Apa itu Intent-Based Marketing? Ini 5 Manfaat Besarnya dalam Bisnis
Intent-based marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang saat ini bisa digunakan oleh setiap bisnis. Di dalamnya, Anda akan lebih fokus pada intensi pelanggan dengan berdasarkan tindakan yang mereka lakukan.
Dengan cara merubah pendekatan pemasaran menjadi lebih personal, bisnis Anda bisa lebih mudah dalam menemukan konsumen yang berpotensi untuk mau melakukan pembelian.
Untuk itu, memahami strategi marketing yang satu ini akan membantu Anda dalam membuat keputusan terkait sesuai atau tidaknya strategi ini dengan bisnis Anda.
Lantas, apa itu intent-based marketing? Baca terus artikel ini untuk mengetahui pengertian dan manfaat besar yang terdapat di dalamnya.
Daftar Isi
Pengertian Intent-Based Marketing
Berdasarkan laman Indeed, intent-based marketing adalah pendekatan marketing berdasarkan pemahaman dan analisis niat atau tujuan konsumen potensial.
Dalam intent-based marketing, perusahaan akan berupaya untuk memahami niat dan minat konsumen dengan mengumpulkan dan menganalisis data perilaku online mereka, seperti pencarian online, interaksi dengan konten, dan preferensi produk.
Dengan menggunakan teknologi seperti artificial intelligence dan data analytic, perusahaan dapat mengidentifikasi niat pembelian, minat, atau kebutuhan spesifik dari konsumen potensial.
Dengan adanya pemahaman ini, perusahaan dapat menyusun strategi marketing yang relevan dan personal, serta mengirimkan pesan yang tepat pada waktu yang tepat.
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka dengan fokus pada calon pelanggan yang memiliki minat atau niat yang tinggi untuk membeli produk atau layanan mereka.
Dengan menggunakan intent-based marketing, maka perusahaan dapat meningkatkan retensi pelanggan, mengoptimalkan konversi penjualan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara menyeluruh, seperti yang dijelaskan dalam laman Cience.
Baca juga: Pengertian Campus Ambassador, Manfaat, dan 7 Cara Mudah dalam Memaksimalkannya
Lalu, Apa itu Intent Data?
Dilansir dar laman Bombora, intent data adalah data yang menunjukkan minat, niat, atau keinginan seseorang berdasarkan perilaku online mereka. Data ini mengacu pada jejak digital yang ditinggalkan oleh pengguna ketika mereka mencari informasi, mengunjungi situs web, berinteraksi dengan konten, atau melakukan tindakan online lainnya.
Intent data dapat mencakup informasi seperti kata kunci pencarian yang digunakan, halaman web yang dikunjungi, konten yang diklik, formulir yang diisi, interaksi dengan iklan, dan sebagainya.
Dengan menganalisis intent data, perusahaan dapat memahami preferensi dan minat konsumen potensial, serta memprediksi niat mereka untuk membeli atau mengambil tindakan tertentu.
Penggunaan intent data dalam kegiatan pemasaran akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang penjualan, menyesuaikan pesan pemasaran, mengoptimalkan strategi marketing, dan meningkatkan personalisasi komunikasi dengan pelanggan.
Baca juga: Apa itu White Paper di Dalam Dunia Marketing? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Manfaat Intent-Based Marketing
Dirangkum dari laman Mailchimp, manfaat dari intent-based marketing adalah sebagai berikut:
1. Targeting yang Lebih Efektif
Dengan memahami niat dan minat konsumen potensial, perusahaan dapat mengarahkan kegiatan pemasaran mereka secara lebih efektif.
Mereka dapat mengidentifikasi calon pelanggan yang memiliki minat atau niat yang tinggi untuk membeli produk atau layanan mereka, sehingga akan menghemat waktu dan sumber daya dengan fokus pada audiens yang lebih relevan.
2. Personalisasi yang Lebih Baik
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi konsumen, perusahaan dapat menyampaikan pesan pemasaran yang lebih personal dan relevan. Personalisasi yang tepat waktu dan sesuai dengan minat konsumen dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan meningkatkan peluang konversi.
3. Pengoptimalan Konversi
Dengan memfokuskan upaya pada konsumen yang memiliki niat atau minat yang tinggi, intent-based marketing dapat membantu meningkatkan conversion rate. Dengan mengirimkan pesan yang tepat pada waktu yang tepat, perusahaan dapat mendorong tindakan pembelian atau tindakan yang diinginkan oleh konsumen.
4. Meningkatkan Retensi Pelanggan
Dengan memahami niat dan minat pelanggan, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan lebih relevan. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan dengan pelanggan, meningkatkan retensi pelanggan, dan mendorong loyalitas jangka panjang.
5. Pengambilan Keputusan yang Lebih Informasional
Dengan menggunakan intent data dan analitik, perusahaan dapat mengambil keputusan marketing yang lebih informasional dan berdasarkan data. Mereka dapat menganalisis perilaku konsumen, mengidentifikasi tren, dan mengoptimalkan strategi marketing mereka secara berkelanjutan.
Baca juga: Pengertian Strategi Pemasaran Decoy Effect dan 4 Cara Kerjanya dalam Dunia Bisnis
Tantangan dalam Melakukan Intent-Based Marketing
Dirangkum dari laman AI Multiple, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan intent-based marketing, yaitu:
1. Pemahaman Niat yang Akurat
Menganalisis intent data dan menginterpretasikan niat konsumen dapat menjadi kompleks. Tantangan utamanya adalah memastikan pemahaman yang akurat tentang niat dan minat sebenarnya dari data yang tersedia. Memiliki algoritma dan teknologi yang tepat untuk mengolah data dengan benar akan menjadi sangat penting.
2. Keterbatasan Data
Ketersediaan data yang relevan dan cukup dapat menjadi tantangan lainnya. Untuk memahami niat konsumen dengan akurat, perusahaan membutuhkan akses ke data yang mencakup perilaku online, preferensi, dan histori pembelian.
Namun, terkadang data yang diperlukan mungkin terbatas atau tidak lengkap, sehingga menghambat pemahaman yang komprehensif tentang niat konsumen.
3. Privasi dan Kebijakan Data
Mengumpulkan dan menggunakan data konsumen dalam intent-based marketing akan melibatkan masalah privasi dan kebijakan data. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan privasi dan memiliki kebijakan yang jelas tentang penggunaan dan penyimpanan data konsumen.
Tantangan ini membutuhkan pemahaman yang baik tentang undang-undang privasi yang berlaku dan mengadopsi praktik yang sesuai.
4. Kompleksitas Implementasi Teknologi
Mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi yang diperlukan untuk intent-based marketing dapat menjadi tantangan tersendiri. Di dalamnya akan banyak melibatkan penggunaan artificial intelligence, data analytic, dan platform pemasaran yang kompleks.
Untuk itu, perusahaan perlu memiliki tim yang terampil dan memadai yang dapat mengelola dan mengoptimalkan teknologi ini.
5. Perubahan Perilaku Konsumen
Tantangan terakhir dalam menerapkan intent-based marketing adalah perubahan perilaku konsumen. Preferensi dan minat konsumen dapat berubah seiring berjalannya waktu, dan perusahaan harus tetap mengikuti tren serta pergeseran perilaku untuk tetap relevan dalam strategi marketing mereka.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran, Pengertian, Fungsi, Contoh dan Elemen dalam Pemasaran
Penutup
Jadi, intent-based marketing adalah pendekatan marketing berdasarkan pemahaman dan analisis niat atau tujuan konsumen potensial.
Dengan menggunakan intent data, perusahaan dapat mengidentifikasi minat dan niat konsumen untuk membeli atau mengambil tindakan tertentu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka dengan fokus pada calon pelanggan yang memiliki minat atau niat yang tinggi.
Beberapa manfaat intent-based marketing adalah targeting yang lebih efektif, personalisasi yang lebih baik, mengoptimalkan konversi, meningkatkan retensi pelanggan, dan pengambilan keputusan yang lebih informasional. Namun, ada beberapa tantangan dalam menjalankan intent-based marketing, yaitu pemahaman niat yang akurat, keterbatasan data, privasi dan kebijakan data, kompleksitas implementasi teknologi, serta perubahan perilaku konsumen.
Dalam menjalankan intent-based marketing, perusahaan juga perlu memiliki pemahaman yang baik tentang konsumen dan menggunakan teknologi dan analitik data yang tepat. Dengan mengatasi tantangan ini, intent-based marketing dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan hasil pemasaran dan pengalaman pelanggan.
Namun untuk menjalankan strategi ini, tentunya perusahaan harus bisa mengelola anggaran pemasarannya dengan baik. Untuk memudahkan hal tersebut, maka Anda sebagai pihak manajemen perusahaan bisa mempertimbangkan penggunaan Accurate Online.
Software akuntansi dan bisnis berbasis online ini mampu membantu Anda dalam mengelola anggaran yang diperlukan oleh setiap pos bisnis Anda. Selain itu, Anda pun bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa diakses secara real-time dimanapin Anda berada.
Tunggu apa lagi? Gunakan Accurate Online sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.