Pengertian Content Pillar dan 5 Cara Mudah Membuatnya
Untuk Anda yang fokus dalam dunia konten, maka content pillar adalah hal yang harus Anda kuasai dan tidak boleh Anda anggap sebelah mata. Agar bisa mengembangkan akun media sosial ataupun situs web bisnis, perencanaan konten yang matang akan sangat dibutuhkan.
Nah, content pillar adalah pedoman yang bisa Anda gunakan agar bisa memastikan bahwa konten yang telah Anda buat telah sesuai dengan branding perusahaan dan tepat untuk target audiens Anda.
Lantas, apa saja manfaat dari membuat content pillar? Bagaimana cara dalam membuatnya? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang content pillar di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Content Pillar
Berdasarkan laman Semrush, content pillar adalah halaman atau panduan yang di dalamnya terdapat informasi penting dari strategi konten. Tujuan dari dibuatnya content pillar adalah agar bisa menyajikan informasi yang komprehensif agar setiap pembaca bisa menemukan seluruh informasi dalam satu tempat saja.
Lebih sederhananya lagi, laman Sendible menjelaskan bahwa content pillar adalah kumpulan tema yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam membuat konten.
Content pillar atau bucket atau konteks dalam media sosial, adalah kumpulan kategori konten yang paling relevan untuk audiens.
Jadi, content pillar adalah bagian paling penting dalam strategi content marketing yang di dalamnya berisi kumpulan tema, kategori, ataupun cluster yang berguna sebagai panduan dalam membuat konten.
Baca juga: Apa itu Backlink? Ini Pengertian dan 4 Cara Membangun Backlink yang Berkualitas
Manfaat Content Pillar
Walaupun terlihat sederhana, namun ada banyak sekali manfaat yang bisa Anda peroleh dengan adanya content pillar, yaitu:
1. Pembuatan Konten Jadi Lebih Terencana
Walaupun Anda sudah membuat content planning, namun kehadiran content pillar akan membantu Anda dalam mencari ide konten yang selanjutnya. Bila Anda sudah kehabisan ide, maka Anda bisa mengingat dengan mudah tema apa saja atau kategori konten apa saja yang bisa Anda buat, lalu melakukan riset topik terbaru.
2. Sesuai Dengan Kebutuhan Audiens
Tentunya content pillar dibuat tidak hanya berdasarkan apa yang ingin dibuat oleh brand saja. Jangan sampai konten yang Anda buat ternyata tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh target market Anda.
Content pillar ini bersifat fleksibel, jadi Anda bisa menyesuaikan bila tren kebutuhan atau minat audiens mulai berubah.
3. Mengoptimalkan SEO
Content pillar juga ternyata memiliki dampak yang besar dalam mengoptimalkan SEO. Kehadiran content pillar akan membuat struktur website menjadi lebih rapi dalam hal susunan hierarki maupun navigasinya.
Semakin mudah para pengunjung dalam melakukan navigasi website perusahaan, maka mesin pencari akan memberikan skor SEO yang lebih baik. Kenapa? Karena mesin pencari akan memindai suatu situs secara menyeluruh, bukan satu persatu halaman saja.
4. Meningkatkan Konversi
Jenis konten yang dibuat dengan berdasarkan pilar tertentu memiliki potensi untuk meningkatkan konversi. Terlebih lagi bila didukung dengan CTA yang tepat dan juga menarik.,
Jika content pillar dibuat dengan tepat, maka strategi content marketing pun bisa direncanakan dan dijalankan secara lebih efektif.
5. Identitas Brand akan jauh Lebih Kuat dan Konsisten
Content pillar adalah pondasi agar konten yang dibuat tidak terlalu sering mengalami perubahan. Audiens akan memutuskan untuk mengikuti akun media sosial Anda karena sebuah alasan, salah satunya adalah karena identitas yang kuat.
Bila konten yang Anda buat tidak konsisten, maka kemungkinan besar mereka akan meninggalkan brand Anda. Selain itu, mereka pun lebih kesulitan dalam mengingat brand Anda.
Baca juga: Mengenal Konten Evergreen dan 4 Cara Mudah dalam Membuatnya
Cara Membuat Content Pillar
1. Riset Pasar
Agar bisa memahami kebutuhan target pasar Anda, maka Anda harus terlebih dahulu melakukan riset pasar yang tepat. Riset ini bisa dilakukan dengan beragam metode, dari mulai survey, atau menggunakan tools market research yang tersedia secara cuma-cuma.
2. Riset Tren Industri
Tentunya Anda tidak ingin bila konten yang telah Anda buat ketinggalan zaman dan sudah tidak lagi diminati oleh banyak orang. Untuk itu, bila Anda sudah memperoleh data terkait kebutuhan target audiens, Anda bisa melakukan riset tren industri, karena pada akhirnya mereka akan secara otomatis mengikuti perubahan tren.
Selain itu, perusahaan juga harus mengikuti perubahan tersebut agar tidak kalah saing dengan kompetitor. Nah, content pillar adalah senjata paling utama yang membedakan brand Anda dengan kompetitor lainnya.
3. Riset Kompetitor
Bila Anda sudah melakukan riset pasar dan riset industri, maka hal selanjutnya adalah dengan melakukan riset kompetitor. Dengan melakukan riset kompetitor, Anda bisa mempelajari kekurangan dan kelebihan kompetitor, lalu merumuskannya ke dalam content pillar yang tepat.
4. Audit Media Sosial
Social media audit adalah aktivitas yang penting agar bisa mengevaluasi berbagai akun media sosial. Untuk itu, lakukanlah analisis konten yang selama ini memiliki performa bagus dan kurang bagus. Jadi, Anda harus mengetahui konten yang sebenarnya disukai oleh followers Anda.
Setelahnya, Anda bisa langsung menyesuaikan penemuan Anda ke dalam content pillar yang akan Anda buat.
5. Mulailah Menyusun Content Pillar
Berdasarkan laman Content Marketing Institute, setidaknya terdapat 3 jenis content pillar, yaitu:
- Head term, Topik paling umum yang terdapat dalam kategori konten, seperti: Penyakit jantung
- Core topic, Topik utama yang akan membantu Anda dalam memperjelas head term, seperti : cara mencegah penyakit jantung.
- Subtopic, Di dalamnya berisi aset topik yang bisa Anda jadikan konten website ataupun media sosial sebagai sumber referensi yang lengkap, seperti cara merawat jantung, makanan yang bisa merusak jantung, dan lain sebagainya.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran, Pengertian, Fungsi, Contoh dan Elemen dalam Pemasaran
Penutup
Pada dasarnya, tidak ada aturan tertentu terkait bentuk content pillar yang harus Anda buat. Hal penting yang harus Anda perhatikan adalah isinya lengkap dan bisa digunakan sebagai pedoman. Selain itu, pastikan juga bahwa pilar yang Anda buat sesuai dengan brand Anda dan kebutuhan target audiens Anda.
Content pillar adalah bagian yang paling penting dalam membuat strategi konten. Untuk itu, bila saat ini brand Anda belum memilikinya, maka buatlah sekarang juga.
Namun dalam membuat content pillar ini tentu Anda memerlukan seorang ahli konten dan pasti akan diikuti dengan anggaran untuk menggaji atau memberikan upah atas jasanya. Nah, agar lebih mudah dalam membuat anggaran, #lebihbaik Anda menggunakan Accurate Online.
Kenapa? Karena software akuntansi dan bisnis terlengkap di Indonesia ini sudah mampu membuat proses budgeting atau penganggaran Anda menjadi lebih mudah dan tepat. Anda juga bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara real-time.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo gunakan dan coba Accurate Online sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.