Apa itu Content Mapping? Ini Pengertian dan 4 Tahapan Mudah dalam Membuatnya
Istilah tentang content mapping ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga para pegiat content marketing. Setiap tim marketing pasti akan selalu berhati-hati dalam urusan membuat konten. Didalamnya terjadi proses terkait cara dalam mengidentifikasi pengguna, membuat konten yang bagus, menentukan target konten, dan lain sebagainya.
Untuk itu, tim marketing umumnya akan membuat content mapping agar konten yang dibuat bisa berjalan efektif dalam menarik perhatian setiap audiens atau pengguna.
Lalu, apa itu content mapping? Bagaimana tahapan dalam membuatnya? Baca terus artikel tentang content mapping ini untuk mendapatkan jawabannya.
Daftar Isi
Apa itu Content Mapping?
Berdasarkan laman Hubspot, content mapping adalah sebuah perencanaan agar bisa membuat konten yang sesuai dengan target audiens dan waktu yang tepat. Pemetaan konten atau content mapping memiliki peran yang sangat penting agar Anda tidak sembarangan dalam membuat konten.
Dalam proses pembuatannya, tim marketing umumnya akan mempertimbangkan karakteristik pengguna atau audiens yang akan mengonsumsi konten tersebut.
Sebagai contoh, anda telah melakukan identifikasi pengguna yang sedang bermasalah dalam hal public speaking. Dari sana, Anda bisa membuat konten terkait berbagai tips dalam hal public speaking agar bisa dikonsumsi oleh pengguna tersebut.
Secara tidak langsung, pemetaan konten ini akan membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan dan juga keinginan dari setiap pelanggan melalui berbagai konten yang bisa dihasilkan. Hal tersebut akan membuat konten yang dibuat menjadi tidak sia-sia karena sudah sesuai dan tepat dengan target pasar.
Selain itu, menurut laman Web Fx, tujuan dari dibuatnya content mapping adalah agar bisa membantu Anda dalam mengembangkan konten agar bisa menghasilkan persona yang baik untuk audiens.
Baca juga: Pengertian Content Design dan 6 Proses di Dalamnya Sebagai Teknik Pembuatan Konten
Manfaat dari Content Mapping
1. Membantu Memahami Pelanggan
Content mapping yang baik akan membantu Anda dalam memahami setiap pelanggan secara mendalam. Karena, sebelum Anda membuat content mapping, Anda harus terlebih dahulu mengetahui berbagai keinginan dan juga kebutuhan dari setiap pelanggan.
Untuk itu, carilah masalah yang mereka hadapi, lalu pecahkan masalah tersebut melalui solusi yang Anda buat lewat konten. Sehingga, Anda perlahan-lahan akan bisa mengembangkan produk dan juga melebarkan target pasar Anda.
2. Membantu Anda dalam Membuat Konten Berkualitas
Kualitas harus selalu diutamakan daripada kuantitas. Melansir dari laman Alexa, content mapping akan membantu Anda dalam membuat konten dengan kualitas yang baik karena sudah mengetahui target pasar yang sesuai.
Bila Anda tidak mempunyai dan tidak membuat content mapping. Kemungkinan besar konten yang Anda buat sangat banyak namun tidak memiliki target pasar yang sesuai.
3. Mengetahui Gambaran Umum
Membuat content mapping secara tidak langsung akan mampu membantu Anda dalam hal mengidentifikasi berbagai konten yang terdapat di dalam situs Anda.
Contohnya, katakanlah Anda memiliki berbagai konten terkait kuliner, travelling, dan berbagai tips lainnya. Setelah membuat content mapping Anda bisa membuat kategori konten ke dalam label yang telah Anda buat. Selain itu, Anda juga masih bisa menambahkan kategori lain bila ada permintaan langsung dari audiens.
Baca juga: 5 Tahapan Content Marketing Funnel Agar Strategi Content Marketing Anda Sukses
Langkah-Langkah Membuat Content Mapping
1. Buat Buyer Persona
Buyer persona adalah gambaran dari target audiens yang sudah Anda buat berdasarkan riset yang dilakukan secara mendalam. Dalam membuat buyer persona, diperlukan berbagai informasi terkait jenis kelamin, usia, minat, lokasi dan informasi lainnya.
Agar bisa mengetahui hal tersebut, Anda bisa melakukan survei online atau langsung melakukan wawancara pada mereka.
2. Kenali Customer Journey
Customer journey adalah jalan yang dilalui oleh audiens untuk bisa menemukan atau membeli produk yang Anda tawarkan. Setelah membuat buyer persona, tentunya akan semakin mudah bagi Anda untuk membuat content mapping.
Tapi, Anda harus terlebih dahulu mengetahui tingkah laku pengguna dalam melakukan pembelian. Contohnya, audiens yang membeli produk Anda melalui media sosial Instagram atau iklan billboard. Dari sana, Anda bisa mengetahui konten apa yang tepat agar bisa membimbing audiens dalam perjalanannya menemukan produk Anda.
3. Analisis Konten
Sebelum membuat konten yang baru, Anda harus terlebih dahulu memahami konten yang sekiranya memiliki trafik tinggi.
Ingat, jangan sampai Anda hanya membuat konten agar jumlahnya terlihat banyak. Perhatikanlah berbagai konten yang memang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.
4. Buat Peta Konten
Bila Anda sudah membuat ketiga hal di atas, maka ini saatnya Anda memetakan konten secara teratur, dari mulai sisi audiens, hingga analisis konten.
Untuk membuat content mapping, Anda bisa mengunduh beberapa template yang banyak disediakan di Internet agar lebih mudah, contohnya seperti yang disediakan dalam laman Hubspot.
Baca juga: Sistem Informasi Pemasaran: Pengertian, Jenis, dan Komponen di Dalamnya
Penutup
Demikianlah penjelasan yang singkat dari kami tentang content mapping, lengkap mulai dari pengertian dan berbagai tahapan dalam membuatnya.
Pada intinya, membuat content mapping dalam dunia marketing sangat penting agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal di masa depan. Namun dalam membuatnya tentu Anda harus menyiapkan anggaran marketing tertentu agar bisa beroperasi dengan baik.
Nah, untuk membantu Anda dalam menyiapkan serta mengelola anggaran keuangan perusahaan, akan #lebihbaik bila Anda menggunakan Accurate Online.
Software akuntansi dan bisnis terlengkap di Indonesia ini mampu menyiapkan anggaran yang diperlukan dari setiap pos operasional bisnis Anda dan mampu mencatat setiap anggaran yang keluar secara otomatis. Anda juga bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan di mana saja dan kapan saja Anda perlukan.
Fitur bisnis yang lengkap di dalamnya pun sudah saling terintegrasi, sehingga akan sangat memudahkan Anda dalam mengelola persediaan, melakukan jual-beli, melapor kewajiban pajak, dan lain sebagainya.
Tertarik dengan Accurate Online? Tenang, Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.