen akan didistribusikan kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi saham yang dimiliki setelah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan.
  • Dewan direksi berhak merekomendasikan jumlah dividen yang akan dibayarkan, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan dan rencana pengembangan bisnis di masa depan.

4. Resolusi Sengketa (Dispute Resolution)

  • Setiap sengketa yang timbul dari atau terkait dengan perjanjian ini akan diselesaikan melalui mediasi terlebih dahulu.
  • Jika mediasi gagal dalam waktu 60 hari sejak dimulainya mediasi, sengketa tersebut akan diselesaikan melalui arbitrase di bawah aturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
  • Putusan arbitrase bersifat final dan mengikat bagi para pihak.

5. Klausul Anti-Dilusi (Anti-Dilution Clause)

  • Jika perusahaan menerbitkan saham tambahan, pemegang saham yang ada akan memiliki hak untuk membeli saham tambahan tersebut secara proporsional dengan kepemilikan saham mereka saat ini.
  • Hak ini dapat dilakukan oleh pemegang saham dalam waktu 30 hari sejak pemberitahuan penerbitan saham baru.
  • Harga saham tambahan akan ditetapkan oleh dewan direksi berdasarkan penilaian pasar yang wajar.

6. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi (Appointment and Removal of Directors)

  • Pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan direksi memerlukan persetujuan mayoritas pemegang saham.
  • Setiap pemegang saham berhak mencalonkan satu atau lebih kandidat untuk posisi direksi.
    Masa jabatan anggota dewan direksi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali.

7. Strategi Keluar (Exit Strategy)

  • Pemegang saham yang ingin menjual semua atau sebagian sahamnya harus menawarkan saham tersebut kepada pemegang saham lain terlebih dahulu (Right of First Refusal).
  • Jika tidak ada pemegang saham lain yang membeli saham tersebut dalam waktu 30 hari, pemegang saham yang ingin menjual dapat mencari pembeli di luar perusahaan.
  • Penjualan saham kepada pihak ketiga memerlukan persetujuan tertulis dari mayoritas pemegang saham yang ada.

8. Hak Perlindungan Minoritas (Minority Protection Rights)

  • Setiap pemegang saham minoritas berhak atas perlindungan dari keputusan yang dapat merugikan mereka secara tidak proporsional.
  • Perubahan signifikan dalam struktur perusahaan atau pengelolaan memerlukan persetujuan dari pemegang saham minoritas.

9. Informasi dan Laporan (Information and Reporting)

  • Perusahaan wajib menyediakan laporan keuangan tahunan kepada semua pemegang saham.
  • Pemegang saham berhak atas informasi yang relevan tentang kinerja perusahaan dan keputusan strategis.

Baca juga: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang shareholder agreement dan peran pentingnya untuk para investor saham.

Tapi bila Anda belum siap untuk berinvestasi saham, #lebihbaik Anda menginvestasikan dana untuk pengembangan perusahaan Anda terlebih dahulu, seperti dengan berinvestasi pada Accurate Online.

Software akuntansi dan bisnis buatan anak bangsa ini mampu membantu Anda dalam mengelola dan mengembangkan bisnis lewat berbagai fungsi di dalamnya.

Beberapa fungsi tersebut adalah mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan, membantu Anda dalam mengelola persediaan, melaporkan pajak, mengurus penjualan dan pembelian, dan masih banyak lagi.

Untuk itu, ayo coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.

bisnisukmbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Natalia
Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi.

Artikel Terkait