Bank BUKU 4: Definisi dan Daftar Bank yang Termasuk di Dalamnya
Bank Indonesia mengelompokkan bank konvensional menjadi empat kelas berdasarkan modal inti, yang dikenal dengan istilah Bank Umum Kegiatan Usaha atau BUKU.
Keempat kelas tersebut terdiri dari BUKU 1, 2, 3, dan 4.
Bank BUKU 4 merupakan tingkatan paling tinggi di seluruh kategori BUKU Bank. Sedangkan Bank BUKU 1 merupakan tingkatan paling rendah.
Setiap pengguna jasa perbankan pasti ingin memiliki mitra yang dapat diandalkan dari sisi keamanan bertransaksi mau pun menyimpan dana.
Di antara empat kategori BUKU Bank, Bank BUKU 4 adalah yang terbaik. Dengan permodalan yang lebih kuat, kelas BUKU Bank ini dinilai lebih sehat dan memiliki resiko bisnis yang lebih rendah.
Lantas, bank apa saja yang termasuk dalam kategori Bank BUKU 4? Sebelum menjawabnya, mari ketahui lebih lanjut informasi terkait Bank BUKU 4.
Daftar Isi
Apa Itu Bank BUKU 4?
BUKU lahir dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 pada 27 Desember 2012 dan kemudian diperbarui melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.
Secara garis besar, BUKU adalah sistem pengelompokkan berdasarkan modal inti yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing perbankan nasional.
Dalam hal ini, Bank BUKU 4 merupakan kategori Bank BUKU tertinggi dengan Modal Inti lebih dari Rp30 triliun.
Bank Umum Kegiatan Usaha 4 mampu melakukan semua kegiatan produk ataupun kegiatan Bank BUKU 1,2, dan 3, bahkan dengan jangkauan yang lebih luas.
Bank BUKU 4 juga mampu melakukan penyertaan sebanyak 35% pada lembaga keuangan di dalam dan luar negeri dengan cakupan wilayah internasional.
Jadi, semakin besar modal inti suatu perusahaan, maka akan semakin luas kegiatan usaha dan jangkauan bisnisnya.
Begitu pun dengan akuntabilitas dan kredibilitas perbankan dalam menjamin keamanan tabungan nasabah.
Baca juga: Buku Bank: Ini Pengertian dan Kategorinya
Daftar Bank yang Termasuk Kategori Bank BUKU 4
Perusahaan yang masuk dalam kategori Bank BUKU 1, 2, 3, dan 4 bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari naik dan turunnya modal inti.
Dimana naiknya kategori BUKU memberikan dampak positif pada harga saham.
Saat ini, tercatat 10 bank yang termasuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha 4. Di antara kesepuluh bank tersebut yaitu:
1. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank BRI merupakan bank milik pemerintah, dimana pemerintah memiliki saham sebesar 53,19%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat termasuk investor ritel dan institusi.
BRI menjadi bank terbesar di Indonesia dari segi modal inti yang dimiliki. Dimana Bank BRI mencatatkan modal inti atau ekuitas sebesar Rp277 triliun.
Hingga akhir tahun 2021, Bank BRI memilikii total aset sebesar Rp1.619 triliun dan telah memiliki sekitar 120 juta nasabah yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Bank BRI pun menjadi satu-satunya bank yang fokus memberikan kredit ke UMKM. Sehingga tidak heran kalau Bank BRI menguasai hingga 60% penyaluran kredit ke UMKM di Indonesia.
Baca juga: Bunga Bank Adalah: Ini Definisi, Jenis, Fungsi, Serta Manfaatnya
2. Bank Central Asia (BCA)
Bank BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank BCA menjadi satu-satunya bank swasta yang mampu bersaing dengan bank BUMN.
Bank BCA menempati posisi kedua sebagai pemilik modal terbesar di Indonesia. Hingga akhir 2021, Bank BCA tercatat memiliki modal inti mencapai Rp198 triliun.
Bank BCA juga menjadi bank swasta terbesar dari segi aset. Dimana aset yang dimilikinya mencapai Rp1.169 triliun.
Nilai kapitalisasi pasarnya di BEI pun mengalahkan Bank BRI dan Bank Mandiri, dengan nilai sebesar Rp980 triliun per Januari 2022.
3. Bank Mandiri
Bank Mandiri menduduki peringkat ketiga dari segi modal inti dengan nilai sebesar Rp196 triliun, sedikit lebih rendah dari Bank BCA.
Hingga akhir 2021, Bank Mandiri menjadi bank terbesar di Indonesia dari segi aset dengan total sebesar Rp1.637 triliun.
4. Bank Nasional Indonesia (BNI)
Bank BNI memiliki modal inti sebesar Rp120 triliun dan total aset sebesar Rp919 triliun.
Bank BNI sebenarnya memiliki kemiripan dari segi target bisnis dengan Bank Mandiri. Dimana keduanya bergerak menyalurkan kredit ke sektor korporasi.
5. Bank Panin
Bank Panin merupakan bank swasta terbesar kedua di Indonesia. Bank Panin masuk dalam daftar Bank BUKU 4 dengan modal inti sebesar Rp45 triliun.
Di kalangan investor pasar saham Indonesia, Bank Panin dikenal sebagai bank yang tidak pernah membagikan dividen ke pemegang sahamnya meskipun selalu mencatatkan laba bersih tiap tahunnya.
6. Bank Danamon
Setelah bergabung dengan Bank BNP, modal inti yang dimiliki oleh Bank Danamon mencapai Rp44 triliun sehingga masuk dalam daftar Bank BUKU 4.
Bank Damanon kini juga mendapati posisi ketiga bank swasta terbesar di Indonesia.
Baca juga: Apa Itu Saldo dan Jenis-Jenisnya dalam Dunia Perbankan
7. Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga sebenarnya sudah lama masuk dalam BUKU 4, namun posisinya tergeser ke urutan tujuh. Bank CIMB Biaga memiliki ekuitas sebesar Rp43 triliun, serta aset sebesar Rp295 triliun.
Bank CIMB Niaga juga dikenal sebagai saham yang royal membagikan dividen ke investor setiap tahunnya.
Dimana dividen yang dicatatkan oleh Bank CIMB Niaga pada tahun 2021 yakni sebesar Rp1 triliun.
8. Bank Permata
Pada tahun 2021, Bank Permata melakukan penambahan modal melalui right issue dengan harga right sebesar Rp1.347 per lembar saham.
Lewat upaya ini, Bank Permata berjasil mencatatkan modal inti sebesar Rp36 triliun.
9. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Bank BTPN baru masuk dalam daftar Bank BUKU 4 pada tahun 2020 setelah melakukan merger atau bergabung dengan Bank Sumitomo.
Penggabungan kedua bank ini membuat modal inti Bank BTPN meningkat menjadi Rp33 triliun di tahun 2022.
10. Bank OCBC NISP
Bank OCBC NISP menduduki posisi terakhir dalam jajaran BUKU 4 dengan modal inti sebesar Rp32 triliun. Bank OCBC NISP juga mencatatkan nilai total aset sebesar Rp211 triliun.
Baca juga: Fungsi LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) dan Contohnya di Indonesia
Peran Bank BUKU 4 untuk Negara
Klasifikasi Bank Buku 4 (BB4) merupakan kategori bank yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Bank-bank dalam kategori ini memiliki skala besar, kompleksitas bisnis yang tinggi, dan dikenakan regulasi serta pengawasan yang lebih ketat.
Peran Bank Buku 4 dalam ekonomi negara sangat penting, dan berikut adalah beberapa kontribusi dan peran utama yang dimainkan oleh bank-bank ini:
1. Mobilisasi Dana
Bank Buku 4 memiliki kapasitas besar untuk mengumpulkan dan mengelola dana dari berbagai sumber, termasuk dari nasabah perorangan, perusahaan, dan lembaga keuangan.
Mobilisasi dana ini mendukung kegiatan ekonomi dengan menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk investasi dan pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Bank Konvensional: Pengertian dan Peran Utamanya
2. Pembiayaan Investasi dan Proyek Besar
Karena skala dan kompleksitas bisnis yang tinggi, Bank Buku 4 memiliki kemampuan untuk memberikan pembiayaan yang signifikan untuk proyek-proyek besar dan investasi strategis.
Hal ini mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor ekonomi yang memerlukan investasi besar.
3. Pelayanan Perbankan Komprehensif
Bank Buku 4 menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang komprehensif, termasuk kredit, deposito, wealth management, treasury, dan layanan keuangan lainnya.
Hal ini memberikan dukungan yang diperlukan bagi berbagai segmen ekonomi, termasuk korporasi, industri, dan konsumen.
4. Pendukung Ekonomi Digital
Dalam era transformasi digital, Bank Buku 4 memiliki peran dalam mendukung ekonomi digital.
Mereka dapat memberikan solusi teknologi keuangan inovatif, memfasilitasi pembayaran digital, dan mendukung startup serta fintech untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi digital.
Baca juga: Pengertian Rekonsiliasi Bank, Komponen, Prosedur, Dan Fungsinya
5. Menjaga Stabilitas Keuangan
Karena skala dan kompleksitas bisnis yang tinggi, stabilitas Bank Buku 4 menjadi krusial untuk stabilitas keseluruhan sistem keuangan.
Keberlanjutan operasional dan keamanan finansialnya memiliki dampak langsung pada kestabilan ekonomi nasional.
6. Pendorong Pertumbuhan dan Inovasi
Bank Buku 4, dengan sumber daya yang besar, dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi.
Mereka dapat memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.
7. Pemberi Informasi Kondisi Ekonomi
Karena eksposur mereka terhadap berbagai sektor ekonomi, Bank Buku 4 juga dapat memberikan informasi berharga dan wawasan kepada pemerintah dan lembaga keuangan lainnya mengenai kondisi ekonomi secara umum.
Penting untuk dicatat bahwa kontribusi Bank Buku 4 dalam ekonomi sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, regulasi, dan tata kelola perbankan yang baik.
Oleh karena itu, pengawasan dan pengaturan yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa peran mereka mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga: Tindakan Ekonomi : Pengertian, Tujuan, Jenis Dan Contohnya
Kesimpulan
Bank BUKU 4 merupakan kategori bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp30 triliun.
Kategori bank ini termasuk dalam tingkatan yang paling tinggi dan dinilai memiliki akuntabilitas serta kredibilitas yang lebih baik.
Adapun bank yang termasuk dalam jajaran BUKU 4 meliputi Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Panin, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank BTPN, dan Bank OCBC NISP.
Seperti telah disinggung sebelumnya, semakin tinggi golongan BUKU sebuah perusahaan, maka akan semakin mudah bagi perusahaan untuk memperluas cakupan produk dan kegiatannya.
Namun, hal tersebut harus didukung dengan kondisi keuangan yang sehat dan pengelolaan keuangan yang tepat. Dalam hal ini, diperlukan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Accurate Online akan membantu Anda dalam hal mengelola dan membuat laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat.
Hal ini karena Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
Jika Anda tertarik mencoba Accurate Online, silahkan klik banner di bawah ini dan nikmati secara gratis selama 30 hari.